Pengaruh Cara Menggosok Gigi Dengan Pengikisan Enamel Gigi Vita Nirmala Ardanari, drg., Sp.Pros., Sp.KG
Persentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2% menjadi 25,9% (Kemenkes RI, 2014). Menggosok gigi merupakan salah satu cara pemeliharaan kesehatan gigi. Namun, masih banyak orang yang menggosok gigi dengan keliru, seperti waktu menggosok gigi yang tidak tepat dan cara menggosok gigi yang tidak tepat. Pengikisan pada lapisan enamel jika terjadi secara kronis akan membuat gigi rentan terhadap kavitas dan hipersensitivitas. Pendahuluan
Tinjauan Pustaka Cara Menggosok Gigi Berkumur dengan air bersih Aplikasikan pasta gigi ke sikat gigi yang sudah dibasahi sebelumnya. Sikat permukaan gigi dengan membentuk sudut 45o dimulai dari perbatasan antara gusi dan gigi. Sikat seluruh permukaan gigi dengan lembut, gerakan memutar atas ke bawah (gigi atas) atau bawah ke atas (gigi bawah) sebanyak ±20 sikatan atau ±10 detik. Sikat bagian belakang gigi depan dengan memegang sikat secara vertikal, lalu sikat dari perbatasan gusi dan gigi hingga bawah dengan gerakan atas-bawah (gigi atas) atau bawah-atas (gigi bawah) sebanyak 2-3 sikatan. Lakukan dengan cara yang sama pada gigi belakang. Setelah menyikat gigi, sikat lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dengan lembut. Durasi menyikat gigi hingga langkah ini sekitar 2-3 menit, tidak boleh dilakukan terburu-buru. Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fluoride masih ada di gigi. Tinjauan Pustaka Cara Menggosok Gigi (Kemenkes RI, 2012; Hingham Dentistry, 2016; CDA, 2017):
Tinjauan Pustaka Cara Menggosok Gigi Teknik Silang Teknik Silang Teknik Sirkuler Teknik Vertikal Teknik Sirkuler
Tinjauan Pustaka Cara Menggosok Gigi Hal yang seringkali keliru saat menggosok gigi (Kemenkes RI, 2012; Hingham Dentistry, 2016; CDA, 2017): Penyikatan gigi dengan tekanan yang terlalu kuat Gerakan yang tidak sesuai (contohnya menyikat gigi depan dengan gerakan linier kiri-kanan) Menyikat gigi terlalu cepat Berkumur berkali-kali sesudah menyikat gigi Tinjauan Pustaka Cara Menggosok Gigi
Tinjauan Pustaka Pengikisan Enamel Gigi Melapisi mahkota gigi Semitransparan Pada manusia, enamel paling tebal lapisannya di puncak gigi (cusp) dan paling tipis di cementoenamel junction.
Tinjauan Pustaka Pengikisan Enamel Gigi Suatu proses kronis kehilangan enamel gigi. Ketika enamel mengalami pengikisan, gigi menjadi semakin rentan membentuk kavitas dan hipersensitivitas (Blaus, 2014). Tinjauan Pustaka Pengikisan Enamel Gigi Attrition Gesek antar gigi Cth: bruxisme Abrasion Akibat gesek gigi dgn benda asing Cth: sikat gigi & flossing Abrafraction Akibat gaya tarik gigi dgn benda asing Cth: membuka kemasan dgn gigi Erosion Akibat kimiawi Cth: GERD dan kopi
Tinjauan Pustaka Pengikisan Enamel Gigi Gejala dan Tanda Gigi sensitif Diskolorasi Retak atau cupping
Tinjauan Pustaka Pengikisan Enamel Gigi Faktor Risiko Biologis Kimiawi Kebiasaan
Tinjauan Pustaka Pengikisan Enamel Gigi Diagnosis Anamnesis Kesehatan secara umum Diet Kebiasaan Penampakan Klinis Permukaan enamel licin mengkilat Gigi terlihat kusam Tidak ada perykimata Lengkungan gigi seperti baji Tinjauan Pustaka Pengikisan Enamel Gigi
Kebiasaan menggosok gigi sebenarnya tidak menyebabkan pengikisan enamel gigi secara signifikan jika dilakukan dengan benar dikarenakan pengikisan minimal dan dapat dikompensasi dari fluoride pasta gigi (Addy, 2005). Peningkatan lesi abrasi gigi seringkali terlihat pada individu yang menyikat gigi mereka dengan menggunakan teknik scrubbing (Addy & Hunter, 2003) Teknik menggosok gigi longitudinal dikatakan dapat 2-3 kali lebih mengikis dibandingkan dengan teknik silang. Arah menggosok gigi juga mempengaruhi dimana menggosok gigi dengan arah horizontal jauh lebih mengikis permukaan gigi dibandingkan dengan menggosok gigi dengan arah vertikal (Heasmen et al, 2015; Hingham Dentistry, 2016; CDA, 2017). Tinjauan Pustaka Pengaruh Cara Menggosok Gigi dengan Pengikisan Enamel Gigi
Menggosok gigi dgn kasar Lesi abrasi gigi Tdk bisa dikompensasi Dentin terpapar Hipersensitivitas Tinjauan Pustaka Pengaruh Cara Menggosok Gigi dengan Pengikisan Enamel Gigi
Berkumur berkali-kali sesudah menggosok gigi dapat menghilangkan kandungan fluoride pada pasta gigi. Fluoride pada pasta gigi akan ikut larut dan terbuang bersama air kumur sehingga efek fluoride dari pasta gigi tidak akan memberikan hasil yang optimal (CDA, 2017). Pencegahan : mengurangi jumlah kumuran, berlatih, menggunakan sikat elektrik Tinjauan Pustaka Pengaruh Cara Menggosok Gigi dengan Pengikisan Enamel Gigi
Kesimpulan : Cara menggosok gigi yang seringkali keliru dapat mempengaruhi pengikisan enamel gigi. Jika pengikisan ini terjadi secara kronis, maka gigi akan mengalami hipersensitivitas dan akan rentan terhadap karies. Menggosok gigi sebaiknya dengan menggunakan teknik silang, arah vertikal sirkuler secara menyeluruh secara bergantian. Penutup
Saran : Sebaiknya menggosok gigi tidak dilakukan terburu- buru. Gerakan sebaiknya dilakukan dengan teknik silang, arah vertikal sirkuler secara menyeluruh secara bergantian. Sebaiknya berkumur sesudah menyikat gigi dilakukan 1 kali saja (sebenarnya boleh dilakukan berkali-kali namun dengan tekanan yang tidak terlalu kuat). Sebaiknya edukasi mengenai cara yang tepat menggosok gigi diberikan kepada anak-anak. Penutup