Hypno Smart Teaching & STIFIn Personality
PROFIL TRAINER Nama : Ali Tamam,M.Pd.I.,CH. HP : 085-648116585 Pendidikan : S1 Unesa S2 IAIN Surabaya Profesi : Dosen Stie Syariah Sby Trainer Quantum (Kualita Pendidikan Indonesia) Trainer Motivasi (Quantum Spirit) Pengasuh Mitra Religi Radio Propinsi Jatim (JTFM) Pengasuh “SEJUTA SENYUM” Arek TV Trainer Expert DwijaKarya PPLP PGRI JATIM Master Trainer Hipnosis for Education & STIFIn Personality Pengalaman : Telah mentraining ribuan orang dari berbagai kalangan, siswa SD-SMP-SMU-PTN/PTS , guru TK-SD-SMP-SMU,Dosen, karyawan , remaja masjid. Dll.
POSISI ANAK KITA Amanah Aset Pahala Cahaya Mata Penerus Generasi Masa Depan Pembangun Peradaban Masa Depan
Perkembangan Intelektual Anak Kurang lebih 50% variabilitas kecerdasannya terjadi saat anak berusia 4 tahun, Pada usia 8 tahun bertambah 30% dan 20% lagi akan dicapai pada usia antara 18-20 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada awal usia anak sangat menentukan kecerdasannya pentingnya memberikan perangsangan pada anak dini usia, sebelum masuk sekolah.
HUBUNGAN JARINGAN OTAK & PENGALAMAN Hubungan antar sel-sel otak dibentuk oleh saling kirim-dan-terima signal (rangsangan). Rangsangan yang terus-menerus, yang diberikan melalui bentuk kegiatan yang berulang-ulang, memperkuat hubungan antar sel-sel otak. Satu sel otak mampu membuat 15.000 hubungan dengan sel otak yang lain. Hubungan yang sangat rumit inilah yang membentuk jaringan antar sel-sel otak. Pengalaman yang diterima oleh bayilah yang akan menentukan bentuk jaringan di dalam otak. Sejak bayi lahir, jaringan ini akan dibentuk dengan cepat sekali, dan pada usia anak mencapai 3 tahun, otak anak akan membuat kira-kira 1000 trilyun Pd usia 11 tahun, hubungan antar sel-sel otak tersebut akan diseleksi secara alami, dimana hubungan yang sering digunakan akan semakin diperkuat dan menjadi permanen,sedangkan hubungan yang tidak pernah digunakan akan diputus/dibuang. Disinilah pentingnya pengalaman bagi anak.
STIFIn PERSONALITY Sebagai Cermin Diri Presented for: Ali Tamam
Perkembangan Dermatoglyphic Dermatoglyphic (ilmu sidik jari) mempunyai dasar ilmu pengetahuan yang kuat karena didukung penelitian sejak 300 tahun lalu. Para peneliti menemukan, bahwa sidik jari memiliki kode genetik yang secara ilmiah dapat dihubungkan dengan sel otak dan jenis kecerdasan/kepribadian seseorang. Mereka adalah Govard Bidloo (1685), Marcello Malpighi (1686), J.C.A. Mayer (1788), John E. Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds' (1880), Francis Galton (1892), Harris Hawthorne Wilder (1897), Noel Jaquin (1958), Beryl B. Hutchinson (1967), Beverly C. Jaegers (1974).. Ahli neuroscience pemenang hadiah Nobel Tahun 1986 Dr. Rita Levi asal German, pada awalnya hanya mengembangkan ilmu sidik jari untuk keperluan militer dan diperluas kegunaannya untuk mempersiapkan tim olimpiade Rusia & China. Sekarang telah digunakan meluas untuk kepentingan publik
Tes ini akan berlaku seumur hidup hanya dengan melakukan sekali tes TES STIFIn Tes Stifin adalah teknik analisis mengidentifikasi pada pola-pola garis dalam sidik jari seseorang yang secara genetik permanen melekat pada seseorang. Setiap pola merupakan penanda akan adanya potensi kecerdasan tertentu yang bersifat bawaan. Pelaksanaan tes dengan metode sidik jari tidak akan tergantung kepada suasana, mood, tekanan, dan bahkan dapat dilakukan kapan saja termasuk ketika pesertanya sedang tidak sehat, masih bayi, sudah udzur, ataupun menderita cacat, termasuk yang buta huruf sekalipun. Tes ini akan berlaku seumur hidup hanya dengan melakukan sekali tes
I T F S In Fungsi Otak Dominan KREATIF ANALITIS EMOSI MEMORI NALURI NEOKORTEK KIRI NEOKORTEK KANAN NEOKORTEKS sistem limbik F EMOSI S MEMORI LIMBIK KANAN LIMBIK KIRI In NALURI HINDBRAIN/MIDBRAIN Ned Hermann 9
KEUTAMAAN PERILAKU Ulet Pandai Kreatif Pengertian Keharmonisan SENSING THINKING INTUITING FEELING INSTING Ulet Pandai Kreatif Pengertian Keharmonisan
Hypno Smart Teaching Metode “MENGHIPNOSIS” kelas anda
Pikiran manusia (yang aktif setiap harinya) Conscious Mind (12 %) Sub conscious Mind (88 %)
Gelombang Otak Manusia Beta Alfa Teta Delta 14 – 30 Hz Sadar 9 – 13 Hz Relaxasi 4 – 8 Hz Relaxasi yang dalam 1 – 3 Hz Tidur pulas
Conscious Mind Aktif mulai umur tiga tahun Menganalisa Melakukan rasionalisasi Memori jangka pendek Menghitung Fungsi logika Critical faktor
Sub Conscious Mind Aktif sejak 3 bulan dalam kandungan Menyimpan memori Menyimpan beliefs dan nilai pribadi Tempat kebiasaan Tempat kepribadian Tempat persepsi Mengontrol kinerja organ tubuh
Natural Hypno State Kondisi saat akan/bangun tidur Tidak mendengar saat menonton televisi atau membaca buku Tidak sadar sudah sampai tujuan ketika mengendarai kendaraan Sangat terkagum/heran pada sebuah kondisi atau sesuatu
Hubungan guru, siswa, dan dunianya Memberi hal Full contact guru Dunia belajar mengajar Melibatkan seluruh aspek kepribadian; pikiran dan sikap; perasaan dan bahasa tubuh; keyakinan sebelumnya; persepsi masa depan Melibatkan seluruh aspek kepribadian; pikiran dan sikap; perasaan dan bahasa tubuh; keyakinan sebelumnya; persepsi masa depan
Peran Guru Guru sangat menentukan kesuksesan siswa-siswanya dengan menciptakan suasana belajar yang menggairahkan Peran guru lebih dari sekedar pemberi ilmu pengetahuan, namun guru adalah rekan belajar, fasilitator, pembimbing, modeling dari seluruh anak didiknya
8 kunci keunggulan Integritas Kegagalan awal dari kesuksesan Bicaralah dengan niat baik Hidup saat ini Komitmen Tanggungjawab Sikap luwes keseimbangan
Guru yang Menghipnotis Penampilan dan asesoris Gerakan tubuh dan mimik Kata-kata (kejelasan, intonasi, maupun isi) Buatlah “anchor” di masing-masing kelas Niatan yang baik (inner beauty), ini yang paling penting.
Kelas yang Menghipnotis Tata ruang (bangku, meja, kursi, almari, tempat sampah, dll) Dekorasi dinding dan ruangan (gambar-gambar, denah, hasil reward, dll) Fasilitas audio, musik, dll
Metode belajar “BLAR” BUKA Buatlah peserta didik tertuju pada guru yang melakukan sesuatu, atau membawa sesuatu yang menarik perhatian, atau cerita menarik/lucu, atau menyampaikan pengalaman menarik; kemudian lakukan relaxsasi dan beri sugesti (bahwa ia mampu memahami pelajaran dengan baik)
Metode belajar “BLAR” LAKUKAN Ajaklah peserta didik melakukan seperti yang di contohkan guru, atau praktikum, atau menceritakan pengalamannya, atau menceritakan kejadian yang ada disekelilingnya (yang ada kaitannnya dengan materi pelajaran)
Metode belajar “BLAR” ANALISA Dengan kata-kata persuasif masukkan inti materi pelajaran dikaitkan dengan apa yang sudah dilakukan atau di ceritakan sebelumnya. Ajaklah siswa untuk menganalisa materi yang sedang di pelajari
Metode belajar “BLAR” RAIH PRESTASI Pendalaman, simpulan, rasakan manfaatnya dengan ungkapan & afirmasikan (dengan kata-kata yang mengesankan dan memotivasi). Ajak mereka untuk relaksasi sambil membayangkan materi yang diajarkan selama jam pelajaran berlangsung
PRINSIP TERAPY SUATU TRAUMA YANG DISIMPAN DALAM OTAK, BISA KITA CABUT DENGAN MEMBAYANGKANNYA KEMBALI KEMUDIAN KITA MENGHAPUSNYA. SETELAH KITA MAMPU MENGHAPUS SESUATU YANG NEGATIF, KITA BISA MASUKKAN SESUATU YANG POSITIF. Harus lebih memperdalam materi Hipnosis for Lifes berikutnya........
TAMAT WASSALAM