JADI, bila terjadi interaksi antar-faktor, maka: Tujuan suatu percobaan dilakukan secara faktorial adalah untuk mempelajari interaksi antarfaktor-faktor perlakuan(nya); Dua faktor dikatakan berinteraksi jika pengaruh satu faktor berbeda pada level-level faktor lainnya. JADI, bila terjadi interaksi antar-faktor, maka: yang harus diuji adalah efek tunggal (simple effect) bukan efek utama (main effect). Resource: Gomez, K. A., and A. A. Gomez. 1984. STATISTICAL PROCEDURES FOR AGRICULTURAL RESEARCH. Second Edition. John Wiley & Sons. A Wiley-interscience Publication.
N V1 V2 V3 45.50 62.50 112.50 100 64.50 107.50 162.50 200 77.50 137.50 197.50 300 87.50 152.50 217.50 400 71.75 142.50 192.50
Ilustrasi di sebelah kiri bukan untuk menguji effek interaksi N V HASIL t/ha N0 V1 N100V1 N200V1 N300V1 N400V1 N0 V2 N100V2 N200V2 N300V2 N400V2 N0 V3 N100V3 N200V3 N300V3 N400V3 Ilustrasi di sebelah kiri bukan untuk menguji effek interaksi Dua hal yang perlu diperhatikan: melanggar prinsip percobaan faktorial untuk mempelajari interaksi dua faktor (mempelajari pengaruh/kinerja satu faktor pada setiap level faktor yang lain); bila yang dipentingkan untuk memperoleh kombinasi perlakuan terbaik kombinasi perlakuan dianggap sebagai perlakuan faktor tunggal, RAK faktor tunggal. 45.50 64.50 77.50 87.50 71.75 62.50 107.50 137.50 152.50 143.50 112.50 162.50 203.25 217.50 220.00
N V1 V2 V3 100 200 300 400 45.50 62.50 112.50 64.50 107.50 162.50 77.50 137.50 203.25 87.50 152.50 217.50 71.75 143.50 220.00
N V1 V2 V3 100 200 300 400 45.50 64.50 77.50 87.50 71.75 62.50 107.50 137.50 152.50 143.50 112.50 162.50 203.25 217.50 220.00