ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GLOUKOMA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
Advertisements

HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
EPIDEMIOLOGI KATARAK Kurnia Dwi Artanti.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SISTEM PENGLIHATAN
TRAUMA TUMPUL MATA Dr.SRI HANDAYANI MP,SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
G L A U K O M A Dr. Titi Aslijati, Sp.M.
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
ANGINA PECTORIS.
STROKE Ns. Janny Erika, S.Kep.
Uveitis Posterior.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
GLAUKOMA AKUT Kelokmpok 1B: Alisya Putri Hannani Desi Kartika Sari
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
DIACONT.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
PENGKAJIAN OFTALMIK.
KATARAK & GLAUKOMA Irma Nur Amalia, M.Kep.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GLAUKOMA
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
Hipertensi.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Askep dengan Glaukoma Oleh kelompok 2 : 1..
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
GLAUKOMA Dr ANDRINI ARIESTI SpM.
RETINOBLASTOMA.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
5.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SISTEM PENGLIHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
Askep penglihatan Chandra.
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
G L A U K O M A Dr. Titi Aslijati, Sp.M.
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
Glaukoma By Ronalda.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
ASKEP COLITIS ULSERATIF
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI HIPERMETROPI ATAU RABUN DEKAT
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
TRAUMA ABDOMEN.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
GANGGUAN BERKAITAN DEFEK PADA STRUKTUR GLAUKOMA
Kedaruratan Mata Oleh Zaenal Arifin.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
dr. Denny Armin Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 dalam 2 waktu pengukuran Meningkatnya tekanan darah.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GLOUKOMA OLEH: Heny Nurma Y

Definisi Galukoma adalah : …. Sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler. (Long BC., 1996) Suatu keadaan dimana tekanan bola mata meningkat sampai > 20 mmHg, sehingga mengakibatkan kerusakan syaraf yang ada dibola mata. Suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peninggian tekanan bola mata, penggaungan papil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata.(Ilyas, S. 2000).

ETIOLOGI Peninggian tekanan intraokuler ini disebabkan oleh : Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil

Klasifikasi 1. Glaukoma Primer Glaukoma sudut terbuka Glaukoma sudut tertutup 2. Glaukoma sekunder Yang terjadi sekunder karena penyakit lain seperti luksasio lensa, katarak, trauma dan uveitis

Klasifikasi 3. Gloukoma Kongenital Biasanya karena kegagalan proses organogenesis masa intrauterin, sehingga menyebabkan kelainan anatomi kanal schlem atau jaringan trabekular. 4. Glaukoma absolut Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/ terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut

Glaukoma sudut terbuka Glaukoma Primer Paling sering terjadi Struktur sirkulasi / reabsorbsi akuos humor mengalami perubahan patologi langsung Glaukoma sudut terbuka Paling berbahaya dan paling sering terjadi (90%) Terjadi pada individu yang mempunyai sudut ruang (sudut antara iris dan kornea) terbuka normal Terjadi pada klien usia > 40 thn Usia lanjut memegang peranan penting Absorbsi dan produksi akuos tidak sama kecepatanya Biasanya bilateral dan dapat menjadi kebutaan komplit tanda adanya serangan akut Gejalanya relatif ringan dan banyak klien tidak menyadarinya

Tanda khas : JIKA DIANTARA KEDUA MATA SELALU TERDAPAT PERBEDAAN TIO 4 mmHg/LEBIH Tanda klasik : bilateral, herediter, TIO meninggi, sudut COA terbuka, bolamata tenang, lapang pandang mengecil, perjalanan progresif lambat

Glaukoma sudut tertutup mendadak dan harus ditangani dengan segera untuk menghindari kebutaan Letak iris terlalu ke depan dan menutup sudut ruangan TIO meningkat dengan cepat Tanda gejala: Terjadi nyeri hebat di dalam dan di sekitar mata, timbulnya halo disekitar cahaya, pandangan kabur, sakit kepala, mual-muntah, fotopobia, lakrimasi

Glaukoma Sekunder Dapat terjadi dari peradangan mata , perubahan pembuluh darah dan trauma Penyebab: Perubahan lensa Kelainan uvea Trauma bedah

Glaukoma Absolut Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/ terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total Kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi mata keras seperti batu rasa sakit penyumbatan pembuluh darah neovaskulisasi pada iris  glaukoma hemoragik.

Klasifikasi Berdasarkan lamanya : 1. GLAUKOMA AKUT Gejala tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi 2. GLAUKOMA KRONIK Gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen

Glaukoma Akut Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi. Etiologi Dapat terjadi primer  menyerang pasien usia 40 tahun atau lebih.

Faktor Predisposisi Primer pemakaian obat-obatan midriatik, berdiam lama di tempat gelap, gangguan emosional. Sekunder hifema, luksasi/subluksasi lensa, katarak intumesen atau katarak hipermatur, uveitis dengan suklusio/oklusio pupil dan iris pasca pembedahan intraokuler.

Patofisiologi Tekanan Intra Okuler ditentukan oleh keseimbangan produksi akues humor dan aliran keluar akues humor dari mata. Akueos humor di produksi didalam badan silier dialirkan keCOA melalui pupil dan ekskresikan melalui kanal schlemm ke dalam sistem vena. Ketidakseimbangan dapat terjadi akibat produksi berlebih badan silier atau oleh peningkatan hambatan abnormal terhadap aliran keluar akueos humor. Peningkatan tekanan intraokuler > 23 mmHg memerlukan evaluasi yang seksama. Iskemia menyebabkan struktur ini kehilangan fungsinya secara bertahap. Kerusakan jaringan biasanya dimulai dari perifer dan bergerak menuju fovea sentralis. Kerusakan visus dan kerusakan saraf optik dan retina adalah ireversibel dan hal ini bersifat permanen tanpa penangan, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan. Hilangnya penglihatan ditandai dengan adanya titik buta pada lapang pandang

Tanda dan gejala Penglihatan mendadak kabur sampai hilang/buta Nyeri kepala Mual muntah Nyeri didalam mata Lapang pandang menyempit Mata merah Fotofobia Tekanan bola mata meningkat Bilik mata depan dangkal Pupil tampak melebar

Pemeriksaan Penunjang Tonometri schiotz; tekanan bola mata diata 20 mmHg Funduskopi; terdapat ekvakasi gloukomatosa papil Gonioskopi; sudut bilik mata yang terbuka

Penatalaksanaan Gloukoma Akut Penderita dirawat dan dipersiapkan untuk operasi. Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan keadaan mata, berikan infus manitol 20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Bila TIO tetap tidak turun, lakukan operasi segera. Farmakoterapi Pilokarpin tetes; efek miotik Pembedahan Iridektomi perifer atau sentral, untuk gloukoma sudut tertutup Trabektomi , untuk gloukoma sudut terbuka

Penatalaksanaan Terapi medikamentosa Tujuannya adalah menurunkan TIO (Tekanan Intra Okuler) terutama dengan menggunakan obat sistemik (obat yang mempengaruhi tubuh) a.    Obat Sistemik 1)    Asetazolamida 2)    Agen hiperosmotik b.    Obat Tetes Mata Lokal 1)    Penyekat beta 2)    Steroid (prednison)

2. Terapi Bedah a. Iridektomi perifer 2. Terapi Bedah a. Iridektomi perifer. Digunakan untuk membuat saluran dari bilik mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan dalam pengaliran humor akueus. b. Trabekulotomi (Bedah drainase). Dilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan iridektomi.

ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian 1. Aktivitas / Istirahat : Perubahan aktivitas biasanya / hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan. 2. Makanan / Cairan : Mual, muntah (glaukoma akut) 3. Neurosensori : Gangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/merasa di ruang gelap (katarak). Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran cahaya/pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotofobia(glaukoma akut). Perubahan kacamata/pengobatan tidak memperbaiki penglihatan. Papil menyempit dan merah/mata keras dengan kornea berawan. Peningkatan air mata.

4. Nyeri / Kenyamanan : Ketidaknyamanan ringan/mata berair (glaukoma kronis) Nyeri tiba-tiba/berat menetap atau tekanan pada dan sekitar mata, sakit kepala (glaukoma akut). 5. Penyuluhan / Pembelajaran Riwayat keluarga glaukoma, DM, gangguan sistem vaskuler. Riwayat stres, alergi, gangguan vasomotor (contoh: peningkatan tekanan vena), ketidakseimbangan endokrin. Terpajan pada radiasi, steroid/toksisitas fenotiazin.

Pemeriksaan Diagnostik Kartu mata Snellen/mesin Telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) : Mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, aquous atau vitreus humor, kesalahan refraksi, atau penyakit syaraf atau penglihatan ke retina atau jalan optik. Lapang penglihatan : Penurunan mungkin disebabkan CSV, massa tumor pada hipofisis/otak, karotis atau patologis arteri serebral atau glaukoma. Pengukuran tonografi : Mengkaji intraokuler (TIO) (normal 12-25 mmHg) Pengukuran gonioskopi :Membantu membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glaukoma.

Tes Provokatif :digunakan dalam menentukan tipe glaukoma jika TIO normal atau hanya meningkat ringan. Pemeriksaan oftalmoskopi:Mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisma. Darah lengkap, LED :Menunjukkan anemia sistemik/infeksi. EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid: Memastikan aterosklerosisi,PAK. Tes Toleransi Glukosa :menentukan adanya DM.

Diagnosa Keperawatan Nyeri b/d peningkatan tekanan intra okuler (TIO) yang ditandai dengan mual dan muntah. Gangguan persepsi sensori : penglihatan b.d gangguan penerimaan;gangguan status organ ditandai dengan kehilangan lapang pandang progresif. Ansitas b. d faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan ditandai dengan ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah tentang perubahan kejadian hidup. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b.d kurang terpajan/tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasi, ditandai dengan ;pertanyaan, pernyataan salah persepsi, tak akurat mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah.

Intervensi Keperawatan Tugas : Buat masing-masing intervensinya.

Perawatan Pre Operasi Lakukan pencukuran bulu mata Mencuci rambut Medikasi untuk menurunkan TIO spt; gliserin peroral 1 ml/kgBB ditambah dgn air jeruk untuk mengurangi bau Infus manitol 20% k/p Antibiotika sesuai pesanan Pilokarpin tetes sesuai pesanan

Perawatan pasca operasi: Observasi keluhan klien( rs mual, muntah, nyeri mendadak dan hebat dll) Observasi TTv Tinggikan bantal kepala tempat tidur 15-20 drjtuntuk menurunkan TIO selama tidur Hindari mengangkat balutan sebelum ada instruksi Anjurkan klien untuk menghindari manuver valsava dan gerakan mendadak , membungkuk &/mempertahankan kepala tetap diatas Berikan laxantiv untuk mencgh konstipasi

Bantu klien untuk ambulasi dan memnuhi kebutuhan nutrisi setelah efek anestesi hilang Instruksikan klien untuk tidak berbaring pada sisi operatif Anjurkan klien unutk menghindari latihan fisik berat selama 3 minggu pos operasi Laporkan adanya tanda-tanda komplikasi pembedahan

Video