PROGRAM PASCA SARJANA STIE AMKOP MAKASSAR 2014 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ANESTESI DI RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE RAHMAT SULEMAN P13010246 PROGRAM PASCA SARJANA STIE AMKOP MAKASSAR 2014
1. 1. Latar Belakang Penilaian mutu layanan kesehatan meliputi standar struktur, standar proses dan standar hasil dari setiap bentuk pelayanan kesehatan (Donabedian dalam Nursalam, 2011) Pedoman standar pelayanan anestesi dirumah sakit saat ini : Permenkes No 519 tahun 2011 dan Permenkes No 31 tahun 2013 Sedangkan standar hasil pelayanan anestesi masih mengacu pada Permenkes No 129 tahun 2008 Dewasa ini tuntutan kualitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan anestesi di rumah sakit semakin meningkat. Hal ini menuntut pelayanan anestesi yang bermutu. Peningkatan mutu pelayanan mengandung arti bahwa pelayanan dan tenaga pelayanan harus mampu menunjukkan akuntabilitas sosial untuk memberikan pelayanan prima kepada konsumen, yakni pelayanan yang sesuai dengan standar yang diakui (Kemenkes, 2009)
Lanjutan Latar Belakang Dalam Permenkes No 519 tahun 2011 pelayanan anestesi hendaknya dikelola oleh instalasi anestesi dan terapi instensif, cakupan pelayanan anestesi mencakup 9 jenis pelayanan, pelayanan anestesi diberikan oleh dokter spesialis anestesi, perawat anestesi dan perawat pelatihan anestesi, dan pelayanan anestesi ditunjang oleh 79 jenis sarana pelayanan. Dalam Permenkes No 31 tahun 2013 disebutkan bahwa Perawat anestesi dan perawat pelatihan anestesi wajib melaksanakan asuhan keperawatan anestesi. Dalam Permenkes No. 129 tahun 2008 dikemukakan bahwa ada standar operasional prosedur untuk setiap kegiatan pelayanan, indikator mutu pelayanan anestesi meliputi angka kematian diatas meja operasi < 1 % dan angka komplikasi anestesi < 6%.
Lanjutan Latar Belakang Di RSU Andi Makkasau Parepare Pelayanan anestesi masih berada unit pelayanan instalasi bedah sentral. Ketenagaan meliputi dokter spesialis anestesi sebanyak 2 (dua) orang, perawat anestesi sebanyak 4 (empat) orang dan perawat pelatihan anestesi sebanyak 1 (satu) orang serta perawat umum yang diperbantukan sebanyak 5 (lima) orang. Tidak semua kegiatan dalam pelayanan anestesi memiliki standar operasional prosedur. Tidak ada inventaris sarana pelayanan anestesi . Tidak ada pencatatan mengenai kejadian kematian diatas meja operasi dan kejadian komplikasi anestesi. Hal ini merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi pelayanan anestesi di RSU Andi Makkasau Parepare.
1.2. Rumusan Masalah Bagaimana kualitas pelayanan anestesi di RSU Andi Makkasau Parepare ?.
Penelitian akan dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan anestesi 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum Penelitian akan dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan anestesi Tujuan khusus Diketahuinya sarana pelayanan anestesi, ketenagaan pelayanan anestesi, standar operasional prosedur pelayanan anestesi, jenis layanan anestesi, pelaksanaan asuhan keperawatan anestesi, kejadian kematian di atas meja operasi dan kejadian komplikasi anestesi
Bahan penyusunan manajemen pelayanan anestesi Praktis 1.4. Manfaat Penelitian Teoritis Bahan penyusunan manajemen pelayanan anestesi Praktis Sebagai referensi dalam mengeluarkan regulasi demi peningkatan pelayanan anestesi di rumah sakit. Sebagai pertimbangan kebijakan organisasi demi peningkatan pelayanan anestesi di rumah sakit. Sebagai bahan pembelajaran manajemen pelayanan kesehatan khususnya pelayanan anestesi di rumah sakit.
2.1. Tinjauan Teori Kualitas pelayanan kesehatan Kualitas pelayanan kesehatan merupakan kesesuaian pelayanan kesehatan dengan standar profesi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara baik, sehingga semua kebutuhan pelanggan dan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai (Pohan, 2007). Penilaian mutu atau kualitas suatu layanan kesehatan meliputi standar struktur, standar proses dan standar hasil dari setiap bentuk pelayanan kesehatan (Donabedian dalam Nursalam, 2011).
Lanjutan Tinjauan Teori Standar layanan kesehatan dapat diartikan sebagai standar pelayanan minimal. Standar pelayanan minimal atau SPM adalah adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal Standar Layanan Kesehatan Pada setiap proses layanan kesehatan selalu terjadi variasi Standar layanan kesehatan dapat membantu mengurangi variasi dengan menetapkan masukan, proses dan keluaran sistem layanan kesehatan (Pohan, 2007).
Lanjutan Tinjauan Teori Pelayanan anestesi Pelayanan anestesi adalah tindakan medis yang dilakukan melalui pendekatan tim sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang dimiliki. Kualitas pelayanan anestesi yang diberikan oleh setiap rumah sakit akan berbeda, tergantung dari fasilitas, sarana, dan sumber daya yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut (Kemenkes, 2011) Pedoman standar pelayanan anestesi dirumah sakit saat ini : Permenkes No 519 tahun 2011 dan Permenkes No 31 tahun 2013 Sedangkan standar hasil pelayanan anestesi masih mengacu pada Permenkes No 129 tahun 2008
Lanjutan Tinjauan Teori Dalam Permenkes No 519 tahun 2011 pelayanan anestesi hendaknya dikelola oleh instalasi anestesi dan terapi instensif, cakupan pelayanan anestesi mencakup 9 jenis pelayanan, pelayanan anestesi diberikan oleh dokter spesialis anestesi, perawat anestesi dan perawat pelatihan anestesi, dan pelayanan anestesi ditunjang oleh 79 jenis sarana pelayanan. Dalam Permenkes No 31 tahun 2013 disebutkan bahwa Perawat anestesi dan perawat pelatihan anestesi wajib melaksanakan asuhan keperawatan anestesi. Dalam Permenkes No. 129 tahun 2008 dikemukakan bahwa ada standar operasional prosedur untuk setiap kegiatan pelayanan, indikator mutu pelayanan anestesi meliputi angka kematian diatas meja operasi < 1 % dan angka komplikasi anestesi < 6%.
2.2. Penelitian Terdahulu Peneliti menjumpai penelitian yang dilakukan oleh Najori (2009) dengan judul “Mutu Pelayanan Keperawatan Anestesi di Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan metode observasi dan studi dokumentasi Variabel penelitian, yaitu kualitas pelayanan anestesi dengan sub variabel keadaan sarana, ketenagaan, standar operasional prosedur, jenis layanan anestesi, asuhan keperawatan anestesi, angka kematian diatas meja operasi dan angka komplikasi anestesi.
2.4. Kerangka Teori
2.5. Pertanyaan Penelitian Bagaimana kualitas pelayanan anestesi di RSU Andi Makkasau Parepare ?
3.1. Desain dan jadwal penelitian Desain Penelitian Penelitian akan dilakukan dengan desain observasional. Teknik observasional adalah melakukan pengamatan tanpa intervensi terhadap variabel penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011). Jadwal Penelitian Penelitian direncanakan akan dilakukan pada bulan Desember 2014 sampai dengan Pebruari 2015
3.2. Objek penelitian 3.3. Variabel penelitian Objek pada penelitian ini adalah kualitas pelayanan anestesi di RSU Andi Makkasau Parepare meliputi sarana, standar operasional prosedur, jenis layanan anestesi, pelaksanaan asuhan keperawatan anestesi, angka kematian diatas meja operasi dan angka komplikasi anestesi Pada penelitian ini, digunakan variabel tunggal yaitu kualitas pelayanan anestesi dengan sub variabel sarana pelayanan, ketenagaan, standar operasional prosedur, jenis layanan anestesi, asuhan keperawatan anestesi, kejadian kematian diatas meja operasi dan kejadian komplikasi anestesi.
3.4. Defenisi operasional
3.5. Kerangka Penelitian
3.6. Metode Analisis Pengumpulan data Pengumpulan data akan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar check list. Instrumen pengumpulan data ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai sarana, ketenagaan, standar operasional prosedur, jenis layanan anestesi, pelayanan asuhan keperawatan anestesi, kejadian kematian diatas meja operasi dan kejadian komplikasi anestesi. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara : Observasi Telaah dokumen Analisis Data Data yang telah dikumpulkan akan diberi kode tertentu untuk menjamin kerahasiaan. Selanjutnya data akan dipilah, disusun dan dikelompokkan dalam tabel berdasarkan jenisnya. Data hasil observasi dan studi dokumentasi lalu dipersentasekan kemudian dibandingkan pencapaiannya dengan nilai standar Hasil perbandingan dengan standar kemudian dikategorikan sesuai atau tidak sesuai untuk memberikan penilaian kualitas pelayanan Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk deskriptif.
Wassalam…