Guillain-Barré Syndrome (GBS) Wenny Dwi Putri

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Arimbi,Sp.P Ilumu Penyakit dalam FK UWK- Surabaya.
Advertisements

H E A R T F A I L U R E. My Heart………………… Heart Failure : tjd apabila cardiac output tdk mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun.
PENGANTAR ANTI MIKROBA
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
Peredaran darah manusia
TBC.
DIFERENSIAL DIAGNOSIS SESAK NAFAS
PROSES PERNAPASAN OLEH : IDA RIANAWATY, S.Si. M.Pd. Ida Rianawaty.
Pemakaian antibiotika pada FWS
SELF ASSESSMENT PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Kasus SBI.
KELOMPOK 6 B ARUHUL AMINI INTEN NUR RASADINA LICY MAYA RAMADANI M.HABIB HIDAYAT NAZARRUDIN NUR NEFRI YOGI ERSANDI WELLY ELVANDARI.
PNEUMONIA.
Kasus Kematian 13 Januari 2013
DIABETES MELITUS Kelompok 2.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER
SISTEM GANGGUAN JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH ROSIDA.
GLOMERULONEFRITIS AKUT POST STREPTOKOKUS
Dr. Farida A. Soetedjo, Sp.P Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK – UWKS 2007
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
Stadium klinis HIV/AIDS
DISEASE OF THE RESPIRATORY SYSTEM
DIACONT.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
Presentasi Kasus Penurunan Berat Badan
Kelainan pada Sistem Pertahanan Tubuh
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
Kelompok 5.
PNEUMONIA dr. Purwanto.
PENYAKIT GINJAL KHRONIK
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
Sindrom Guillain–Barré
Askep Kardilogi by : Ns. MB. Purbo Kuncoro.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
Pharmaceutical Care pada Penyakit Infeksi
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH (UROLITHIASIS)
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
MYASTHENIA GRAVIS.
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN PENYAKIT SARAF
Kriteria suspek tb/mdr DAN PEMERIKSAAN DAHAK sps
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
ASUHAN KEPERAWATAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
Baiq Reski Setiagarini
PPOK Putra Basmayus Pembimbing : dr. Nurrahmah Sp.P.
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
KAJIAN MERSCOV DI RSPI-SS
Laporan Jaga Selasa Malam 04/08/2015
Praktek Kerja Profesi Apoteker UNHAS RSU. Andi Makkasau Pare-Pare
TRAUMA ABDOMEN.
Aplikasi SMART PULMO untuk Interpretasi Gangguan Asam Basa
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB 1/25/20191DHF_Sunardi.
28 Januari Nama / RMDPJPAssessmentObjectiveTerapi 1.Tn. Safri Bustam/ /40thn/IC Lantai 2 Dr. dr. Nur Ahmad Tabri, Sp.PD, K-P, Sp.P (K) Tuberkulosis.
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Efektifitas Ekstrak Ophiocephalus Striatus VS Human Albumin Infus pada Kondisi Hypoalbuminemia Purwoko Bali, 11 Juli 2019.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

Guillain-Barré Syndrome (GBS) Wenny Dwi Putri 1306501961 Praktek Kerja Magister Farmasi Klinis Stase ICU RSUP Cipto Mangunkusumo 3 - 16 Maret 2015

OUTLINE Identitas Pasien Perjalanan Penyakit Masalah Medis Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Terapi Analisis DRP’s

IDENTITAS PASIEN Nama : Nn, CM Jenis kelamin : Perempuan Umur : 20 Tahun 9 Bulan Tanggal lahir : 10 Juni 1994 NRM : : 398-53-85 Tanggal masuk : 21 Januari 2015 (HCU) Ruang/bed : HCU 611 B Berat badan : 55 kg Tinggi badan : 165 cm Diagnosis : GBS tipe Amsan dengan riwayat sepsis

PERJALANAN PENYAKIT Pasien dirawat sejak 5 Oktober 2014 Sejak 7 hari SMRS Pasien mengeluh kedua kaki tidak bisa digerakkan. 1 hari SMRS pasien mengalami sesak namun masih bisa bicara. Setelah dirawat pasien kembali mengalami sesak dan tidak bisa BAK kemudian dipasang ventilator dan kateter. Pasien didiagnosis Guillain-Barre Syndrome (GBS), dilakukan plasmaferesis 2 siklus. Pasien mengeluh banyak lendir.

MASALAH MEDIS GBS tipe AMSAN Riwayat sepsis ec HAP dd ISK Riwayat penurunan kesadaran Masalah gangguan bersihan jalan nafas

Guillain-Barré Syndrome (GBS) GBS adalah suatu kelainan sistem kekebalan tubuh manusia yang menyerang bagian dari susunan saraf tepi dirinya sendiri

FAKTOR PENCETUS Autoimun Infeksi pada saluran cerna atau pernafasan (ex: Campylobacter jejuni, Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae, cytomegalovirus, and Epstein-Barr virus)

TANDA DAN GEJALA Kesemutan Baal yang dimulai dari kaki Kaki terasa berat bila digerakkan Nyeri pada anggota badan

SUBTIPE GBS

KRITERIA DIAGNOSTIK GBS

KRITERIA DIAGNOSTIK GBS

KRITERIA DIAGNOSTIK GBS

GBS TIPE AMSAN (Acute Motor-Sensory Axonal Neuropathy ) Antibodi menyerang akson saraf perifer serta menyerang saraf sensorik dengan kerusakan akson yang berat. Regenerasi akson membutuhkan waktu yang lebih lama Prognosis kurang baik

MANAGEMENT GBS

MANAGEMENT GBS

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Rujukan Tanggal 6/3/2015 7/3/2015 8/3/2015 9/3/2015 10/3/2015 11/3/2015 AGD   pH 7,350 - 7,450 7,332 7,293 7,340 7,248 7,285 PaCO2 35 - 45 mmHg 61,9 58,6 64,3 79,7 64.7 78,30 PaO2 75 - 100 mmHg 136,3 152,8 41,5 123,5 148.6 50,10 BE (-2,50) - (+2,50) mmol/L 5,8 1,9 8,4 6,3 3 7,10 HCO3 21 - 25 mmol/L 33,1 28,6 35 35,1 31 37,60 SaO2 95 - 98 % 98,7 99,00 67,8 97,6 98.9 74,9

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Rujukan Tanggal 6/3/2015 7/3/2015 8/3/2015 9/3/2015 10/3/2015 Hb 12 - 15 g/dL 8,6 10,5 10   Hematokrit 36 - 46 % 27,2 33,3 32,4 Eritrosit 3,8 - 4,8 . 10⁶/μL 2,91 3,66 3,48 Leukosit 5 –10 . 103/μL 4,59 4,91 3,78 Trombosit 150 – 400 . 103 /mL 327 269 288 SGOT < 37 U/L 13 16 SGPT < 41 U/L 17 15 Albumin 3,5 - 5,2 2,85 Ur < 50 mg/dL Cr 0,8 - 1,3 mg/dL 1,1 0,10 PT kontrol : 12,7 11,5 aPTT kontrol : 32,5 32,2 Na 132 - 147 mEq/L 137 138 139 K 3,30 - 5,4 mEq/L 4,76 3,90 3,8 4,62 4.4 Cl 94,0 - 111,0 mEq/L 92,5 92,1 94,7 92,4 93.7 PCT 0,18 Laktat 2,4 2,7 3.2 Ca darah 8,4 - 10,2 mg/dL 9,7 8,7 9 9.3 Ca Ion 1,01 - 1,31 mmol/L 1,0 1,17 1,11 Mg darah 1,70 - 2,55 mg/dL 2,17 1,75 1,23 1.93 LED 0 - 20 mm 135

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Rujukan Tanggal 11/3/2015 12/3/2015 13/3/2015 14/3/2015 15/3/2015 Hb 12 - 15 g/dL 11   Hematokrit 36 - 46 % 35 Eritrosit 3,8 - 4,8 . 10⁶/μL 3,8 Leukosit 5 –10 . 10^3 /μL 5,55 Trombosit 150 – 400 . 103 /mL 429 Ur < 50 mg/dL 17 Cr 0,8 - 1,3 mg/dL 0,2 Na 132 - 147 mEq/L 136 137 134 135 K 3,30 - 5,4 mEq/L 4,87 4,45 4,56 3,86 4,61 Cl 94,0 - 111,0 mEq/L 92 92,2 91,5 90,9 93,8 Ca darah 8,4 - 10,2 mg/dL 9,5 9,6 9,4 9,3 Ca Ion 1,01 - 1,31 mmol/L 1,11 1,21 1,09 Mg darah 1,70 - 2,55 mg/dL 1,87 1,93 2,50 1,68 LED 0 - 20 mm 110

PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil X-ray menunjukkan terjadi pneumothorax bagian kanan, infiltrat di paru bertambah, dan terdapat efusi pleura kiri mulai berkurang (tanggal 2/3/2015) Uji Biakan + Res. Aerob (specimen: sputum) Kultur Isolat I : Pseudomonas aeruginosa Fosfomycin (S) BAL (bronchoalveolar lavage) : BTA (-) Bronchoscopy : hipersekresi mukus

TERAPI

Zat aktif dan Mekanisme Obat-obatan injeksi/infus TERAPI Obat Zat aktif dan Mekanisme Indikasi Dosis Pasien Fornas Keterangan Antibiotika Fosfomycin Menghambat sintesis dinding bakteri dengan cara menginaktivasi enolpyruvyl transferase AB untuk pneumonia  2x2 g -  Dosis sudah sesuai Obat-obatan oral Fluimucyl Memecah ikatan disulfida mukoprotein dan menurunkan viskositas mukus mukolitik 2x200 mg  √ Bisoprolol Menghambat stimulasi beta adrenergik (β1) Hipertensi 1x5 mg Aspar Koreksi kalium dan magnesium Hipokalemia dan hipomagnesia 3x1 tab Paracetamol Memproduksi antipiresis di hipotalamus / Menghambat sintesis prostaglandin nyeri atau demam 3x500 mg Risperidone Berikatan dengan reseptor serotonin 5HT2 dan Dopamin D2 di otak antipsikotik 2x0.5 mg Fluoxetine selective serotonin reuptake inhibitor antidepresan 1x20 mg Imuran antimetabolit purin immunosupresan 2x50 mg  Pemilihan obat kurang tepat Alprazolam Berikatan dengan reseptor benzodiazepin pada saraf post sinap GABA di beberapa tempat di SSP ansietas 2 x1 mg   Obat-obatan injeksi/infus Fondaparinux menghambat faktor Xa antitrombotik 1x2.5 mg Miloz 1 mg

ANALISIS DRP’S No Jenis DRP Problems (DRP) Analisa / Telaah Literatur Pengamatan / Kondisi klinik pasien Tindakan/ Rekomendasi 1. Interaksi Obat Fluoxetine dan Risperidone Fluoxetine akan meningkatkan level atau efek dari risperidone dengan cara mempengaruhi metabolisme CYP2D6 2. Penyakit yang tidak diterapi Hipomagnesia Kadar magnesium pasien tanggal 14 Maret 2015 rendah (1,68 mg/dL) Diberikan Aspar pada tanggal 15 Maret 2015 (kadar magnesium naik menjadi 1,87 mg/dL) 3. Pemilihan obat yang tidak tepat Imuran (Azathioprine) Penggunaan Azathioprine tidak direkomendasikan pada pasien GBS   4. Pemberian obat tanpa indikasi − 5. Subdosis 6. Over dosis 7. Gagal mendapat obat 8. Reaksi obat yang tidak diinginkan

PENGGUNAAN AZATHIOPRINE PADA PASIEN GBS

Guillain-Barré Syndrome (GBS)