METODE ELEMEN HINGGA EKO DANAN SAPUTRO D11110015.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Materi 2. lanjutan SSiMP Stress Strain Diagram.
Advertisements

BAB IV BATANG LENGKUNG   Batang-batang lengkung banyak dijumpai sebagai bagian suatu konstruksi, dengan beban lentur atau bengkok seperti ditunjukkan pada.
ANALISA STRUKTUR I RETNO ANGGRAINI.
Fisika Dasar IA (FI-1101) Bab 7 ELASTISITAS
Mekanika Teknik III (Strength of Materials)
HASIL KALI SILANG.
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
ANALISA STRUKTUR METODE MATRIKS RANGKA RUANG (SPACE TRUSS)
TEORI MEKANIKA KEKUATAN KOMPOSIT
Mekanika Teknik III (Strength of Materials)
KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2011
VEKTOR ► Vektor adalah besaran yang mempunyai
KOMPUTASI ANALISIS STRUKTUR DENGAN MATRIKS
KONSEP DASAR ALJABAR LINEAR
Struktur rangka batang bidang
Persamaan Kuadrat jika diketahui grafik fungsi kuadrat
Bab IV Pipe Stress Analysis Pipe Stress Analysis 1 BAB V PIPE STRESS ANALYSIS  Why ?  Statics  General State of Stress  Tegangan Pada Pipa  Why ?
Pertemuan 10 Elastisitas
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
Bab VII Pipe Stress Analysis Desain, Fabrikasi, dan Inspeksi Sistem Perpiaan 1 BAB VII PIPE STRESS ANALYSIS  Why ?  Statics  General State of Stress.
Pertemuan 05 dan 06 Keseimbangan
Pertemuan 15 Flexibility Method
Pertemuan #4 Perhitungan Derajat Kebebasan Struktur
Pertemuan #11 Perakitan Matriks Kekakuan Struktur Portal 2D
Pertemuan 21 Stiffnes method
Pertemuan <<9>> <<STRESS VS STRAIN>>
Pertemuan 7 Tegangan Normal
1 Pertemuan 22 Stiffness method Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
Materi Elastisitas untuk SMA Kelas X
TORSI (PUNTIR)  .
Pengantar Analisis Struktur Dengan Metode Matrik Pertemuan 1
Pertemuan 3 – Metode Garis Leleh
ALJABAR LINIER WEEK 1. PENDAHULUAN
SIFAT ELASTIS BAHAN.
Masing-masing potongan batang dalam keadaan setimbang, maka potongan
Mekanika Teknik Pengenalan Tegangan dan Regangan
Fisika Dasar IA (FI-1101) Bab 7 ELASTISITAS
Uji Tarik Gabriel Sianturi MT.
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
ILMU BAHAN Material Science
ANALISA GAYA, TEGANGAN DAN REGANGAN
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
Tegangan GABRIEL SIANTURI MT.
Beban Puntiran.
Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser
ELASTISITAS Pertemuan 16
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Mekanika Teknik IV Metode Matrik
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
Pertemuan 4 BESARAN DALAM ELEMEN MESIN
A A MODUL 11. FISIKA DASAR I 1. Tujuan Instruksional Khusus
PERSAMAAN LINEAR.
Rangka Batang.
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
Lingkaran Mohr Untuk Tegangan
Teknologi Bahan Konstruksi
Pertemuan 10 INVERS MATRIK.
Pertemuan #10 Analisis Struktur Portal 2D
Matriks Kekakuan Elemen Pertemuan 2
Pertemuan 09 Pemakaian dari Hukum Hooke
Pertemuan 3 Metode Gaya Dan Metode Perpindahan
BESARAN DAN SATUAN DALAM FISIKA
Mata kuliah : S Pemrograman dalam Analisis Struktur
PENGERTIAN ANALISIS dan DISAIN serta HUBUNGANNYA
UJI TARIK HENDRI HESTIAWAN.
Metode Numerik Prodi Teknik Sipil
PENGERTIAN DASAR MASALAH DINAMIS
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Transcript presentasi:

METODE ELEMEN HINGGA EKO DANAN SAPUTRO D11110015

Pengertian Metode Elemen Hingga adalah metode numeris untuk penyelesaian masalah teknik dan fisika matematis. Dimana di dalam struktur metode ini membuat model struktur menjadi bagian – bagian kecil dan potongan – potongan yang teratur.

Didalam masalah struktur: penyelesaian yang didapat adalah deformasi (displacement) padasetiap titik (nodes) yang selanjutnya digunakanuntuk mendapatkan besaran - besaran regangan (strain) dan tegangan (stress).

Langkah 1:Diskritisasi/meshing dan pemilihan jenis elemen Pemilihan jenis elemen berkait dengan idealisasi yang ingin dilakukan terhadap struktur yang dimodelkan. Pilihan yang ada berkait dengan jenis elemen(1 dimensi, 2 dimensi, atau 3 dimensi), dan berlanjut dengan tingkat kesulitan dari jenis elemen yang ditunjukkan oleh jumlah titik (nodes) dalam elemen beserta jumlah derajat kebebasan (degree of freedom atau DOF) dari masing-2 titik (node).

Penentuan jumlah elemen berkait dengan ukuran elemen yang penentuan dan penyebarannya berkenaan dengan konsentrasi dari deformasi, regangan, serta tegangan yang akan terjadi pada struktur yang dimodelkan yang disebabkan oleh bentuk geometri dari struktur serta penyebaran beban dan syarat batasnya.

Persamaan elemen yang dihasilkan secara umum adalah sebagai berikut:

Bentuk persamaan global dari sistem struktur secara matrik adalah sebagai berikut: {F} = [K] {d} Dimana: {F} = adalah vektor gaya global pada titik baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui [K] = adalah matrik kekakuan global dari sistem struktur; sifatnya singular atau det[K] = 0 {d} = adalah vektor deformasi yang diketahui dan yang tidak diketahui

Penyelesaian dari DOF yang tak diketahui, setelah syarat batas diberikan. Persamaan dari sistem menjadi: