Paradigma ekonomi kelembagaan
Materi paradigma ekonomi kelembagaan Perilaku teknologi & ideology Realitas dan evolusi Metode kualitatif: partikularitas & subyektifitas Nonprediktif: nilai guna & labilitas data
Apa itu paradigma ekonomi kelembagaan Secara etimologi Paradigma Ekonomi Kelembagaan Secara terminology???
Pengertian paradigma menurut para ahli Robert Freidrichs paragigma merupakan kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga terbentuk citra subjektif seseorang terhadap realita sehingga berujung pada ketentuan bagaimana cara untuk menangani realita tersebut. Thomas kuhn Menurut Thomas Kuhn, pengertian paradigma adalah landasan berpikir atau pun konsep dasar yang digunakan / dianut sebagai model atau pun pola yang dimaksud para ilmuan dalam usahanya, dengan mengandalkan studi – studi keilmuan yang dilakukannya.
Pengertian paradigma menurut para ahli C. J Ritzer Menurut C. J. Ritzer, paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuan mengenai apa yang menjadi pokok permasalahan yang seharusnya dipelajari oleh satu cabang ilmu pengetahuan tertentu. Guba Menurut Guba, pengertian paradigma adalah sekumpulan keyakinan dasar yang membimbing tindakan manusia.
Analisis Ilmu Ekonomi dibagi menjadi empat, antara lain : Alokasi sumber daya Tingkat pertumbuhan, kesempatan kerja, pendapatan, produksi, dan harga Distribusi pendapatan Struktur kekuasaan Pendekatan Klasik/Neoklasik 1,2,3 Pendekatan Kelembagaan 3
Menurut Veble, Kelembagaan adalah kumpulan norma dan kondisi-kondisi ideal yang direproduksi secara kurang sempurna melalui kebiasaan pada masing-masing generasi individu berikutnya Dengan demikian, fungsi kelembagaan berperan sebagai stimulus dan petunjuk terhadap prilaku individu
Ahli kelembagaan berusaha membuat model-model pola Ahli neoklasik berusaha menyusun model-model prediktif Model-model pola menjelaskan perilaku manusia (human behavior) dengan menempatkannya secara cermat di dalam konteks kelembagaan dan budaya Model prediktif menjelaskan perilaku manusia dengan menyatakan secara cermat asumsi-asumsi dan menarik kesimpulan prediksi dari asumsi tersebut.
Realitas dan evolusi
Metode kualitatif: Partikularitas & subyektifitas X subjek -> metode -> kebenaran -> MP. Kuantitatif dan kualitatif Pendekatan kuantitatif vs kualitatif Kuantitatif = general, obyektif dan terukur. Pendekatan kuantitatif percaya fenomena sosial itu berlaku secara universal Kualitatif = subyektif, particular, nonprediktif(pandangan ekonomi kelembagaan)
Metode kualitatif: Partikularitas & subyektifitas Pendekatan kuantitatif vs kualitatif Kuantitatif = pendekatan positivistic Kualitatif = pendekatan interpretative Pelaku penelitian -> subyektifitas Objek penelititan -> partikularitas= heterogenitas karakteristik sosial Lewat premis partikularitas ada 2 hal penting Keyakinan fenomena sosial tidak tunggal Pendekatan kualitatif memeiliki keterbatasan( X nomotetik dan X idiosinkratik)
Nonprediktif: nilai guna dan labilitas data Nilai guna & labilitas data Kaplan menyatakan ‘if you can measure it, that ain’t it’ artinya pengukuran bukan isu sentral dari sebuah penelitian. Isu utama penelitian kualitatif -> konsep, definisi, karakteristik, metafora, symbol, dan dekripsi atas sesuatu Isu utama penelitian kuantitatif -> menghitung dan mengukur
Nonprediktif: nilai guna dan labilitas data Secara substantive ada 2 alasan penelitian kualitatif nonprediktif: Pertama, penelitian sosial tidak harus tau tentang kejadian masa depan Kedua, secara pragmatis nilai guna sebuah penelitian tidak terletak pada kemampuan prediktif, melainkan kesanggupan memberi pemahaman baru melauli analisis ilmiah Note!!!! Sifat penelitian kualitatif berfokus pada penjelasan atas pilihan metode “Subyektif”. Karna itu sebuah pengukuran menjadi “mustahil”
Nonprediktif: nilai guna dan labilitas data Penelitian kualitatif Percaya ilmu sosial(khususnya ekonomi) tidak stabil Prediksi bukan isu utama, melainkan penjelasan Pendekatan ekonomi kelembagaan lebih mudah dipetakan menggunakan penelitian ekonomi kualitatif