Asam Asetat KELOMPOK 2 PAPER - Krisnaligya Mahesy (132130004) - Hanifah Fuadi (132130016) - Bondan Estu Prabowo (132130025 ) KELOMPOK 2 - PAPER
OPENING Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu kala. Dahulu kala cuka dihasilkan oleh berbagai bakteri penghasil asam asetat, dan asam asetat merupakan hasil samping dari pembuatan bir atau anggur. PAPER
SEJARAH Penggunaan asam asetat sebagai pereaksi kimia juga sudah dimulai sejak lama. Pada abad ke-3 Sebelum Masehi, Filsuf Yunani kuno Theophrastos menjelaskan bahwa cuka bereaksi dengan logam-logam membentuk berbagai zat warna, misalnya timbal putih (timbal karbonat), dan verdigris , yaitu suatu zat hijau campuran dari garam-garam tembaga dan mengandung tembaga (II) asetat. Pada abad ke-8, ilmuwan Persia Jabir Ibnu Hayyan menghasilkan asam asetat pekat dari cuka melalui distilasi. Pada 1847 kimiawan Jerman Hermann Kolbe mensintesis asam asetat dari zat anorganik untuk pertama kalinya. Sejak 1910 kebanyakan asam asetat dihasilkan dari cairan piroligneous yang diperoleh dari distilasi kayu. Sekarang ini, asam asetat diproduksi baik secara sintetis maupun secara fermentasi bakteri. PAPER
BAHAN DAN REAKSI Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Peran iodida adalah hanya untuk mempromosikan konversi methanol menjadi metil iodide: MaOH + HI MeI + H2O Setelah metil iodida telah terbentuk maka diteruskan ke reaktor katalis. Siklus katalitik dimulai dengan penambahan oksidatif metil iodida ke dalam [Rh(CO)2I2]- sehingga terbentuk kompleks [MeRh(CO)I3]-. - Rhodium (cis−[Rh(CO)2I2]−) berperan sebagai katalis dalam proses pembuatan asam asetat dalam skala industri. Katalis ini sangat aktif sehingga akan memberikan reaksi dan distribusi produk yang baik. - Iridium ([Ir(CO)2I2]−) berperan sebagai katalis dalam proses pembuatan asam asetat dalam skala industri.Penggunaan iridium memungkinkan penggunaan air lebih sedikit dalam campuran reaksi. PAPER
SPESIFIKASI PRODUK MOVIE 1 MOVIE 2 PAPER Asam asetat yang jelas, cairan tak berwarna dengan rumus kimia C2H4O2. Memiliki titik leleh 62,06°F (16.7°C) dan mendidih pada 244,4°F (118°C), kerapatan 1,049g/mL pada 25oC dan flash point 390C. Dalam konsentrasi tinggi,asam asetat bersifat korosif, memiliki bau tajam dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa. Contohnya adalah soda kue (Natrium bikarbonat) bereaksi dengan cuka. Hampir semua garam asetat larut dengan baik dalam air. Contoh reaksi pembentukan garam asetat: Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g) NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l) PAPER
PRODUK Asam asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia. Sebagian besar (40-45%) dari asam asetat dunia digunakan sebagai bahan untuk memproduksi monomer vinil asetat (vinyl acetate monomer, VAM). Selain itu asam asetat juga digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk penggunaan dalam cuka relatif kecil. Metabolit primer adalah satu grup reaksi yang saling berhubungan dalam mikroorganisma yang berhubungan dengan pertumbuhan dan mempertahankan hidup. Metabolit primer secara mendasar sama pada diseluruh mahluk hidup yang berhubungan dengan pelepasan energi dan sitesis makromolekul penting seperti protein, asam nukleat, dan material sel lainnya. Ketika metabolisme promer berhenti, maka organisma tersebut mati. Produk dari metabolisme primer berhubungan dengan pertumbuhan dan produksi maksimal yang terjadi pada fase logaritmik pada pertumbuhan dalam sistem kultur batch. Produk-produk katabolik meliputi alkohol, asam laktat, butanol sedangkan produk anabolik seperti asam amino, enzim dan asam nukleat. Protein sel tunggal dan khamir juga termasuk dalam kategori tersebut. PAPER
BAKTERI PAPER MOVIE 1 MOVIE 2 Bakteri Asam Asetat (BAA) merupakan kelompok bakteri dengan karakteristik umum mempunyai kemampuan mengoksidasi alkohol dan gula, khususnya mengoksidasi etanol menjadi asam asetat dan secara luas sudah digunakan dalam industri komersial seperti produksi asam asetat, glukonat dan sorbose (Jojima et al., 2004). Secara sistematik, bakteri asam asetat diklasifikasikan ke dalam familiaAcetobacteraceae sebagai salah satu percabangan garis evolusi subklas α-Proteobacteria (De Ley et al., 1984; Sievers et al., 1994). Pada awalnya, studi mengenai taksonomi bakteri asam asetat lebih difokuskan kepada isolat-isolat yang ditemukan di daerah-daerah beriklim sedang (temperate) seperti Eropa dan Amerika Utara (Hanmoungjai et al., 2007), tetapi sejak ditemukannya strain anggotaspesies baru dalam genera Acetobacter dan Gluconobacter yang berasal dari Indonesia (Yamada et al., 1999; Lisdiyanti et al., 2001) sampel alam dari daerah tropik menjadi kajian mayoritas dalam hal pencaharian isolat bakteri asam asetat. Bakteri asam asetat telah diisolasi dari berbagai negara di Asia timur dan tenggara seperti Jepang, Indonesia, Thailand dan Pilipina sejak tahun 1996 (Kersters et al., 2006; Sievers and Swings, 2005; Uchimura, 2007; Yamada and Yukphan, 2008).
PRODUSEN PAPER Produk olahan dari hasil metabolit Asam asetat Wine Wine merupakan minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari jus anggur yang difermentasi. Keseimbangan sifat alami yang terkandung pada buah anggur, menyebabkan buah tersebut dapat difermentasi tanpa penambahan gula, asam, enzyme, ataupun nutrisi lain. Wine dibuat dengan cara memfermentasi jus buah anggur menggunakan khamir dari type tertentu. Yeast tersebut akan mengkonsumsi kandungan gula yang ada pada buah anggur dan mengubahnya menjadi alcohol. Perbedaan varietas anggur dan strain khamir yang digunakan, tergantung pada type dari wine yang akan diproduksi (Johnson, 1989). Mikroorganisme yang sering berperan dalam fermentasi anggur buah adalah dari golongan khamir dari genus Saccharomyces, Candida, Hansenula pichia. Dari genus Saccharomyces yang dapat digunakan dalam pembuatan anggur buah antara lain Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces ovifformes, dan Saccharomyces fermentati (Frazier and Westhoff, 1978).
CLOSING THE MOVIE OF PRODUCTION WINE PAPER