Hubungan Gugus.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KD 4 HOMOMORFISMA, ISOMORFISMA, TEOREMA DASAR HOMOMORFISMA.
Advertisements

MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2010
Bab 6 Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
FUNGSI Sri hermawati.
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabbarakatu FUNGSI OLEH KHOIRUNNISA A
TUGAS MEDIA NAMA KELOMPOK: ANGGA WIDYAH A A A
KALKULUS I FUNGSI.
GEOMETRI TRANSFORMASI
INTEGRAL PERMUKAAN.
Memahami KONSEP FUNGSI Fungsi : f(x) Oleh: Ibnu Fajar,S.Pd
Koordinat Silinder dan Koordinat Bola
RELASI Relasi antara Ayah dan anak, Ibu dengan anak, dll
MENGENAL IDENTITAS DIRI DAN KELUARGA
INTEGRAL PERMUKAAN.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
MATEMATIKA TEKNIK (KP 009). POKOK BAHASAN Fungsi dan Limit Turunan Sederhana Penggunaan Turunan Integral Penggunaan Integral Matriks.
KALKULUS I STIMIK BINA ADINATA. BIODATA DOSEN  Muhammad Awal Nur, S.Pd., M.Pd  Bulukumba, 24 – 10 – 1988  Desa Balong, Kec. Ujung Loe 
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
MATRIKS, RELASI & FUNGSI
KALKULUS I.
STKIP SILIWANGI JENIS-JENIS FUNGSI A2 MATEMATIKA 2014
BAB 3 MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
Salmah Jurusan Matematika FMIPA Universitas Gadjah Mada
Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika – 3 sks
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
NILAI MUTLAK PERSAMAAN GARIS FUNGSI
FUNGSI DAN RELASI Kalkulus Nina Hairiyah, S.TP., M.Si Pertemuan II
Fungsi, Persamaan Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat
Muhammad Aqla Fatriani Siti Hamidah Abdul Aziz Karim
Relasi Logika Matematika.
0leh: Drs. Markaban, M.Si Widyaiswara PPPPTK Matematika
MENU UTAMA PILIHAN MENU PILIHAN MENU KOMPETENSI DASAR/INDIKATOR
3. PERTIDAKSA MAAN KUADRAT
MATEMATIKA INFORMATIKA 2
RELASI dan FUNGSI Kelompok: 4 Siti Salamah ( )
Relasi dan Fungsi (X-Wajib).
Relasi dan Fungsi.
1. SISTEM BILANGAN REAL.
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
PENERAPAN INTEGRAL LIPAT DUA PELAKSANA MATA KULIAH UMUM (PAMU)
P. XIV RUANG-RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Produk Cartesius Relasi Relasi Khusus RELASI.
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
Oleh : Ir. Ita Puspitaningrum M.T
PRA – KALKULUS.
FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS
Relasi dan Fungsi.
Matematika I Bab 3 : Fungsi
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
Fungsi komposisi dan fungsi invers. SEMESTER 2 KELAS XI IPA Tujuan: 1
BILANGAN.
Pertemuan 11 FUNGSI.
Kapita selekta matematika SMA
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Matematika Diskrit Fungsi Dani Suandi, S.Si.,M.Si.
Fungsi Persamaan, dan Pertidaksamaan Kuadrat
INTEGRAL PERMUKAAN.
Logika Matematika Fungsi Heru Nugroho, S.Si., M.T.
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat 5 V E K T O R 8
FUNGSI. DAFTAR SLIDE DEFINISI FUNGSI INVERS FUNGSI FUNGSI KOMPOSISI 22 OPERASI FUNGSI.
Fungsi Oleh: Devie Rosa A.
Matematika Diskrit Fungsi Heru Nugroho, S.Si., M.T.
FUNGSI Ade Rismanto, S.T.,M.M.
FUNGSI DAN GRAFIKNYA.
Fungsi, Persamaan Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat
Pertemuan 2 – Pendahuluan 2
KALKULUS I Himpunan Bilangan
Relasi, Fungsi dan Grafik Kelompok 3 : Al Imron ( ) Bani Araya ( ) Febrija Izaty Siallagan ( ) M. Fadhil Al Fajri ( ) M.
Fungsi Jaka Wijaya Kusuma M.Pd.
Matematika Diskrit Semester Genap TA Fungsi.
Transcript presentasi:

Hubungan Gugus

Gugusganda Gugusganda (Cartesius) diartikan sebagai dua buah unsur yang disusun secara dua-dua atau disebut ganda-dua. Penyusunan ini terjadi adanya keinginan untuk melihat sesuatu dari perolehan berupa prestasi. Matematika diperoleh dari : nilai ujian : 1 s/d 4 nilai tugas-rumah : 1 s/d 3 Susunan ganda-duanya sebanyak 12 pasang : {(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3), (3,1), (3,2), (3,3), (4,1), (4,2), (4,3)}

Susunan ganda-duanya secara umum berupa (x,y) dimana y dan x seletak Susunan ganda-duanya secara umum berupa (x,y) dimana y dan x seletak. Sehingga titik-titik bilangan dalam satu garis adalah juga titik-titik bilangan pada garis bilangan nyata. Susunan secara umum ganda-duanya berupa (x,y) dimana kedudukan y dan x bebas seletak. X = {xi | xi Є N} dan Y = {yi | yi Є N}, dimana i = 1, 2, 3, akan tergambar dalam suatu grafik sistem koordinat (x,y).

Sifat Hubungan Sekatan Gugusganda Dua Nilai ujian : x1=1 (tidak pandai), x2 = 2 (sedang), x3 = 3 (pandai), x4 = 4 (pandai sekali) Nilai tugas : y1=1 (malas), y2 = 2 (seadanya), y3 = 3 (rajin) Dengan sistem koordinat diperoleh 12 unsur dari XxY. Jika dikelompokan menjadi 4 anakgugus yang terputus terhadap sesamanya; Hubungan yang demikian disebut sekatan suatu hubungan (XxY).

H = {(x,y); (x,y) Є (XxY), h(x,y)} Keempat hubungan di atas : H1 : tidak pandai-sedang karena malas belajar-seadanya H2 : tidak pandai-sedang tapi rajin belajar H3 : pandai tapi malas belajar-seadanya H4 : pandai dan rajin belajar Jika x Є X dan y Є Y, maka hubungan dua gugus tersebut dinotasikan sebagai xHy atau notasi gugusnya sebagai : H = {(x,y); (x,y) Є (XxY), h(x,y)}

Bentuk hubungan ini dinyatakan : xHy ≠ yHx Hubungan Penataan Tertata Lengkap Persyaratannya : (a) Tiap pasangan x dan y dapat dibedakan x = Perdana dan y = Dewi adalah saudara sekandung; Perdana lebih tua dari Dewi. Bentuk hubungan ini dinyatakan : xHy ≠ yHx (b) bersifat menghantar x = Perdana anak sulung, y = Dewi anak tengah dan z = Trisno anak bungsu dari saudara sekandung. xHy ≈ Perdana kakak Dewi yHz ≈ Dewi kakak Trisno xHz ≈ Perdana kakak Trisno

xHy ≈ Tiara sekelas dengan Dody yHx ≈ Dody sekelas dengan Tiara Tertata Taklengkap Persyaratannya : (a) bersifat tolak-setangkup untuk sembarang unsur x Є X dan y Є Y x = Tiara sekelas dengan y = Dody; berarti pula y = Dody sekelas dengan x = Tiara. xHy ≈ Tiara sekelas dengan Dody yHx ≈ Dody sekelas dengan Tiara (b) bersifat menghantar. x = Tiara, y = Dody dan z = Sarah sekelas. xHy ≈ Tiara sekelas dengan Dody yHz ≈ Dody sekelas dengan Sarah xHz ≈ Tiara sekelas dengan Sarah

Hubungan Kesetaraan Persyaratannya : a. bersifat memantul atau reflektif : xHx x Є X (x,x) Є H b. bersifat setangkup atau simetrik : (x,y) Є H (y,x) Є H c. bersifat menghantar atau transitif : (x,y) Є H dan (y,z) Є H (x,z) Є H Contoh : y + x ≤ 4, berarti y ≤ 4 -x untuk x = :

Perhatikan untuk x ≥ 5, y tidak ada; disini maksudnya nilai y = -1 dan -2 tidak dimiliki gugus Q (nilai kembar kartu domino). Jadi H = {(1,3),(2,2),(3,1),(4,0)} Dh = {1,2,3,4} Wh = {3,2,1,0}

Pemetaan Hubungan & Fungsi Hubungan Fungsi Hubungan Biasa

Dari ilustrasi hubungan dua gugus di atas diperoleh empat macam pemetaan, bila pemetaannya dibatasi sebagai berikut : a. pemetaan di atas X ke atas Y; dinotasikan Df = X dan Wf = Y b. pemetaan di atas X ke dalam Y; dinotasikan Df = X dan Wf Y c. pemetaan di dalam X ke atas Y; dinotasikan Df X dan Wf = Y d. pemetaan di dalam X ke dalam Y; dinotasikan Df X dan Wf Y Bila pemetaannya disepakati dari X ke Y, maka : pemetaan dari X ke atas Y, untuk Wf = Y pemetaan dari X ke dalam Y, untuk Wf Y Suatu pemetaan ke atas Y dinyatakan bersifat surjektif. Pemetaan bersifat injektif, bila bayangan dari xi yaitu yi = f(xi) tidak merupakan bayangan titik xj yang lain. Berarti f(xi) = f(xj), maka xi = xj. Pemetaan bersifat injektif dan juga surjektif, maka pemetaan tersebut dinyatakan bersifat bijektif. Pemetaan 1-1 adalah pemetaan bersifat bijektif atau pemetaan sebanding dari X ke atas Y atau “pemetaan 1-1”,karena setiap unsur xЄDf berpadanan tepat satu unsur yЄWf.

pemetaan hub. Fungsi & biasa Pemetaan f dan f-1 pemetaan 1-1 pemetaan hub. Fungsi & biasa

Pemetaan Majemuk Pemetaan Identitas pemetaan X ke Y ke Z pemetaan X ke Z Pemetaan Identitas pemetaan X ke Y ke X pemetaan Y ke X ke Y