Analisis Modal Kerja 9th LECTURE
KOMPETENSI DASAR Mahasiswa diharapkan mampu untuk: Mendefisikan modal kerja Menjelaskan beberapa sumber dan beberapa penggunaan modal kerja Menyajikan laporan sumber dan penggunaan modal kerja Menyajikan laporan perubahan modal kerja Menjelaskan bagaimana laba bersih dan kas (cash on hand) merupakan hal yang berbeda Mendefinisikan rasio lancar (current ratio) dan menjelaskan bagaimana industri perhotelan memiliki tingkat rasio operasi yang relatif rendah
DEFINISI Modal kerja didefinisikan sebagai selisih antara aktiva lancar dan utang lancar Aktiva lancar kas, piutang dagang, surat berharga, persediaan, dan biaya dibayar di muka Utang lancar utang dagang, utang biaya, utang pajak penghasilan, utang jangka panjang yang jatuh tempo, dan utang dividen
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA Laporan yang digunakan dalam analisis modal kerja: neraca, laba-rugi, laporan laba ditahan, dan laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang menunjukkan: Bagaimana modal kerja bertambah (sumber dari mana) dan berkurang (penggunaan untuk apa) di suatu periode Berapa perubahan bersih modal kerja dari awal – akhir periode Informasi bagi manajemen bagaimana efektivitas pengelolaan modal kerja pada suatu periode Informasi bagi investor bagaimana risiko terkait dengan kebijakan peminjaman dana untuk hotel
SUMBER MODAL KERJA Laba Operasi Apakah pendapatan dalam piutang bisa dikonversi menjadi kas? Apakah sudah melakukan koreksi terkait laba bersih dengan akumulasi depresiasi & amortisasi? Penjualan Aktiva Jangka Panjang atau Aktiva Lain-Lain Kenaikan Utang Jangka Panjang mencari pinjaman, menggadaikan, menerbitkan obligasi Pengeluaran Saham menjual saham akan menambah kas = modal kerja naik. Jika berbentuk badan hukum firma, maka kenaikan modal kerja bisa berasal dari tambahan modal pemilik
PENGGUNAAN MODAL KERJA Rugi Operasi Apakah sudah melakukan koreksi terkait rugi bersih dengan akumulasi depresiasi & amortisasi? Pembelian Aktiva Jangka Panjang atau Aktiva Lain-Lain Pembayaran Utang Jangka Panjang Penarikan Kembali Saham Perusahaan saham yang sudah beredar di publik, akan ditarik (dibeli) kembali oleh perusahaan yang sama. Pembayaran Dividen Tunai hak masing-masing perusahaan; karena dividen yang dibagi dalam bentuk kas otomatis akan mengurangi modal kerja. Di perusahaan yang bukan PT, pengambilan pribadi (prive) juga termasuk dalam pengurang modal kerja
MENGURAIKAN LAPORAN SUMBER & PENGGUNAAN MODAL KERJA Lihat halaman 114-116 Seorang bankir menerima proposal peminjaman kredit usaha sebesar Rp 15 juta rupiah dari 3 restoran yang memiliki situasi/kondisi keuangan yang berbeda-beda: A-Sehat, B-Kritis, dan C-Berisiko Restoran A = risikonya kecil Restoran B = ada satu risiko yang dikhawatirkan bankir, yaitu apakah restoran mampu membayar pinjamannya (+ bunga) kepada para pemegang saham yang akan dikembalikan lebih dari 4 tahun Restoran C = risikonya besar karena sudah jelas bahwa pendapatan bersih setelah pajaknya tidak akan mampu memenuhi pembayaran kembali dividen kepada pemegang sahamnya tahun depan
TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI REKENING LANCAR AKTIVA LANCAR UTANG LANCAR Kas Rp 10.000.000 Utang Dagang Rp 11.000.000 Piutang Dagang Rp 5.000.000 Utang Bank Rp 4.000.000 Persediaan Rp 3.000.000 Total Aktiva Lancar Rp 18.000.000 Total Utang Lancar Rp 15.000.000 Bila kas sejumlah Rp 5.000.000 akan digunakan untuk membayar kewajiban operasional pada supplier, Maka neraca barunya akan menjadi seperti ini: AKTIVA LANCAR UTANG LANCAR Kas Rp 5.000.000 Utang Dagang Rp 6.000.000 Piutang Dagang Utang Bank Rp 4.000.000 Persediaan Rp 3.000.000 Total Aktiva Lancar Rp 13.000.000 Total Utang Lancar Rp 10.000.000
PENYUSUNAN LAPORAN SUMBER & PENGGUNAAN MODAL KERJA Langkah 1: mengkalkulasikan perubahan dalam modal kerja. Dalam hal ini modal kerja tahun 0001 adalah Rp 3 juta dan modal kerja tahun 0002 adalah Rp 7 juta yang artinya perubahan modal kerjanya adalah Rp 4 juta [Lihat Neraca Gambar 4 di halaman 120] Langkah 2: mengidentifikasi item-item yang berubah dengan menggunakan neraca (fokus di aktiva tetap dan utang jangka panjang) Dari neraca (Gambar 4) kita tahu bahwa ada satu sumber modal kerja berasal dari tambahan saham yang beredar sebesar Rp 5 juta. Dua sumber penggunaan modal kerja berasal dari pembelian mebel dan perlengkapan baru (Rp 5 juta) dan pengurangan hipotek (Rp 10 juta)
PENYUSUNAN LAPORAN SUMBER & PENGGUNAAN MODAL KERJA Langkah 3: mengidentifikasi item-item yang berubah dengan menggunakan laporan laba rugi sumber modal kerja dari operasi Rp 18 juta; hasil koreksi antara laba bersih dengan depresiasi (Gambar 5) Langkah 4: mengidentifikasi item-item yang berubah dengan menggunakan laporan laba ditahan penggunaan modal kerja untuk pembagian dividen sebesar Rp 4 juta (Gambar 6) Setelah keempat langkah ini dilakukan, maka dapat disusun “laporan sumber dan penggunaan modal kerja untuk tahun yang berakhir tahun, 31 Desember 0002”
PENYUSUNAN LAPORAN SUMBER & PENGGUNAAN MODAL KERJA Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja untuk Tahun yang berakhir tahun, 31 Desember 0002 Sumber-Sumber: Pendapatan operasi Tambahan pengeluaran saham Penggunaan: Pembelian Mebel dan Perlengkapan Baru Pengurangan Utang Hipotik Dividen kepada Para Semegang Saham Perubahan bersih dalam modal kerja Rp 18.000.000 Rp 5.000.000 Rp 23.000.000 Rp 10.000.000 Rp 4.000.000 Rp 19.000.000
PENYUSUNAN LAPORAN SUMBER & PENGGUNAAN MODAL KERJA Bentuk alternatif dari tabel di slide sebelumnya, yang lebih ringkas dan lebih komprehensi, adalah sebagai berikut Laporan Alternatif dari Sumber dan Penggunaan Modal Kerja untuk Tahun yang berakhir tahun, 31 Desember 0002 Modal kerja, 31 Desember 0001 Rp 3.000.000 Sumber (lihat rincian) Rp 23.000.000 Rp 26.000.000 Penggunaan (lihat rincian) (Rp 19.000.000) Modal kerja, 31 Desember 0002 (naik Rp 4.000.000) Rp 7.000.000
MANFAAT LAPORAN SUMBER & PENGGUNAAN MODAL KERJA Laporan sumber & penggunaan modal kerja hanya memperlihatkan perubahan bersih dalam total modal kerja di antara satu periode pembukan dengan periode selanjutnya. Laporan tidak memperlihatkan bagaimana rekening-rekening individual yang merupakan bagian dari modal kerja telah berubah. Jika informasi tersebut diminta, maka biasanya diperlihatkan secara terpisah dalam laporan perubahan modal kerja. Lihat Gambar 9 di halaman 125 untuk mengetahui tabel ringkasan perubahan rekening modal kerja individual Ada kenaikan kas sebesar Rp 2 juta atau 20% apakah kita memang butuh tambahan kas ini di tangan kita? Atau sebaiknya kita gunakan untuk membayar beberapa pinjaman bank (tujuan: menghemat pengeluaran bunga yang ujungnya juga meningkatkan laba bersih)? Ada kenaikan piutang sebesar Rp 3 juta atau 60% apakah total pendapatan kita juga meningkat 60%? Apakah kita sudah mengubah kebijakan kredit kita? Apakah kita belum efektif cara melakukakan penagihannya?
JUMLAH MODAL KERJA DIBUTUHKAN Tak ada jawaban mutlak untuk memastikan seberapa banyak modal kerja yang dibutuhkan oleh sebuah hotel; melainkan case-per-case Anggap ada petunjuk praktis bahwa modal kerja sebuah aktivitas hotel sebaiknya sebesar Rp 5.000.000 lalu diketahui Hotel A memiliki aktiva lancar Rp 15.000.000 dan utang lancar Rp 10.000.000 Hotel A memiliki Rp 1,50 aktiva lancar untuk setiap Rp 1,00 utang lancar Lalu bandingkan dengan Hotel B yang memiliki aktiva lancar Rp 100.000.000 dan utang lancar Rp 95.000.000 Hotel B memiliki Rp 1,05 aktiva lancar untuk setiap Rp 1,00 utang lancer Meski sama-sama bermodal kerja Rp 5 juta tapi kelihatan bahwa rasio lancar (current ratio) Hotel A lebih sehat daripada Hotel B Ingat bahwa meskipun aturan dalam bisnis biasanya menyebutkan minimal rasio lancar yang baik adalah 2:1, namun dalam industri hotel terkadang masih bisa disebut baik meskipun memiliki rasio lancar di bawah 2:1