Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik Dr. Syahriani, Sp.KK, M.Kes
DEFINISI Dermatitis seboroik adalah penyakit papuloskuamosa kronik, yang menyerang infantil dan dewasa, dan biasanya dihubungkan dengan peningkatan produksi sebum pada skalp, wajah, dan badan.
INSIDENS Puncaknya mengenai : infantil (usia 3 minggu) usia 40-70an 2 – 5 % populasi Umum dijumpai pada anak dan dewasa Pada 85 % penderita HIV
ETIOLOGI & PATOGENESIS Banyak Teori & hipotesis tentang etiologi DS penyebab pasti belum diketahui Etiologi potensial : Status seboroik Infeksi mikroba Faktor fisik Kelainan nutrisi imunodefisiensi
GEJALA KLINIK A. DERMATITIS SEBOROIK INFANTIL Umumnya pada awal kelahiran, sebagai penyakit inflamasi yang mengenai skalp dan lipatan intertriginosa skuama berminyak dan krusta. Klinis pada area frontal & parietal, ditutupi oleh skuama tebal, pecah-pecah,berminyak,kekuningan (craddle cap) meluas ke retroaurikuler, telinga dan leher.
Seboroik infantil: wajah Dermatitis Seboroik infantil: kulit kepala
Prognosisnya baik DD/ : Dermatitis atopi (biasanya setelah usia 3 bln ) Skabies
B. DERMATITIS SEBOROIK DEWASA Skalp,wajah, badan, dan generalisata. Berupa eritema dan skuama kekuningan dan berminyak. DS pada HIV/AIDS Pityrosporum diduga penyebab utama Keterlibatan Malasezia furfur penderita HIV/AIDS
Dermatitis seboroik pada wajah
Dermatitis Seboroik pada punggung
Dermatitis Seboroik Pada Dada tampak eritema
Tinea Amiantacea
DD/ Psoriasis Tinea kapitis Kandidosis Telinga : otomikosis & otitis eksterna
Psoriasis Vulgaris
Psoriasis vulgaris
TINEA CAPITIS
TINEA CAPITIS
TINEA CAPITIS
KANDIDIASIS INTERTRIGINOSA
DIAPER RASH
PENATALAKSANAAN Terapi dermatitis seboroik bertujuan : Menghilangkan skuama dan krusta Menghambat kolonisasi bakteri Mengontrol infeksi sekunder Reduksi eritema dan pruritus
PENATALAKSANAAN Ringan 1. Daerah non skalp (Dewasa) Ringan - Anti jamur topikal: krim ketokonazol 2% 2 kali sehari selama 4 minggu - Kortikosteroid topikal kelas I: krim atau salep hidrokortison 1%, 2 kali sehari selama 4 minggu Sedang/berat Kortikosteroid topikal kelas II: krim desonide 0,05%
Anti jamur sistemik : itrakonazol 200 mg/hr selama 1 minggu kemudian 200 mg/hr selama 2 hari/bulan selama 11 bulan Terbinafin 250 mg/hr selama 4-6 minggu atau 250 mg/hr selama 12 hari/bulan untuk 3 bulan
Anti jamur topikal: sampo ciclopirox 1-5%, ketokonazol sampo 1-2% 2. Daerah skalp Ringan Anti jamur topikal: sampo ciclopirox 1-5%, ketokonazol sampo 1-2% Keratolitik: sampo asam salisilat 3% 2-3 kali/minggu Bahan lainnya: sampo selenium sulfida 2,5% 2-3 kali/minggu
Kortikosteroid topikal kelas I: solusio hidrokortison 1% satu kali sehari selama 4 minggu Kortikosteroid topikal kelas II: krim desonide 0,05% 1 kali sehari selama 4 minggu Sedang/berat - Kortikosteroid kelas III dan IV : sampo flucinolon acetonide 2 kali seminggu dan sampo klobetasol propionat 2 kali seminggu selama 2 minggu
Anti jamur topikal: krim ketokonazol 2% 1 kali sehari selama 7 hari 1. Daerah skalp (Bayi) Anti jamur topikal: sampo ketokonazol 2% 2 kali seminggu selama 4 minggu 2. Daerah non skalp Anti jamur topikal: krim ketokonazol 2% 1 kali sehari selama 7 hari Kortikosteroid topikal kelas I: krim hidrokortison 1% 1 kali sehari selama 7 hari
Terapi pada Bayi Krusta: Kompres, Asam salisilat 3- 5% dlm minyak zaitun hangat & hidrocortison 1%
Edukasi 1. Menghindari faktor pencetus : Penggunaan pendingin ruangan atau udara dengan kelembapan rendah di lingkungan kerja Hindari garukan yang dapat menyebabkan lesi iritasi Hindari bahan-bahan yang dapat menimbulkan iritasi Mengkonsumsi makanan rendah lemak Tetap menjaga higiene kulit
2. Mencari faktor predisposisi yang diduga sebagai penyebab 3. Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai perjalanan penyakit (tujuan pengobatan, hasil pengobatan, lama terapi, cara penggunaan) 4. Edukasi mengenai pentingnya perawatan kulit dan menghindari pengobatan diluar yang diresepkan
Terima Kasih