MENULIS DAN MENGARANG Tulisan yang telah tercipta didukung oleh beberapa unsur dan berada pada satu garis pemahaman, yaitu bersama mengungkapkan gagasan atau ide pemikiran melalui bahasa tulis dan menghasilkan karangan. Perpaduan antara unsur dasar dalam pengungkapan pemikiran sebagai wacana yang terbaca dan bermakna sebagai hal yang dapat dipahami.
EMPAT UNSUR POKOK PEMBANGUN TULISAN 1.Gagasan Gagasan merupakan pendapat pengalaman atau pengetahuan yang muncul dari pemikiran seseorang. Gagasan beranjak pula dari kumpulan pengalaman yang tersimpan dan terolah secara alami pada otak manusia, atau rekaman masa lalu yang berada ditengah-tengah masa kini serta pemunculan kembali sesuai keadaan dan waktu.
2.Tuturan Tuturan merupakan bentuk pengungkapan gagasan yang kelak dapat dipahami pembaca dalam bentuk penceritaan (narasi), pelukisan (deskripsi), pengungkapan (argumentasi), pemaparan (eksposisi) dan pembujukan (persuasi).
3.Tatanan Tatanan diartikan sebagai tata tertib dalam menulis.Tatanan sebagai peraturan kebahasaan, seperti halnya penggunaan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI), penggunaan bahasa baku (KBBI) serta aturan penerapan tanda baca pada tulisan dengan baik dan benar.
4.Wahana Wahana dipahami sebagai sarana penghantar gagasan yang telah tertutur dan memiliki tatanan yang baik, berupa bahasa tulis, menyangkut perangkaian kosa kata dan seni menggunakan bahasa yang baik.
ASAS MENULIS DAN MENGARANG Menurut pengamatan para ahli terdahulu, dalam pelaksanaan kegiatan menulis dan mengarang terdapat asas-asas yang dipergunakan sebagai pedoman. Hal ini diterapkan agar menghasilkan karangan efektif untuk dapat dipahami. Beberapa asas tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1.Kejelasan Diartikan sebagai asas yang mengendalikan penciptaan makna untuk disampaikan dengan jelas dan menghindari kesalahan pembaca dalam menafsirkan tulisan yang disajikan.
2.Keringkasan Keringkasan diterapkan pada penyusunan kalimat dengan tidak menghamburkan kata, penggunaan kata berulang dalam menyampaikan butir ide yang menyebabkan kebingungan pembaca.
3.Ketepatan Ketepatan dalam penyampaian gagasan kepada pembaca dituliskan dengan menggunakan pilihan kata dan susunan kalimat yang tepat.
4.Kesatupaduan Pilihan kata dalam menyusun kalimat dan membangun paragraf yang tepat disusun dengan kepaduan, antar pilihan kata, susunan kalimat, dan hal yang ingin disampaikan.
5.Pertautan Dalam penyusunan arah kajian dan pengembangan karangan yang dipandu kerangka karangan,Tulisan yang disajikan harus bersifat sistematis.
6.Penegasan Penegasan mengenai topik yang disampaikan, biasanya diletakkan di akhir paragraf. Hal ini bertujuan agar informasi yang hendak disampaikan dengan penekanan dapat diterima oleh pikiran pembaca.
Contoh Tulisan Ilmiah ’’ Meramal Masa Depan dengan Matematika’’ MATEMATIKA. Bidang studi yang satu ini hingga kini masih dianggap hantu yang menakut- kan bagi anak-anak, bahkan orang dewasa sekalipun, kendati tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini diperparah dengan sosok guru yang tidak bersahabat dengan mereka. Maka tidaklah berlebihan manakala ujian tiba hasilnya kurang memuaskan jika kita tidak mau mengatakan gagal total.
Dilain pihak matematika dianggap bidang studi yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup. Matematika adalah dasar segala dasar untuk memudahkan belajar bidang studi lain. Memang demikian keadaannya, seseorang yang telah menguasai matematika akan mudah mem- pelajari hal lainnya. Akan tetapi selalu saja anak atau peserta didik merasa tidak nyaman.
Melihat gelagat demikian tentunya kita tidak boleh diam, solusi apa yang dapat memberikan angin kesegaran bagi peserta didik. Paling tidak membuat anak-anak kita tetap berkutat dengan bidang studi yang satu ini. Toh dari dulu hingga sekarang belajar adalah’’ mainan’’ yang menye- nangkan bagi anak-anak. Belajar adalah gula- gula yang setiap saat didambakan. Belajar adalah pengalaman yang menakjubkan bagi semua orang.
Anak akan terus beranggapan demikian, kecuali jika orang dewasa berhasil meyakinkan bahwa belajar adalah racun bagi kehidupan. Tentu ini tidak diinginkan bukan? Yang jelas kondisi ini akan tetap menyenangkan mana kala peserta didik terlibat didalamnya. Toh belajar bukanklah satu arah, di mana anak harus dicekoki dengan berbagai macam teori atau rumusan. Tetapi bel- ajar adalah permainan yang menggairahkan, bel- ajar adalah saripati kehidupan di mana dan kapan pun berada.
Kita sebagai orang tua tentunya akan sependapat seperti itu. Yang jelas formula apa yang dapat membangkitkan anak-anak kita mampu me- nguasai matematika.Toh berbagai macam metode maupun jurus sudah dikerahkan, tetapi tetap saja peserta didik menganggap pelajaran ini peng- hambat kemajuan.