FORMULASI SNEDDS GAGARISMA MINYAK EUGENOL DENGAN TWEEN 80 DAN PEG 400

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Presented by : Nadia Anisah Tahani
Advertisements

PENGARUH PENAMBAHAN LAKASE DARI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HIJAU Oleh : Agustran Nagara Rahimi ( )
TEKNIK ISOLASI Ir. Woro Hastuti Satyantini, M. Si
PENGUJIAN SIFAT FISIK EMULSI
Koloid.
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN
AKADEMI FARMASI JEMBER
EMULSI FARMASETIK DASAR.
Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
MODUL XII MIKROBIOLOGI TANAH
UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI CENGKEH UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN LUMUT KERAK (LICHENES) PADA BENDA CAGAR BUDAYA BATU Diajukan oleh: DYAH YEKTI INDRAJATI.
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
Oleh Arfan Hutapea Chase Anakampun Dito Prasetyo Edison Parulian Manik
UniversitasSumatera Utara
Pengendalian pertumbuhan mikroba
Praktikum Mikrobiologi Pangan 3 Andini Hanif S.Si, M.Si MIKROBIOLOGI AIR PEMERIKSAAN AIR.
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI DIII FARMASI 5/30/20171.
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
SIRUP Disusun oleh : Marsaulina Damanik ( )
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
EKSTRAKSI DAN PENGUJIAN AKTIVITAS AMILASE
SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
Oleh : M. Fahrur Romadhoni
KESTABILAN KOLOID.
Gejala Fitotoksisitas
Kestabilan emulsi formulasi EC T. vogelii (lanjutan)
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
Sediaan SNEDDS (Self-nanoemulsifying Drug Delivery System) minyak atsiri buah merica hitam (Piper nigrum Linn) sebagai antiinflamasi TSBA Kelas A Anggi.
Sistem Koloid Kimia Dasar II Natalia Diyah Hapsari Pendidikan Kimia
Praktikum FTS Steril Kelompok J PEMBUATAN SEDIAAN AMPUL (SEDIAAN VOLUME KECIL DOSIS TUNGGAL) AMPUL FENITOIN.
FORMULASI SEDIAAN EMULSI EKSTRAK KUNYIT
PENDAHULUAN Bumbu dapur yang tahan lama Dapat juga ditumbuhi
Penentuan Kadar Zat Besi (Fe)
Pembuatan media dan sterilisasi
HASIL SEDIAAN DAN EVALUASI SNEDD IBUPROFEN
Masker Peel Off Katekin dari Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis)
Perhitungan mikroorganisme
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
Formulasi SNEDDS formula 7
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
Praktikum FTS- Cair Semi Padat Krim Vitamin C Kelompok 5 Grassella (I ) Rizki Wahyudi (I ) Armi Rusmariani (I ) Erlinda (I )
DEDE KURNIAWAN NIM: FARMASI A
Produksi Protein Sel Tunggal (PST)
Praktikum mikrobiologi
FOMULASI SNEDDS DISUSUN OLEH : 1.Lutfatul Amalia ( )
Nama : M. Adhitya Nugraha Kelas : XII Kimia Analis I
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Isolasi bakteri.
Dhine Oktalia Mikkyu Gisen Monika Devita M. Komaruddin
Oleh: Siti Hajar Nur Safita
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
Assalamualaikum Wr.Wb Dhea Kanzela
Pemeriksaan Kimia Klinik pada Darah
Disusun oleh: Dora Anggia w.s ( )
Koloid Ali.
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
1 Kelompok : 3 1.Erinda Finita 2.Monika Ginting 3.Aminah 4.Yunisa Naila.
SISTEM KOLOID. SISTEM DISPERSI Sistem dispersi adalah campuran antara fasa terdispersi (fasa dalam) dengan medium pendispersi (fasa luar) yang bercampur.
PENGAMBILAN SAMPEL MINUMAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI.
JENE VIDA CHRISTANTI, S.Sos. PRINSIP HITUNGAN CAWAN Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan pangan terdiri dari : –
Sediaan Larutan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid.
Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG KUNYIT “ Curcuma domestica Val.” TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
KELOMPOK 6 1. ELSA DWI SAPUTRI 2. INTAN PERMATA SARI 3. SHELMA FIRLY AMADEA 4. VIDYA LAILA NUCHAIR.
Transcript presentasi:

FORMULASI SNEDDS GAGARISMA MINYAK EUGENOL DENGAN TWEEN 80 DAN PEG 400 Nama Kelompok : 1. Novita Wahyuningtyas ( 1041411113) 2. Nurul Yuliani ( 1041411117) 3. Ruru Awana Nurasadi ( 1041411133) 4. Safhira Arnintya S ( 1041411135) 5. Slamet Nur Sholeh ( 1041411144) 6. Teresia Amanda Putri D ( 1041411147) 7. Muhammad Andana (1041411188)

PENDAHULUAN Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua fase yang tidak tercampur, biasanya air dan minyak, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi tetesan-tetesan kecil (droplet) dalam cairan lainnya yang distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok (Anief, 2000). Sistem emulsi umumnya mudah rusak dengan penambahan energi serta seiring berjalannya waktu. Masalah ini dapat diatasi dengan memperkecil ukuran droplet serta penggunaan stabilizer. Memperkecil ukuran droplet dapat dilakukan dengan pembuatan nanoemulsi (Haryono, 2009).

SNEDDS ( Self nanoemulsifying drug delivery system) Nanoemulsi adalah sistem emulsi yang transparent, tembus cahaya dan merupakan dispersi minyak air yang distabilkan oleh lapisan film dari surfaktan atau molekul surfaktan, yang memiliki ukuran droplet 50 nm – 500 nm. (Shakeel, et al., 2008) Ukuran droplet nanoemulsi yang kecil membuat nanoemulsi stabil secara kinetik sehingga mencegah terjadinya sedimentasi dan kriming selama penyimpanan. (Solans, et al., 2005)

Terdiri dari Fase Minyak Surfaktan Kosurfaktan

LATAR BELAKANG Minyak Cengkeh telah lama digunakan untuk pengobatan gigi. Dimana paling dominan 70-90% adalah senyawa eugenol (Gunther, 1990) Eugenol mampu memblok transmisi impuls syaraf untuk mengurangi rasa nyeri pulpitis (Walton dan Torabinejad, 2008) Dibuat sediaan topikal untuk menghindari efek sistemik (Barkin, 2015) Dibuat sediaan SNEDDS. Sediaan dalam bentuk SNEDDS memecahkan masalah penghantaran obat dengan kelarutan dalam air yang buruk (Makadia dkk,2013) Maka akan dibuat sediaan SNEDDS gagarisma minyak eugenol

Formula Menurut Meta Juniatik, dkk 2017 R/ Minyak Eugenol 0,4% VCO 3,6% Tween 80 17,3% PEG 400 8,6% Aquadest 70% M.f nanoemulsi gagarisma 100 ml

ALAT DAN BAHAN Alat : Bahan : Alat Gelas Minyak Eugenol Mikropipet Tween 80 Neraca Analitik Polietilenglikol 400 Ph meter VCO Vortex Aquadest Hotplate stirer Sentrifuge Waterbath Spektro UV-VIS

CARA PEMBUATAN Campur semua komponen ( Minyak Eugenol, VCO, Tween 80, PEG 400) Homogenkan dengan vortex selama 10 menit lalu di ultrasonik selama 10 menit Tambahkan aquadest pada suhu 70 C, perlahan kedalam campuran surfaktan dan fase air dengan pipet diatas magnetic stirer. Lalu di ultrasonik lagi selama 10 menit Dilakukan pengujian SNEDDS

Uji Karakteristik Fisik dan Stabilitas Sediaan SNEDDS Uji Transmittan pengukuran transmittan formula dilakukan dengan UV/Vis spektrofotometer dengan panjang gelombang 650 nm (Jain et al, 2013) aquadest digunakan sebagai blanko. Apabila nilai transmittan mendekati 100% maka campuran formula mendektai ukuran nano (Widyaningrum, 2015) Pengukuran Viskositas Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan alat Viscosimeter Rheosys.

Uji Distribusi Ukuran Partikel Distribusi ukuran partikel diukur dengan menggunakan metode Dynamic Light Scattering (DLS) atau dengan alat Particel Size Analyzer (PSA). Formula nanoemulsi memiliki ukuran rata-rata kurang dari 100nm (Auburn et al., 2004) Pengujian stabilitas Pengujian stabilitas nanoemulsi dilakukan melalui pelepasan beku sebanyak 6 siklus. Pengujian ini dilakukan dengan menyimpan sediaan (sampel) pada suhu 21º C dan 25º C setiap 24 jam (Vior et al., 2011).

Pengukuran Potensial Zeta Pengukuran potensial zeta dilakukan dengan metode DLS maupun alat PSA. Nilai potensial zeta dikaitkan dengan stabilitas yang menunjukkan tingkat penolakan partikel muatan yang sama berdekatan satu sama lain dalam sistem (Sinko, 2006). Nilai potensial zeta 0 sampai ± 30 mv menunjukkan ketidakstabilan, sedangkan nilai potensial zeta yang lebih tinggi dari 30 mv menunjukkan kestabilan (ASTM, 1985).

PENGUJIAN DAYA HAMBAT BAKTERI GIGI Menurut Rini Pratiwi, 2005 Pembuatan Medium Nutrien Agar (NA) sebanyak 200 ml, dengan dimasak selama 15 menit, lalu disterilkan dengan autoclave. Pembuatan Medium Glukosa Nutrien Agar (GNA) sebanyak 300 ml, dimasak selama 15 menit, lalu disterilkan. Pertumbuhan isolat S.mutans yaitu dengan: ambil NA dan masukkan kedalam tabung reaksi lalu dimiringkan. S. mutans dari stock diambil dengan ose steril lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi NA beku dan diinkubasi selama 24 jam. Untuk mengetahui kepekaan S. mutans terhadap obat kumur,dilakukan hal:

Disiapkan 1 cawan petri dan 5 paper dish dengan diameter 55 mm Disiapkan 1 cawan petri dan 5 paper dish dengan diameter 55 mm. paper dish direndam selama 5 menit dalam sediaan SNEDDS, kemudian cawan petri yang berisi media GNA dan isolat S. mutans diletakkan 5 paper dish. Lalu dimasukkan kedalam inkubator dengan suhu 37 C selama 24 jam. Kriteria penilaian daya hambat yaitu mengukur zona bening atau zona inhibisi disekitas paper dish dengan menggunakan pipa kapiler secara vertikal, horizontal dan diagonal, kemudian dirata-rata

HASIL BERDASARKAN JURNAL Ukuran partikel rata-rata 21,4 nm yang berarti formulasi sediaan yang dibuat menghasilkan sediaan nanoemulsi. Nilai transmitansi menunjukkan bahwa sediaan tersebut memiliki kerjernihan optik yang tinggi yaitu formula 6 (96,9%) dan formula 9 (96%). Pada pengujian stabilitas, formula 9 memiliki stabilitas paling tinggi karena pada uji freeze-thraw (cycle) percobaan dilakukan paling banyak. Formula nanoemulsi yang baik memiliki nilai viskositas yang rendah, sehingga lebih mudah untuk dikumur, maupun dioleskan sebagai obat kumur, dimana formula yang memiliki viskositas paling rendah adalah formula 9 (0,01356 Pa.s).

SARAN : Dalam formulasi ditambahkan humektan dan menthol. Dilakukan uji emulsification time dan uji loading drug. Minyak eugenol dibuat dalam sediaan pasta gigi. Emulsification Time Emulsification time dilakukan terhadap nanoemulsi ekstrak herbal dalam tiga media yaitu akuades, artificial gastric fluid tanpa pepsin, dan artificial intestinal fluid tanpa pankreatin.Media sebanyak 500 ml dikondisikan pada suhu 37°C diatas magnetic stirer dengan kecepatan 120 rpm. SNEDDS yang berisi ekstrak herbal sejumlah 1 ml diteteskan ke dalam media secara cepat. Pengamatan dilakukan terhadap waktu yang diperlukan sejak awal penetesan hingga terbentuk nanoemulsi. Nanoemulsi yang terbentuk, ditandai dengan terlarutnya SNEDDS ekstrak herbal secara sempurna dalam media (Patel dkk., 2011a).

KEMASAN

TERIMAKASIH