Investigasi Kecelakaan Kerja Satria Chandra Medi
TUJUAN PENYELIDIKAN KECELAKAAN MENCARI FAKTA-FAKTA DAN PENYEBAB KECELAKAAN SEHINGGA DAPAT DIAMBIL TINDAKAN PENCEGAHAN, AGAR KECELAKAAN YANG SAMA TIDAK TERULANG KEMBALI
HAMBATAN PELAPORAN KECELAKAAN TAKUT CATATAN/RECORD TIDAK BAIK TAKUT TERKENA DISIPLIN TAKUT REPUTASI JELEK TIDAK INGIN PEKERJAAN TERGANGGU
PEMERIKSAAN INSIDEN/ ACCIDENT OLEH SUPERVISOR Interes pribadi Paham pekerja dan kondisi Paham bagaimana untuk dapat informasi Harus mulai ambil tindakan perbaikan Ada keuntungan, bukti perhatian produktivitas naik biaya operasi kurang pengendalian
KECELAKAAN/ACCIDENT KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN, TIDAK DIKENDALIKAN DAN TIDAK DIINGINKAN YANG MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG, KERUSAKAN ALAT, PRODUKTIVITAS TERHENTI DAN BAHKAN KETIGA-TIGANYA
KUNCI KECELAKAAN TIDAK DIINGINKAN/DIRENCANAKAN KONTAK DENGAN BAHAN/ZAT ATAU SUMBER ENERGI DIATAS BATAS KEKUATAN MENGAKIBATKAN CIDERA, KERUSAKAN ATAU PRODUKSI TERHENTI
KECELAKAAN TERBENTUR/TERKENA BENTURAN TERKAIT ATAU TERJEPIT TERJATUH DI LEVEL YG SAMA TERJATUH KE LEVEL LEBIH RENDAH TERKENA/KONTAK DENGAN (LISTRIK, TEMPERATUR EKSTRIM, KEBISINGAN, GETARAN, DLL) MENGISAP/MENYERAP/MENELAN (GAS, ZAT KIMIA, DEBU, DLL) MEMFORSIR TENAGA
AKIBAT KECELAKAAN C I D E R A/MATI KERUSAKAN ALAT PRODUKSI TERHENTI
FAKTOR KECELAKAAN MANUSIA PERALATAN MATERIAL METODE LINGKUNGAN
1. MANUSIA EKSEKUTIF (PENENTU KEBIJAKAN) PEREKAYASA (ENGINEER) TEKNISI MANAGER-MANAGER PENGAWAS (SUPERVISOR) PELAKSANA /PEKERJA
2. MESIN/PERALATAN ALAT GALI ALAT MUAT ALAT ANGKUT/PEMINDAH ALAT PENGOLAH PERKAKAS (TOOL) DAN LAINNYA
3. MATERIAL BIJIH TAMBANG (BATU, PASIR, DLL) BAHAN KIMIA BARANG-BARANG (BESI, KAYU, DLL) BAHAN PELEDAK DAN LAINNYA
4. LINGKUNGAN KEBISINGAN DEBU GETARAN PENCAHAYAAN GAS BERBAHAYA/BERACUN RADIASI TEMPERATUR/SUHU PANAS/DINGIN DAN LAIN-LAIN
KLASIFIKASI KECELAKAAN KEPMEN 55 RINGAN BERAT MATI OHSA FIRST AID CASE NON DAY LOST (NDL) RESTRICTED ACTIVITY CASE (RAC) LOST TIME ACCIDENT (LTA) FATAL
KLASIFIKASI KECELAKAAN FAC; FIRST AID CASE KORBAN MENDAPAT PENGOBATAN P3K MTC; MEDICAL TREATMENT CASE KORBAN MENDAPAT PENGOBATAN SEPERTI DIJAHIT, DSB RWDC; RESTRICTED WORK DAY CASE KORBAN HARUS KERJA RINGAN SETELAH KECELAKAAN PADA GILIRAN KERJA BERIKUTNYA
KLASIFIKASI KECELAKAAN LTA: LOST TIME ACCIDENT KORBAN TIDAK BISA BEKERJA KEMBALI PADA GILIRAN KERJA BERIKUTNYA FATAL: KORBAN MENINGGAL AKIBAT KECELAKAN
RASIO KECELAKAAN 30 Cidera Serius Cidera Minor Kerusakan Barang 9/9/2018 RASIO KECELAKAAN Cidera Serius 1 Cidera Minor 10 Kerusakan Barang 30 Insiden Tanpa Cidera Tanpa Kerusakan 600 Basic Principle of Safety
Teori Domino Kendali Kurang 1 Sebab Dasar 2 Accident 4 Kerugian 5 3 Sebab Langsung
STANDAR PROGRAM -. Apa yang harus dilaksanakan - STANDAR PROGRAM - Apa yang harus dilaksanakan - Frekwensi pelaksanaanya - Setinggi apa kwalitas yang dituntut - Siapa yang harus melaksanakannya - Dimana hal itu dilaksanakan - Catatan apa yang harus dibuat - Apa saja yang harus di review STANDAR DITAATI/DIBUTUHKAN - Penyebarluasan standar (agar semua mengetahuinya) - Dibahas kembali dan diperbaharui sesuai tuntunan operasional - Pengukuhan unjuk kerja - Pendidikan ulangan pada hal-hal yang tidak tercakup atau terlewat - Penerapan hukuman secara progresif
TINDAKAN TIDAK AMAN KONDISI TIDAK AMAN IMMEDIATE CAUSE TINDAKAN TIDAK AMAN KONDISI TIDAK AMAN
TINDAKAN TIDAK AMAN Mengoperasikan alat tanpa izin Mengoperasikan alat diluar batas kecepatan maksimal Menggunakan alat yang tidak lengkap Menggunakan alat yang rusak Tidak memakai APD Merokok ditempat terlarang Membuat peralatan keselamatan tidak berfungsi Tidak memasang kembali pelindung Bekerja dengan posisi tidak benar
TINDAKAN TIDAK AMAN Bekerja dibawah pengaruh alkohol Melayani mesin yang sedang bergerak Menggunakan alat dengan tidak tepat Terlalu memforsir tenaga Bercanda sambil bekerja Berjalan meniti pipa tanpa alat keselamatan Tidak mengikuti prosedur kerja Mengabaikan perintah/peraturan/larangan, dll.
KONDISI TIDAK AMAN Perkakas atau peralatan rusak Pengaman/pelindung mesin tidak lengkap Peringatan/rambu-rambu tidak lengkap Tatapapan (Housekeeping) tidak baik Prosedur penggembokan (Lock Out) tidak sesuai Batu menggantung tidak digugurkan Penerangan kurang Kebisingan tinggi Ventilasi tidak memadai
KONDISI TIDAK AMAN Temperatur rendah atau tinggi Berdebu atau berasap Tali keselamatan (Safety Line) tidak sesuai Bagian benda kerja atau material yang tajam Kebakaran dan peledakan Penyanggaan tidak memadai Sistem drainage tidak baik, dll.
FAKTOR PRIBADI FAKTOR PEKERJAAN B A S I C CAUSE FAKTOR PRIBADI FAKTOR PEKERJAAN
FAKTOR PRIBADI KURANG KEMAMPUAN KURANG PENGETAHUAN KURANG KETRAMPILAN SECARA FISIK SECARA MENTAL KURANG PENGETAHUAN KURANG KETRAMPILAN S T R E S MOTIVASI KELIRU/KURANG
KEMAMPUAN FISIK, MENTAL, TINGGI, BERAT, KEKUATAN, JANGKAUAN PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PENCIUMAN, PERNAFASAN, KESEHATAN MENTAL, GAMANG, KETAKUTAN BAKAT, KETANGKASAN RENDAH KECERDASAN RENDAH REAKSI LAMBAN PELUPA, TAKUT KETINGGIAN
STRESS FISIK, MENTAL, LELAH KARENA BEBAN TUGAS/WAKTU KURANG ISTIRAHAT LELAH KARENA OVER SENSORY (RASA/BAU) TEMPERATUR EKSTREM KURANG OKSIGEN PENGARUH OBAT-OBATAN MENTAL, TERLALU EMOSI LELAH SECARA PIKIRAN (MASALAH PRIBADI) PENYAKIT YG MENGGANGGU PIKIRAN FRUSTASI, DLL
MOTIVASI KELIRU/KURANG KEUNTUNGAN PRIBADI (HEMAT WAKTU, TENAGA, DLL) RANGSANGAN BONUS (OVER WORKING) TERLALU DIPERHATIKAN PENGAWAS (PEKERJA BAHAYA) KERJA AMAN MENJADI ANEH, LUCU, JIJIK (REAKSI NEGATIF)
FAKTOR PEKERJAAN KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KURANG REKAYASA (RANCANG BANGUN) KURANG PEMELIHARAAN KURANG MATERIAL, PERKAKAS DAN PERALATAN KURANG STANDAR KERJA KURANG PENGADAAN KURANG SALAH PENGGUNAAN PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
KEGAGALAN MANAGEMEN DALAM MENEGAKAN DAN MEMENUHI STANDAR YANG MEMADAI; KURANG KENDALI KEGAGALAN MANAGEMEN DALAM MENEGAKAN DAN MEMENUHI STANDAR YANG MEMADAI;
KURANG KENDALI KEPEMIMPINAN DAN ADMINISTRASI PELATIHAN MANAGEMEN INSPEKSI TERENCANA PEMERIKSAAN KECELAKAAN ANALISA KECELAKAAN PERSIAPAN KEADAAN DARURAT PERATURAN PERUSAHAAN/ORGANISASI PELATIHAN KARYAWAN
KURANG KENDALI ALAT PROTEKSI DIRI PELAYANAN DAN KONTROL KESEHATAN KONTROL REKAYASA (ENGINEERING) KOMUNIKASI PRIBADI SISTEM EVALUASI PROGRAM PROMOSI SECARA UMUM PERTEMUAN KELOMPOK
1. TANGGAP DARURAT Pengendalian P3K Cegah kecelakaan lanjutan/kedua Identifikasi fakta-fakta Perlindungan fakta-fakta Identifikasi kerugian Lapor manager/atasan
PENGUMPULAN DATA POSITION P E O P L E P A R T P A P E R
2. PENGUMPULAN DATA & INFORMASI Diskripsi kecelakaan Wawancara saksi Sketsa & peta Photo-photo Cek catatan-catatan Uji material/analisa bagian tdk berfungsi Uji peralatan Rekontruksi
3. WAWANCARA SAKSI Maksud & tujuan Apa & bagaimana Gunakan alat bantu Tempat yang tepat & secara terpisah Khusus pribadi saksi Cek ulang maksud saksi Catat hal khusus/vital Tindakan koreksi saksi Buka jalur informasi
4. EVALUASI & ANALISA Teori sebab akibat (domino) Penyebab kecelakaan Penyebab langsung Penyebab dasar Cakup kekurangan dari managemen
5. TINDAKAN PERBAIKAN/KOREKSI Pengendalian alternatif Kemungkinan terulang rendah Potensi kerugian rendah Perbaikan sementara Perbaikan permanen Dokumentasi & Laporan
6. KESIMPULAN & REKOMENDASI Pelaporan Rekomendasi/koreksi Rekayasa Cara kerja/Prosedur Penempatan orang & penetapan tugas Administrasi & disiplin
MANAJEMEN KEADAAN DARURAT Emergency Management System
MANAJEMEN KEADAAN DARURAT EMEGENCY MANAGEMENT SYSTEM KEBIJAKAN IDENTIFIKASI KEADAAN DARURAT PERENCANAAN AWAL PROSEDUR KEADAAN DARURAT ORGANISASI KEADAAN DARURAT PRASARANA KEADAAN DARURAT PEMBINAAN DAN PELATYIHAN KOMUNIKASI INSPEKSI DAN AUDIT INVESTIGASI DAN SYSTEM PELAPORAN CALL OUT AND RESPONSE NORMAL OPERATION EMERGENCY PASCA EMERGENCY
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT KEBIJAKAN PENERAPAN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT DIPERUSAHAAN DIDASARKAN KEBIJAKAN DAN KOMITMEN YG TINGGI MANAJEMEN PERUSAHAAN UU # 01 tahun 1970 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA #02/MEN/1983,TTG INSTALASI ALAM KEBAKARAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT MERUPAKAN BAGIAN DARI SMK3 YANG DITERAPKAN OLEH PERUSAHAAN
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT DASAR KEBIJAKAN UU NO.1 TAHUN 1970 SMK3 ISO 9001, ISO 14001, OSHAS 18001
Sekilas mengenai Elemen EMS (emergency managemet system)… 1) Kebijakan 2) Aspek & Dampak 3) Hukum dan Peraturan lainnya 4) Sasaran & Tujuan 5) Program Manajemen Plan (Kebijakan & Perencanaan) 6) Struktur dan Tanggung Jawab 7) Training, Pengenalan & Kemampuan 8) Komunikasi 9) Dokumentasi 10)Kontrol Dokumen 11) Kontrol Operasional 12) Tanggap Darurat Do (Penerapan & Operasional)
EMS Overview… Elements Check (Cek & Tindakan Perbaikan) 13) Peninjauan and Pengukuran 14) Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan 15) Rekaman 16) Audit Act 17) Tinjauan Manajemen
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT 2. IDENTIFIKASI LANGKAH AWAL PENERAPAN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT BERTUJUAN UNTUK MENGIDENTIKASI SEMUA PO TENSI KEADAAN DARURAT YANG MUNGKIN TIMBUL DALAM OPERASI PERUSAHAAN (RISK ANALYSIS) IDENTIFIKASI TERHADAP KESIAPAN PERUSAHAAN BAIK SDM, PERALATAN DAN FINANSIAL DALAM MENGHADAPI SETIAP KEMUNGKINAN KEADAAN KEADAAN DARURAT
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT 3. PERENCANAAN AWAL MENYUSUN STRATEGI DASAR PENGENDALIAN MENETAPKAN BESARNYA POTENSI KEADAAN DARURAT YG TERJADI, DAN SIMULASI PENANGGULANGAN DAN PENANGANAN YG PALING EFEKTIF INVENTARISASI SUMBER DAYA, SARANA DAN TEKNOLOGI PENANGGULANGAN YANG DIPERLUKAN
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT PROSEDUR KEADAAN DARURAT BERDASARKAN PERENCANAAN DISUSUN PROSEDUR KEADAAN DARURAT (SOP) SBG LANDASAN OPERASIONAL PROSEDUR INI MENENTUKAN JENIS KEADAAN DARURAT YG AKAN DITANGGULANGI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM, SARANA YG DIPERLIKAN DAN SISTEM KOMUNIKASI HARUS DAPAT LEGITIMASI DARI MANAJEMEN PERUSA HAAN DAN MENGIKAT SEMUA PIHAK TERKAIT
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT ORGANISASI KEADAAN DARURAT BERDASARKAN SOP YG ADA, DITETAPKAN SO KEADAAN DARURAT LENGKAP DENGAN NAMA, TLP DAN TUGAS SERTA TANGGUNG JAWAB MASING MASING INDIVIDU ORGANISASI KEADAAN DARURAT HRS MENCANTUM KAN DENGAN JELAS GARIS KOMANDO DAN SISTEM PERTANGGUNGAN JAWAB (AKUNTABILITAS DAN RESPONSIBILITAS DR SETIAP INDIVIDU)
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT SARANA KEADAAN DARURAT HRS DISUSUN DAFTAR KEBUTUHAN SARANA KEADAAN DARURAT YG DIPERLUKAN BAIK YG TERSEDIA DLM PERUSAHAAN ATAU DARI LUAR PERUSAHAAN HRS ADA SISTEM UNTUK MEMELIHARA DAN MEMERIKSA SEMUA SARANA KEADAAN DARURAT AGAR SELALU DLM KONDISI BAIK DAN SIAP DIGUNAKAN SETIAP SAAT
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT PEMBINAAN DAN PELATIHAN SEMUA UNSUR YG TERLIBAT DLM KEADAAN DARURAT BAIK BERKAITAN DG PENCEGAHA, PENGENDALIAN ATAU PENANGGULANGAN HRS DILATIH DANDI BINA SECARA BERKALA DILAKUKAN SIMULASI KEADAAN DARURAT SESUAI DENGAN SECENARIO YG TELAH DISUSUN
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT KOMUNIKASI KOMUNIKASI MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM PENANGANAN KEADAAN DARURAT KOMUNIKASI ANTAR TIM, KOMUNIKASI INTERNAL PERUSAHAAN, KOMUNIKASI EKSTERNAL HARUS DIBUAT PROSEDUR DAN SISTEM KOMUNIKASI YG BAIK TERMASUK DENGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN SEKITARNYA
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT INSPEKSI DAN AUDIT DILAKUKAN INSPEKSI BERKALA DAN AUDIT UNTUK MEMASTIKAN BAHWA SEMUA PERALATAN, SUMBER DAYA DAN SISTEM PENANGANAN KEADAAN DARURAT TELAH BERJALAN BAIK AUDIT KEADAAN DARURAT SEBAGAI BAGIAN DARI AUDIT KESELAMATAN KERJA
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT INVESTIGASI DAN PELAPORAN SETIAP KEJADIAN KEADAAN DARURAT HARUS DITINDAK LANJUTI DENGAN MELAKUKAN IN VESTIGASI UNTUK MENGETAHUI : a. PENYEBAB KEJADIAN EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENANGGULANGAN EFEKTIFITAS SISTEM KEADAAN DARURAT YANG BERLAKU
System Komando Insiden OPERASI PLANNING LOGISTIK KEUANGAN/ ADMINISI SAFETY INFORMATSI PEGHUBUNG INCIDENT COMMANDER
RAPAT PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BAHAYA
FACTORS TO CONSIDER IN PLANNING FAKTOR- FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PERENCANAAN KEADAAN DARURAT FACTORS TO CONSIDER IN PLANNING
1. EVAKUASI KARYAWAN PADA TANGGAP DARURAT Tentukan daerah Evakuasi atau 'situs evakuasi‘ harus berada pada jarak yang aman dan jauh dari lokasi darurat Mengsosialisasikan kpd karyawan bahwa dlm keadaan DARURAT mereka harus berada di AREA EVAKUASI, dan segera meninggalkan tempat kerja masing-masing. Harus melakukan simulasi adegan kedaan darurat ,sesuadah itu harus mengambil apel untuk mengidentifikasi karyawan tidak hadir. Tentukan apa informasi apa ? atau bantuan kepada karyawan mungkin mereka masih berada di ruangan sesudah apel dilakanakan ditempat evakuasi
2. Sinyal Peringatan Pada Saat Keadaan Darurat Bisa menggunakan alamat publik (misalnya telp SAR), radio portabel, alarm, atau cara lain yang memaperingatkan semua karyawan. Bunnyi Alarm harus berbeda, dapat dikenali oleh seluruh karyawan, dan memiliki pasokan listrik cadangan bila energi utama gagal
4. KHUSUS PADA BANGUNAN BERTINGKAT Jika bangunan GEDUNG pada satu area, harus ada kordinasi antar developer/pemilik gedung untuk mengembangkan rencana darurat yang lebih luas. Perencanaan tanggap darurat antar develpor tidak bertantangan antar developer/pemilik gedung
Sample Evacuation Plan
TERIMA KASIH