MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN MANOKWARI DAN PENERAPANNYA DALAM PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK PADA BEBERAPA TAHUN YANG AKAN DATANG KELOMPOK XI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
E k o l o g i KUSWANTO SANREDJA.
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Oleh: Sudaryatno Sudirham
Fungsi Eksponensial & Fungsi Logaritma
Persamaan diferensial (PD)
INTEGRAL TAK TENTU.
REGRESI NON LINIER (TREND)
Proses Stokastik Semester Ganjil 2011.
Integral Fungsi Rasional Pecah Rasional
DINAMIKA POPULASI DAN KOMUNITAS
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
Hama tanaman Pengertian hama bukan sebagai individu, namun dalam konteks populasi Tujuan mempelajari populasi : Mengetahui pengertian populasi, kepadatan,
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
Persamaan Differensial Linier Dengan Koefisien Variabel
Pertemuan VIII Kalkulus I 3 sks.
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Populasi Lingkungan Populasi :
Administrasi Lingkungan Ilmu Administrasi Negara
MPT/IND-POP-KOM/EKOLINK1 Oleh: Drs.Mangapul P.Tambunan, M.Sc. Departemen Geografi FMIPA UI.
LAJU KEMATIAN Z = Total M = Alami F = Penangkapan
TEOREMA INTEGRAL TENTU
Proyeksi Penduduk Provinsi Maluku Dengan Menggunakan Model Pertumbuhan Logistik Pada Beberapa Tahun Mendatang.
EKOLOGI POPULASI.
Aplikasi Kurva Kuadratik
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA Barisan Aritmatika Aritmatika deret Aritmatika.
SIFAT SIFAT KELOMPOK POPULASI
BAB VI ASAS –ASAS DAN KONSEP – KONSEP MENGENAI ORGANISASI PADA TINGKAT KOMUNITAS.
ASPEK KEPENDUDUKAN.
Populasi Penduduk Dunia
Data dan Informasi dalam Perencanaan
PERSAMAAN DIFERENSIAL
BAB 2 ANTROPOSFER.
ANALISIS DATA KATEGORIK
Proyeksi Penduduk Provinsi Maluku Dengan Menggunakan Model Pertumbuhan Logistik Pada Beberapa Tahun Mendatang Oleh : Kelompok II CAROLINA LAISINA ELSA.
PERENACNAAN KEPENDUDUKAN
Mortalitas Ledhyane Ika Harlyan MK. DINAMIKA POPULASI
Pertumbuhan,Persebaran,Proyeksi Penduduk Indonesia
Mobilitas Penduduk Proyeksi Penduduk
PROYEKSI PENDUDUK.
Parameter Populasi Parameter populasi merupakan besaran/ukuran yang dapat dijadikan bahan untuk ditindak lanjuti pada aktivitas management terhadap populasi.
PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN
Chapter 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi : Penyebab, Konsekuensi dan Kontroversi oleh : Arif Rahman H Armand Walay Asril.
Pengertian Antrophosfer
Bab II Dinamika Penduduk
AZAS & KONSEP TENTANG POPULASI
Model Peluang Linier.
EKOLOGI POPULASI.
ANTI TURUNAN, PENDAHULUAN LUAS & NOTASI SIGMA
Modul 9 Identifikasi Pemilik dan Hewan
BARISAN DAN DERET DAN PENERAPANNYA.
? ? SELEKSI Disingkirkan/diculling dipelihara Alam Buatan
PENGARUH PREDASI TERHADAP POPULASI
BIOLOGI POPULASI Populasi : sekumpulan individu yang berada di suatu tempat  Biologi Populasi : ilmu yang mempelajari sekumpulan individu dengan sifat-sifat.
BARISAN DARI BILANGAN-BILANGAN REAL
KEPADATAN PENDUDUK DAN KUALITAS LINGKUNGAN
PROYEKSI PENDUDUK. Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan.
Nama Kelompok Tomi I. O. Suwandi M. Fery P. Dany F. Arif H. M.
Analisis Kependudukan (estimasi dan proyeksi penduduk):
blog : soesilongeblog.wordpress.com
EKOLOGI HEWAN Khairul, S.Pi, M.Si.
POPULASI DEFINISI SEKELOMPOK ORGANISME SEJENIS YANG DAPAT SALING BERTUKAR INFORMASI GENETIKNYA, YANG MENDIAMI SUATU HABITAT PADA WAKTU TERTENTU Satuan:
Retno Peni/Ekologi/Populasi
IKG2H3/ PERSAMAAN DIFERENSIAL DAN APLIKASI
PROYEKSI PENDUDUK FITRIA Pengertian Proyeksi Penduduk Perhitungan jumlah penduduk pada masa akan datang, dengan menggunakan perhitungan ilmiah,
PERTEMUAN Ke- 2&3 MATEMATIKA EKONOMI II
Persamaan Diferensial Linear Orde-1
MATEMATIKA TEKNIK II PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Transcript presentasi:

MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN MANOKWARI DAN PENERAPANNYA DALAM PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK PADA BEBERAPA TAHUN YANG AKAN DATANG KELOMPOK XI

DAFTAR SIMBOL N : Ukuran populasi (jiwa) B : Jumlah kelahiran (jiwa) D : Jumlah kematian (jiwa) I : Jumlah individu yang masuk dalam populasi (jiwa) E : Jumlah individu yang keluar dari populasi (jiwa) T : waktu (tahun) Nt : Jumlah penduduk pada waktu t (jiwa) Nt+1 : Jumlah penduduk pada satu satuan waktu berikutnya (jiwa) ∆𝑁 : Perubahan ukuran populasi dari waktu t ke t+1 𝑑𝑁 𝑑𝑡 : Perubahan ukuran populasi dalam interval waktu yang sangat kecil b : Laju kelahiran (kelahiran/individu*tahun) d : Laju kematian (kematian/individu*tahun) r : laju pertumbuhan intrinsik, diperoleh dari selisih antara b dan d (individu/tahun) e : Bilangan Euler (e=2,717...) K : Kapasitas tampung (jiwa) a, b0, d0, c : konstanta

2.2 Model Pertumbuhan Populasi Populasi merupakan kumpulan tumbuhan, hewan ataupun organisme lain dari spesies yang sama yang hidup secara bersama melakukan proses berkembang biak. Sedangkan berkembang biak merupakan kemampuan dari suatu individu atau organisme untuk melakukan reproduksi dalam rangka mempertahankan keturunannaya. Suatu populasi dapat mengalami perkembangan dengan baik jika memiliki persediaan pangan yang cukup dan luasan wilayah yang memadai. Populasi juga dapat mengalami suatu perubahan, baik perubahan dalam bertambah jumlah populasinya ataupun sebaliknya mengalami penurunan jumlah populasinya. Terdapat beberpa faktor utama yang mempengaruhi perubahan dalam populasi penduduk yaitu kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi (Nicholas J. Gotelli, 1995). 2.2 Model Pertumbuhan Populasi Menurut Nicholas J. Gotelli tahun 1995 , setidaknya ada dua bentuk model matematka yang dapat kita gunakan untuk menghitung pertumbuhan populasi pada suatu tempat yaitu Model Eksponensial dan Model Logistik. Perbedaan kedua model tersebut adalah model eksponensial digunakan jika semua kebutuhan untuk hidup tersedia dengan baik sehingga pertumbuhan pada suatu wilayah menjadi tak terbatas. Sedangkan model logistik digunakan jika luasan wilayah dan kebutuhan yang diperlukan dalam pertumbuhan populasi terbatas jumlahnya.

Model Eksponensial Menurut Nicholas J. Gotelli tahun 1995, terdapat beberapa asumsi yang digunakan dalam pendugaan pertumbuhan penduduk secara eksponensial yaitu: Laju kematian dan kelahiran konstan Tidak ada struktur genetik Tidak ada struktur perbedaan umur dan ukuran Tidak ada waktu tunda Misalkan N menunjukkan ukuran suatu populasi dan t menunjukan waktu maka Nt merupakan jumlah individu dalam suatu populasi pada waktu t. Sedangkan ukuran populasi pada satu satuan waktu berikutnya dinotasikan dengan 𝑁𝑡+1 adalah 𝑁𝑡+1 = 𝑁𝑡 + 𝐵 + 𝐼 – 𝐷 – 𝐸 (2.1) Jika kedua ruas pada persamaan (2.1) dikurangi dengan Nt, maka diperoleh 𝑁𝑡+1 – 𝑁𝑡 = 𝐵 + 𝐼 – 𝐷 – 𝐸

∆𝑁 = 𝐵 + 𝐼 – 𝐷 – 𝐸 (2.2) dengan B adalah jumlah kelahiran D adalah jumlah kematian I jumlah individu yang masuk ke dalam populasi E jumlah individu 𝑁𝑡+1 adalah perubahan populasi satu satuan waktu berikutnya ∆𝑁 adalah perubahan ukuran populasi dari waktu t ke t+1. Jika diasumsikan ukuran populasi hanya dipengaruhi oleh jumlah kelahiran dan jumlah kematian, maka persamaan (2.2) menjadi ∆N = B – D (bentuk diskrit) (2.3) Jika perubahan populasi terjadi dalam selang waktu yang sangat kecil, maka pertumbuhan penduduk dapat diasumsikan kontinu, sehingga pertumbuhan populasi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial 𝑑𝑁 𝑑𝑡 = B – D (2.4) Besarnya adalah jumlah kelahiran dan kematian sangat bergantung pada laju kelahiran (b) dan laju kematian (d) yaitu B = bN dan D = dN (2.5) Sehingga persamaan (2.4) dapat ditulis sebagai berikut :

𝑑𝑁 𝑑𝑡 = bN – dN (2.6) atau 𝑑𝑁 𝑑𝑡 = (b – d)N (2.7)

Jika b - d = r, dengan r adalah laju pertumbuhan intrinsik, maka diperoleh 𝑑𝑁 𝑑𝑡 = rN (2.8) atau 𝑑𝑁 𝑁 = rdt (2.9) Untuk menduga besarnya populasi pada saat tertentu pada persamaa (2.9) diintegralkan kedua ruasnya, sehingga diperoleh ln N + c1 = rt + c2 (2.10)

Dengan memasukkan syarat awal NC∋𝑁0 ke persamaan (2.12) diperoleh ln N = rt + c2 – c1 = rt + C (2.11) Sehingga diperoleh N (t) = ert+c atau N(t) = ert . ec (2.12) Dengan memasukkan syarat awal NC∋𝑁0 ke persamaan (2.12) diperoleh N(0) =ec = N0 (2.13) Sehingga persamaan (2.12) dapat ditulis sebagi berikut : Nt = N0 ert (2.14) Persamaan (2.14) kemudian disebut sebagai Model Eksponensial pertumbuhan populasi. Nilai r dapat diperoleh dari persamaan (2.14), yaitu r = ln 𝑁𝑡 𝑁𝑜 / t

Model Logistik Menurut Nicholas J. Gotelli tahun 1995, Model Logistik digunakan karena padakenyataan di alam bahwa besar kecilnya populasi bergantung pada kerapatannya, sehingga laju kelahiran dan laju kematian tidak konstan. Terdapat dua asumsi yang digunakan dalam Model Logistik, yaitu: Tidak ada struktur genetik Tidak ada struktur perbedaan udan ukuran Tidak waktu tunda Memiliki kapasitas tampung yang konstan Kepadatan penduduknya linier dan saling berkaitan Jika diasumsikan bahwa tingginya kerapatan suatu populasi akan menurunkan laju kelahiran secara linier dan meningkatkan laju kematian secara linier pula, maka model linier untuk kedua model ini adalah b = b0 – aN (2.15) dan d = d0 + cN (2.16) Jika r = b – d maka diperoleh r = (b0 – d0)- (a + c)N (2.17) Jika persamaan (2.17) disubtitusikan ke persamaan (2.8), maka diperoleh 𝑑𝑁 𝑑𝑡 = [Co-do- (a+c)N] (2.18) persamaan (2.18) ekuivalen dengan 𝑑𝑁 𝑑𝑡 = 𝑏0 −𝑑0

Berdasarkan adalah kapasitas tampung (K) yaitu batas lingkungan tempat tinggal dapat menampung dengan tinggal