PROBLEM KESETARAAN GENDER - Studi Islam III

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GENDER DAN KAJIAN TENTANG PEREMPUAN
Advertisements

TEORI FEMINISME : SEJARAH PERKEMBANGAN
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagai Salah Satu Bentuk Penyimpangan Sosial
Telaah Kritis Menuju Kehidupan
BAB I PENDAHULUAN   Para pendiri negeri ini, sungguh sangat arif dalam menyusun UUD 1945 menghargai peranan wanita pada masa silam dan mengantisipasi pada.
KESETARAAN GENDER DALAM SERIKAT PEKERJA
Presentasi Wanita dan Hukum
DEKONSTRUKSI DALAM PENELITIAN CULTURAL STUDIES
VISI Pembangunan Pemberdayaan Perempuan
sexualitas&gender-joycecs
Pengertian Sex dan Gender
Problematika Gender dalam Islam
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1 PERTEMUAN 4
feminisme - joice c.siagian.
HUKUM PERKAWINAN Ialah peraturan hukum yang mengatur perbuatan hukum serta akibat-akibatnya antara dua pihak, yaitu seorang laki-laki dan seorang wanita.
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
Hukum keluarga.
Pertemuan Matakuliah: / Tahun: 2007 Bina Nusantara Pekerja Wanita.
Poligami diPandang dari Segi Moral
PERJANJIAN PERKAWINAN
PENDIDIKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Hukum keluarga.
Perkembangan Psikososial Dewasa Awal
Pergerakan Wanita Dalam Pergerakan Nasional
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER
GENDER OLEH : YESI MARINCE, M.Si.
Nama Kelompok: Wulan Styaningsih P. Mohammad Iqbal Yusuf
Konsep-Konsep Dasar Feminisme
Feminisme Marxis dan Sosialis
Sistem Pers.
Mar’atul Makhmudah, S.IP, M.Si Mata Kuliah Politik Dan Gender
Cahyaningrum Dewojati
Feminisme dan sastra perempuan Jepang
Wanita dan Hukum Seks dan Gender.
Gender dalam Perspektif Islam
SEKS & GENDER.
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
FEMINISME Hartanto, S.I.P, M.A..
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM RELASI HUKUM DAN KEKUASAAN SERTA DALAM MENGHADAPI ISU-ISU GLOBAL Kelompok 10 Anesta Ebri Dewanty
ASSALAMU’ALAIKUM. ASSALAMU’ALAIKUM BAGAIMANA WANITA DAN PERANANNYA? DO YOU KNOW? BAGAIMANA WANITA DAN PERANANNYA?
MENGENAL KONSEP DASAR DAN SEJARAH HAM
F A S E S E J A R A H (1–1886 Masehi)
Gender dan Labeling Bagi lelaki kecil wanita adalah teman bermain yang menyenangkan bagi seorang lelaki dewasa wanita adalah teman bercinta yang mengasyikkan.
KONSEP JENDER DALAM ISLAM
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL oleh : iswadi, Mpd
1. Konsep Masyarakat Madani Pengertian Masyarakat Madani
Feminisme Oleh kelompok 12: Agata Safira
Teori feminisme Public Relations Theory Assignment
PERKEMBANGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI DUNIA
JENIS KELAMIN DAN GENDER
Relasi Gender dalam Masyarakat Indonesia
WELCOME TO OUR BELOVED CAMPUS
Hukum dan Gender di Indonesia.
PERJANJIAN PERKAWINAN
Keadilan dan Kesetaraan Gender di Kampung Burungayun Banyuresmi-Garut
GENDER DAN KAJIAN TENTANG PEREMPUAN
Nama: vivianti silalahi Nim:
Hak dan Kedudukan Wanita dalam Islam
Pengarusutamaan Gender
KEMAJUAN PEREMPUAN DI INDONESIA: ANTARA CITA DAN FAKTA
PSIKOLOGI REMAJA Oleh : Citra Dewi, M.Psi., Psikolog
TYPE KELUARGA DAN TRADISI DI AMERIKA MATA KULIAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING     DISUSUN OLEH : MUH ROHWAN - NPM MAYA PERTIWI – NPM
Tim Women’s Crisis Centre (WCC) Palembang
Kekerasan Dalam Rumah Tangga.  KDRT adalah salah satu bentuk kekerasan berdasar asumsi yang bias gender tentang relasi laki-laki dan perempuan,  KDRT.
RELASI GENDER DALAM MASYARAKAT INDONESIA
PERKAWINAN USIA DINI Karya Tulis Ilmiah Firman, S.Ag.
TEORI SASTRA PERTEMUAN 3.
Konsep gender Dalam kesehatan Reproduksi perempuan
Komunikasi dalam Keluarga
Transcript presentasi:

PROBLEM KESETARAAN GENDER - Studi Islam III BAB XI PROBLEM KESETARAAN GENDER - Studi Islam III Anita Rahayu – M. Farhan Alfarizy

Definisi Gender Secara etomologis kata gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti “jenis kelamin”. Dalam Webster’s New World Dictionary, sebgaimana yang dikutip Nasarudin Umar dalam Argumen Keseteraan Gender: Perspektif Al-Qur’an, gender diartikan sebagai perbadaan yang tampak anta laki-laki dan perempuan dilihar dari segi nilai dan tingkah laku. Di dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.

Muculnya paham kesetaraan gender Munculnya paham keseteraan gender dilatarbelakangi oleh konsep masyarakat Barat yang telah lama mengalami problem hubungan antara laki-laki dan perempuan. Menurut Hamid Fahmy Zarkasyi dalam kata pengantar buku Indahnya Keserasian Gender dalam Islam karya Henry Shalahuddin (dkk.), bahwa konsep tersebut terbentuk dari protes para wanita dalam sebuah gerakan yang disebut gerakan feminisme (feminism). Jadi, awal mula munculnya paham kesetaraan gender ini berasal dari gerakan para aktivis feminisme yang menuntut adanya kesetaraan dan keadilan gender dengan laki-laki dalam segala hal. Istilah feminisme berasal dari bahasa Latin “femina”, perempuan.

Feminisme Timbulnya gerakan feminisme adalah keyakinan dasar masyrakat Barat yang merupakan kombinasi dari berbagai unsur yang mencerminkan worldview mereka. Secara teoritis, worldview merupakan sumber gerakan dan sosial. Di Barat telah terjadi perubahan sosial, jika pada umumnya seorang laki-laki (suami) sebagai pencari nafkah dan perempuan (istri) sebagai peramu atau ibu rumahtangga, di zaman industri teori fungsional tersebut tidak berlaku lagi. Menurut Wollstonecraft dalam A Vindication of the Rights of Woman, di abad ke-18, perempuan mulai bekerja di luar rumah karena didorong oleh kapitalisme industri. Perubahan fungsi itu awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani, namun kemudian berkembang menjadi ambisi sosial, atau tuntutan hak sosial dan politik. Maka tidak heran jika perempuan Barat pada zaman industri dibingungkan oleh dua pilihan; akan menjadi wanita karir atau ibu rumahtangga.

Feminisme Feminis mulai terdengar di Barat (Eropa) pada abad pertengahan di mana gereja saat itu berperan sebagai sentral kekuatan dan Paus sebagai pipinan gereja, menempatkan dirinya sebagai pusat dan sumber kekuasaan. Robert Held, dalam bukunya Inquisition, memuat foto-foto dan lukisan-lukisan yang sangat mengerikan tentang kejahatan inquisisi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh gereja ketika itu. Dipaparkan ada lebih dari 50 jenis dan model alat-alat penyiksa yang sangat brutal, seperti alat pembakaran hidup-hidup, gergaji pembelah tubuh manusia, alat pemotong lidah, pengahancur kepala dan lainnya. Ironisnya, sekitar 85 persen korban penyiksaan tersebut adalah perempuan. Antara tahun 1450-1800, diperkirakan sekitar 2 sampai 4 juta wanita telah dibakar hidup-hidup di daratan Katolik maupun Protestan Eropa. Hal ini terjadi karena didasari anggapan negatif terhadap kaum wanita.

Feminisme Doktrin gereja lainnya yang menentang kodrat manusia dan memberatkan kaum wanita adalah menganggap hubungan seksual antara pria dan wanita adalah peristiwa kotor walaupun mereka sudah dalam ikatan perkawinan sah. Hal ini berimplikasi bahwa menghindari perkawinan adalah simbol kesucian, kemurnian, dan ketinggian moral. Jika seseorang ingin hidup dilingkungan agama yang bersih dan murni, maka lelaki tersebut tidak diperbolehkan menikah, atau mereka harus berpisah dari istrinya, mengsingkan diri dan pantang melakukan hubungan badan. Kehidupan keras yang dialami oleh perempuan-perempuan pada saat gereja memerintah Eropa tertuang dalam essai Francis Bacon yang berjudul Marriage and Single Life pada tahun 1612.

Feminisme Dalam pandangan St. Jerome, wanita adalah akar dari segala kejahatan (the root of all evil). Penilaian serupa juga dinyatakan oleh St. John Chrycostom, “Tidak ada gunanya laki-laki menikah. Karena, perempuan itu tidak lain dan tidak lebih merupakan lawan dari persahabatan, kejahatan yang diperlukan, godaan alami, musuh dalam selimut, gangguan yang menyenangkan. Tokoh sesudahnya, St. Augustine, menganggap hubungan intim anatara suami dan istri sebagai perbuatan kotor. St. Albertus Magnus menguatkan: Perempuan adalah laki-laki yang cacat sejak awalnya, serba kurang dibanding laki-laki. Makhluk yang tidak pernah yakin pada dirinya sendiri dan cenderung melakukan berbagai cara demi mencapai keinginannya dengan berdusta dan tipu muslihat ala iblis. Perempuan tidak cerdas namun licik, seperti ular berbisa dan setan bertanduk.

Revolusi Latar belakang perempuan Barat yang kelam akhirnya memunculkan gerakan-gerakan perempuan yang menuntut hak dan kesetaraan dengan kaum laki-laki serta mulai mempersoalkan masalah perceraian, prostitusi, dan peran gereja dalam mensubordinasi perempuan. Revolusi yang terjadi di Eropa membuat gerakan perempuan mendapatkan kesempatan untuk ikut menyeruakan kepentingan mereka. Pada Revolusi Puritan di Inggris Raya pada abad 17, kaum perempuan Puritan berusaha untuk mendefinisikan ulang area aktifitas perempuan yang menarik legitimasi dari doktrin-doktrin yang menjadi otoritas bapak, laki-laki, pendeta, dan pemimpin politik. Revolusi Puritan telah menghasilkan ferment dimana semua bentuk hierarki ditulis semua oleh anggota sekte yang radikal di Inggris Raya.

Revolusi Pada awal abad 20, feminisme mulai digunakan di Amerika dan Eropa untuk mendeskripsikan elemen khusus dalam pergerakan perempuan yang menekankan pada keistimewaan dan perbedaan perempuan, daripada mencari kesetaraan. Feminisme digunakan untuk mendeskripsikan tidak hanya kampanye politik untuk pemilihan umum tetapi juga hak ekonomi dan sosial. Kaum feminis kemudian mengembangkan konsep gender pada tahun 1970 sebagai alat untuk mengenali bahwa perempuan tidak dihubungkan dengan laki-laki di setiap budaya dan bahwa kedudukan perempuan di masyarakat pada akhirnya berbeda-beda. Kemudian wacana gender diperkenalkan oleh sekelompok feminis di London pada awal tahun 1977. Sejak saat itu para feminis mengusung konsep gender equality atau keseteraan gender sebagai mainstream gerakan mereka. Untuk itu perlu untuk dipaparkan apa itu feminisme.