METODE TAMBANG BAWAH TANAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONFIGURASI BANDARA APRON.
Advertisements

Keteknikan Hutan Kuliah IX Kuliah 2.
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
Perancangan sistem pembuangan dan vent
Karakteristik Transportasi Jalan Raya
Stabilitas Lereng (slope stability)
PELEDAKAN TAMBANG BAWAH TANAH
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
PERENCANAAN PELABUHAN
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
KEMANTAPAN LERENG.
TEORI LOKASI iNDUSTRI Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri.
SUBGRADE.
KULIAH-3 MG TOPIK URAIAN 3. A. Bentuk erosi B. Pengukuran erosi
MESIN BOR.
PELABUHAN Oleh : Eka O. N..
Sartika Nisumanti, ST.,MT
Teknologi Dan Rekayasa
PELABUHAN ALUR PELAYARAN.
UKURAN DERMAGA Panjang Dermaga
Desain Diaphragm Wall dengan Plaxis menggunakan Pemodelan Hardening Soil Firdausi Handayani
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
ANALISIS TEMPAT KERJA.
MELAKSANAKAN PEKERJAAN JALAN
Tambang Terbuka (013) Abdullah
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Resume.
Matakuliah : S0442 / Metode Pelaksanaan Konstruksi
Luas Lantai Gudang.
SIFAT SIFAT PESAWAT BERKAITAN DENGAN DESAIN BANDARA
REKAYASA PONDASI I PERTEMUAN 2 KONSEP TEGANGAN TANAH LATERAL Oleh :
VIBRASI PADA PELEDAKAN
MEKANIKA BATUAN PENDAHULUAN.
KARAKTERISITIK BATUAN
PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL
RENCANA PENAMBANGAN OLEH : Ir. Budiarto, MT. RENCANA PENAMBANGAN Rencana penambangan merupakan isi perencanaan yang mencakup sasaran, teknik pelaksanaan,tenaga.
METODE TAMBANG BAWAH TANAH
CUT AND FILL Metode ini sangat dianjurkan jika endapan dengan high grade terdapat pada dip yang curam dalam batuan induk yang lemah. Bijih ditambang.
KAOLIN.
BUCKET WHEEL EXCAVATOR
OPTIMASI SUMBER DAYA ALAM
Analisis kestabilan lereng
KARAKTERISITIK BATUAN
HYDRAULIC EXCAVATOR.
TAMBANG TERBUKA OPEN PIT MINING OPEN CAST MINING.
A. Pendahuluan Metode tambang terbuka merupakan kegiatan penambangan yang diterapkan terhadap endapan batubara yang terletak di dekat permukaan bumi. Dengan.
METODE PENAMBANGAN RUNTUHAN (CAVING)
PONDASI BORED PILE.
FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN
PERENCANAAN TANGGUL SUNGAI
KENDALI KETINGGIAN BANGUNAN DAN PEMUNDURAN BANGUNAN
PENGEMBANGAN TAMBANG BAWAH TANAH
PENGANTAR KULIAH EVALUASI CADANGAN DEFENISI EVALUASI CADANGAN
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH
FORMAT BAGIAN UTAMA SKRIPSI
Analisa Longsor Pada Tambang Batubara Terbuka
DRAINASE JALAN RAYA.
Peralatan Konstruksi Teknik sipil, Unsoed
Pemindahan Tanah Mekanik DISUSUN KELOMPOK : Richsan MaiilNovri Ricky Maspaitella Wahyu A. P MoukoMelki SriyantoAbdul Rasul.
Inner (kemasan dalam) hasil perakitan
Tambang bawah tanah adalah tambang dimana kegiatan penambangnya tidak langsung berkaitan dengan alam terbuka atau udara bebas. Metode pengambilan bahan.
K O N S T R U K S I J A L A N D A N J E M B A T A N JENIS BAHAN PEKERASAN JALAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN KLASIFIKASI JALAN Pendidikan Teknik Sipil.
KESTABILAN LERENG Pada umumnya tanah atau batuan di alam berada dalam keadaan seimbang dalam artian lain keadaan dimana distribusi tegangan pada tanah.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
PERENCANAAN BANGUNAN SABO
METODE TAMBANG BAWAH TANAH. Kelebihan tambang bawah tanah dibanding tambang terbuka Tambang Bawah TanahTambang Terbuka 1.Tidak merusak ekosistem /kehidupan.
OLEH : Wiwi Rahmadani Junaidi Reza DESIGN PELEDAKAN TEROWONGAN.
Transcript presentasi:

METODE TAMBANG BAWAH TANAH

Sistem penamb : 1. Tb Terbuka 2. Tb Bawah Tanah 3. Tb Bawah Air Tambang Terbuka : - Open pit / Open cast - Open cut / Open mine - Strip mine - Quarry - Alluvial mine atau Placer mine Tambang Bawah Tanah : - Open Stope methods - Supported methods - Caving methods

TAMBANG SEMPROT : - Untuk menambang endapan aluvial - Pemberaian dengan mengunakan monitor

KEGIATAN PENAMBANGAN

Istilah-istilah Stripping Ratio : Perbandingan antara berat tanah penutup (ton) yang harus dikupas untuk mendapatkan satu ton bijih. BESR = (a – b) / c a = nilai bijih per ton b = ongkos produksi per ton bijih c = ongkos pengupasan per ton tanah penutup Cutoff grade Adalah kadar terendah atau kadar rata-rata terendah yang masih dapat ditambang secara menguntungkan

BESR untuk memilih tambang terbuka atau tambang bawah tanah: BESR = (a-b) / c a = ongkos tambang bawah tanah per ton bijih b = ongkos tambang terbuka per ton bijih c = ongkos pengupasan per ton tanah penutup Misal : BESR = 4.86 waste : 1 ore Artinya hanya badan bijih yang Stripping Ratio nya tidak melampaui 4.86 waste : 1 ore akan ditambang dengan metode tambang terbuka.

STUDI GEOTEKNIK DIPERLUKAN UNTUK : Rancangan dan kemantapan lereng Rancangan ramp Kemampugalian Rancangan peledakan, apabila pemberaian dengan sistem peledakan Rancangan dan dimensi penggalian Rancangan tumpukan tanah penutup Kemungkinan gangguan lereng

Kegiatan untuk mengetahui karakteristik geoteknik : Uji laboratorium Uji insitu Pengukuran dan pemetaan kekar Studi kondisi geoloi dan hidrologi Analisis runtuhan

GEOMETRI JENJANG TINGGI JENJANG : PERTIMBANGAN / PERHITUNGAN TINGGI JENJANG DIDASARKAN PADA FAKTOR KEAMANAN, ALAT GALI MUAT, DIAMETER LUBANG LEDAK LEBAR JENJANG : HARUS MEMENUHI SYARAT SEBAGAI DAERAH KERJA PEMBERAIAN, PEMUATAN, DAN PENGANGKUTAN KEMIRINGAN JENJANG : - KEMIRINGAN JENJANG INDIVIDU - KEMIR. JENJANG KESELURUHAN PANJANG JENJANG : - PANJANG JENJANG KESELURUHAN TERGANTUNG LAY OUT TAMBANG - PANJANG JENJANG PRODUKSI TERGANTUNG PRODUKSI PELEDAKAN

FAKTOR KEAMANAN LERENG : TOTAL GAYA PENAHAN LONGSOR F = ---------------------------------------- TOTAL GAYA PENYEBAB LONGSOR F > 1 lereng mantap F = 1 lereng dalam keadaan seimbang dan siap longsor jika ada sedikit gagguan F < 1 lereng tidak mantap * Pemantauan dilakukan untuk mengetahui pergerakan lereng

JALAN TAMBANG : - Jalur jalan diusahakan pada jarak sependek mungkin - Kemiringan jalan maksimum 20 % - Lebar jalan harus dapat menampung dua alat angkut bersimpangan dengan leluasa L (m) = n.Wt + (n+1) ( ½ Wt ) Keterangan : L (m) = lebar jalan angkut minimum, meter n = jumlah jalur Wt = lebar alat angkut (meter)