Kejujuran dalam Ilmu Uda Hatta mempunyai perhatian sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dari dulu buku adalah nomor satu. Beliau adalah seorang pemimpin.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELOMPOK III Nama anggota : Dika fauziah Lusi nurmalasari Rio imam w.
Advertisements

1 Pesan “Dalam teori tidak ada perbedaan antara teori dan praktek. Tapi pada praktek, ada perbedaan.” -- Jan L.A. van de Snepsheut.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI.
Bu Diro yang “Lebih Populer”
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
PUSTAKAWAN MENGEMBANGKAN GOOD PERFORMANCE
Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat.
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
Perpustakaan Ada satu hal lagi yang perlu saya kemukakan. Entah bagaimana saya berani mengusulkan sepintas lalu kepada Bung Hatta, agar perpustakaan pribadi.
Membaca intensif Membaca yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memahami isi bacaan. Membaca buku pelajaran atau cerita adalah contoh penerapan.
VARIABEL PENELITIAN PERTEMUAN 9.
MEMPERKENALKAN DIRI.
KEWARGANEGARAAN Nama: DIAN PUSPASARI NIM:
SELLING SKILLS PROGRAM
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
TEST TOEFL Oleh: Kementerian Pendidikan Himpunan Mahasiswa
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
SUPLEMEN MODUL 3 MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Bapak Bangsa Sejati Mohammad Hatta
SURAT LAMARAN & WAWANCARA KERJA
Tawaran dari Bapak Koperasi
Audiensi & Melobi.
Menjadi Guru Kenkoku Gakuin
BAGAIMANA MERAIH SUKSES NEGOSIASI
Tak Setuju dengan Dwifungsi ABRI
Cum Laude Menurut rencana, pada tanggal 18 Februari 1968, Bung Hatta, Pak Njoto Amidjojo, Pak Hutabarat serta dua calon promo-vendus, Drs. Zainul Jasni.
PENILAIAN TUTORIAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Sri Juwita Hanum Cukup lama kami menikah, namun belum dikaruniai anak. Dalam soal anak, orang Minangkabau tidak kalah usil mulut seperti orang Jawa. Mereka.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam.
Pendapat Tentang Sarjana
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
Taat pada Aturan Main Beberapa waktu kemudian dapatlah saya berkesempatan melihat lagi sikap disiplinnya dan kejujurannya dalam memegang prinsip-prinsip.
The Secret (1): Pengungkapan Rahasia
DEFINISI KARIR Karir dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling berhubungan; dalam hal ini seseorang memajukan kehidupannya.
Dialog dalam “Seikere”
Sederhana Tapi Tegas Pada waktu dilangsungkan pertunjukan Koenig Quarter di Goethe Institut di Jakarta (1972), hadir Bung Hatta dengan disertai oleh Ibu.
SUPLEMEN MODUL 2 MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT
Belajar dari Bung Hatta, Sang Proklamator RI yg bersahaja
Menjadi Promotor Disertasi
Tugas Komunikasi kelompok akan berjalan baik apabila anggotanya memiliki motivasi pribadi dalam mengikuti kelompok. Pernyataan tersebut benar/salah, jelaskan.
Menjadi Tamu Undangan Murase
Kalau Nilai di Sekolah Buruk
Penyelundupan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada waktu itu selalu memberikan wejangan bagi warga negara Indonesia, dengan tujuan.
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PENGAWAS PAI
PERTEMUAN 6 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Kesekretarisan tamu By: Tiara Putri Tasya
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
BAGAIMANA MERAIH SUKSES NEGOSIASI
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
Presented By: Lailatul Hikmah
Sosok Wanita Inspirasi
RESEPSIONIS PERUSAHAAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PENJAJAHAN
HOME. HOME PAGE 1 Karir dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling berhubungan; dalam hal ini seseorang memajukan kehidupannya.
BIMTEK PEMANDUAN PENGELOLA BURSA KERJA KHUSUS
MEMPRODUKSIKAN DAN MENJUAL “PUDING WHITE CHOCOLATE”
DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Assalammu’alaikum wr.wb
Pemikiran: Dasar Ekonomi Islam
STATUTA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2018
Selamat Datang, Siswa! Nama Guru.
PROGRAM PERTUKARAN MAHASIWA TANAH AIR NUSANTARA (PERMATA-MANDIRI) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019 Bagian Kerja Sama Biro Akademik, Kemahasiswaan.
PROGRAM PERTUKARAN MAHASIWA TANAH AIR NUSANTARA SISTEM ALIH KREDIT DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI (PERMATA-SAKTI) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019 Bagian.
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Boleh Mandi di Sini Walaupun tugas rutin saya sejak Bapak menjabat sebagai wakil presiden adalah mengurus administrasi di Sekretariat dan mengurus perpustakaan,
Transcript presentasi:

Kejujuran dalam Ilmu Uda Hatta mempunyai perhatian sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dari dulu buku adalah nomor satu. Beliau adalah seorang pemimpin yang tidak punya harta, tetapi harta beliau adalah buku. Perpustakaan Uda Hatta adalah suatu perbendaharaan buku yang tidak ternilai harganya, sangat menjadi kebanggaan beliau. Kalau kami berkunjung, kami selalu diterima di perpustakaan. Hal ini dilakukan semenjak beliau pensiun, karena kegiatan beliau sehari-hari di sini. Bila saya datang, maka selalu pembicaraan menjurus pada keadaan fakultas, dan yang dipertanyakan mengenai kesehatan dan aktivitas mahasiswa dalam masyarakat. Saya memahami, sebab beliau berpolitik dari bangku sekolah, melawan penjajahan Belanda dulu. Juga yang menjadi perhatian bagi beliau kalau saya ceritakan bahwa di bidang administrasi sekolah di Notariat, ada gejala ketidak-jujuran dari tata usaha, sebab pernah angka ujian yang saya lihat, mereka tukarkan dengan angka rendah atau kurang atau mereka katakan angka saya salah tik. Saya ceritakan bahwa mutu dari Notariat dipertinggi dengan memperketat calon-calon yang lulus. Menurut beliau mempertinggi mutu adalah baik. Tetapi menukar angka atau mencari alasan agar tidak ada yang diluluskan, itu bukan pendidikan. Di zaman penjajahan hal itu tidak pernah terjadi, selama Uda bersekolah di sekolah Belanda. Beliau berkata, “Apalagi sekarang di zaman kemerdekaan ini, itu adalah sesuatu yang harus diberantas. Kalau seorang mahasiswa telah harus lulus, apalagi yang akan ditunggu? Negara membutuhkan ribuan lagi notaris-notaris, buat apa ditahan-tahan. Kalau seorang notaris bisa sukses di masyarakat dan tidak menyalah-gunakan kedudukannya sebagai seorang pejabat Pemerintah, kita tak usah ragu lagi.” Uda Hatta juga pernah mengajar di ABRI mengenai politik dan Pancasila, kalau saya tak salah. Mahasiswa beliau adalah perwira-perwira menengah. Suatu taktik dengan cara menekan seseorang adalah hal yang sangat tidak beliau sukai. Apabila seorang telah mampu dan menguasai suatu vak, maka kalau masih jatuh, akan beliau tolong dengan ujian lisan, sebab kita harus tahu dan selidiki, apa sebab mahasiwa itu jatuh dalam ujian. Secara psikis, sebagai seorang pengajar kita harus tahu itu. Pendapat berikut saya kemukakan pada Uda, “Biarpun seorang notaris itu akan mencari uang kalau dia telah lulus, tetapi jalan untuk lulus itu tidak usah pula dipersulit, sehingga ada yang mau menyogok guru. Ada angka yang disulap, ditukar atau diperjual-belikan oleh tata usaha atau siapa saja yang bisa memainkan angka-angka ini.” Uda Hatta mendengarkan segala penjelasan ini dengan sangat prihatin. Beliau berjanji akan memikirkan dan membicarakan ini dengan Rektor bila ada kesempatan yang baik. Waktu yang sangat tidak menentu ini dan kacau banyak menekan perasaan beliau. Cita-cita beliau belum tercapai sama sekali tetapi beliau telah uzur dan sakit-sakitan. Ny. Julinar Idris Koestono, Pribadi Manusia Hatta, Seri 1, Yayasan Hatta, Juli 2002