Konsep Dasar Bahasa Indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KALIMAT BAHASA INDONESIA
Advertisements

KLAUSA Septia Sugiarsih.
Konjungsi dan Kata Tugas
Bagian dari set presentasi materi EyD Oleh Shafwan Nugraha
Pertemuan 7 Waktu Belajar 100 menit
KATA ULANG.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Mazzmardli (4) 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat membuat.
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
Morfologi Dewi Puspitasari.
Sintaksis Dewi Puspitasari.
Reduplikasi.
Jawaban Tugas Sintaksis
Penerjemahan I Materi I.
KALIMAT.
MORFOLOGI (TATA KATA) Pertemuan IV.
BENTUK DAN MAKNA.
SINTAKSIS.
BAHASA INDONESIA SEMENJANA (Tri Atmadji Sutikno)
KATA ULANG.
FRASE (satuan gramatikal)yang tidak melebihi batas fungsi kalimat.
PENGERTIAN DAN OBYEK LINGUISTIK
Morfologi Dewi Puspitasari.
Kata = konsep = pengertian
Unsur-unsur Kebahasaan
MORFOLOGI 1. Batasan : a) bagian dari ilmu bahasa yang
PROSES MORFOLOGIS 7.
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
Assalaamu’alaikum.....
PENERAPAN MORFOLOGI.
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia digunakan secara resmi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Kaidah penggunaan bahasa Indonesia dituangkan dalam buku.
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN DIDAKTIKA: Jurnal Kependidikan
Sintaksis Dewi Puspitasari.
Tanda Baca Materi 4.
Oleh Nori Purwanasari, M.Hum.
PROPOSISI Setelah proses berpikir dilakukan maka selanjutnya akal membuat kesimpulan-kesimpulan yang membuahkan pernyataan. Pernyataan yang dihubungkan.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia digunakan secara resmi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Kaidah penggunaan bahasa Indonesia dituangkan dalam.
Kuliah III: EYD BAHASA JURNALISTIK
KALIMAT Pertemuan Ke-6.
PROSES MORFOLOGIS BAHASA INDONESIA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
KATA ULANG Kata ulang disebut juga reduplikasi.
KALIMAT Kalimat: rentetan kata yang disusun sesuai kaidah yang berlaku/bagian teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran secara utuh.
KATA ULANG.
REDUPLIKASI (PROSES PENGULANGAN)
TUGAS SOFTSKILL PENJELASAN KALIMAT
1. KALIMAT INTI 2. KALIMAT TUNGGAL 3. KALIMAT MAJEMUK 4
Nomina 1. Pengertian Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertia. 2. Ciri-ciri Dalam kalimat.
MATERI YANG AKAN DIAJARKAN 1. PENGERTIAN KATA MAJEMUK 2
Sudjana, 1992, Metode Statistika edisi kelima, Tarsito, Bandung
METODE PENELITIAN Oleh : Lalu Alwan Haryadi, S.Pd., M.A.
KONSTRUKSI MORFOLOGIS
PEMBAGIAN (PENGGOLONGAN) DAN DEFINISI
Wawasan kebahasaan Adi Busana atau adibusana
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Komposisi atau Pemajemukan dalam Bahasa Indonesia
4 SEHAT 5 SEMPURNA.
Kata = konsep = pengertian
-- KHUSNUL FATONAH, M.PD. --
M-04 Proposisi Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar salahnya. Proposisi adalah kalimat atau ungkapan yang terdiri.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Struktur kalimat Oleh ; laras intan sukma katma. Pelengkap (Pel.) Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi makna.
PERIHAL KATA - BENTUK KATA
BML 3063 SINTAKSIS BAHASA MELAYU
BAHASA MELAYU TINGGI (BBM3401)
UNIT 7 Behaviourisme dalam Semantik
UNIT 8 Behaviourisme dalam Semantik
1 Disusun Oleh : Farid Abdullah affandi Karnadi Totok Setiawan Vani Angga P. FRASA FRASA BAHASA INDONESIA 12.
PECAHAN SEDERHANA PECAHAN SUATU BILANGAN YANG UTUH UNTUK MENYATAKAN SEBAGIAN DARI KESELURUHAN.
Transcript presentasi:

Konsep Dasar Bahasa Indonesia MORFOLOGI

Reduplikasi (kata Ulang) Hasil pengulangan  kata ulang Kata ulang dapat digolongkan menjadi lima, yaitu a) Kata ulang seluruhnya contoh, mesin-mesin, pesawat-pesawat, buku- buku, …. b) kata ulang berimbuhan contoh, mengambil-ambil, kait-mengait, mengait-ngait, mengada-ada mengukur-ngukur, mengukur-ukur, ….

c) kata ulang berubah bunyi Contoh : lauk-pauk, porak-poranda, sayur- mayur, bolak-balik, gerak-gerik, serba-serbi, …. d) kata ulang sebagian Contoh : dedaunan, pepohonan, tetamu, …. e) Kata ulang semu Contoh : paru-paru, cumi-cumi, pura-pura, agar-agar, ubur-ubur, ....

Fungsi Kata ulang berfungsi sebagai alat untuk membentuk jenis kata, dan dapat dikatakan bahwa perulangan sebuah kata akan menurunkan jenis kata yang sama seperti bila kata itu tidak diulang.

Arti a. Mengandung arti banyak yang tak tentu.   Contoh: Ayah membelikan saya sepuluh buah buku (banyak tentu) Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari (banyak tak tentu) b. Mengandung arti bermacam-macam. Contoh: pohon-pohonan, buah-buahan. c. Menyerupai atau tiruan dari sesuatu. Contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit. d. Melemahkan arti, dalam hal ini dapat diartikan dengan agak. Contoh: Sifatnya kekanak-kanakan.   Ia berlaku kebarat-baratan.                  Orang itu sakit-sakitan.

e. Menyatakan intensitas, baik kualitas, kuantitas, maupun frekuensi.     i) Intensitas kualitatif: Pukullah kuat-kuat.                                      Belajarkah segiat-giatnya. ii) Intensitas kuantitatif: kuda-kuda, rumah-rumah. iii) Intensitas frekuentatif: Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.                                        Ia mondar-mandir sejak tadi. f. Menyatakan arti saling, atau pekerjaan yang berbalasan.    Contoh: Keduanya bersalam-salaman.

Dalam perkelahian itu terjadi tikam-menikam antara kedua orang tersebut. g. Perulangan pada kata bilangan mengandung arti kolektif. Contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima.

Kata Majemuk Kata Majemuk adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan arti. Contoh: saputangan, matahari, orangtua, kakitangan

Sifat-sifat Kata Majemuk a. Kata majemuk yang bersifat eksosentris kata majemuk yang tidak mengandung satu unsure inti dari gabungan itu. Dengan kata lain kedua-duanya merupakan inti. Contoh: tuamuda, hancurlebur, kakitangan, dan lain-lain.

b. Kata majemuk yang bersifat endosentris. Sebaliknya, jika ada satu unsur yang menjadi inti dari gabungan itu maka sifatnya endosentris. Contoh: saputangan, orangtua, matahari, dan lain-lain, dimana sapu, orang, dan mata merupakan unsur intinya.

Ciri-ciri Kata Majemuk a. Gabungan itu membentuk satu arti yang baru. b. Gabungan itu dalam hubungannya ke luar membentuk satu pusat, yang menarik keterangan atas kesatuan itu, bukan atas bagian-bagiannya. c. Biasanya terdiri dari kata-kata dasar. d. Terutama kata-kata majemuk yang bersifat endosentris, terbentuk menurut hukum DM (Diterangkan mendahului Menerangkan)

Bentuk Perulangan pada Kata Majemuk Pada dasarnya karena kata-kata majemuk membentuk suatu kesatuan maka bentuk- ulangnya harus secara penuh yaitu diulang keseluruhannya. Contoh: rumah sakit-rumah sakit, saputangan- saputangan Tetapi seringkali kita menjumpai hal-hal yang sebaliknya yaitu perulangan yang dilakukan bukan atas keseluruhannya melainkan hanya sebagian saja. Contoh: rumah-rumah sakit, sapu-saputangan