PERIODESASI SEJARAH
Waktu Sebagai Struktur Karena dimensi waktu dalam studi sejarah merupakan hal yang paling esensial, maka wajar apabila setiap penulisan sejarah mencakup tidak hanya penetapan waktu namun lebih jauh lagi yaitu memberi bentuk kepada waktu, sehingga waktu juga menunjukkan struktur
Pembagian Waktu Menurut Siklus Alam Di dalam alam ada pembagian waktu menurut musim dan pergantian antara siang dan malam Ada yang membagi hari berdasarkan pergantian waktu pada tengah malam (orang Eropa), dan ada yang berdasarkan pergantian waktu pada sore hari (Orang Jawa) Dalam pembuatan penanggalan ada yang didasari pada kitaran Matahari (tahun Masehi) dan ada yang berdasarkan kitaran Bulan (Tahun Hijriah)
Penggambaran Waktu Dalam Berbagai Agama Dalam tradisi agama besar, Islam, Kristen, dan Yahudi penggambaran perjalanan waktu sebagai garis lurus menjadi linear berdasarkan kepercayaan bahwa sejarah manusia dimulai dari penciptaan dan berakhir pada hari kiamat. Jadi ada pangkal dan ujung yang dihubungkan dengan garis Dalam tradisi agama Hindu ada gambaran waktu yang siklis, pengaruhnya di Indonesia berupa siklus dwaparayuga, yang mencakup kretayuga, kaliyuga, dan tetrayuga
Dalam historiografi tradisional suatu zaman diberi nama menurut seorang raja yang memerintah, atau dinasti yang memerintah, atau nama kerajaannya
Periodesasi Sebagai Produk Pemikiran Periodesasi adalah konsep sejarawan semata-mata, suatu produk pemikiran yang hanya ada dalam pikiran sejarawan Realitas sejarah itu sendiri terus mengalir tanpa sekat-sekat, sedangkan pembabakan waktu adalah rasionalisasi yang dilakukan oleh sejarawan Meskipun demikian, periodesasi tidak diterapkan secara semena-mena karena ada pertimbangan-pertimbangan yang melandasinya…
Lanjutan… Periodesasi adalah hasil pemikiran komparatif antara satu periode dengan periode lainnya setelah sejarawan melihat ciri khas suatu kurun waktu tertentu Selain itu juga dilihat adanya suatu penanda yang mengawali dan mengakhiri suatu era yang digunakan sebagai suatu pembatas
Periodesasi Dalam Historiografi Barat Dalam historiografi Barat telah lama ada tradisi membuat pembagian waktu atau periodesasi Sampai sekarang masih berlaku periodesasi yang disusun oleh Cellarius (1638-1707) yang membagi sejarah Barat dalam tiga periode: 1. Jaman Kuno, 2. Jaman Pertengahan, 3. Jaman Modern
Periodesasi Menurut Aliran-Aliran Pikiran di Barat Abad ke-16: Reformasi – Protestantisme Abad ke-17: Rasionalisme Abad ke-18: Pencerahan (Aufklarung) Abad ke-19: Romatisisme - Nasionalisme
Periodesasi Dalam Sejarah Politik Dalam sejarah politik ada kebiasaan membuat periodesasi dengan menggunakan pembatas waktu tahun peristiwa penting seperti akhir perang, awal revolusi, awal suatu periode pemerintahan, dsb-nya Periodesasi semacam ini ingin menunjukkan dominasi peristiwa politik dalam perkembangan sejarah suatu masyarakat Sebagai contoh: Revolusi Perancis (1789) dianggap sebagai awal jaman modern, ditinggalkannya sistem monarki absolut, mulainya periode liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme
Beberapa hal yang perlu diingat dalam membuat periodesasi Periodesasi hanya suatu modalitas untuk memberi struktur atau bentuk kepada waktu Tidak bisa diterapkan kemutlakan dalam pembuatan pembatasan waktu Yang paling penting adalah memakai kriteria secara konsisten Kriteria dipakai untuk menetapkan karakteristik jaman Periodesasi membantu menyusun sistematika dalam penulisan sejarah
Periodesasi Sejarah Indonesia Jaman Kerajaan-Kerajan Hindu (Abad 5-15) Jaman Kerajaan-Kerajaan Islam (Abad 16-17) Jaman Kolonial (Abad 17-20) Jaman Kemerdekaan (Abad 20-sekarang)
Periodesasi Sejarah Indonesia Kontemporer Periode Revolusi Kemerdekaan (1945-1949) Periode Demokrasi Parlementer (1950-1957) Periode Demokrasi Terpimpin (1957-1965) Periode Orde Baru (1966-1998) Periode Reformasi / Transisi (1998-sekarang)
Kritik Terhadap Periodesasi Sejarah Politik Sejarah politik memotong-motong waktu secara mendadak, padahal banyak perubahan yang sesungguhnya terjadi secara perlahan Perubahan sosial, ekonomi, dan kultural terjadi secara bertahap, sehingga penetapan batas waktu secara tajam menjadi sukar Peristiwa politik yang terjadi secara cepat sukar untuk menjelaskan proses-proses perubahan dalam masyarakat secara memuaskan
Periodesasi Sejarah Menurut Fernand Braudel Evenementielle: sejarah peristiwa-peristiwa yang menunjukkan gerak cukup cepat, lazimnya terdapat pada sejarah deskriptif-naratif yang menonjolkan peristiwa (1-10 tahun) Conjuncturelle: Menunjukkan pasang surut / fluktuasi pertumbuhan ekonomi, antara lain menyangkut soal harga-harga barang, produksi, konsumsi, dsnya (50-100 tahun) Longe-duree: Sejarah jangka panjang (sejarah striktural). Berkaitan dengan perubahan-perubahan struktural, yaitu: geografi, iklim, peradaban, dsnya, yang terjadi secara lambat sekali (100-500 tahuna)
TERIMA KASIH