Mata Kuliah Pembelajaran Inovatif II Guided Discovery Setyo Admoko, S.Pd. M.Pd. Mata Kuliah Pembelajaran Inovatif II 2014
Guided Discovery Guided = terbimbing Discovery = penemuan = inquiry = inkuiri Guided Discovery = Penemuan Terbimbing Guided Inquiry = Penemuan Terbimbing Guided Discovery = Guided Inquiry
Carin (1985) menyatakan bahwa “Discovery” adalah suatu proses mental dimana anak atau individu mengasimilasi konsep dan prinsip, atau dapat dinyatakan “Discovery” terjadi apabila siswa terutama terlibat dalam menggunakan proses mental untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip (Moh.Amien,1987:126).
Proses mental tersebut ialah mengamati, menggolong – golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.
Menurut Wilcolx dalam Nur (2000), dalam pembelajaran penemuan siswa terdorong untuk belajar aktif melalui keterlibatan mereka sendiri dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk mereka sendiri.
Menurut Burner dalam Nur (2000) mengatakan bahwa pembelajaran penemuan menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif, pengalaman-pengalaman belajar memusat pada siswa, dimana siswa menemukan ide-ide mereka sendiri dan merumuskan sendiri makna belajar untuk mereka sendiri.
Guided Discovery Suatu pendekatan/model pembelajaran di mana siswa mencari dan menggunakan berbagai macam sumber informasi dan ide-ide atau gagasan-gagasan untuk meningkatkan pemahaman terhadap masalah, topik, atau isu.
Manfaat GD untuk Siswa
Manfaat GD untuk Guru
Manfaat GD untuk Pustakawan
Apa Manfaat/Keuntungan untuk Anda????
Teori-Teori Belajar yang Mendasari Guided Discovery Pendekatan Pembelajaran Konstruktivis Teori Konstruktivis oleh John Dewey Pembelajaran Bermakna oleh Bruner Model Kuhlthau’s tentang Proses Penemuan Informasi Vygostky
Enam Prinsip Guided Discovery
Learning Activity Motivasi (motivation). Pengumpulan Data (data collection); meliputi kegiatan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, dan proses pengumpulan data. Pemprosesan data (data processing); meliputi proses analisis dan penemuan konsep hingga diperoleh kesimpulan. Kegiatan penutup (closure).
Langkah-langkah dalam merencanakan pembelajaran dengan GD (Carin, 1993) Menetapkan topik yang akan dipelajari oleh siswa. Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan penemuan. Menetapkan lembar pengamatan data yang akan digunakan siswa. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap. Menentukan apakah siswa akan bekerja secara individu atau kelompok Melakukan terlebih dahulu kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa untuk melihat apa yang dilibatkan, mengatahui kesulitan yang mungkin timbul dan memodifikasinya bila perlu kesesuaian dengan kelas.
Saran untuk membantu kelancaran GD (Carin, 1993) Memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan. Memeriksa bahwa semua siswa memahami prosedur yang harus dilakukan. Menjelaskan cara bekerja yang aman. Mengamati siswa selama mereka melakukan kegiatan. Berkeliling di sekitar ruangan sepanjang kegiatan berlangsung untuk membantu, menjawab pertanyaan, mencegah masalah-masalah disiplin yang mungkin timbul, membimbing atau mendemonstrasikan apa saja yang diperlukan. Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk mengembalikan alat dan bahan yang digunakan. Melakukan diskusi untuk menyimpulkan tiap jenis kegiatan.
Kira-kira apa Kelemahan/Kekurangan Model Pembelajaran Guided Discovery???
Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang bersifat teacher centered ke arah pembiasan belajar mandiri dan berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri. Mengubah kebiasaan bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi kebiasaan yang telah bertahun – tahun dilakukan. Guru dituntut mengubah kebiasaan sebagai pemberi atau penyaji informasi sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar. Hal inipun bukan merupakan pekerjaan gampang. Metode ini banyak memberikan kebebasan siswa yang tidak berati menjamin bahwa siswa belajar dengan baik dalam arti mengerjakan dengan tekun, penuh aktivitas dan terarah. Memerlukan penyediaan sumber belajar dan fasilitas memadai yang tidak selalu mudah disediakan. Dalam kondisi siswa banyak atau kelas besar dan guru terbatas, agaknya metode ini sulit terlaksana dengan baik. Pemecahan masalah mungkin saja apat bersifat mekanis, formalitas, dan membosankan. Apabila ini terjadi, maka pemecahan masalah seperti ini tidak menjamin penemuan yang penuh arti. (Sudirman,dkk,1991:171-172)
TERIMA KASIH