Calcium Channel Blocker

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Advertisements

Pembunuh no.1 di dunia Kardiovaskular “Penyakit Penyebab Kematian Abad ke-21” (WHO 2006) 13.
2. Kontrol rangsangan dan konduksi jantung
H E A R T F A I L U R E. My Heart………………… Heart Failure : tjd apabila cardiac output tdk mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun.
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
KB DARURAT PIL POSTINOR
Disusun Oleh kelompok 2 Pembanding Muhammad Ahyar Saputra Metade putri
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran universitas andalas
JANTUNG.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
HARYADI HARYADI DEVI CHANDRA DEVI CHANDRA RIMA RIMA ALFIAN ALFIAN.
Farmakologi Sistem Sirkulasi
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Kelompok 2A Ahmad fahrozi Anggi dwi prasetyo
KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN II
Muhammad Ahyar saputra
CHALID MAULANA & DAHNIAR YANI
OBAT KARDIOVASKULER dr. Sianny Suryawati
Obat-obat yang mempengaruhi Sistem Kardiovaskular
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
OLEH : Dwi Oktarini ANTI HIPERTENSI.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Oleh: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
Tekanan Darah (TD,Tensi)
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT KARDIOVASKULAR
Profilaksis untuk Penderita Mingrain
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Azmila IB Desi sarly M.keb
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
A . R . I . T . M . I .A.
ANTIHIPERTENSI Disusun Oleh : KEOLOMPOK 12 KELAS B. MUNAWWARAH (12067)
The role of medicine in cardiovascular diseases management
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
ANGINA PEKTORIS.
KELOMPOK 1 : AZHARUDDIN AGUSRIYANTI
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASCULER
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
Pre test Sebutkan batasan tekanan darah yang normal!
Kasus 5.
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
“PENYAKIT PADA KARDIOVASKULER“
OBAT PADA PENYAKIT GINJAL
Muhammad Mirza Muhammad Zulfikri
Pertemuan 7 Obat Kardovaskuler Tujuan Instruksional:
Obat Darurat yang Dapat Digunakan
PENATALAKSANAAN DISLIPIDEMIA
Asuhan keperawatan angina pectoris
MEDICATION ERROR NIFEDIPIN
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
Farmakologi Sistem Sirkulasi
KELOMPOK 1 Yunika Kasyaningrum indriana Rahma Meimuna Siti m Prisma
STROKE (CVD).
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
PKMRS MENGENAL STROKE.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
Farmakoterapi Kardiovaskuler Dr. Hj. Erfiana Umar,MKes.
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
Penatalaksanaan fitoterapi terhadap penyakit hipertensi Elmilia pitriana A farmasi.
Transcript presentasi:

Calcium Channel Blocker Oleh: kelompok 2

Pokok Bahasan Definisi Calcium Channel Blocker Aspek Farmakokinetik Aspek Farmakodinamik (Mekanisme Kerja, Interaksi Obat) Efek Farmakologi (Efek terapeutik, Efek samping, Efek toksik) Indikasi dan Kontraindikasi Cara Pemberian Obat Asuhan Keperawatan

Definisi Calcium Channel Blocker Calcium channel blocker (CCB) adalah sekelompok obat yang bekerja dengan menghambat secara selektif masuknya ion Ca²+ melewati slow channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema) otot jantung dan pembuluh darah, sehingga mendilatasi arteri utama jantung, dan meningkatkan pengiriman oksigen ke otot jantung dengan spasme arteri koroner.

Berdasarkan struktur kimia, CCB dapat dibedakan atas 5 golongan obat: Dyhidropyridine (DHP) : Amlodipine, Felodipine, Isradipine, Nicardipine, Nifedipine, Nimodipine, Nisoldipine, Nitrendipine.   Dyphenilalkilamine : Verapamil dll  Benzotiazepin : Diltiazem dll,  Piperazine : Sinarizine dll,  Lain-lain : Bepridil dll.

2. Aspek Farmakokinetik Tiga penghambat kalsium,verapamil (calan), nifedepine (procardia), dan diltiazem (cardizem), telah dipakai dengan efektik dalam pengobatan angina jangka panjang. Delapan puluh sampai Sembilan puluh persen dari penghambat rantai kalsium diabsorbsi melalui mukosa gastrointestinal Tetapi, first-pass metabolisme oleh hati akan mengurangi tersedianya obat bebas dalam dalam sirkulasi, dan hanya 20% verapamil , 45-65% diltiazem, dan 35-40% nifedepine yang bioavailable.

3. Aspek Farmakodinamik a. Mekanisme Kerja b. Interaksi Obat

A. Mekanisme Kerja Cara kerja CCB tipe L merupakan tipe yang dominan pada otot jantung dan otot polos dan diketahui terdiri dari beberapa reseptor obat.Telah dibuktikan bahwa ikatan nifedipine dan dyhidropyridine lainnya terdapat pada satu situs, sedangkan verapamil dan diltiazem mengadakan ikatan pada reseptor yang berkaitan erat, tetapi tidak identik pada regio lainnya.

Cont.. obat tersebut bereaksi dari sisi dalam membrane dan mengikat lebih efektif pada kanal di dalam membrane yang terdepolarisasi. Pengikatan obat tersebut diduga mengubah cara kerja kanal, dari terjadinya pembukaan secara konsisten setelah depolarisasi, ke cara lain yang jarang terjadi pembukaan tersebut. Hasilnya adalah penurunan mencolok pada arus kalsium transmembran yang dihubungkan dengan relaksasi otot polos yang berlangsung lama dan di dalam otot jantung dengan penurunan kontraktilitas di seluruh jantung dan penurunan kecepatan pacemaker pada nodus sinus dan penurunan kecepatan konduksi pada nodus atrioventrikuler.

Cont.. Beberapa CCBs berbeda dalam hal lama kerjanya, proses eliminasi dari tubuh, dan paling penting, dalam kemampuannya untuk mempengaruhi denyut dan kontraksi jantung.Sebagai contoh amlodipine mempunyai sangat sedikit efek pada denyut dan kontraksi jantung, sehingga aman untuk digunakan pada penderita gagal jantung atau bradycardia (denyut jantung yang perlahan).

B. Interaksi Obat CCBs yang sering berinteraksi dengan obat lain antara lain adalah verapamil (Calan, Isoptin) atau diltiazem (Cardizem). Interaksi terjadi karena verapamil dan diltiazem mengurangi eliminasi dari sejumlah obat-obat oleh hati. Melalui mekanisme ini, verapamil dan diltiazem akan mengurangi eliminasi dan meningkatkan kadar carbamazepine, simvastatin, atorvastatin, dan lovastatin. Ini dapat menjurus pada keracunan dari obat-obat ini.

4. Efek Farmakologi a. Efek Terapeutik dapat mencegah serangan jantung dan stroke. b. Efek-efek samping: sembelit, mual, sakit kepala, ruam, edema (pembengkakan kaki-kaki dengancairan), tekanan darah rendah, keadaan mengantuk, dan kepusingan Disfungsi hati dan pertumbuhan lebih dari gusi-gusi

Cont.. C. Efek Toksik Gagal Jantung Melebarnya (membukanya) semua pembuluh arteriol, termasuk arteriol otak.

5. Indikasi dan Kontraindikasi Sejak JNC-IV, CCB telah menjadi salah satu golongan Anti Hipertensi lini pertama. Sebagai monoterapi, antagonis kalsium memberikan efektivitas yang sama dengan obat AH lainnya. Nifedipin oral sangat bermanfaat untuk hipertensi darurat. Angina varian Angina stabil kronik Aritmia (verapamil) Kardiomiopati hipertrofik Penyakit Raynaud

Cont.. b. kontraindikasi Pada pasien dengan PJK, penggunaan nifedipin kerja singkat dapat meningkatkan risiko infark moikard dan stroke iskemik dan dalam jangka panjang terbukti meningkatkan mortalitas

6. Cara Pemberian Obat Cara pemberian obat Calcium Channel Blocker melalui oral dengan sediaan obat tablet, kapsul, dan kaplet.

- Thank You -