FAKTOR MANUSIA dalam PERENCANAAN RUANG Pertemuan 13 Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menghubungkan faktor manusia dalam perencanaan ruang
MANUSIA & RUANG Ruang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik secara psikologis emosional (persepsi), maupun dimensional. Manusia berada dalam ruang, bergerak serta menghayati, berpikir, dan juga menciptakan ruang untuk menyatakan bentuk dunianya.
ELEMEN PEMBENTUK RUANG Bidang alas/lantai (the base plane). Bidang dinding/pembatas (the vertical space devider).. Bidang langit-langit/atap (the overhead plane).
FUNGSI RUANG PHYSCAL FUNCTION (FUNGSI FISIK) Kontrol dari faktor lingkungan dan akomodasi terhadap aspek-aspek fisik dari tujuan yang diinginkan, aspek-aspek seperti pola-sirkulasi, dan fleksibilitas dari pengaturan ruang.
FUNGSI RUANG
FUNGSI RUANG
FUNGSI RUANG PSYCHOLOGICAL FUNCTION (FUNGSI PSIKOLOGI) Mengacu kepada “feelings” di mana ruang berhubungan dengan pengamat, penghuni/pemakai Perencanaan ruang yang buruk, yang dapat mengakibatkan gejala gangguan psikologis, seperti vertigo, clausphobia, kebingungan arah (direction), hilangnya kenyamanan, kurangnya rasa dan emosi yang spesifik yang harusnya ada
FUNGSI RUANG SOCIAL FUNCTION (FUNGSI SOSIAL) CULTURAL/EXISTENTIAL FUNCTION (FUNGSI BUDAYA/KEBERADAAN) STRUCTURAL ARTICULATION (ARTIKULASI STRUKTURAL) Menerjemahkan “fungsi” dari material
TUNTUTAN KENYAMANAN KENYAMANAN RUANG (SPATIAL COMFORT): dimensi, luas dan bentuk ruang KENYAMANAN VISUAL (VISUAL COMFORT): standar terang pencahayaan dan tingkat silau yang dapat ditoleransi , warna KENYAMANAN TERHADAP SUHU (THERMAL COMFORT): sirkulasi, temperatur, kelembaban udara KENYAMANAN SUARA (AUDIOBILITY COMFORT) standar kebisingan yang dapat ditoleransi, kualitas akustik ruang yang diharapkan
ERGONOMI ERGONOMI berasal dari dua kata Yunani yaitu ”Ergon” dan ”Nomos” yang berarti kerja dan aturan. ERGONOMI merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat manusia, kemampuan manusia dan keterbatasannya untuk merancang suatu sistem kerja yang baik agar tujuan dapat dicapai dengan efektif, aman dan nyaman (Sutalaksana, 1979).
ANTHROPOMETRI Anthropometri adalah ilmu yang berkaitan dengan pengukuran dimensi dan cara untuk mengaplikasikan karakteristik tertentu dari tubuh manusia (Roebuck, 1994). Athropometri berasal dari kata antropos yang berarti manusia, dan metrikos yang berarti pengukuran. Sehingga Anthropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya (Pheasant, 1988) Kenyataan bahwa ukuran tubuh manusia sangat beragam, serta tergantung pada umur, jenis kelamin, suku bangsa
KENYAMANAN VISUAL Kemampuan mata untuk melihat obyek dipengaruhi oleh ukuran obyek, derajat kontras antara obyek dan sekelilingnya, luminensi (brightness), lamanya melihat, serta warna dan tekstur yang memberikan efek psikologis pada manusia. Mata diharapkan memperoleh cahaya yang cukup, pemandangan yang menyenangkan, menenangkan pikiran, tidak silau, dan nyaman. Pencahayaan yang kurang dapat mengakibatkan kelelahan pada mata. Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan. Satuannya adalah lux (1 lm/m2), dimana lm adalah lumens atau lux cahaya.
FAKTOR KENYAMANAN SUHU Kemampuan adaptasi manusia dengan temperatur luar adalah jika perubahan temperatur luar tersebut tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin (dari keadaan normal tubuh). Produktivitas manusia paling tinggi pada suhu 24 – 27°C. Standar baku mutu sesuai Kep. Men. Kesehatan No. 261 bahwa suhu yang dianggap nyaman untuk suasana kerja adalah 18 - 26 ˚C Kelembaban: banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasanya dinyatakan dalam prosentase. Kelembaban udara yang ideal berkisar 40 - 60 %
RUANG GERAK MANUSIA Menurut Hall, 1969 Orang “Barat” pada saat berpikir dan membicarakan tentang ruang berarti jarak diantara obyek-obyek (proxemic). Pada arsitektur penganut rasionalisme (Barat), terlihatlah bahwa ruang yang tercipta cenderung bebas nilai, tanpa muatan lokal karena adanya standardisasi ukuran yang berlaku universal dan homogen karakternya. Dalam pengertian hanya untuk menampung kebutuhan gerak yang dituntut oleh tubuh manusia
PROXEMICS Studi tentang persepsi manusia dan ruang, cara manusia menggunakan ruang dan pengaruh ruang dalam komunikasi Jarak/ruang memiliki fungsi: Keamanan Komunikasi Keakraban Ancaman
PROXEMICS
PROXEMICS Ruang gerak ,manusia pada orang Amerika maka dapat diklasifikasikan oleh Hall,1969 menjadi : Jarak intim (<50 cm) Jarak personal (50-150 cm) Jarak sosial (dekat: 120 - 210 cm; jauh: 210- 360 cm) Jarak publik ( dekat: 360-7.50 cm; jauh: >750 cm)