VII OCTOGESIMA ADVENIENS 14 MEI 1971, PAULUS VI - OA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI
Advertisements

SOLLICITUDO REI SOCIALIS
PERTEMUAN KE 14 Umat Katolik dan Hak Asasi Manusia.
MATER ET MAGISTRA “IBU & GURU”
GAUDIUM ET SPES “KEGEMBIRAAN & HARAPAN”
CONVENIENTES EX UNIVERSO
11 APRIL 1963, YOHANES XXIII - PT
Kuliah ke 4 Kwn Identitas Nasional.
Penggunaan KS Dalam Katekese
WARGA NEGARA DAN PARTISIPASI POLITIK
KATEKESE ANALISIS SOSIAL
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
HAM Untuk mempertahan kan hidup (ps 28 a) Membentuk keluarga (28b)
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
Liberalisme dan Sosialisme
I Rerum Novarum Pendahuluan
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Disusun Oleh : Kelompok 6
KATEKESE UMAT PENGANTAR L. Atrik Wibawa
Awam Dalam Kiprah Pewartaan Injil
SERI AJARAN SOSIAL GEREJA
BAB VIII POLITIK.
DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DI INDONESIA
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
SEMAKIN ADIL DAN BERADAB DI KOMUNITAS LINGKUNGAN
KERAGAMAN DAN KESETARAAN
liberalisme dan sosialisme
BISNIS DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Konsep dasar Politik dan pemerintahan
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
UMAT KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA (KAJ)
INSTRUMEN HAM INDONESIA
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NAMA KELOMPOK : Okti Panca Istihanah Ola Desilia Puji Ananda
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA
III BERKEMBANG BERSAMA ORANG LAIN
Pendapat Tentang Sarjana
MEDIA, PELAYANAN PUBLIK DAN LOGIKA POLITIK Pertemuan 10
EVANGELII NUNTIANDI Pewartaan Injil dalam Dunia Modern
POPULORUM PROGESSIO Perkembangan Bangsa-Bangsa
Ajaran sosial gereja ARTI DAN MAKNA AJARAN SOSIAL GEREJA
CIRI KEPEMIMPINAN KATOLIK
NILAI DAN NORMA.
GEREJA DAN DUNIA MASALAH-MASALAH APA YANG DIHADAPI OLEH DUNIA ?
GEREJA YANG KONTEKSTUAL
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MEMPERJUANGKAN MASYARAKAT YANG ADIL, DAMAI DAN SEJAHTERA
Tugas Tulislah doa Aku percaya / Syahadat Para rasul ! Apa Paroki anda.
15 SEPTEMBER 1981, YOHANES PAULUS II – LE
BAB XI GEREJA DAN DUNIA.
BAB XI GEREJA DAN DUNIA.
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
INSTRUMEN HAM INDONESIA
Disusun Oleh Pipit Fitriyani, S.Pd
HAK & KEWAJIBAN ORANG BERIMAN
Kaitan Pendidikan dengan Politik
TUJUAN PEMBERIAN MATERI HAM
Pergertian Globalisasi
Indonesia, 225 Juta penduduk, > 500 grup etnik, 17
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Pendidikan Kewarganegaraan
Injil Dari Patmos Lesson 1 for January 5, 2019.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
BAB 1 BELA NEGARA. Pengertian Bela Negara Lingkungan sekitar kita adalah tempat kita mencari nafkah, sumber kehidupan kita bersama. Seandainya lingkungan.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Transcript presentasi:

VII OCTOGESIMA ADVENIENS 14 MEI 1971, PAULUS VI - OA

OCTOGESIMA ADVENIENS PENDAHULUAN surat apostolik terbuka Paus Paulus VI kepada Kardinal Maurice Roy, Presiden Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian. ditulis tahun 1971 untuk memperingati ulang tahun ke-80 Ensiklik Paus Leo XIII, Rerum Novarum.

PAUS PAULUS VI Pengalaman delapan belas tahun sebagai Paus membuat Paulus VI memahami sangat mendalam realitas dunia. Paus Paulus VI mengadakan kunjungan bersejarah ke Manila, menghadiri Pertemuan Pertama Uskup-Uskup Asia, November 1970. Surat kepada Kardinal Maurice Roy ini melengkapi pesan yang disampaikan Kardinal di PBB dalam Pembangunan Kedua. (17 November 1970) OCTOGESIMA ADVENIENS : orang-perorangan kristiani dan gereja-geraja setempat harus menanggapi situasi ketidakadilan dengan cara mereka sendiri. permasalahan sosial baru yang berhubungan dengan kaum wanita, generasi muda dan orang miskin, yang timbul dari urbanisasi. Sri Paus menekankan perlunya menjamin persamaan dan hak semua orang untuk berperan serta dalam masyarakat. Ia mendesak semua orang kristiani merefleksikan tanda-tanda zaman, menerapkan prinsip-prinsip Injil, dan mengambil tindakan tepat. Bahasa utama meliputi :

GARIS-GARIS BESAR OA Menanggapi kebutuhan baru dari dunia yang berubah. Masalah-masalah sosial baru-khususnya yang disebabkan oleh urbanisasi: berhubungan dengan kaum wanita, generasi muda dan orang miskin Aspirasi-aspirasi mendasar dan gagasan-gagasan yang berkembang. Orang-orang kristiani berhadapan dengan masalah-masalah baru. Panggilan untuk bertindak.

TEMA-TEMA KUNCI MENANGGAPI KEBUTUHAN-KEBUTUHAN BARU DARI DUNIA YANG BERUBAH Karena ketidakadilan yang menyolok masih hadir dalam perkembangan ekonomi, budaya dan politik di banyak negara, diperlukan usaha yang lebih besar untuk keadilan dan perdamaian. (2#) Karena keanekaragaman situasi setempat, masing-masing Gereja lokal mengemban tanggung jawab untuk menilai dan bertindak dalam terang Injil dan pengajaran sosial Gereja. (#3-4) Adalah tugas Gereja untuk melayani semua orang, membantu mereka memahami masalah-masalah serius dewasa ini, dan meyakinkan mereka bahwa kesetiakawanan dalam tindakan adalah mendesak. (#5)

Setiap gereja lokal harus bertanggungjawab untuk membedakan dan bertindak dalam terang injil dan pengajaran sosial gereja

MASALAH-MASALAH SOSIAL BARU Kendati daerah perkotaan mengalami pertumbuhan, banyak orang tidak dapat memenuhi kebutuhan utama mereka, sementara kebutuhan yang tidak utama diciptakan. (#9) Orang-orang sedang mengalami kesepian baru dalam suatu dunia yang asing.(#10) Mereka yang lemah menjadi korban kondisi hidup yang tidak manusiawi. (#11) Orang kristiani harus berbagi tugas dalam menciptakan tipe-tipe baru keramahtamahan, hubungan, dan keadilan sosial dalam dunia yang mengalami perkembangan pesat urbanisasi.umat kristiani harus menghadirkan pesan penghargaan di kota. (#12)

Kaum muda bersama aspirasi, pembaruan serta kegelisahannya semakin merasa sulit berdialog dengan kaum dewasa. (#13) Perundang-undangan perlu untuk melindungi dan mengakui hak-hak dan kebebasan wanita untuk berperan serta dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan politik. (#13) Setiap orang berhak atas pekerjaan dan upah yang adil. Serikat pekerja penting untuk melindungi hak-hak mereka, kendati harus juga bertindak secara bertanggung jawab. (#15) “Kaum miskin baru” yang diciptakan urbanisasi, yaitu orang-orang cacat, jompo, dan tersingkir, harus dilindungi dalam masyarakat yang kompetitif. (#15)

Diskriminasi ras, keturunan, warna kulit, kebudayaan, jenis kelamin, atau agama masih ada dan tidak dapat dibenarkan. (#16) Emigrasi merupakan suatu hak. Perilaku nasionalistis yang sempit harus dilewati. (#17) Lapangan kerja harus segera diciptakan melalui suatu kebijakan penanaman modal yang tepat guna, pendidikan, serta organisasi produksi dan perdagangan. (#18) Para pengelola media komunikasi sosial mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan kesejahteraan umum. (#20) Semua orang bertanggung jawab melindungi lingkungi. (#21)

ASPIRASI-ASPIRASI MENDASAR DAN GAGASAN-GAGASAN yg BERKEMBANG Aspirasi persamaan dan aspirasi peran serta adalah dua bentuk martabat dan kebebasan manusia. (#22) Perundang-undangan penting namun tidak mencakup untuk menata hubungan sejati keadilan dan persamaan. Pendidikan untuk melayani sesama yang berlandaskan cinta kasih merupakan sumbangan kristiani. (#23) Hanya dengan rasa hormat yang mendalam serta pelayanan kepada sesama, cinta kasih, penghormatan utama kepada orang miskin, dan kesetiakawanan dapat dicapai. (#23) Aspirasi persamaan dan peran serta yang diupayakan dan bukan berasal dari ideologi, memajukan tipe masyarakat yang demokratis. (#24) Kegiatan politis harus sejalan dengan panggilan manusia secara menyeluruh. (#25)

Hanya dengan suatu rasa hormat yang mendalam serta pelayanan kepada sesama, cinta kasih, penghormatan utama kepada orang miskin, dan kesetiakawanan dapat dicapai.

Kritik terhadap Ideologi-Ideologi Ideologi Marxis maupun Liberal menentang iman kristiani dan konsep pria dan wanita. (#26) Ideologi sosial, entah strategi teoritis ataupun aktif, dapat mengasingkan umat manusia, dan bertentangan dengan iman kristiani. (#27) Ada bahaya bahwa keinginan manusia untuk melayani dapat disirnakan oleh suatu ideologi yang berakhir dengan perbudakan manusia pria maupun wanita, kendatipun ia menawarkan jalan-jalan pasti menuju pembebasan. Pengajaran-pengajaran ideologis senantiasa senada. Namun, gerakan-gerakan historis, walaupun berasal dari pengajaran ideologis itu, dapat membawa perubahan. Gerakan-gerakan historis dapat mengandung unsur-unsur positif. (#30) Ciri-ciri tertentu sosialisme menarik, tetapi orang kristiani harus menyaring daya tariknya dalam terang iman. (#31)

Terdapat beberapa penafsiran tentang Marxisme, tetapi secara historis Marxisme menimbulkan totalitarianisme dan kekerasan. (#32-34) Liberalisme mengembangkan efisiensi ekonomi tetapi merusak kodrat manusia. (#35) Orang kristiani perlu dengan hati-hati menyaring aneka ideologi berbeda ini dalam terang iman mereka dan pengajaran Gereja. Mereka mengatasi setiap sistem, mengikat diri mereka pada pelayanan, dan menjawab karakter khusus dari sumbangan mereka bagi perubahan positif masyarakat. (#36) Sosialisme birokratis, kapitalisme teknokratis, dan demokrasi otoriter tidak memecahkan persoalan besar manusia yaitu hidup bersama dalam keadilan dan kesamaan. Mereka tidak melepaskan materialisme, egoisme, atau kendala-kendala yang menyertainya. (#37)

Di saat bersamaan, lahir kembali “utopia-utopia” Di saat bersamaan, lahir kembali “utopia-utopia”. Kendati tidak efektif, “utopia-utopia” (bersama kritiknya mengenai masyarakat yang ada) dapat merangsang imajinasi dan tindakan demi suatu dunia yang lebih baik. (#37) Manusia telah menjadi obyek ilmu pengetahuan yang kehilangan gambaran utuh mengenai kemanusiaan. Orang kristiani perlu terlibat dalam dialog. (#38-40) Nilai dan hasil kemajuan bermakna ganda. Pertumbuhan kualitatif seperti mutu hubungan antar manusia dan tingkat peran serta, mutu tanggung jawab dan pertumbuhan kesadaran moral tidak kalah pentingnya dengan jumlah dan keanekaragaman barang yang dihasilkan dan dikonsumsi. (#41)

ORANG KRISTIANI BERHADAPAN DENGAN MASALAH BARU Pengajaran sosial Katolik menegaskan pentingnya merefleksi situasi dunia yang berubah dan menerapkan prinsip-prinsip Injil pada situasi tersebut. (#42) Bangsa-bangsa perlu meninjau kembali hubungan mereka demi karya keadilan yang lebih besar. (#43) Pemusatan sarana dan kekuatan yang berlebihan dalam perusahaan-perusahaan swasta multi-nasional dapat mengakibatkan suatu bentuk penguasaan ekonomi yang baru dan keji di tingkat sosial, buaya dan politik. (#44) Pembebasan dimulai dengan kebebasan dari dalam dari barang-barang kekuasaan. Pembebasan hanya dapat ditemukan lewat cinta dan pelayanan bagi umat manusia. (#45)

Muncul kebutuhan untuk berpindah dari ekonomi ke politik Muncul kebutuhan untuk berpindah dari ekonomi ke politik. Dalam bidang sosial dan ekonomi, baik nasional maupun internasional, keputusan terakhir tergantung pada kekuatan politis dalam memecahkan masalah-masalah semesta. Kekuatan politis harus mengabdi kepentingan umum. (#46) Sambil mengakui otonomi realitas politik, orang-orang kristiani yang terpanggil untuk berkarya dalam kegiatan politik haruslah berusaha membuat keputusan yang selaras dengan Injil dan memberikan kesaksian baik secara pribadi maupun bersama-sama mengenai keseriusan iman mereka denga pelayanan yang efektif dan tidak memihak. (#47) Keterlibatan dalam politik ini menuntut pula keikutsertaan yang lebih besar dalam tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. (#47) Kebebasan akan menghasilkan keterlibatan dalam pembangunan kesetiakawanan manusia. (#47)

PANGGILAN UNTUK BERTINDAK Hirarki mengemban tugas untuk mengajar dan menafsirkan secara otentik norma moralitas, dan semua umat awam mengemban tanggung jawab pribadi yang berdasarkan iman dan pengharapan, untuk meresapi tata-dunia dengan Semangan Kristiani. (#48) Orang kristiani harus membuat suatu pilihan bijaksana sesuai imannya dan menghindari bahaya keakuan kelompok dan totalitarisme yang menindas. (#49) Orang-orang kristiani mengemban tugas untuk memberikan inspirasi dan membantu membenahi struktur agar menemukan kebutuhan nyata dewasa ini. (#50) Organisasi Kristen bertanggung jawab atas tindakan bersama demi perubahan masyarakat. Mereka adalah saksi karya Roh Kudus. (#51) Surat ini bertujuan membangkitkan “Umat Allah agar sungguh memahami peranannya di zaman sekarang ini” dan “memajukan kerasulan di tingkat internasional. (#52)