Vaginosis Bakterialis
Definisi Sindroma atau kumpulan gejala klinis akibat pergeseran lactobacilli yang merupakan flora normal vagina yang dominan oleh bakteri lain, seperti Gardnerella vaginalis, Prevotella spp, Mobilancus spp, Mycoplasma spp dan Bacteroides spp.
Patofisiologi Perubahan ini terjadi akibat berkurangnya jumlah Lactobacillus yang membantu menjaga keasaman vagina dan menghambat mikroorganisme anaerob lain untuk tumbuh di vagina
Gejala dan tanda Gejala utama VB adalah keputihan homogen yang abnormal (terutama pasca sanggama) dengan bau tidak sedap. Cairan keputihan berada di dinding vagina dan tidak disertai iritasi, nyeri atau eritema. Tak seperti halnya dengan keputihan vagina normal, keputihan pada VB jumlahnya bervariasi dan umumnya menghilang sekitar 2 minggu sebelum haid.
Diagnosis Asimtomatik pada sebagian penderita Bila ada keluhan umumnya berupa cairan yang berbau amis seperti ikan terutama setelah melakukan hubungan seksual Pada pemeriksaan didapatkan jumlah duh tubuh vagina tidak banyak, berwarna putih, keabu-abuan, homogen, cair, dan biasanya melekat pada dinding vagina
Pemeriksaan Penunjang Whiff test Penambahan KOH 10% pada duh tubuh vagina tercium bau amis Pemeriksaan mikroskopik Sediaan apus vagina yang diwarnai dengan pewarnaan gram ditemukan sel epitel vagina yang ditutupi bakteri batang sehingga batas sel menjadi kabur (clue cells) Pemeriksaan pH vagina
Diagnosis Untuk menegakkan diagnosis VB harus dilakukan hapusan vagina yang selanjutnya diperiksa mengenai : Bau khas “fishy odor” pada preparat basah yang disebut sebagai “whiff test” yang dilakukan dengan meneteskan potassium hydroxide-KOH pada microscopic slide yang sudah ditetesi dengan cairan keputihan. Hilangnya keasaman vagina. Seperti diketahui, bahwa untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri, pH vagina berkisar antara 3.8 – 4.2. Pemeriksaan dengan kertas lakmus yang memperlihatkan adanya pH > 5 memperlihatkan terjadinya VB. Adanya clue cells . Cara pemeriksaan adalah dengan meneteskan larutan NaCl pada microscop slide yang telah dibubuhi dengan cairan keputihan. Clue cell adfalah sel epitel yang dikelilingi oleh bakteria
Diagnosa Banding : Keputihan normal. Kandidiasis (infeksi jamur). Trikomoniasis, yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
GAMBARAN KLINIK Diagnosa VB atas dasar Kriteria Amsel: Cairan vagina berwarna putih kekuningan, encer dan homogen Clue cells pada pemeriksaan mikroskopik pH vagina >4.5 Whiff Test positif (bau amis timbul setelah pada cairan vagina diteteskan larutan KOH - potassium hydroxide
Pengecatan Gram Alternatif diagnosis adalah dengan melakukan pengecatan gram pada hapusan vagina dengan kriteria Hay/Ison atau Kriteria Nugent.10 Kriteria Hay/Ison : (Hay et al., 1994) Grade 1 (normal) : predominasi dari morfotipe laktobasilus Grade 2 (intermediate) : Flora campuran dengan sejumlah kecil laktobasilus dan Gardnerella dan Mobiluncus Grade 3 (vaginosis bakterial) : predominasi dari Gardnerella dan atau morfotipe Mobiluncus. Latobasilus minimal atau tak ditemukan
Tatalaksana Metronidazol 500 mg per oral 2x/hari selama 7 hari ATAU Clindamycin per oral 2 x 300 mg/hari selama 7 hari Metronidazol jangan diberikan pada wanita hamil terutama trimester I
Prognosis Bakterial vaginosis dapat timbul kembali pada 20-30% wanita walaupun tidak menunjukkan gejala Prognosis bakterial vaginosis sangat baik, karena infeksinya dapat disembuhkan