Jejas, Adaptasi, dan Kematian Sel By: Musthika Wida Mashitah
Patofisiologi Patho : penyakit Logos : ilmu Patofisiologi : ilmu yang mempelajari penyebab (etiologi) dan mekanisme (patogenesis) suatu penyakit yang menyebabkan munculnya tanda dan gejala pada pasien, menjembatani praktek klinis dan ilmu dasar Patologi mengidentifikasi perubahan makroskopik & mikroskopik sel & jaringan Patologi umum : berfokus pada respon selular & jaringan Patologi sistemik : berfokus pada respon organ
Tahap Respon Selular Terhadap Stimulus Stress & Injuri
Tahap Respon Selular Terhadap Stimulus Stress & Injuri
Penyebab Jejas (Cedera/Injuri) Deprivasi Oksigen (Hipoksia) Penyebab tersering: iskemik (terhentinya suplai darah dalam jaringan) Contoh: asma, anemia, keracunan karbon monoksida (CO) 2. Bahan Kimia Semua bahan dapat menyebabkan jejas, bahkan zat tak berbahaya jika kadarnya terlalu tinggi atau rendah Contoh: glukosa & garam terkonsentrasi tinggi, oksigen tekanan tinggi, polusi udara, insektisida Agen infeksius: bakteri, virus, jamur, parasit (protozoa) Reaksi imunologi: penyakit autoimun, alergi Defek genetik: ex. mutasi malformasi kongenital, sindrom Down Ketidakseimbangan nutrisi: kekurangan kalor-protein, diabetes melitus, aterosklerosis Agen fisik: radiasi, trauma, suhu ekstrem, syok elektrik Penuaan: penuaan sel
Mekanisme Jejas
Mekanisme Jejas Kerusakan membran sel
Mekanisme Jejas (Iskemia)
Mekanisme Jejas (Radikal Bebas Stress Oksidatif)
Adaptasi Seluler terhadap Jejas Hipertrofi Atrofi Hiperplasia Metaplasia Displasia Respon Subseluler terhadap Jejas Akumulasi Intrasel Kalsifikasi Patologik
Hipertrofi Penambahan ukuran sel penambahan ukuran organ peningkatan sintesis organela dan protein struktural sel Fisiologis: angkat berat hipertrofi otot rangka Patologis: hipertrofi otot jantung
Contoh: Adaptasi sel otot jantung (miokardium) iskemia Belum mati, namun tidak fungsional (nonkontraktil) Fungsional (kontraktil)
Atrofi Pe↓ ukuran sel karena penurunan substansi di dalam sel Sel dapat me↓ fungsinya namun tidak mati Penyebab: Berkurangnya beban kerja, ex. imobilisasi anggota gerak pada penyembuhan fraktur Hilangnya persyarafan, ex. stroke Nutrisi tidak adekuat Hilangnya rangsangan hormon, ex. menopause Penuaan
Hiperplasia Pe↑ jumlah sel dalam organ atau jaringan Hipertrofi & hiperplasia sering terjadi bersama2 Penyebab: peningkatan rangsangan hormon pertumbuhan Contoh: Fisiologis: hiperplasia & hipertrofi otot uterus pada gravida Patologis: tumor
Metaplasia Perubahan satu jenis sel dewasa (epitel & mesenkimal) menjadi jenis sel dewasa lainnya yang lebih adaptif Berasal dari pemprograman kembali secara genetik sel stem (sel induk) epitelial/mesenkimal Contoh: Perubahan epitel silinder menjadi epitel gepeng pada sel epitel saluran pernafasan perokok Kanker (Ca.) Epitel metaplastik adaptif dpt memiliki daya tahan hidup lama, namun mekanisme pertahanan tubuh normal hilang seperti sekresi mukus & silia
Displasia Dysplasia perubahan sel menjadi sel yg tdk diinginkan, irregular, tdk ada maturasi Contoh: sel kanker paru2
Respon Subselular terhadap Jejas Autofagi Hipertrofi retikulum endoplasma efek obat2an anti-epilepsi 3. Kerusakan mitokondria penyakit hati alkoholik (pembesaran mitokondria) 4. Kerusakan sitoskeleton obat2 anti tumor Sel Normal
Autofagi Contoh: Perlemakan hati (steatosis) Ex. Pada hati alkoholik, obesitas Pigmen lipofuscin: ex. tato, karbon dari inhalasi atmosfer
Akumulasi Sel
Akumulasi lemak
Kalsifikasi Patologik Deposisi abnormal garam kalsium, bersama sejumlah kecil zat besi, magnesium, & mineral lain Kalsifikasi distrofik: deposisi pada jaringan yg telah mati / akan mati, terjadi saat kadar kalsium tubuh normal Contoh: kalsifikasi paru post-TB, stenosis jantung pada penuaan Kalsifikasi metastatik: dapat terjadi pada jaringan normal, terjd saat kadar kalsium tubuh tinggi Contoh: batu kalsium ginjal
Mekanisme Jejas Reversibel & Irreversibel
Apoptosis vs Nekrosis Nekrosis: kematian sel abnormal, patologis Ex. Luka gangren pada ulcus diabetik Apoptosis: kematian sel terprogram, program “bunuh diri” sel, pada kondisi patologis bisa meningkat Ex. peluruhan endometrium saat menstruasi Perbedaan Nekrosis Apoptosis Rangsangan Hipoksia, toksin Faktor fisiologik/patologik Gambaran histologis Pembengkakan sel Nekrosis koagulasi G3 organela Sel tunggal, pengerutan sel Kondensasi kromatin Badan apoptotik Pemecahan DNA Acak, difus Internukleosomal Membran plasma Rusak Intak/utuh, badan apoptotik Mekanisme Deplesi ATP Jejas membran Radikal bebas Aktivasi gen Endonuklease Protease Reaksi jaringan Sering menyebabkan inflamasi Tidak ada inflamasi Fagositosis badan apoptotik
Apoptosis: Contoh: Involusi uterus post partum Involusi payudara setelah penyapihan Kematian sel tumor
Contoh Nekrosis: Contoh: Nekrosis koagulatif: infark ginjal Nekrosis liquefactive pada sel otak akibat stroke iskemik Nekrosis caseous (perkejuan) pd paru2 TBC