ANTI REMATIK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Advertisements

Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran universitas andalas
Asam Urat (Gout)
Penisilin Antibiotika pertama yang ditemukan oleh Alexander fleming 1928 Dihasilkan dari Penisilium notatum. Mekanisme kerja : menghambat sintesa dinding.
CARA PAKAI OBAT WAKTU PEMBERIAN OBAT FARMAKOLOGI FK UNAND
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
Tindakan Awal Mengatasi Demam Tinggi
Kenali dan Waspadai Demam Berdarah
UJI I PROGRAM EDUKASI PENYAKIT REUMATIK Terapi Agresif pada Artritis Reumatoid Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Reumatik Pemberian obat intra-artikular.
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.
Analgetika,Antipiretika & Antiinflamasi
Migrain.
VITAMIN C.
Rosida, M.Farm., Apt.. Diare : meningkatnya konsistensi likuiditas dan atau berat dari feses dihubungkan dengan meningkatnya frekuensi (>3x/hari) disertai.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KHASIAT OBAT
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
Oleh : FERRYANSYAH ILHAM SYAH MELISSA MANDATASARI.
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
Rematik (Arthritis).
ANALGETIK, ANTIPIRETIK DAN ANTI INFLAMASI
NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
Farmakologi veteriner Obat nsaid
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Santi susanti nim :
Kenali Nyeri Kepala Tipe Tegang
PENYAKIT KULIT DARURAT SINDROMA STEVEN JOHNSON. Definisi.
Analgetika,Antipiretika & Antiinflamasi
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
22 Khasiat Madu Plus Kayu Manis
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
Antijamur SRIDANA, S.Farm.,Apt.
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
ABSORBSI DAN ELIMINASI
HUBUNGAN ANTARA OBAT ANALGESIK-ANTI INFLAMASI ORAL TERHADAP LAMBUNG
TUBERKULOSIS Penyakit TB sudah dikenal sejak lama
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
GASTROPATI OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID (OAINS/NSAID)
Tentang materi : ‘ALBUMIN’
PENGGUNAAN OBAT PADA PEDIATRIK Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Univ. Muhammadiyah Purwokerto.
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
Kelompok 3 PARU - PARU.
Artritis Reumatoid Juvenil
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
OBAT ANTI KANKER.
MANAJEMEN NYERI FARMAKOLOGIS
ANALGESIC dan ANTIPIRETIC
UJI I PROGRAM EDUKASI PENYAKIT REUMATIK Terapi Agresif pada Artritis Reumatoid Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Reumatik Pemberian obat intra-artikular.
PENATALAKSANAAN DISLIPIDEMIA
Obat - Obat Analgetik dan Antipiretik
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
ANALGETIK ANTIPIRETIK INFLAMASI
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Oleh : ERIKA NUR SAPFUTRI NPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANJARMASIN,
KELOMPOK 1 Yunika Kasyaningrum indriana Rahma Meimuna Siti m Prisma
ABSORBSI DAN ELIMINASI
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
FARMAKOLOGI ANALGETIK ANTIPIRETIK DAN ANTIINFLAMASI.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
ALAT KONTRASEPSI IMPLAN
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

ANTI REMATIK

reumatik Rematik adalah setiap kondisi yang disertai nyeri dan kaku sendi pada sistem muskuloskeletal. Penyakit rematik –yang sering juga disebut arthritis (radang sendi) dan dianggap sebagai satu keadaan− mempunyai lebih dari 100 tipe kelainan yang berbeda. Penyakit ini terutama mengenai otot-otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan 1persendian baik pada laki-laki maupun wanita dengan segala usia tetapi kelompok lansia lebih banyak terkena serangan rematik

Penyakit ini menyebabkan banyak keluhan yang diderita oleh pasien diantaranya nyeri yang dapat menyerang lutut, pergelangan tangan, kaki, dan di berbagai persendian lainnya. Keluhan yang disebabkan penyakit ini sering menyebabkan kualitas hidup pasien menjadi sangat menurun. Selain menurunkan kualitas hidup, rematik juga meningkatkan beban sosial ekonomi bagi para penderitanya. Rasa nyeri merupakan gejala penyakit rematik yang paling sering menyebabkan seseorang mencari pertolongan medis.

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. PENGOBATAN

PENATALAKSANAAN NSAID STEROID PIJAT KOMPRES ISTIRAHAT FARMAKOLOGIK NON FARMAKOLOGIK

CONTOH OBAT STEROID NON STEROID HIDROKORTISON PREDNILSOLON DEKSAMETASON NON STEROID ASAM MEFENAMAT PARASETAMOL ASPIRIN DIKLOFENAK PIROKSIKAM IBUPROFEN INDOMETASIN DIFLUSINAL

ASAM MEFENAMAT Indikasi : digunakan sebagai analgesik,sebagai anti-inflamasi. Meklofenamat digunakan sebagai anti inflamasi pada terapi artritis reumatoid dan osteoartritis Kontra Indikasi : Obat ini tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak dibawah 14 tahun dan wanita hami, dan pemberian tidak melebihi 7 hari. Efek samping :   Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung. Pada orang usia lanjut efek samping diare hebat lebih sering dilaporkan. Dosis : Dosis asam mefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg     sehari. Sedangkan dosis meklofenamat untuk terapi penyakit sendi adalah 200-400 mg sehari Sediaan    :       Berbentuk tablet 250-500 mg

parasetamol Indikasi : Penggunaannya untuk meredakan demam tidak seluas penggunaannya sebagai analgesik.  Kontra Indikasi  :        Tidak dianjurkan pada penderita penyakit hati Efek samping : Reaksi alergi terhadap derivat para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya berupa eritem atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa dema dan lesi pada mukosa. Dosis:  Dosis parasetamol untuk dewasa 300 mg-n 1 g per kali, dengan maksimum 4 g per hari, untuk anak 6-12 tahun : 150-300 mg/kali, dengan maksimum 1,2 g/hari. Untuk anak 1-6 tahun : 60-120 mg/kali dan bayi dibawah 1 tahun : 60 mg/kali, keduanya diberikan maksimum 6 kali sehari Sediaan   :  Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal,berbentuk tablet 500 mg atau sirup yang mengandung 120mg/5ml. selain itu parasetamol terdapat sebagi sediaan kombinasi tetap,dalam bentuk tablet maupun cairan.

aspirin Indikasi  : Analgesik. Salisilat bermanfaat untuk mengobati nyeri  yang tidak spesifik misalnya sakit kepala,nyeri sendi,nyeri haid,neuralgia dan malgia. Antipiresis, demam reumatoid akut,artritis reumatoid      serta aspirin juga digunakan untuk mencegah trombus koroner dan trombus vena dalam berdasarkan efek penghambatan agregasi trombosit Kontra indikasi           : Hipersensitivitas  Efek Samping : saluran cerna. Efek salisilat terhadap saluran cerna    yang paling umum adalah distres epigastrium,mual dan muntah Darah. Asetilasi irreversibel siklo-oksigenase trombosit menurunkan kadar trombosit TXA2 mengakibatkan penghambatan agregasi trombosit dan perpanjangan waktu pendarahan

Pernapasan. Pada dosis toksik,salisilat menimbulkan depresi pernapasan dan suatu kombinasi respirasi yang tidak terkompensasi dan asidosis metabolik. Proses metabolik. Dosis besar salisilat melepaskan fosforilasi oksidatif. Energi yang digunakan untuk menghasilkan ATP secara normal dikeluarkan dengan panas,yang menerangkan terjadinya hipertemia yang disebabkan oleh pengambilan salisilat dalam jumlah toksik. Hipersensitivitas. Gejala alergi yang asli adalah urtikaria, bronkokontriksi, atau edema angioneurotik, jarang terjadi anafilaktik syok yang fatal. Sindrom reye. Dapat menimbulkan hepatitis dengan edema serebral.

Dosis   :   Analgesik dan antipiresis. Dosis salisilat untuk dewasa    ialah 325mg- 650mg, diberikan secara oral tiap 3atau 4 jam. Untuk anak 15- 20mg/kgBB,diberikan tiap 4-6jam dengan dosis total tidak melebihi 3,6 g per hari. Demam reumatik akut. Dosis untuk dewasa, 5-8 g per hari, diberikan 1 g per kali. Dosis untuk anak 100-125 mg/kg/BB/hari,diberikan 4-6 jam,selama seminggu. Setelah itu tisp minggu dosis berangsur diturunkan sampai 60 mg/kgBB/hari Artritis reumatoid. Dosisnya ialah 4-6g/hari tetapi dosis 3 g kadang- kadang cukup memuaskan. Penggunaan lain. Laporan menunjukkan bahwa dosis aspirin kecil (325 mg/hari) yang diminum tiap hari dapat mengurangi insiden infark miokard akut,dan kematian pada penderita angina tidak stabil.  Sediaan  : Aspirin tersedia dalam bentuk tablet 100 mg untuk anak dan tablet 500 mg untuk dewasa

diklofenak Indikasi   : Digunakan untuk pengobatan jangka lama artritis rematoid, osteoartris dan spondilitis ankilosa. Kontra Indikasi  :  Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui Efek samping  : Efek samping yang lazim ialah mual,gastritis,eritema kulit dan sakit kepala sama seperti semua obat AINS. Pemakaian obat ini harus hati-hati pada penderita tukak lambung. Peningkatan enzim ransaminasi dapat terjadi pada 15 % pasien dan imunnya kembali normal.

Farmako kinetik     ; Absorbsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap. Obat ini terikat 99% pada protein plasma dan mengalami efek lintas awal sebesar 40-50%. Walaupun waktu paruh singkat yakni 1-3 jam, diklofenak diakumulasi di cairan sinovial yang menjelaskan efek terapi disendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut  Dosis           : Dosis untuk orang dewasa 100-150 mg sehari terbagi dua atau tiga dosis         Sediaan  :  berbentuk tablet 100-150 mg

piroksikam  Indikasi     :      Piroksikam digunakan untuk pengobatan artritis rematoid,spondilitis ankilosa,dan osteoartritis  Kontra Indikasi :     Tidak dianjurkan pada wanita hamil,penderita tukak lambung dan penderita yang sedang minum antikoagulan Efek samping :       Efek samping tersering adalah gangguan saluran cerna,antara lain yang berat adalah tukak lambung. Efek samping lain adalah pusing,tinitus,nyeri kepala dan eritem kulit. Farmako kinetik : Absorbsi berlangsung cepat dilambung,terikat 99% pada protein plasma. Obat ini menjalani siklus enterohepatik. Kadar taraf mantapdicapai sekitar 7-10 hari dan kadar dalam plasma kira-kira sama dengan kadar cairan sinovial Dosis     :  Untuk artritis reumatoid,osteoartritis,spondilitis ankilosa dengan dosis 10- 20 mg sehari     Sediaan           :  Berbentuk tablet  10-20 mg

ibuprofen Indikasi : Semua obat-obat ini mempunyai aktivitas anti inflamasi,analgesik dan antipiretik dan mendapat prioritas yang luas pada pengobatan rematoid dan osteartritis kronik karena efek terhadap saluran cerna umum paling sedikit dibandingkan dengan aspirin.  Kontra Indikasi :         Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui. Efek samping :           Efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan dengan aspirin,indometasin, atau naproksen. Efek samping lainnya yang jarang ialah eritema kulit, sakit kepala,trombositopenia,ambliopia toksik yang reversibel.  Mekanisme kerja ;         Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. 90% ibuprofen terikat pada protein plasma. Eksresinya berlangsung cepat dan lengkap. Kira-kira 90% dari dosis yang diabsorbsi akan dieksresi  melalui urin sebagai metabolit atau konyugatnya. Metabolit utama merupakan hasil hidroksilasi dan karboksilasi Dosis          :   Dosis sebagai analgesik 4 kali 400 mg sehari tetapi sebaiknya dosis optimal pada tiap orang ditentukan secara individual.

indometasin Indikasi : Sebagai anti inflamasi, obat AINS ini lebih poten daripada Aspirin, juga bermanfaat untuk mengontrol nyeri yang    berhubungan dengan uveitis dan pasca operasi mata, dan sebagai antipiretik untuk penyakit hodgkin,bila demam refrakter terhadap obat lain, seperti aspirin, endometasin dapat memperlambat persalinan dengan menekan kontraksi uterus. Juga efektif pada pengobatan duktus arteriosus paten.  Kontra Indikasi : gangguan psikiatris dan penderita penyakit lambung. Efek samping : Efek samping saluran cerna berupa nyeri abdomen, diare pendarahan lambung dan pankreatitis. Sakit kepala hebat dialami oleh kira-kira 20- 25% penderita dan sering disertai pusing, depresi dan rasa bingung. Halusinasi dan psikosis pernah dilaporkan. Indometasin juga dilaporkan menyebabkan agranulositosis,anemia aplastik dan trombositopenia. Vasokontriksi pembuluh koroner pernah dilaporkan. Hiperkalemia dapat terjadi akibat hambatn yang kuat terhadap biosintesis PG diginjal. Alergi dapat pula timbul dengan manifestasi urtikaria,gatal dan serangan asma.

Mekanisme kerja :          Absorbsi indometasin setelah pemberian oral cukupn baik,92-99% indometasin terikat pada protein plasma. Metabolismenya terjadi dihati. Metabolisme dieksresi dalam bentuk asal maupun metabolit melalui urin dan empedu. Waktu paruh plasma kira-kira 2-4 jam. Farmako kinetik :   Indometasin cepat dan hampir sempurna diabsorbsi dari saluran cerna bagian atas setelah pemberian per- oral, dimetabolisme oleh hati, dieksresikan dalam empedu dan urine dalam bentuk tidak berubah dan dalam bentuk metabolit. Dosis : Dosis indometasin yang lazim ialah 2-4 kali 25 mg sehari. Untuk mengurangi gejala reumatik dimalam hari, indometasin diberikan 50-100 mg sebelum tidur.

DIFLUNISAL Indikasi     :      Untuk pengobatan analgesik dan antiinflamasi tetapi hampir tidak bersifat antipiretik Kontra indikasi:        Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui Efek samping :      Efek sampingnya jauh lebih ringan daripada asetosal dan tidak menyebabkan gangguan pendengaran Farmakokinetik : Setelah pemberian oral,kadar puncak dicapai dalam 2-3 jam. 99%  diflunisal terikat albumin plasma dan waktu paruh berkisar 8-12 jam. Dosis : Sebagai analgesik ringan sampai sedang dengan dosis awal 500 mg disusul 250-500 mg sehari dengan dosis penunjang tidak melampaui 1,5 gram sehari Sediaan : Berbentuk tablet  250-500 mg