NUTRISI PASIEN GANGGUAN HORMONAL (DIABETES MELLITUS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Advertisements

GIZI PADA LANJUT USIA.
Hiperurisemia (Asam Urat Berlebih)
DIABETES MELLITUS DYAH UMIYARNI P, SKM, M.Si.
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
MODIFIKASI MAKANAN LUNAK & SARING (modul 3)
GIZI BAGI IBU HAMIL.
Modul 9 Kuliner Lanjut (Teori) MODIFIKASI MAKANAN RENDAH KALIUM
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Diabetes mellitus By kelompok4 Peminatan Gizi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS JEMBER.
KEBUTUHAN NUTRISI PADA LANSIA
GIZI UNTUK LANSIA By : ARISTA KURNIA.
DISUSUN OLEH : ARIANA DEWI ( ) YENI IMELDA ( )
Gizi seimbang untuk IBU HAMIL.
DIACONT.
Diabetes Mellitus.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
MENYIAPKAN DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DIET
PENYAKIT DIABETES BY:SUN SIREGAR.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPOGLIKEMI DIABETES
Jenis-jenis Diet: Diet Makrobiotik, Diet Zona, dan Food Combining
HIPERTENSI PADA LANSIA
CARA CERDAS MENGATUR MENU IBU HAMIL
Sepuluh Cara Memilih Makanan Sehat
Makanan dan Minuman Pembakar Lemak
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
DIABETES MELLITUS.
Jenis-jenis Diet: Atkins Diet dan South Beach Diet
KOMPLIKASI-KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Beras Merah Jaga Gula Darah
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
Dr.hj.Suzan Pakpahan.M,Kes
Tatalaksana Diabetes Melitus
GIZI SEIMBANG WANITA HAMIL
Kenali 3P Gejala Diabetes
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
MODIFIKASI MAKANAN LUNAK & SARING (modul 3)
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
DISUSUN OLEH : ARIANA DEWI ( ) YENI IMELDA ( )
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
Hepatitis A Nurmayanti.
Modul 9 Kuliner Lanjut (Teori) MODIFIKASI MAKANAN RENDAH KALIUM
GIZI UNTUK LANSIA NAMA:RIKA OKTAVIA IA.
OBESITAS NUTRIEN YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd.
KEBUTUHAN NUTRISI PADA LANSIA
Oleh: eva agustina Nim:140008
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Oleh : Lutfianah
DIABETES MELITUS GESTATIONAL
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Oleh Meili rianita Skep Ners
DIABETES MELLITUS DYAH UMIYARNI P, SKM, M.Si.
DISLIPIDEMI A Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) Dr. SRI RAHMADANI PROLANIS – PUSKESMAS MEDAN DELI.
Diabetes Melitus KELOMPOK I WIRDA YUNIANI THERESIA.
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
DIABETES MELITUS L/O/G/O.
ASUHAN GIZI SEIMBANG PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
Oleh : Tini Fajarwati (12.116)
Penyuluhan Kesehatan Diet Kelebihan Kolesterol. Apa itu Kelebihan Kolesterol??? Kondisi dimana jumlah kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
EDUKASI PESERTA PROLANIS PRODHIMA OLEH : Dr M. EVARISTA.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPOGLIKEMI DIABETES PROLANIS KLINIK DAHLIA.
dr.Annta Kern Nugrohowati, MSi,SpGK
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
METABOLISME KARBOHIDRAT DAN KELAINANNYA
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPOGLIKEMI DIABETES PENYULUHAN PROLANIS.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

NUTRISI PASIEN GANGGUAN HORMONAL (DIABETES MELLITUS) AYU DEWI NASTITI

Diabetes Mellitus merupakan penyakit sillent killer yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak adekuat.

DEFINISI Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dan bersifat degeneratif yang dimanifestasikan oleh kehilangan toleransi karbohidrat dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya dan merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sangat cepat peningkatannya (American Diabetes Association [ADA] 1998 dalam Soegondo, 2007; Price & Wilson, 2006; Suyono dalam Sudoyo, 2006)

Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan yang ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

KLASIFIKASI a.  Diabetes tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut). b. Diabetes tipe 2 (bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insuln disertai resistensi insulin).

GEJALA Poliuri yakni buang air kecil Polidipsi yakni sering minum karena penderita terus merasa haus Polifagi yakni penderita banyak makan karena terus merasa lapar Penurunan berat badan Gejala kronis seperti : kesemutan, kulit terasa panas, kulit terasa tebal,  cepat lelah, kram dan gatal

Tujuan Diet : 1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal 2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal 3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal 4. Menghindari atau menangani komplikasi akut 5. meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal

PRINSIP DIET Perbedaan antara diet diabetes dengan makan biasa adalah bahwa diet ini memiliki 3 prinsip yang diistilahkan dengan 3 J Tepat Jenis Tepat Jumlah Tepat Jadwal

Prinsip Diet : 1. Makan harus selalu tepat jadwal dengan pembagian makan sebanyak 6 x yaitu : 3 x makan besar dan 3 x makan selingan dengan jarak antar waktu makan 3 jam 2. Jumlah yang dimakan (porsi) sesuai dengan yang ditentukan 3. Jenis bahan makanan perlu diperhatikan : makanan yang diperbolehkan, makanan yang dibatasi/ makanan yang dihindari

KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS 1. Protein. ADA pada saat ini menganjurkan mengkonsumsi 10% sampai 20% energi dari protein total. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologi tinggi.

2. Total Lemak. Asupan lemak dianjurkan < 10% energi dari lemak jenuh dan tidak lebih 10% energi dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan selebihnya yaitu 60 – 70% total energi dari lemak tidak jenuh tunggak dan karbohidrat.

3. Lemak Jenuh dan Kolesterol. Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolestrol adalah untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu < 10% asupan energi sehari seharusnya dari lemak jenuh dan asupan makanan kolesterol makanan hendaknya dibatasi tidak lebih dari 300 mg perhari.

4. Karbohidrat dan Pemanis. Buah dan susu sudah terbukti mempunyai respon glikemik menyerupai roti, nasi dan kentang. Walaupun berbagai tepung-tepungan mempunyai respon glikemik yang berbeda, prioritas hendaknya lebih pada jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi dari pada sumber karbohidrat. Anjuran konsumsi karbohidrat untuk orang dengan diabetes di Indonesia adalah 60 – 70% energi.

5. Sukrosa. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan sukrosa sebagai bagian dari perencanaan makan tidak memperburuk kontrol glukosa darah pada individu dengan diabetes tipe 1 dan 2.

6. Pemanis. Fruktosa menaikkan glukosa plasma lebih kecil dari pada sukrosa dan kebanyakannya karbohidrat jenis tepung-tepungan. Sorbitol, mannitol dan xylitol adalah gula alkohol biasa (polyols) yang menghasilkan respon glikemik lebih rendah dari pada sukrosa dan karbohidrat lain.

c. Sakarin, aspartam, acesulfame adalah pemanis tak bergizi yang dapat diterima sebagai pemanis pada semua penderita DM.

7. Serat. Dianjurkan mengkonsumsi 20 – 35 gr serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan.

8. Natrium. Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan orang biasa yaitu tidak lebih dari 3000 mg, sedangkan bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mg natrium perhari.

a.       DM tipe 1 (IDDM) Diet pada DM tipe 1 dilakukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: Makan 5 – 6 kali setiap hari Usahakan minum minuman yang bebas gula dan kaya serat, seperti agar-agar, rumput laut, gelatin, kolang-kaling. Pilihlah camilan yang rendah lemak dan rendah indeks glikemknya

Biasakan memakan sereal tinggi serat Biasakan makan buah-buahan segar Hindari kebiasan makan buah-buahan kaleng atau manisan yang direndam dalam sirup. Minum susu rendah lemak (<1%) Lakukan olahraga sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari Lakukan pemantauan kadar gula darah paling tidak satu kali perhari.

b.      DM Tipe 2 (NIDDM) Makan 3 kali makanan utama dan 2-3 kali camilan per hari Makan camilan yang rendah kalori dengan indeks glikemik yang rendah Hindari kebiasaan minum sari buah secara berlebihan Biasakan sarapan dengan sereal tinggi serat Makanan pokok bisa bervariasi antara nasi (sebaiknya nasi beras merah/beras tumbuk), kentang, roti (sebaiknya roti bekatul/whole wheat bread) dan jagung

Hindari penambahan gula pasir pada minuman (kopi, teh) Makanan camilan dan minuman bebas gula Biasakan membuang lemak/gaji dari daging sebelum memasaknya Gunakan minyak goreng dalam jumlah terbatas Dalam membuat menu yang menggunakan telur, setiap kuning telur dapat diganti dengan dua buah putih telur

Contoh Menu Makan Pagi : Nasi Telur ceplok Oseng-oseng tempe Sop oyong + tomat  Snack pagi Melon                              

Makan Siang :  Nasi   Pepes ikan                                          tempe bumbu kuning                                    Lalapan kc. Panjang + kol    Jeruk Snack sore  Apel 

Makan Malam : Nasi  Ayam bakar bumbu kecap   Tahu bacem  Setup buncis + wortel                                    Pisang                           Snack malam      Pepaya 

TERIMA KASIH