Perhitungan Erosi Halim Akbar.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Advertisements

A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 TANAH SAWAH.
3. FUNDAMENTAL OF PLANTS CULTIVATION Reddy, K. R. and H. F. Hodges
PENGEMBANGAN INFORMASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA oleh PUSTAKA
PERSAMAAN UMUM KEHILANGAN TANAH
KULIAH-4 4. PREDIKSI EROSI-1 A. Formula USLE
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
Laporan akhir praktikum dasar ilmu tanah
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
Cara Evaluasi Lahan Mengumpulkan data tanah dan lahan
FAKTOR PENYEBAB EROSI iklim, topografi, vegetasi, tanah dan manusia.
METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR
Kegiatan ekonomi masyarakat
PREDIKSI DAN EVALUASI EROSI
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Anita Sisilia Silitonga Hilda Oktavia Simbolon Febri Firsandi Putra
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Bersahabat dengan Tanah Marginal
KULIAH-3 MG TOPIK URAIAN 3. A. Bentuk erosi B. Pengukuran erosi
Prediksi Erosi DAS.
KONSERVASI TANAH DAN AIR SECARA MEKANIK
Erosi dan Sedimentasi.
Model Usahatani Konservasi Berbasis Sumberdaya
KONSERVASI TANAH.
Oleh : Astuti Setyowati
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
PROSEDUR PEMILIHAN TEKNIK KONSERVASI TANAH
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
(a) (b) (d) (c) Pembuatan Kompos di Desa Rajawetan (a dan b), dan di Desa Cipetung (c dan d)
Kondisi Lereng dan Penggunaan Lahan a) di Desa Rajawetan, Tonjong
SISTEM PERTANIAN INDONESIA (TROPIS)
`KONSERVASI TANAH & AIR` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
A. Penjelasan umum Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan. Hasilnya memberikan alternatif penggunaan.
`KONSERVASI TANAH & AIR` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KULIAH-6 6. PREDIKSI EROSI-3 A. Menghitung IE.30
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Rehabilitasi Erosi Permasalahan dan Penanggulangan
Resume.
Teknik Budidaya dan Pola Tanam
EVALUASI LAHAN Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
KONSERVASI TANAH DAN AIR
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
DASAR-DASAR ILMU TANAH UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
#05-Erosi Lahan E r o s i "Erosion is the wearing away of the land surface by rain or irrigation water, wind, ice or other natural or anthropogenic agents.
KULIAH-4 4. PREDIKSI EROSI-1 A. Formula USLE
EVALUASI DAN KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN
Hubungan antara Pati Ubi Kayu dengan Ketersediaan Hara
MULCH, SHADING NET & GREENHOUSE
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
SISTEM PERTANIAN INDONESIA (TROPIS)
Pertemuan IV oleh : Ilham Martadona S.P M.Si. Klasifikasi usaha tani menurut awal perkembangannya Pengumpulan hasil tanaman (Collecting) –Sebagai awal.
KONSERVASI TANAH & AIR Pendahuluan Pengertian dan tipe Erosi
DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
III. TANAMAN PENTING PERTANIAN
MATA KULIAH EROSI DAN KONSERVASI.
Pengaruh Iklim terhadap Tanaman serta Hama dan Penyakit Tanaman
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
KONSERVASI TANAH & AIR Pendahuluan Pengertian dan tipe Erosi Faktor Penyebab Erosi Metoda Pengendalain Erosi Pengolahan Tanah: Macam dan Pengaruhnya.
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
Kadar N total y = 105,1x + 4,393 P tersedia y = 11,77ln(x) + 4,213 K dapat tukar y = 9,593ln(x) + 33,18 Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Berdasarkan Ketersediaan.
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA LAHAN SEMENTARA TDK DIGUNAKAN
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Transcript presentasi:

Perhitungan Erosi Halim Akbar

Perhitungan Erosi…. Prediksi erosi dihitung dengan persamaan USLE (universal soil loss equation) menurut Wischmeier dan Smith (1978) sebagai berikut : A = R x K x L x S x C x P dimana : A = Besarnya erosi (ton/ha/tahun) R = Indeks erosivitas hujan K = Faktor erodibilitas tanah L = Faktor panjang lereng (m) S = Faktor kemiringan lereng (%) C = Faktor pengelolaan tanaman P = Faktor tindakan konservasi

Bagan Perhitungan Erosi Hujan A Besarnya Erosi yang akan terjadi adalah fungsi : Energi Kekuatan Perusak Hujan R Kemungkinan Erosi Tanah Sifat Tanah Pengelolaan K Pengelolaan Lahan Pengelolaan Tanaman LS P C

EI30 = 2,21 (CHm)1,36 Penentuan Nilai Erosivitas Hujan (R) Erosivitas hujan adalah kemampuan hujan untuk mengerosi tanah yang dicerminkan oleh kombinasi energi kinetik hujan dengan intensitas hujan maksimum 30 menit yang dihitung selama 1 tahun. Dikarenakan tidak adanya data hujan harian dari penangkar otomatik, maka nilai erosivitas hujan (R) dihitung berdasarkan persamaan Lenvain (1975 dalam Asdak 1995) : EI30 = 2,21 (CHm)1,36 dimana : EI30 = Intensitas hujan maksimum 30 menit (CHm) = Curah hujan bulanan

Penentuan Nilai Erodibilitas Tanah (K) Nilai kepekaan erosi tanah dapat dihitung dengan menggunakan nomograf Wischmeier dalam sistem metrik atau dengan menggunakan persamaan Wischmeier dan Smith (1978): 100K = 1,292 {2,1 M1,14 (10 –4) (12 – a) + 3,25 (b – 2) + 2,5 (c – 3)} dimana : K = erodibilitas tanah M = kelas tekstur tanah (% pasir halus + debu)(100 - % liat) a = % bahan organik b = kode struktur tanah c = kode permeabilitas profil tanah

Penentuan Nilai Panjang dan Kemiringan Lereng (LS) Faktor panjang lereng (L) dan faktor kemiringan lereng (S) dapat dihitung secara terpisah atau dihitung sekaligus sebagai faktor LS. Faktor LS didefinisikan sebagai nisbah antara besarnya erosi dari sebidang tanah dengan panjang lereng dan kemiringan lereng tertentu terhadap besarnya erosi dari sebidang tanah yang terletak pada lereng dengan panjang lereng 22 m dan kecuraman 9 %. Faktor LS dihitung dengan menggunakan rumus: dimana : X = panjang lereng (m) dan S = kecuraman lereng (%)

Penentuan Nilai Pengelolaan Lahan dan Tanaman (C) Nilai faktor pengelolaan tanaman (C) merupakan nisbah antara tanah yang hilang pada pengelolaan tanaman tertentu dengan tanah yang hilang tanpa tanaman. Nilai C ditentukan berdasarkan pengamatan lapangan dan wawancara yang meliputi : sistem pertanaman, pemupukan, pemanfaatan sisa tanaman, cara penanaman dan teknik perlakuan terhadap tanah serta penggunaan mulsa dan kompos dengan mengacu pada nilai C hasil-hasil penelitian terdahulu.

Tipe penggunaan untuk pertanaman tunggal Nilai Faktor C dengan Pertanaman Tunggal No Tipe penggunaan untuk pertanaman tunggal Nilai Faktor C 1 Tanah yang diberakan tapi diolah secara periodik 1.00* 2 Semak Belukar 0.30* 3 Sawah tadah hujan 0.05* 4 Tanaman tegalan (tidak terspesifikasi) 0.70* 5 Tanaman rumput Brachiaria : Tahun permulaan Tahun berikutnya   0.02* 6 Ubi kayu 0.80* 7 Jagung 8 Kacang-kacangan 0.60* 9 Kentang 0.40* 10 Kacang tanah 0.20* 11 Tebu 12 Pisang 13 Padang Penggembalaan 0.10* 14 Kopi dengan tanaman penutup tanah 15 Cabe, jahe, dan lain-lain (rempah-rempah) 0.90* 16 Kebun campuran : Kerapatan tinggi Ubi kayu-kedele Kerapatan sedang Kerapatan rendah (kacang tanah) 0.50* 17 Perladangan berpindah-pindah (shifting cultivation) 18 Perkebunan (penutup tanah buruk) Karet Teh Kelapa sawit Kelapa Sumber : Pusat Penelitian Tanah (1973 – 1981), diacu dalam Hardjowigeno (2007).

Penentuan Nilai Teknik Konservasi Tanah (P) Nilai P merupakan nisbah besarnya erosi dari petak lahan dengan tindakan konservasi tertentu (misalnya teras) terhadap besarnya erosi dari petak standar tanpa penerapan tindakan konservasi Nilai faktor P ditentukan berdasarkan kondisi lapang dimana tidak saja tindakan konservasi tanah secara mekanik tetapi juga berbagai usaha yang bertujuan mengurangi erosi tanah

Jenis Tanaman/Penggunaan Lahan Nilai Faktor tindakan konservasi Tanah (P) dan Pengelolaan Tanaman (C ) No Jenis Tanaman/Penggunaan Lahan Nilai Faktor CP Sumber 1 Mulsa penahan air : - serasah atau jerami 6 ton/ha/thn 0.30 2 - serasah atau jerami 3 ton/ha/thn 0.50 - serasah atau jerami 1 ton/ha/thn 0.80 Teras bangku ditanami : - kacangtanah - kacang tanah 0.009 3 - jagung + mulsa jerami 4 ton/ha 0.006 - jagung 0.480 Penanaman strip rumput : - bahia (3 thn) dalam sereh wangi 0.00 - bahia (2 thn) + padi gogo + ubi kayu, rotasi sorgum - bahia (1 thn) dalam kedelai 0.02 4 Penanaman clotalaria dalam : - kedelai 0.111 - padi gogo 0.340 - kacang tanah 0.389 5 Penanaman strip kacang tanah dalam pertanaman jagung, sisa tanaman sebagai 0.05 mulsa 6 Teras gulud - dengan rumput penguat 0.5 - padi gogo - jagung (rotasi) 0.013 - ubi kayu 0.041 - jagung - kacang tanah (rotasi), mulsa sisa tanaman 4. Pusat Penelitian Tanah (1973-1981) 4. Pusat Penelitian Tanah (1973-1981) Sumber : 1. Wood dan Dent (1983) 2. Hammer (1981) 3. Abdurachman, S. Abujamil dan U. Kurnia (1984)

Terima Kasih