PRESENTASI KASUS CLOSED FRACTURE EPIFISIOLISIS RADIUS DISTAL SINISTRA IFAN SURYA & FAUZIYAH
KASUS Seorang anak perempuan umur 11 tahun terjatuh dari motor. Pasien terjatuh ke sisi kiri tubuh. Setelah kejadian,pasien merasa nyeri dan bengkak di pergelangan tangan kiri dan di temukan luka lecet pada pelipis kiri akan tetapi pasien tidak mengalami penurunan kesadaran dan tidak muntah.
PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran : Compos Mentis TD : 110/82 mmHg Nadi : 84x/menit Respirasi : 24x/menit Status Lokalisasi : Look = - Terdapat udema pada ujung distal os.radius sinitra - Warna sedikit kemerahan - Tak tampak luka
Feel. = - Nyeri tekan (+) dan bagian distal. os Feel = - Nyeri tekan (+) dan bagian distal os.radius sinnistra dan teraba hangat Move = - Nyeri ketika digerakkan dan pergerakannya terbatas
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Al = 10,1 Hb = 14,9 Hmt = 43 Ppt =15,5 Aptt = 33,3 HbsAg = Negatif
DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN Closed Fracture Epifisiolisis Os. Radius Distal Sinistra ORIF (Open Reduction Internal Fixation) Back Slift Tatalaksana post ORIF: Inj. Ceftriaxone 2x1 gr Inj. Ketorolac 3x30 mg PENATALAKSANAAN
POST ORIF
PEMBAHASAN Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau jaringan tulang rawan yg disebabkan oleh rudapaksa. Closed fracture/ fraktur tetutup adalah Fraktur yang fragmen tulangnya tidak menembus kulit sehingga tempat fraktur tidak tercemar oleh lingkungan/ tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar. Epifisis adalah suatu lapisan atau lempeng pada pada ujung tulang dan merupakan daerah pertumbuhan tulang.
PEMBAHASAN Tanda-tanda fraktur: Nyeri Deformitas Krepitasi Bengkak Peningkatan Temperature Pergerakan Abnormal Kehilangan fungsi Pada kasus ini: Di temukan nyeri, bengkak, peningkatan suhu, pergerakan abnormal dan keterbatasan gerak
PEMBAHASAN Fraktur epifisis kebanyakan terjadi karena trauma. Klasifikasi yang paling banyak digunakan untuk cedera atau fraktur epifisis adalah klasifikasi fraktur menurut Salter – Harris : a) Tipe I : fraktur transversal melalui sisi metafisis dari lempeng pertumbuhan, prognosis sangat baik setelah dilakukan reduksi tertutup. b) Tipe II : fraktur melalui sebagian lempeng pertumbuhan, timbul melalui tulang metafisis , prognosis juga sangat baik denga reduksi tertutup.
c) Tipe III : fraktur longitudinal melalui permukaan artikularis dan epifisis dan kemudian secara transversal melalui sisi metafisis dari lempeng pertumbuhan. Prognosis cukup baik meskipun hanya dengan reduksi anatomi. d) Tipe IV : fraktur longitudinal melalui epifisis, lempeng pertumbuhan dan terjadi melalui tulang metafisis. Reduksi terbuka biasanya penting dan mempunyai resiko gangguan pertumbuhan lanjut yang lebih besar.
e) Tipe V : cedera remuk dari lempeng pertumbuhan, insidens dari gangguan pertumbuhan lanjut adalah tinggi.
ORIF (Open Reduction Internal Fixation) Indikasi ORIF: Fraktur yang tidak bisa di reposisi tertutup Fraktur yang direposisi tapi sulit di pertahankan Fraktur yang bahaya avasculer nya tinggi Pada kasus ini (closed fracture epifisiolisis os.radius distal sinistra) - Dilakukan ORIF atas indikasi fraktur yang direposisi tapi sulit dipertahankan. Fiksasi yanng dilakukan menggunakan k-wire.
Proses Penyembuhan Fraktur: 1. Fase Inflamasi (2-3 minggu) 2. Fase Proliferasi (minggu ke 4-8) 3. Fase Pembentukan Kalus 4. Stadium Konsolidasi 5. Stadium Remodelling
Fase Penyembuhan Fraktur
Prinsip Penanganan Fraktur: 1. Recognition: Mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis, pemeriksaan klinis, dan radiologis 2. Reduction: Reduksi tertutup dengan fiksasi eksterna atau fiksasi kutaneus Reduksi terbuka dan fiksasi interna atau fiksasi eksterna 3. Retention 4. Rehabilitation
TERIMA KASIH