ARRAY ALGORITMA & PEMROGRAMAN 1B
ARRAY atau LARIK Array atau Larik adalah sekumpulan data yang mempunyai tipe data sejenis. Misalnya numerik atau string, dan diidentifikasikan dengan sebuah nama variable array. Di dalam sebuah array, setiap rinci data disebut dengan komponen atau elemen array, ditentukan oleh suatu besaran yang disebut dengan subskrib atau index yang menunjukkan letak sebuah elemen dalam array. Berdasarkan banyaknya subskrib yang menentukan letak suatu elemen dalam larik dikenal adanya array dimensi satu, arary dimensi dua dan array dimensi banyak.
ARRAY DIMENSI SATU Array dimensi satu disebut juga dengan vector, adalah sebuah array yang terdiri dari sejumlah elemen data, dan posisi setiap elemen ditentukan oleh sebuah subskrib. Setiap array harus dideklarasikan terlebih dahulu, hal ini digunakan untuk mengalokasikan ruang memori yang akan digunakan dan juga menentukan tipe data dari elemen array. Bentuk umum deklarasi array dimensi satu adalah : DIM namavar ({cacah | awal to akhir}) [As tipe] Keterangan: Cacah : banyaknya elemen array Awal : nomor awal subskrib Akhir : nomor akhir subskrib Tipe : tipe data elemen array. Contoh : DIM baristabel(5) DIM baristabel( 1 to 5) DIM baristabel(5) As Integer Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk array baristabel dengan jumlah elemen 5. 40 30 100 80 75
CONTOH ARRAY DIMENSI SATU(1) Untuk mengoperasikan array digunakan subskrib. Baristabel(1) = 40, Baristabel(2) = 30, Baristabel(3) = 100 Baristabel(4) = 80, Baristabel(5) = 75 ♣ REM PROGARRAY1 DIM A(5) LET A(1)=40 : A(2)=30 : A(3)=100 : A(4)=80 : A(5)=75 C = A(1) + A(2) + A(3) + A(4) + A(5) PRINT A(1) , A(2) , A(3) , A(4) , A(5) PRINT “HASIL JUMLAH = “; C END Output: 40 30 100 80 75 HASIL JUMLAH = 325
CONTOH ARRAY DIMENSI SATU (2) REM PROGARRAY2 DIM A(7) C= 1 10 READ A(C) IF C=7 THEN 20 C = C + 1 GOTO 10 20 PRINT A(3), A(5) PRINT A(1) + A(5) PRINT A(6), A(4+2) PRINT A(4)+A(3), A(7) DATA 8,6,5,4,2,5,6,2,2,1,7,10,5 END Output : 5 2 10 9 6
CONTOH ARRAY DIMENSI SATU (3) REM PROGARRAY4 DATA “KEN AROK”, “KEN DEDES” DATA “TOHJAYA”, “ANUSAPATI”, “AMETUNG” FOR K = 1 TO 5 READ R$(K) NEXT K PRINT R$(2) : PRINT R$(4) END Output : KEN DEDES ANUSAPATI REM PROGARRAY3 DATA “KEN AROK”, “KEN DEDES” DATA “TOHJAYA”, “ANUSAPATI”, “AMETUNG” K = 1 10 READ R$(K) IF K = 5 THEN 20 K = K + 1 GOTO 10 PRINT R$(2) : PRINT R$(4) END Output : KEN DEDES ANUSAPATI Pada program sebelah kiri, untuk pembacaan data menggunakan teknik kounter. Teknik lain yang lebih mudah adalah dengan menggunakan looping FOR NEXT seperti pada program sebelah kanan.
CONTOH ARRAY DIMENSI SATU (4) REM PROGARRAY5 DATA 5,8,9,8,5 DIM X(5) JUM = 0 FOR K = 1 TO 5 READ X(K) JUM = JUM + X(K) NEXT K RATA = JUM / 5 PRINT “RATA-RATA =”; RATA END Output : RATA-RATA = 7
ARRAY DIMENSI DUA Array dimensi dua, lebih dikenal dengan matriks atau tabel, adalah sekumpulan elemen yang sejenis, dan posisi setiap elemennya ditentukan oleh dua buah subskrib yaitu nomor baris dan nomor kolom. Bentuk umum deklarasi array dimensi 2 adalah : DIM namavar (baris,kolom) [As tipe] Atau DIM namavar ( baris1 to baris2, kolom1 to kolom2) [As tipe] Keterangan, Namavar : nama variable yang akan dideklarasikan sebagai array dua dimensi Baris : cacah baris Kolom : cacah kolom
CONTOH ARRAY DIMENSI DUA (1) DIM M(2,3) atau DIM M( 1 to 2, 1 to 3) Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk array M dengan jumlah elemen 2 baris dan 3 kolom. 30 50 20 10 Untuk mengoperasikan array digunakan subskrib. M(1,1)=30, M(1,2)=50, M(1,3)=20, M(2,1)=10, M(2,2)=10, M(2,3)=10 REM PROGARRAY6 DIM M(2,3) M(1,1)=30: M(1,2)=50: M(1,3)=20 M(2,1)=10: M(2,2)=10: M(2,3)=10 PRINT M(1,1) +M(2,2) PRINT M(2,3) END Output: 40 10
CONTOH ARRAY DIMENSI DUA (2) OUTPUT : ♣ REM PROGARRAY7 DIM A(3,2) FOR B = 1 TO 3 FOR K = 1 TO 2 READ A(B,K) PRINT A(B,K), NEXT K PRINT NEXT B DATA 1,2,1,2,1,2,1,2 PRINT A(2,1)+A(3,1), END 1 2
ARRAY DIMENSI BANYAK Array dimensi banyak merupakan array yang dimensinya lebih dari satu. Bentuk umum deklarasinya : DIM namavar (b,k,h,…,dn) [As tipe ] Atau DIM namavar (b1 to b2,k1to k2, h1 to h2,…, dn1 to dn2) [As tipe] Contoh : DIM M(2,3,4) atau DIM M(1 to 2, 1 to 3, 1 to 4) Dalam operasinya menggunakan subskrib 3 dimensi, yaitu : M(1,1,1),M(1,1,2),M(1,1,3),M(1,1,4) M(1,2,1),M(1,2,2),M(1,2,3),M(1,2,4) M(1,3,1),M(1,3,2),M(1,3,3),M(1,3,4) M(2,1,1),M(2,1,2),M(2,1,3),M(2,1,4) M(2,2,1),M(2,2,2),M(2,2,3),M(2,2,4) M(2,3,1),M(2,3,2),M(2,3,3),M(2,3,4)
TERIMAKASIH