The Brand Decision Process: speaking to the head and the heart

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perilaku Konsumen 10 Perilaku Konsumen Indonesia
Advertisements

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN
SEGMENTASI DAN PENGUKURAN PASAR
E-COMMERCE Komunikasi Pasar dan Branding
MARKETING MANAGEMENT & PERILAKU KONSUMEN
Tinjauan : Komunikasi Pemasaran Terpadu
Marketing Mix Dwiyadi S W. Konsep dasar: our job is not to find the right customers for our product, but to find the right product for your customers.
Tony Soebijono.
Dasar-Dasar Periklanan
PERILAKU KONSUMEN DAN PEMASARAN
Pengenalan Terhadap Perilaku
Pembelajaran Konsumen
Model of Consumer Behavior
SUKSES PENJUALAN SEBAGAI SALAH SATU KUNCI SUKSES WIRAUSAHA
CONSUMER BEHAVIOR MARKETING STRATEGY.
Computer Network Research Group ITB Future of Internet for Secretary Onno W. Purbo FAX /
PENGERTIAN PROMOSI Promosi adalah upaya untuk menginformasikan produk atau jasa pada calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi.
MOTIVASI & KEBUTUHAN Consumer Behavior Sengguruh Nilowardono.
Konsumen dan PERILAKU KONSUMEN
Involvement and Perception
Manajemen & Strategi Pemasaran
Proses Pembelian & Kepuasan Konsumen
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN
Manajemen Pemasaran “ Pembeli dan Tingkah Laku Pembelian “
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications) – 3 SKS MEREK (BRAND)
Kepercayaan (belief), Sikap dan Perilaku Konsumen
Empat Tipe Kebiasaan Membeli
Chapter 9 Customer Decision Processes Evaluation and Choice
KOGNISI / PEMAHAMAN KONSUMEN
MARKETING OBJECTIVE Sale Market Share Customer Awareness
02. Media Dan Pemasaran media planning.
MEKANISME IKLAN Buku 2 Bab 1 & 2 hal
Pertemuan 1 Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si
Pertemuan 1 Dadang Munandar, M.Si
Integrated Marketing Communication 4th Lecture
KONSEP PERIKLANAN.
PENGERTIAN PROMOSI Promosi adalah upaya untuk menginformasikan produk atau jasa pada calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi.
IKLAN YANG EFEKTIF Program periklanan harus disusun dengan memperhatikan lima M (Kotler, 2003), yaitu: Mission (misi): apakah tujuan periklanan? Money.
Bab 17 Merancang & Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen
Branding strategies in Innovation and High Technology
Perilaku Konsumen.
Perilaku Konsumen Proses Pengambilan Keputusan
Dr. Ir. Maslina W.H. MM Dra. Sri Dewi N. M.Si
Perilaku Pasca Pembelian ;
Perilaku Konsumen dan Pengambilan Keputusan PERTEMUAN 3
CONSUMER BEHAVIOR ELSA MANORA PUTRI ANNISA NUGRAHANI SITA RESMI DRD
Motivation, Personality, Emotion, and Attitude
Postpurchase Processes, Customer Satisfaction, and Customer Commitment
Pembentukan dan Perubahan Sikap Konsumen
BAB II PROSES KOMUNIKASI PEMASARAN
Information Search and Alternative Evaluation and Selection
PERILAKU KONSUMEN.
CONSUMER BEHAVIOR MARKETING STRATEGY.
Perilaku konsumen Proses Keputusan Konsumen: Pengaruh Situasional dan pengenalan masalah Hadi Permana Aldi Indra Gunawan Muhammad.
PENGENALAN TERHADAP AFEKSI DAN KOGNISI
II. PERILAKU PEMBELIAN PELANGGAN DALAM BISNIS RITEL
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications) – 3 SKS MEREK (BRAND)
ADHI GURMILANG EFEK PERIKLANAN.
Proses Pembelian & Kepuasan Konsumen
MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN
Pengantar Perencanaan Strategi Komunikasi
Consumer Attitude Formation and Change
Chapter 7. Consumer Learning
Communication and Consumer Behavior
Consumer Decision Making and Beyond
CUSTOMER MOTIVATION Budi Darmawan ( )
Motivation, Personality, Emotion, and Attitude
Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran
Transcript presentasi:

The Brand Decision Process: speaking to the head and the heart 1. Tiga faktor yang mempengaruhi brand decision making 2. Membedakan tiga situasi perilaku membeli (buying behavior stuations) dan model-modelnya 3. Lima tahap dasar pembuatan keputusan atas merk (brand decision-making steps) 4. Menggambarkan kerja model efek hirarkhi persuasi (hierarchy-of-effects persuasion) Contoh kasus : the Parkinson Coalition of Houston

The Brand Decision Process Untuk memahami bagaimana IMC bekerja,kita harus mengerti proses pembuatan keputusan dari customer atau pun dari calon konsumen (prospects). Misalnya : Bagaimana prospects memutuskan membeli pertama kali? Bagaimana konsumen membuat keputusan mengulangi pembelian? Bagaimana customer memutuskan untuk meningkatkan bisnis mereka dengan perusahaan?

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Brand Decisions High-involvement versus low-involvement products : bagaimana keterlibatan customers dengan kategori produk Customers versus prospects : apakah keputusan dibuat oleh konsumen sekarang atau oleh calon konsumen Consumer versus business buyers : apakah pembeli adalah konsumen akhir atau bisnis

Keterlibatan (Involvement) ada di kepala dan hati konsumen karena merupakan persepsi mereka atas atribut produk High-involvement products: jenis produk yang dipersepsikan konsumen berbeda antara satu merk dengan merk lainnya dan konsumen tidak keberatan menginvestasikan energi sebelum pembelian untuk membuat keputusan Low-involvement products: produk yang dibeli lebih karena impulsif atau tidak memerlukan banyak pertimbangan

Keterlibatan (Involvement) ada di kepala dan hati konsumen karena merupakan persepsi mereka atas atribut produk High-Involvement-Products Dokter dan dokter gig Komputer, mobil, real estate Perhiasan, wine, ice cream (bagi sebagian orang), golf course membership Untuk keterlibatan yang tinggi konsumen mengandalkan banyak informasi. Meski demikian, biasanya mereka mengandalkan perasaan yang muncul pertama kali Karenanya, produk harus mampu menyampaikan pesan yang bisa menyentuh desires, wants, emotion dan self-image dari konsumen Low-Involvement-Products Sayuran beku, merek bensin Candy bars, detergent, toilet paper

Customers and Prospects : IMC mencoba membedakan pengertian customer dan prospek Prospects : mereka yang belum pernah membeli merk tertentu tetapi ada kemungkinan tertarik atas merk itu Customers : mereka yang pernah membeli merk paling tidak sekali Kedua jenis konsumen itu akan mempengaruhi tipe-tipe approach perusahaan dalam menyusun strategi pesan (message strategies) karena setiap kelompok konsumen itu berbeda jalur dalam membuat keputusan merk (brand decision) dan jalur itu akan mempengaruhi cara konsumen merespon marketing communication

Customers and Prospects : IMC mencoba membedakan pengertian customer dan prospek Acquisition Strategy/strategi perolehan: memotivasi prospek untuk membeli merk Retention Strategy/strategi penyimpanan: memotivasi konsumen untuk mengulangi pembelian Growth Strategy/strategi pertumbuhan: mencoba memperoleh konsumen yang sudah ada untuk membeli lebih sering dan lebih banyak

Customers and Prospects : IMC mencoba membedakan pengertian customer dan prospek Dengan new brands, setiap orang lebih merupakan prospect daripada customer Ada 2 tipe pengertian “new” Dari sudut pandang perusahaan: a brand is new ketika merk itu diperkenalkan pertama kali ke pasar Dari sudut pandang prospect: a brand is new ketika pertama kali mereka mempelajari tentang merk tersebut. Berikan contoh!

Consumers and Businesses Consumer decision making berbeda dengan business decision making Umumnya bisnis menggunakan model cognitive decision-making daripada experiental decision-making Beberapa perbedaan BtB (business to business) berdampak pada pesan komunikasinya haruslah relevan dan akurat. Perbedaan itu antara lain :

Consumers and Businesses Membeli dalam jumlah banyak dibanding konsumen yang hanya melakukan shopping trip Umumnya membutuhkan input dan melibatkan banyak orang. Meski bukan orang yang memiliki wewenang memutuskan pembelian, sebgaian orang itu berpengaruh dalam buying decision Transaksi bisnis berpengaruh pada aktivitas perusahaan lainnya, karenanya risikonya lebih besar Bisnis memiliki cenderung tidak melakukan keputusan membeli yang impulsif Menggunakan sistem Tender (Request for Proposals—RPFs)dan juga Lelang (Bidding). Bidding sudah jadi kecenderungan dalam bisnis di internet dan bergeser dari business to consumer marketing. seperti Priceline.com

Consumers and Businesses Perusahaan membeli barang dan jasa dari perusahaan lain dengan 3 tujuan : 1. untuk dijual kembali kepada individu maupun perusahaan, sebagai distributor dan retailer 2. untuk digunakan dalam produksi sebagai input 3. untuk digunakan dalam rangka menjalankan bisnis atau kantor

Consumers and Businesses Contoh Intel Inside : mendorong konsumen meminta Intel prosesor ketika membeli komputer sekaligus menekan perusahaan komputer untuk membeli chips komputernya dari Intel

Three Buying-Behavior Situations The Head and Heart Decision-Making Continum Experiental, emotional Decision making Cognitive, rational Decision making

Respon Konsumen Respon Kognitif: Sebagian orang membeli produk didasarkan pada kognisi/ pengetahuan, sudut pandang rasional, mencari informasi yang lebih baik untuk memahami produk dan fiturnya, dan membandingkannya dengan produk sejenis dari saingan Respon Afektif: Orang membeli barang dikarenakan gaya atau asosiasi dengan gaya hidup atau statusnya

Cognitive Decision Making Perilaku pembeliannya didasari pada proses informasi. Ketika konsumen tahu apa yang diperlukannya, ia akan (1) memikirkannya; (2) mencari informasi dengan membandingkan fitur produk yang mampu memecahkan masalahnya atau memberikan keuntungan baginya; (3) mengevaluasi pilihan yang ada dengan rasional; (4) membuat keputusan seobjektif mungkin Rasional untuk produk2 mahal (mobil, asuransi, komputer, furnitur) Rasional untuk kategori produk yang tidak dikenali dengan baik (obat2an, legal councel, jasa keuangan) Rasional untuk produk yang jarang dibeli (alat2 dapur, makanan eksotis, rodent extermination services, transmission fluid for cars) Rasional untuk produk yang membutuhkan high-involvement (binatang peliharaan, pendidikan, pakaian) Jika hasil evaluasi konsumen positif, ia akan mengulangi kembali pembelian

Experiental Decision Making Dalam jenis keputusan ini, konsumen mengenali masalahnya dari sisi emosional. Harga seringkali tidak menjadi pertimbangan Contoh: membeli baju dikarenakan baju yang lama dipandang tidak lagi modis atau justru melihat baju baru dan mengira2 apakah cocok jika menggunakan baju tersebut. Pengalaman seringkali menjadi penekanan marketing yang utama sekarang ini Hak tersebut karena terkait dengan upaya mengintensifkan tingkat keterlibatan konsumen dan juga berupaya mengkaitkan relevansinya dengan gaya hidup (lifestyle)

Habit/Repeat Decision Making Pada dasarnya konsumen melakukan pembelian tidak berupaya mencari dan mengevaluasi pilihan. “Otomatis” begitu saja membeli sesuatu atau kebiasaan membeli merk tertentu (habit) Biasanya untuk produk2 yang sering dibeli dan tidak terlalu mahal Model ini sangata penting untuk mendorong customer retention Konsumen akan tidak membeli lagi jika merk tsb tidak tersedia di pasar atau harga yang menjadi lebih mahal, perubahan mutu atau tampilan, konsumen tahu cara lebih baik memenuhi kebutuhannya selain menggunakan produk dari merk itu

Three Approaches to Making a Brand Decision Cognitive Model Recognize Problem or opportunity Search for information Evaluate choices Make buying decision Review decision Experiential Model Recognize Problem or opportunity Evaluate feelings About choices, benefits Review decision Make buying decision Habit/Repeat Model Recognize Problem or opportunity Make buying decision Review decision

Relationship between Decision Making and Involvement High Involvement Habit/Repeat Model Cognitive Model Experiental Model Low Involvement

The Cognitive Decision Process Steps Psychological Dimensions Problem/opportunity Needs and Wants recognition Attention Selective Perception 2. Information Search Awareness Brand Knowledge Central/peripheral processing Active and passing processing 3. Evaluation of Choices Cognitive/affective response Evoked sets Preference and conviction Likability Source credibility 4. Behavior, action Sample, visit, try/buy 5. Review of buying Cognitive and conditioned learning decision, repeat buy Learning from satisfaction and dissatisfaction Cognitive dissonance

Maslow’s Hierarchy of Needs Level of Needs Marketing and IMC Implications Upper-level needs Self-actualization: Promote the enriching experiences of travel Self-fulfillment, creative education, hobbies Expression Esteem: prestige, status Promote the status appeal of cars, furniture, Accomplishment, respect upscale electronics, country clubs, liquors, recognition first class Belongingness: love Promote lifestyle products, clothing, Friendship, acceptance grooming aids, restaurants, and clubs Safety: security, shelter Promote insurance, alarm systems, cavity Protection, order protection, retirement investments Discipline Physiological: water Promote survival necessities, staples, Food, shelter medicines, generic food products Lower-level needs

A comparison of Information Sources Source Effort Required Believability Past experiences Low High Personal sources (friends) Low High Marketing Communications Medium Low Public sources (media) Low High Product examination and trial High High

Overcome Indifference Attitude Dimensions D E G R O F C N V I T Strong Objective A: Reinforce Confirm Objective B Confront and Change Positive Negative Objective C Create Opinions Objective D Overcome Indifference Weak DIRECTION