Potensi dan Prospek Domba di Indonesia
Kelompok I Ismail Firdaus 200110100105 Lukman Sughiri 200110100106 Tegar Rezzi Zaniadwiffa Putri 200110100107 Eliza Octaviyani Perwata 200110100108 Agyl Tri Sutomi 200110100109
Keunggulan Domba Domba memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan Dikenal baik di masyarakat terutama Jawa Barat Domba menyukai hidup berkoloni (berkelompok) sehingga memudahkan dalam pengawasan Domba betina memiliki kemampuan reproduksi yang relative tinggi Produk utama berupa daging yang mengandung nilai gizi tinggi Produk sampingan berupa kulit, bulu, tulang, kotoran ternak dan lain-lain bisa digunakan sebagai bahan baku industri Kebutuhan hijauan relative lebih sedikit bila dibandingkan dengan sapi
Peranan Domba Penghasil daging Penghasil kulit Penghasil pupuk kandang Sebagai sumber uang (tabungan)
Usaha peternakan domba secara keseluruhan merupakan gabungan dari 4 subsistem usaha peternakan, yaitu : 1. Subsistem agribisnis hulu (upstream off-farm agribusiness) 2. Subsistem budidaya agribisnis (on-farm agribusiness) 3. Subsistem agribisnis hilir (downstream off-farm agribusiness) 4. Subsistem jasa penunjang (supporting institution)
Potensi dan Prospek dalam Negeri Untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri. Sebagai komoditas ekspor. Pada waktu tertentu, seperti menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha terjadi peningkatan jumlah permintaan ternak potong, contohnya domba. Untuk kebutuhan konsumsi daging harian baik itu rumah tangga, restoran dan warung sate. Untuk kebutuhan aqiqah. Untuk penghobi yang selalu mencari bibit Domba Garut jantan unggulan untuk acara adu domba. Produk sampingan berupa kulit, bulu, tulang, kotoran ternak dan lain-lain bisa digunakan sebagai bahan baku industri.
Ekspor Ternak Domba Ternak domba memiliki peluang yang tinggi sebagai komoditas ekspor, terutama ke Timur Tengah, karena di Timur Tengah tidak memiliki potensi domba yang baik, selain itu pola konsumsi mereka yang lebih menyukai daging domba dan kambing sehingga setiap tahun permintaan terhadap daging domba dan kambing selalu meningkat.
Pasar luar negeri lebih sering menggunakan kulit domba untuk berbagai produk garmen mewah. Misalnya jaket, sarung tangan, hingga tas golf eksklusif.
Alternatif Pengembangan Agar bernilai ekonomis, jumlah minimal yang dipelihara adalah 8 ekor kambing dan domba perkeluarga. Setelah skala pemeliharaan ideal terpenuhi, secara paralel penting ditumbuhkembangkan identitas/lembaga yang menaungi peternak seperti kelompok, asosiasi, dsb. semua pihak terkait seperti balai embrio transfer, fakultas peternakan, kedokteran hewan, serta HPDKI perlu disinergikan untuk mengembangkan peternakan kambing dan domba. Program pengembangan domba komposit untuk dapat menghasilkan keturunan ataupun bibit unggulan.
Terima Kasih Atas Perhatiannya