PENGOLAHAN CITRA DAN POLA PERTEMUAN 5 STIKI INDONESIA 2012
Filter Spasial Linier Bekerja dengan cara konvolusi Filter Rata-Rata Filter Gaussian Here comes your footer Page 2
Filter Gaussian Untuk menentukan nilai-nilai setiap elemen dalam filter Gaussian yang akan dibentuk digunakan persamaan berikut : Elemen-elemen filter Gaussian bisa ditentukan bila nilai σ2 dan ukuran filter N x N ditentukan terlebih dahulu dan nilai pada (0,0) diseting sama dengan 1 Here comes your footer Page 3
Contoh : 7x7 filter Gaussian dengan σ2 = 2 (x,y) -3 -2 -1 1 2 3 0,011 0,039 0,082 0,105 0,135 0,287 0,368 0,606 0,779 Here comes your footer Page 4
Dilakukan normalisasi untuk mendapatkan nilai diskrit (x,y) -3 -2 -1 1 2 3 0,011 0,039 0,082 0,105 0,135 0,287 0,368 0,606 0,779 Here comes your footer Page 5
Hasil filter Gaussian 1 4 7 10 12 26 33 55 71 91 Here comes your footer Page 6
Filter Spasial Non Linier Disebut juga Order-statistic Filters Didasarkan pada pengurutan dari intensitas pixel-pixel tetangga yang dilingkupi oleh filter-filter tersebut Filter Maksimum Filter Minimum Filter Median Here comes your footer Page 7
Operasi Geometri Memodifikasi koordinat piksel dalam suatu citra dengan pendekatan tertentu Operasi Geometri, antara lain : Pencerminan (flipping) Rotasi/pemutaran (Rotating) Pemotongan (Cropping) Penskalaan (Scaling/Zooming)
Operasi Pencerminan (Flipping) • Efek pencerminan horisontal : pencerminan pada sumbu Y vertikal : pencerminan pada sumbu X kombinasi : pencerminan pada sumbu Y dan X
Operasi Pencerminan (Flipping) • Pencerminan Horizontal x’ = w – 1 – x y’ = y Pencerminan Vertikal x’ = x y’ = h – 1 - y Pencerminan Kombinasi
ROTASI (ROTATING) Operasi rotasi dengan memutar koordinat yang akan dibahas adalah rotasi ¼ putaran (900) dan ½ putaran (1800). Rotasi ¼ putaran (900) searah jarum jam (CW/clock wise) w’ = h dan h’ = w pertukaran ukuran lebar & tinggi citra x’ = w’ – 1 – y y’ = x Rotasi ½ putaran (1800) searah jarum jam (CW/clock wise) x’ = w’ – 1 – x y’ = h’ – 1 – y
Rotasi (2) Rotasi Bebas Dengan asumsi berlawanan arah jarum jam (CCW/counter clock wise) x’ = x cos(θ) + y sin(θ) y’ = -x sin(θ) + y cos(θ) w’ = |w cos(θ)| + |h sin(θ)| h’ = |w sin(θ)| + |h cos(θ)|
½ putaran (1800 CW) ½ putaran (250 CCW) 1/4 putaran (900 CW)
PEMOTONGAN (CROPPING) Adalah pengolahan citra dengan kegiatan memotong satu bagian dari citra. Rumus yang digunakan : x’ = x – xL untuk x = xL sampai xR y’ = y – yT untuk y = yT sampai yB (xL,yT) dan (xR,yB) adalah koordinat titik pojok kiri atas dan pojok kanan bawah citra yang akan di-crop Ukuran citra menjadi : w’ = xR – xL h’ = yB –YT h’
xL xR yT yB w’
Citra di crop Citra Hasil Cropping
Memperbesar (Zoom In) atau memperkecil (Zoom Out) citra Nilai skala: > 1, memperbesar skala < 1, memperkecil skala Scaling : x’ = Sh x w’ = Sh w y’ = Sv y h’ = Sv h Here comes your footer Page 18
Citra Asli Sh = 1 Sv = 2
Referensi Gonzalez, Rafael C. and Woods, Richard E.. Digital Image Processing, 2nd Ed.. 2002. New Jersey : Prentice Hall. Putra, I Ketut Gede Darma. 2010. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : Andi Offset. Sutoyo, T., dkk. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : Andi Offset. Here comes your footer Page 20