Beton sebagai Konstruksi KONSTRUKSI BETON I Beton sebagai Konstruksi disusun oleh Endah Rusiana 115060401111004 I Gede Ari Darma S 115060401111009 Eva Cahyaning T 115060401111012 Rizhandi Nugroho 115060401111016 Adibtya Asyhari 115060401111022 Rizki Elizabeth S 115060401111026 Nur Ilmiatul 115060401111027 TEKNIK PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013
Beton sebagai Konstruksi Beton sebagai bahan bangunan telah lama dikenal di Indonesia. Disamping mempunyai kelebihan dalam mendukung tegangan tekan, beton mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, dapat digunakan pada berbagai struktur teknik sipil serta mudah dirawat. Dalam pembuatan beton, dapat dimanfaatkan bahan-bahan lokal oleh sebab itu beton sangat populer digunakan.
Pengertian Beton BETON merupakan bahan campuran yang terdiri dari agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan pengisi, ditambah semen dan air yang digunakan sebagai bahan pengikat dan atau menggunakan bahan tambahan.
Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Beton Mutu Bahan Dasar Diperlukan pemeriksaan bahan (air, pasir, kerikil, dan semen) 2. Faktor Air Semen (FAS atau W/C) Makin besar, maka Kekuatan Tekan menurun 3. Umur beton Semakin lama umur beton, semakin tinggi kekuatannya pada kondisi & temperatur yang sama 4. Pemeliharaan / Perawatan / Curing
Klasifikasi Agregat Baerdsarkan Asalnya Berdasarkan Berat Jenis Berdasarkan Ukuran Butirannya - Agregat Alam (kerikil & pasir alam) Agregat Buatan (Batu Pecah) - Berat - Normal - Ringan - Batu - Kerikil - Pasir Debu
Sifat-sifat Agregat Kekuatan Daya Lekat (Bond) Sifat-sifat Mekanik Agregat Kekerasan Keuletan (Toughness) Kekuatan
Sifat-sifat Agregat Berat Volume (bulk Desity) Sifat-sifat Fisik Agregat Berat Jenis (Specific Gravity) Porositas & Absorpsi Kadar Air
Fungsi-fungsi Agregat Menghemat penggunaan semen Portland Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton Mengurangi penyusustan pada beton Menghasilkan beton yang padat bila gradasinya baik.
Semen Semen portland didefinisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan, yang digiling bersama-sama bahan utamanya. Bahan utama penyusun semen adalah kapur (CaO), silica (SiO3), dan alumina (Al2O3). Fungsi utama semen pada beton adalah mengikat butir-butir agregat sehingga membentuk suatu massa padat. Selain itu juga untuk mengisi rongga-rongga udara diantara butir-butir agregat.
Tipe semen 1. Tipe I : Semen Portland Jenis Umum Tipe Semen ditinjau dari penggunaannya (Menurut ASTM) : 1. Tipe I : Semen Portland Jenis Umum 2. Tipe II : Semen Jenis umum dengan Perubahan 3. Tipe III : Semen Portland Dengan Kekuatan awal tinggi 4. Tipe IV : Semen Portland Dengan Panas Hidrasi yang Rendah 5. Tipe V : Semen Portland Tahan Sulfat
Air Fungsi air di dalam adukan beton adalah untuk memicu proses kimiawi semen sebagai bahan perekat dan melumasi agregat agar mudah dikerjakan. Jenis air yang digunakan untuk pengaduk beton: Air Hujan Air Tanah Air Permukaan Air Laut
Bahan Tambahan Lain (Admixture) Mengacu pada klasifikasi ASTM C494-82, Dikenal 7 jenis admixture : 1. Tipe A : Water Reducer / Plasticizer 2. Tipe B : Retarder 3. Tipe C : Accelator 4. Tipe D : Water Reducer Retarder (WRR) 5. Tipe E : Water Reducer Accelator 6. Tipe F : High Range Water Reducer (Superplazticizer) 7. Tipe G : High Range Water Reducer (HRWR)
Beton sebagai Konstruksi
TERIMA KASIH