Fungsi Operasional Bisnis Kelompok 9 : Arnando Estu M (20130410247) Agil Nugroho (20130410395) Ahmad Zainuri (20130410419) Anjar Eka Putra K (20130410374)
Manajemen Pemasaran Realitas Realita yang ada banyak unit usaha yang mempromosikan suatu barangnya atau produknya tak sesuai dengan kondisi riilnya. Fakta saat ini banyak obat-obat china yang menyertakan testimoni palsu untuk menaikan penjualan.
Idealitas Sebagai pelaku usaha seharusnya mengiklankan atau mempromsikan barang dengan jujur dan sesuai kondisi barang yang ada, serta tidak melebih-lebihkan. هل أقسم الكثير عند التداول ، لأن بهذه الطريقة البضائع الترويج والقضاء على نعمة hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah kalian banyak bersumpah ketika berdagang, sebab cara seperti itu melariskan dagangan lalu menghilangkan keberkahannya.” (HR Muslim)
Solusi Kita harus berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh pada promosi atau iklan-iklan (jadilah pembeli yang cerdas)
Manajemen Keuangan Realitas Sistem perbankan di Indonesia masih menggunakan sistem perbankan konvensional dan masih adanya riba sebagai keuntungan untuk bank.
Idealitas Seharusnya sistem yang diterapkan pada Bank-bank diindonesia sesuai dengan akad dalam islam dan tidak adanya riba. يَمْحَقُ اللهُ الرِّبَوا وَيُرْبِى الصَّدقَتِ واللهُ لاَيُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ اَثِيْم Artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah SWT tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa. ” (Q.S. Al-Baqarah: 276)
Solusi Dimulai dari diri kita sendiri dan orang- orang disekitar kita dengan menyarankan dan menghimbau untuk menggunkan Bank Syariah yang sesuai dengan ajaran Islam dan tuntunan Nabi SAW
Manajemen SDM Realitas Di Indonesia praktek KKN merambah hampir keseluruh masyarakat dan pejabat pejabat dari bawah sampai atas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan di 20 pemerintah provinsi, yang berkaitan dengan implementasi kebijakan, konflik di era otonomi daerah, kinerja pelayanan publik, praktik korupsi; kolusi; dan nepotisme, serta transparansi menunjukkan bahwa KKN dilakukan oleh lembaga dan aktor di tingkat kabupaten/kota, seperti terlihat pada Tabel 1 berikut.
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) Persentase 1. KKN di Lembaga Eksekutif dan Legislatif a. Kantor Bupati/Walikota 41% / 47% b. DPRD Kab/Kota 42% / 52% c. Depdiknas Kab/Kota 37% d. Dinas Kesehatan Kab/Kota 27% / 30% e. Kecamatan Kab/ Kota 19% / 28% f. Desa Kab/ Kota 19% /25% 2. Aktor penerima suap berdasarkan besarnya uang suap yang diberikan a. Pimpinan Proyek 30% b. Bupati/Walikota 14% c. Bappeda 8% d. DPRD 7% e. LSM/Wartawan 5% f. Gapensi, Parpol, Polisi, Kec/Desa, Jaksa/Hakim < 5% 3. Aktor penerima suap berdasarkan frekuensi penerima suap a. Bupati/Walikota 25% b. Bappeda 18% c. DPRD 16% d. Sekwilda e. Deperindag 12% f. Polisi, Disnaker dan Parpol < 10% g. Jaksa dan Hakim 5% dan < 5% Sumber : Hasil Penelitian Pusat Studi Kependudukan Tahun 2003
Idealitas Seharusnya dalam melakukan bisnis, dapat berlaku jujur, adil sesuai teladan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW ان الله يأمر بأ لعدل وألاحسان وايتاىء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكرون. Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, dan berbuat kebaikan, serta memberi bantuan kepada kaum kerabat; dan melarang daripada melakukan perbuatan-perbuatan Yang keji dan mungkar serta kezaliman. Ia mengajar kamu (dengan suruhan dan laranganNya ini), supaya kamu mengambil peringatan mematuhiNya”.(Surat al-Nahl ayat 90)
Solusi Pengawasan yang dilakukan secara ketat terhadap kekuasaan eksekutif oleh semua elemen masyarakat, termasuk kita sebagai mahasiswa sudah seharusnya kritis terhadap isu-isu KKN.
Manajemen Operasi Realitas Pada saat ini banyak pedagang yang memakai bahan baku yang bagus ketika untuk sample kepada pembeli, sedangkan ketika untuk dijual diganti yang kualitas buruk.
Idealitas Seorang pedagang seharusnya menjual barang dengan bahan baku yang berkualitas, dan tidak membohongi pembeli. ا إِسْمَعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلًا فَقَالَ مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي Shahih Muslim 147: bahwa Rasulullah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: “Apa ini wahai pemilik makanan?” sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian atas makanan agar manusia dapat melihatnya.Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.“
Solusi Menegur pada para pedagang-pedagang yang nakal yang menjual produk-produk dengan kualitas yang tidak sesuai dengan harga barang.