ILMU PENGETAHUAN & FILSAFAT
Ilmu Berasal dari Bahasa Latin, scientia, artinya mengetahui. Ilmu adalah rangkaian telaahan dalam mencari penjelasan dan pemahaman tentang suatu fenomena secara rasional-empiris dan sistematis. Ilustrasi Ilmu Bercocok Tanam, Aplikasi pupuk dapat meningkatkan produksi dan produktivitas usahatani padi D
Filsafat Terminologi Etimologi Dewasa ini dikenal banyak definisi yang berbeda mengenai Filsafat. Para filsuf mengartikan filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran yang dianutnya. Terminologi dari Bahasa Yunani, philosophia (philien = cinta dan sophia = kebijaksanaan) filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Etimologi Seorang filsuf dapat diartikan sebagai pencari kebijaksanaan dan pecinta kebijaksanaan.
Filsafat Plato (428 – 348 SM): Filsafat adalah Pengetahuan yang ditujukan untuk mencapai kebenaran yang hakiki
Filsafat Aristoteles (384 – 322 SM): Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Metafisika adalah salah satu cabang Filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala sesuatu sehingga hal tetrtentu menjadi ada. Retorika (dari bahasa Yunani ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo), awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum The Rhetoric dengan judul 'Grullos' atau Plato menulis dalam Gorgias, secara umum ialah seni manipulatif atau teknik persuasi politik yang bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, persuader dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, keprcayaan dan pengharapan mereka. Ini yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai konsubstansialitas dengan penggunaan media oral atau tertulis, bagaimanapun, definisi dari retorika telah berkembang jauh sejak retorika naik sebagai bahan studi di universitas. Dengan ini, ada perbedaan antara retorika klasik (dengan definisi yang sudah disebutkan di atas) dan praktik kontemporer dari retorika yang termasuk analisis atas teks tertulis dan visual.
Filsafat Al Farabi (870 – 950 M): Filsafat adalah ilmu (pengetahuan ) tentang alam yang menjawab hakikat yang sebenarnya
Filsafat Ratu ilmu pengetahuan Filsafat itu : teologi dan IP Perkembangan peradaban Ibu IP, pola fikir perkembangan
Epistemologi Merupakan salah satu cabang dari Ilmu, yakni Filsafat Ilmu atau Filsafat Pengetahuan. Berasal dari Bahasa Yunani, episteme = pengetahuan atau kebenaran dan logos = ilmu atau teori epistemologi berarti teori tentang kebenaran.
Benar/Kebenaran D Apa yang dimaksud dengan Benar/Kebenaran? Apakah Benar/Kebenaran bersifat mutlak dan mandiri? Apakah Benar/Kebenaran bersifat relatif, bergantung pada waktu, tempat, orang, suasana? D
Empat Kebenaran (menurut Imam Muchlas, 1996): Kebenaran Pengetahuan Diperoleh manusia sebagai hasil dari penginderaan. Kebenaran Ilmiah Diperoleh manusia dari hasil pengujian eksperimentasi. Kebenaran Filsafati Diperoleh manusia sebagai hasil dari berfikir rasional, sistematis, universal, bebas dan (adakalanya) radikal. Kebenaran Wahyu Diperoleh manusia sebagai hasil dari sifat keimanannya.
Benar/Kebenaran Barang siapa bertanya, berarti dia tahu sesuatu namun tidak sepenuhnya. Orang yang tidak bertanya berarti dia sudah tahu segala sesuatunya, atau dia tidak tahu sama sekali.
Dua aliran utama dalam memahami kebenaran: Rasionalisme Empirisme Kritisisme G
Rasionalisme pengetahuan pada hakekatnya berasal dari akal (rasio) (Rene Discartes, Leibnitz dan Wolff). Empirisme pengetahuan pada dasarnya berasal dari pengalaman atau empiris melalui alat indera (John Locke, Berkeley dan David Hume). Kritisisme (sintesis dari Rasionalisme dan Empirisme) pengetahuan berpangkal dari pengalaman, lalu diolah dan dibentuk oleh akal (Immanuel Kant).
Kebenaran Bersifat kritis, reflektif dan radikal Way, Adj…. Bersifat kritis, reflektif dan radikal Kritis dalam membongkar asumsi Reflektif dalam mengendapkan apa yang ingin diserap indera dan diolah ratio Radikal dalam mengupayakan pemahaman yang mendasar sampai ke akar-akarnya
Batas Pengetahuan Dalam ilmu pengetahuan kerap dijumpai suatu teori dibantah oleh teori lain yang lebih baru, sehingga timbul pertanyaan: Apakah ilmu pengetahuan, teori atau asumsi tidak berubah dan bersifat mutlak? Dapatkah manusia mencapai kebenaran mutlak? D/G
Tiga Pandangan terhadap Batas Pengetahuan Aliran Dogmatisme: Manusia melalui ilmu pengetahuannya dapat mencapai kebenaran sempurna dan abadi. Aliran Skeptisme (Relativisme): Manusia tidak mungkin mencapai pengetahuan yang benar karena keterbatasan akal. Aliran Pragmatisme: Manusia tidak mungkin mengetahui benar atau tidaknya pengetahuan, namun pengetahuan yang bermanfaat itulah yang benar.
Sikap terhadap Ilmu (Sikap Ilmiah) Sikap ilmiah yang baik akan melahirkan perilaku berilmu yang baik pula sesuai dengan hakikat dan tujuan ilmu itu sendiri. G
Enam Sikap Ilmiah (Mendoza dan Napoli): Keinginan berbagi informasi (sharing) Terbuka terhadap kegagalan Selalu belajar dari pengalaman Objektif dalam penilaian Terikat pada apa adanya (amorality) yang berbeda dari apa yang seharusnya (ought to be) Waspada terhadap bahaya (reification)
Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan Bertanya Filsafat Ilmu Pengetahuan Menjawab
Beda Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan hanya mencoba menerangkan gejala-gejala secara ilmiah. Tujuannya bukan mencapai hakikat yang paling mendasar dari semesta, tetapi mencoba menjelaskan gejala-gejala secara relasional. Filsafat menerangkan gejala-gejala secara apa adanya. Tujuannya mencapai hakikat yang paling mendasar dari semesta.
Sampai Ketemu Minggu Depan Sekian Sampai Ketemu Minggu Depan