Tanggung jawab sosial perusahaan Dr. Murni, SH.,MHum

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Advertisements

PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Dr. Mukti Fajar ND Dosen Hukum Ekonomi , Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
BENTUK & SUMBER PEMBIAYAAN CSR BUMN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
PROBLEMATIKA HUKUM.
ETIKA BISNIS PADA PRODUK HIT
TEORI CSR.
Ethics and Social Responsibility
PRIVATISASI I. Pendahuluan II. Latar Belakang III. Pembahasan
Sumber: ainurrahimyaqin.files.wordpress.com/.../etika-bisnis.p...‎
TANGUNG JAWAB SOSIAL KORPORATE (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
Bisnis dan Etika.
Peranan Etika dalam Bisnis
Corporate Social Responsibility
copyright by Elok Hikmawati
KAJIAN HARMONISASI RUU TENTANG BUMN
Corporate Social Responsibility
NUR FACHMI BUDI SETYAWAN, M.PSI
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT
ASAS-ASAS DAN SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
BISNIS DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
Tanggung jawab perusahaan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL & ETIKA MANAJEMEN
oleh: N. Pininta Ambuwaru, SH.MH.MM.LL.M
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
NUR FACHMI BUDI SETYAWAN, M.PSI
KEPAILITAN DAN PERSEROAN TERBATAS
SIGNIFIKANSI PROGRAM COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pertemuan ke-7 Etika utilitarianisme dalam bisnis
ETIKA MANAJEMEN.
ETIKA MANAJEMEN.
ETIKA BISNIS “Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam (Sudut Pandang) dan Barat, dan Etika Profesi” Nurdesri Wahyu Ningtyas 4EA Fakultas.
LINGKUNGAN ORGANISASI
Panduan Pembuatan Proposal Program CSR
Oleh Dr. Ir. Ihwan Sudrajat MM Surakarta, 3 Agustus 2016
Dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 telah ditentukan menjadi 3 bidang usaha: 1. Bidang Usaha Terbuka 2. Bidang Usaha Tertutup 3. Bidang.
AUDIT LINGKUNGAN dan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Tanggung jawab sosial Muhammad noor hidayat.
Nama: Aulia Puspitarini NPM: Kelas: 4EA09
BADAN USAHA NON BADAN HUKUM DAN BADAN HUKUM
PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA BISNIS
Aspek Etika Bisnis dalam skb
Bisnis dan Etika.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Materi E-Learning Senin, 4 Nov 2013 PENGATURAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN HUKUM PERUSAHAAN (7)
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Pancasila Sebagai Etika Politik
Corporate Social Responsibility and Sustainability Reporting
Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
ETIKA MANAJEMEN.
HUBUNGAN KERJA DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
PENGEMBANGAN PROGRAM CSR YANG BERDAMPAK LUAS
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian
PERANAN STAKEHOLDERS, KREDITOR, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
ETIKA PROFESI.
TEORI CSR.
ONY WIDILESTARININGTYAS.SE.,M.Si.
GARIS BESAR BAB PENGERTIAN ETIKA PERAN ETIKA ETIK DAN ETIS ETIKET
Lingkungan yang Bersih
Corporate Social Responsibility (CSR)
Peran Pusat Kemasyarakatan Desa dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Transcript presentasi:

Tanggung jawab sosial perusahaan Dr. Murni, SH.,MHum Pertemuan VIII Tanggung jawab sosial perusahaan Dr. Murni, SH.,MHum

Latar belakang CSR lahir dari desakan masyarakat atas perilaku perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab sosial, seperti : perusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, tidak taat pajak, dan menindas buruh, juga kebanyakan perusahaan cenderung membuat jarak dengan masyarakat sekitar.

DASAR HUKUM Pasal 74 UU No.40 Th. 2007 (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.

Implikasi Tanggung jawab perusahaan yang semula adalah tanggung jawab non hukum (responsibility) akan berubah menjadi tanggung jawab hukum (liability). Dengan demikia, perusahaan yang tidak memenuhi perundang-undangan dapat diberi sanksi Kalangan pelaku bisnis yang tergabung dalam  Kadin  dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang sangat keras menentang kehadiran dari pasal tersebut. Pertanyaan yang selalu muncul adalah kenapa CSR harus diatur dan menjadi sebuah kewajiban ?  Alasan mereka adalah CSR kegiatan di luar kewajiban perusahaan yang umum dan sudah ditetapkan dalam perundang-undangan formal, seperti : ketertiban usaha, pajak atas keuntungan dan standar lingkungan hidup.

Identifikasi masalah implementasi Pasal 74 (a) batasan atau luas lingkup perseroan yang wajib melaksanakan TJSL (b) sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang mengatur substansi TJSL (c) sanksi hukum bagi perusahaan yang tidak melaksanakan TJSL, dan (d) keterkaitan antara TJSL dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang khusus berlaku untuk perusahaan berupa BUMN

Pengertian John Elkingston’s menegaskan “Corporate Social Responsibility is a concept that organisation especially (but not only) corporations, have an obligation to consider the interestts of costomers, employees, shareholders, communities, and ecological considerations in all aspectr of theiroperations. This obligation is been to extend beyond their statutory obligation to comply with legislation”

1. Penjelasan pasal 15 huruf b UU Penanaman Modal menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat “ 2. Pasal 1 angka 3 UUPT , tangung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.

Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah baik bahwa perusahaan maupun penanam modal  mengejar keuntungan, bukan berarti perusahaan ataupun penanam modal   dibenarkan mencapai keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang terkait.         

UUPM lebih menekankan CSR sebagai upaya perusahaan untuk menciptakan harmonisasi dengan lingkungan di mana ia beroperasi. Sedangkan UUPT justru mencoba memisahkan antara tanggung jawab sosial dengan tanggung jawab lingkungan. UUPM bertolak dari konsep tanggung jawab perusahaan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (triple bottom line). Namun demikian keduanya mempunyai tujuan yang sama mengarah pada CSR sebagai sebuah komitmen perusahaan terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan.

CSR memberikan makna bahwa perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang mementingkan diri sendiri, alienasi dan atau eksklusifitas dari lingkungan masyarakat, melainkan sebuah entitas usaha yang wajib melakukan adaptasi kultural dengan lingkungan sosial. Sehingga tidak berkelebihan jika ke depan CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena bersifat voluntary, tetapi harus dilakukan sebagai mandatory dalam makna liability karena disertai dengan sanksi

Tanggung jawab sosial berada pada ranah moral, sehingga posisinya tidak sama dengan hukum. Moral dalam tanggung jawab sosial lebih mengarah pada tindakan lahiriah yang didasarkan sepenuhnya dari sikap batiniah, sikap inilah yang dikenal dengan “moralitas” Sedangkan tanggung jawab hukum lebih menekankan pada ksesuaian sikap lahiriah dengan aturan, meskipun tindakan tersbeut secara obyektif tidak salah, barangkali baik dan sesuai dengan pandanan moral, hokum, dan nilai-nilai budaya masyarakat. Namun demikian kesesuaian saja tidak dapat dijadikan dasar untuk menarik suatu kesimpulan karena tidak tahu motivasi atau maksud yang mendasarinya

Bila dikaitkan dengan teori tanggung jawab sosial dengan aktivitas perusahaan, maka dapat dikatakan bahwa tanggung jawab sosial lebih menekankan pada kepedulian perusahaan terhadap kepentingan stakeholders Dengan demikian konsep tanggung jawab sosial lebih menekankan pada tanggung jawab perusahaan atas tindakan dan kegiatan usahanya yang berdampak positif pada orang-orang tertentu, masyarakat dan lingkungan di mana perusahaan- perusahaan melakukan aktivitas usahanya sedemikian rupa, sehingga sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.    

Terima kasih