BENTUK FISIK RANSUM Dr. Ir. Iman Hernaman, M.Si
Informasi Umum Kemajuan teknologi terutama yang menyangkut pengolahan ransum telah banyak dikembangkan oleh perusahaan – perusahaan makanan ternak untuk meningkatkan efisiensi penggunaan ransum, diantaranya dengan merubah fisik ransum. Bentuk fisik ransum ayam broiler yang ada di pasar tersedia dalam bentuk tepung, crumble, dan pellet. Denngan adanya perbedaan tersebut, berpengaruh terhadap sifat kepadatannya yang pada gilirannya mempengaruhi jumlah konsumsi makanan, pertumbuhan, dan produksi ayam broiler.
Kepadatan Ransum Kepadatan ransum yang minimum agar ayam mendapatkan energii yang cukup adalah 1,5 kkal energi metabolis per cm3, maka dari itu ransum dengan energi 2600 kkal/kg harus mempunyai kepadatan masing – masing 0,58 gram/cm3.
Sifat amba dari ransum dengan bentuk fisik tepung (mash) yangmasih kurang padat, menyebabkan hasil kurang baik terhadap pertumbuhan ayam, karena ayam kurang mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Kepadatan Pellet, Pellet yang digiling kembali, dan Tepung Ulangan Kepadatan (gram/cm3) Pellet Pellet yang digiling kembali Tepung 1 2 3 4 5 0,79 0.66 0.68 0.70 0.72 0.62 0,63 0.56 0,60 0.59 0.58 0.54 Rataan 0.71 0.60 0.57
Pola Konsumsi Makan Ayam yang diberi Ransum Pellet dan Tepung untuk Waktu 12 Jam per Hari Bentuk Ransum Umur Ayam (hari) Frekuensi Makan Rata-rata (menit) Konsumsi Ransum Jumlah (kali) Waktu (menit) Per ekor (gram) Rata-rata(gram) 1 2 3 4 5 6 7 Tepung 21 33 133 4,0 32 1,0 41,5 118 2,8 0,8 28 30 63 2,1 45 1,5 34 97 2,9 41 1,2 Rata-rata 35 102,75 2,95 37,50 1,12 Pellet 15,5 25 24 53 0,7 1,1 27 43 47 1,7 1,3 1,4 1,35 36,7 1,40
Pellet yang digiling kembali Pengaruh Bentuk Makanan Terhadap Konversi Makanan dan Rata-rata Verat Badan yang Dicapai sampai Umur 4 Minggu. Bentuk Makanan Berat Badan (gram) Konversi Makanan 1 2 3 Tepung Pellet yang digiling kembali Crumble Pellet 348 360 372 378 2,14 1,90 1,92 2,05
Untuk mengatasi adanya kerusakan beberapa vitamin dan antibiotic dalam proses pembuatan pellet, Scott (1969), menganjurkan agar dalam pelaksanaan pemberian makanan, dilakukan “Margin of safety”. Selanjutnya dikatakan bahwa tindakan ini lebih baik daripada hanya cukup melaksanakan pellet saja. Pada umumnya para peneliti telah sependapat bahwa ransum makanan dalam bentuk pellet atau crumble memberikan pertumbuhan lebih baik.
Pellet