Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Prevalence and Risk Factors for Low Back Pain in 1,355 Young Adults: A Cross-Sectional Study Departemen Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Tira Kurniati 1620221192
PENGANTAR
Prevalensi LBP meningkat dari 15% menjadi 30% diseluruh dunia Setidaknya 50% orang dewasa akan mengalami episode LBP Mencegah dan menghindari LBP selama masa remaja awal dapat mencegah perkembangan LBP Faktor risiko untuk LBP tidak terbatas pada faktor fisik dan Faktor psikososial Tujuan : Mengevaluasi prevalensi LBP dan berbagai faktor risiko LBP pada orang dewasa muda India.
SAMPLE DAN METODE
Izin : local Institutional Ethics Committee Partisipan : 1.532 orang dewasa muda berusia antara 18 - 35 tahun Date : August to November 2014 Pengumpulan data : profil sosiodemografi merokok, alkoholisme, perjalanan; diet; waktu yang dihabiskan belajar per hari; tempat belajar; postur sambil belajar, frekuensi angkat besi; Kegiatan olah raga. Test variables :The chi-square test ,Logistic regression ,forward entry method significant risk factors examined : significance, standard error, 95% confidence intervals, and Wald test.
HASIL
DISKUSI
Prevalensi LBP yang tertinggi adl pada dekade ketiga kehidupan Kejadian LBP pada usia dini berpotensi menjadi LBP kronis -> menurunkan kualitas hidup seseorang Tidak ada kecenderungan Gender untuk kejadian LBP Tidak ada perbedaan bermakna pada kejadian LBP pada perokok dan pecandu alkohol dibandingkan dengan non-perokok dan non- alkoholik Hasil penelitian menunjukan, tidak ada hubungan antara asupan kopi dan LBP BMI tidak memiliki dampak signifikan dalam pengembangan LBP
Status perkawinan, insiden LBP meningkat pada peserta yang sudah menikah (disepakati) dibandingkan dengan subjek yang belum menikah Beban otot statis dan fleksi tulang belakang lumbal telah dikemukakan sebagai faktor risiko terjadinya LBP Dengan demikian, duduk berkepanjangan atau duduk dalam posisi tubuh yang tidak normal dapat memperparah LBP Postur saat belajar tidak berpengaruh pada kejadian LBP; Namun, jumlah jam kerja yang dihabiskan untuk belajar memiliki hubungan yang signifikan dengan LBP Belajar selama > 5 jam rata-rata, dapat mempercepat tjd LBP
Tidak adanya hubungan korelasi yang signifikan antara LBP dan postur saat bepergian (berdiri Vs duduk) Prevalensi LBP secara signifikan lebih tinggi pada kelompok yang mengalami ketidakpuasan bekerja. Stres memiliki korelasi yang signifikan secara statistik dengan LBP. 31,9% subjek melaporkan bahwa pekerjaan monoton meningkatkan kejadian LBP. 3% subjek memiliki setidaknya satu kekambuhan dalam setahun terakhir. Korelasi yang signifikan, antara riwayat keluarga LBP dan LBP
tidak ada hubungan antara LBP dan jenis olahraga atau durasi aktivitas olahraga tidak ada korelasi yang signifikan antara LBP dan frekuensi memakai heels atau angkat besi tidak ada hubungan antara status sosioekonomi dan LBP
Fx Resiko tdk dpt dimodifikasi Fx Resiko dapat dimodifikasi Riwayat Keluarga Fx Resiko dapat dimodifikasi Jumlah Jam Belajar, Status Perkawinan, Riwayat Masalah Tulang Belakang Sebelumnya, Latihan Berat, Kepuasan Kerja, Pekerjaan Monoton, Stres
Faktor pendukung utama terjadinya LBP Saran Kepuasan posisi seseorang saat ini, riwayat keluarga terkait masalah tulang belakang, stres monoton Saran Modifikasi gaya hidup istirahat yang cukup, relaksasi dan rekreasi
Keterbatasan Penelitian Penelitian dilakukan pada orang dewasa muda yang sedang mempersiapkan ujian masuk -> partisipan sering belajar untuk jangka waktu yang lama. Partisipan juga mengalami tingkat stres dan monoton yang tinggi Karena penelitian ini berbasis kuesioner, para siswa tidak diminta memberikan rincian mengenai pertanyaan kuesioner Tidak dapat menilai perkembangan LBP -> penelitian cross-sectional
KESIMPULAN
Dewasa muda India cenderung berpotensi terkena LBP, yang sejalan dengan literatur terkait Identifikasi faktor risiko ini pada tahap awal pernyakit dapat mencegah perkembangan LBP akut menjadi LBP kronis Menciptakan kesadaran tentang faktor risiko dapat dimodifikasi pada populasi dewasa muda dapat menyebabkan modifikasi gaya hidup -> meningkatkan kualitas hidup mereka dan meningkatkan produktivitas.
TERIMA KASIH PERTANYAAN ?