KALIMAT EFEKTIF
Kalimat Efektif => Kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan menyampaikan informasi secara tepat. => Dapat mengomunikasikan pikiran atau perasaan penulis/ pembicara kepada pembaca atau pendengar secara tepat.
CIRI-CIRI EFEKTIF
KEUTUHAN Kesatuan kalimat ditandai dengan kesepadanan struktur dan makna kalimat. Misal: Saya saling memaafkan (salah) Kami saling memaafkan (benar)
KESEJAJARAN Kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten. Misal: Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui sebelumnya.(salah) Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah mengetahui sebelumnya .(benar
KEFOKUSAN Memfokuskan pada pesan terpenting agar mudah dipahami. Contoh : Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk hortikultura ini. (tidak efektif) Produk hortikultura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produknya. (efektif)
KEHEMATAN Harus dihindarkan: Subjek Ganda Buku itu saya sudah harus baca (salah). Seharusnya : Saya sudah baca buku itu (benar). Penjamakan kata yang sudah berbentuk jamak Mengambili buku-buku (salah) Mengambili (jamak), buku-buku (jamak) Mengambili buku (benar) Menggunakan bentuk singkat Memberikan teguran : menegur Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga Ia berdiri lalu pergi (aktif tapi kurang bertenaga) Ia bangkit lalu pergi (aktif dan bertenaga)
KECERMATAN DAN KESANTUNAN Ditentukan oleh ketepatan pilihan kata. Contoh: Manusia ialah makhluk yang berakal budi (salah) Manusia ialah orang (benar) Ialah diikuti sinonim. Manusia adalah makhluk yang berakal budi. (benar) B. Kesantunan Kalimat dapat mengembangkan suasana yang baik. aspek lain yang perlu dikembangkan ialah segi hubungan masyarakat aspek lain yang perlu dikembangkan ialah hubungan masyarakat. aspek dan segi mubazir digunakan keduanya.
KEVARIASIAN Dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan tidak menimbulkan perubahan kalimat.
KETEPATAN DIKSI Harus dapat membedakan kata yang bersinonim, struktur idiomatik, berlawanan makna, dan sebagainya.
KETEPATAN EJAAN Kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan kualitas penyajian data. Kesalahan ejaan dapat mengakibatkan kesalahan komunikasi yang fatal. Misal: -Ia membayar dua puluh lima ribuan. ( 25x Rp. 1000,-) atau (20x Rp. 5.000,-) - Paman kami belum menikah. Paman, kami belum menikah.