STATISTISI AHLI PENDIDIKAN PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA
Advertisements

Official Statistics Lingkup Kegiatan : Deputi Produksi
KEPALA INSPEKTORAT UTAMA SEKRETARIAT UTAMA 1
PENGUMPULAN DAN UJI KELAYAKAN DATA STATISTIK PETERNAKAN
STATISTIK PETERNAKAN.
Macam (KTI) Karya Tulis Ilmiah
SURVEI CONTOH Kuliah 2: Langkah-Langkah Melaksanakan Survei Contoh Dosen: Dr. Hamonangan Ritonga, MSc Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Tahun.
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi oleh PPID dan PPID Pembantu
Program Bantuan Sosial
TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Pengolahan Data. Pengolahan Data Dalam membuat questionare kita harus memperhatikan sistem pengolahannya (apakah dengan manual atau dengan komputer).
KULIAH KE-7 PERSIAPAN LAPANGAN DAN UJI COBA.
Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) Oleh
LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA POTENSI DESA
Kuliah Lapangan Pertemuan ke 8.
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
RANCANGAN PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
Inventarisasi dan Identifikasi Kegiatan Statistik Hortikultura 2013
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
STATISTIK???.
Persiapan dan Peran Perekam Medis Dalam Menghadapi Jabatan Fungsional Profesi Perekam Medis Sugeng, SKM.
SURVEI CONTOH KADARMANTO.
Pencatatan Barang Milik Sekolah/Madrasah
KEGIATAN GURU PERMENPAN No 16 th 2009 PS Penunjang tugas guru
Kuliah ke-8 RANCANGAN PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
BAHAN PENGARAHAN & PENYAMPAIAN INFORMASI
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
PENYUSUNAN DAN PENGUSULAN DUPAK
PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
1. PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM.
Komponen Kegiatan Pendidikan, Pelaksanaan Pendidikan, dan Angka Kredit
PENJELASAN KENAIKAN PANGKAT
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer
PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER
JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI DAN PERAWAT
DAN JABATAN FUNGSIONAL
XIII. TATA CARA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Pengambilan Sampel Probabilitas
Pengumpulan Data Data statistik yang diharapkan adalah data yang
Yuti Suhartati.,S.Kp. M.Kes
PEDOMAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
PENGADAAN PEGAWAI NEGRI SIPIL (PNS)
SEMINAR PROFOSAL PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MAKASSAR Muh.Kasim NIM : PP
INPASSING Pranata Komputer.
Subbag TU Kantor Kementerian Agama Kab. Kuningan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN ISLAM
PEDOMAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
LAPORAN PENELITIAN Pertemuan 13
STANDARDISASI JABATAN PELAKSANA
STATISTIK???.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGKA KREDIT
Profil Pegawai Inspektorat Daerah Provinsi Jawa Barat
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2009
Outline Peningkatan Karir Dosen Landasan Hukum Tujuan Syarat Dosen
EVALUASI E-DATABASE SIPD JAWA TIMUR 2018
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR
(PERATURAN MENTERI PANRB NO. 42 TAHUN 2018 )
PENGHARGAAN YANG DIBERIKAN ATAS PRESTASI KERJA DAN PENGABDIAN PNS TERHADAP NEGARA.
JADWAL KEGIATAN SAKERNAS 2019
TATA LAKSANA STATISTIK SEKTORAL.
1 Pengelolaan aset Madrasah Oleh : Oleh : H.Fery Suhaimi, S.Sos, M.Si Kasubbag Hukum dan KUB Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.
INSTRUMEN SAKERNAS AGUSTUS 2019
Angka Kredit Pengawas Pemerintahan
Transcript presentasi:

STATISTISI AHLI PENDIDIKAN PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK II PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN STATISTIK

PENDIDIKAN I.A. Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Ijazah/Gelar I.B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang statistik serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan/sertifikat

I.A. PENDIDIKAN SEKOLAH DAN MEMPEROLEH IJAZAH/GELAR (1) PENJELASAN : Pendidikan sekolah dimaksud untuk statistisi ahli adalah pendidikan formal pada perguruan tinggi dalam negeri yang diakreditasi oleh kementerian yang berwenang atau perguruan tinggi luar negeri yang ijazahnya diakui oleh kementerian yang berwenang. Jika memperoleh gelar S-1 yang merupakan rangkaian program S-2, atau gelar S-2 yang merupakan rangkaian program S-3, maka angka kredit yang diperoleh adalah pendidikan yang tertinggi. Jika memperoleh gelar dari program double degree, maka yang dinilai hanya 1 gelar saja.

I.A. PENDIDIKAN SEKOLAH DAN MEMPEROLEH IJAZAH/GELAR (1) PENJELASAN : S-2 jurusan non statistik yang mata kuliah statistikanya ≥ 9 SKS dapat dianggap sebagai jurusan statistik. Apabila memperoleh gelar atau ijazah di luar bidang statistik dan bidang lain di luar kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala BPS, maka pendidikannya diperhitungkan sebagai unsur penunjang. PELAKSANA : Semua Jenjang

I.A. PENDIDIKAN SEKOLAH DAN MEMPEROLEH IJAZAH/GELAR (2) ANGKA KREDIT : Doktor/Spesialis II (S3)  AK = 200,000 Magister/Spesialis I (S2)  AK = 150,000 Sarjana (S1)/Diploma IV  AK = 100,000 BUKTI FISIK : Fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir serta surat ijin/tugas belajar. CONTOH : Budi Prawoto, S.Si., Statistisi Muda, memperoleh ijazah S2 Statistik, maka Budi Prawoto, S.Si. memperoleh tambahan angka kredit dari pendidikan sebesar 150,000 – 100,000 = 50,000.

PELAKSANA : Semua Jenjang I.B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL DI BIDANG STATISTIK SERTA MEMPEROLEH SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN/SERTIFIKAT (1) PENJELASAN : Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional Statistisi Ahli terdiri dari: - Diklat Fungsional yang bersifat wajib dengan tujuan untuk memenuhi kompetensi jabatan Statistisi pada pengangkatan pertama (Diklat Statistik Tingkat Ahli-STA), dan - Diklat Teknis yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi di bidang Statistik. Apabila dalam STTPP lamanya pendidikan dalam satuan hari, maka 1 hari dihitung selama 8 (delapan) jam pelajaran. PELAKSANA : Semua Jenjang

I. B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL DI BIDANG STATISTIK I.B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL DI BIDANG STATISTIK SERTA MEMPEROLEH SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN/SERTIFIKAT (2) ANGKA KREDIT : Lamanya lebih dari 960 jam (15,000) Lamanya antara 641 - 960 jam (9,000) Lamanya antara 461 - 640 jam (6,000) Lamanya antara 161 - 460 jam (3,000) Lamanya antara 81 - 160 jam (2,000) Lamanya antara 31 - 80 jam (1,000) Lamanya antara 10 - 30 jam (0,500) BUKTI FISIK : Fotokopi STTPP dan surat penugasan mengikuti diklat.

I. B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL DI BIDANG STATISTIK I.B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL DI BIDANG STATISTIK SERTA MEMPEROLEH SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN/SERTIFIKAT (3) CONTOH : Dewi, S.S.T., Statistisi Pertama, telah mengikuti kursus Analisis Multivariat selama 200 jam dan memperoleh sertifikat, maka Dewi memperoleh angka kredit sebesar 3,000.

I.C. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III (1) PENJELASAN : Pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III adalah diklat yang dipersyaratkan dalam pengangkatan PNS golongan III. Diklat ini dimaksudkan untuk pembentukan sikap mental, kemampuan fisik dan disiplin serta untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan yang diperlukan untuk menduduki suatu jabatan tertentu. PELAKSANA : Semua Jenjang

I.C. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III (2) ANGKA KREDIT : 2 BUKTI FISIK : Fotokopi sertifikat diklat yang dikeluarkan oleh penyelenggara diklat CONTOH : Thomas, S.S.T lulusan STIS tahun 2011, diangkat menjadi CPNS tahun 2012 dan telah mengikuti Diklat Prajabatan golongan III. Tahun 2013, Thomas, S.S.T diangkat menjadi PNS kemudian diangkat menjadi Statistisi Pertama. Maka pada pengangkatan pertama Thomas memperoleh angka kredit dari pendidikan sekolah sebesar 100 dan dari diklat prajabatan sebesar 2,000 serta angka kredit dari unsur lainnya.

PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK II II.A. PERSIAPAN II.B. PENGUMPULAN DATA II.C. PENGOLAHAN II.D. PENYAJIAN DAN PUBLIKASI

PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK II II.A. PERSIAPAN II.A.1. Mengumpulkan bahan/informasi pendukung untuk kegiatan statistik II.A.2. Menelaah bahan/informasi pendukung untuk kegiatan statistik II.A.3. Membuat rencana tabulasi kegiatan statistik II.A.4. Mengikuti pembahasan kuesioner dan instrumen lainnya pada kegiatan statistik II.A.5. Mengikuti pembahasan penyusunan pedoman kegiatan statistik II.A.6. Melaksanakan kegiatan sampling II.A.7. Melaksanakan kegiatan dalam lingkup observasi II.A.8. Menghitung sampling error kegiatan statistik II.A.9. Menghitung penimbang dalam rangka estimasi kegiatan statistik

II.A.10. Mengatur alokasi dokumen/peralatan sensus/survei/observasi tingkat nasional II.A.11. Mengikuti pelatihan pengumpulan data II.A.12. Memberikan pelatihan pengumpulan data bagi petugas II.A.13. Membuat peta indeks kegiatan statistik II.A.14. Meneliti peta analog observasi (manual) II.A.15. Meneliti peta indeks kegiatan statistik II.A.16. Membuat peta digital II.A.17. Mengelola peta digital II.A.18. Melakukan pengawasan pemetaan II.A.19. Memeriksa hasil penarikan sampel kegiatan observasi berdasarkan: a. Wilayah Kerja b. Non Wilayah Kerja

II.B. PENGUMPULAN DATA II.B.1. Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek rumah tangga II.B.2. Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek non rumah tangga II.B.3. Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumah tangga II.B.4. Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek non rumah tangga II.B.5. Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek rumah tangga: II.B.6. Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek non rumah tangga

II.C. PENGOLAHAN II.C.1. Merancang dan Membuat Pedoman Pengolahan Kegiatan Statistik II.C.2. Membuat Program Entri Data Tanpa Validasi II.C.3. Membuat Program Entri Data Dengan Validasi Hasil Kegiatan Statistik II.C.4. Melakukan Penyuntingan (Editing), hasil kegiatan in depth interview II.C.5. Membuat Program Tabulasi pada Kegiatan Statistik II.C.6. Melakukan Reformat Data Sensus/Survei dari Satu Format ke Format Lainnya Dalam Media Komputer

II.D. PENYAJIAN DAN PUBLIKASI II.D.1. Membuat Peta Tematik Digital Hasil Kegiatan Statistik II.D.2. Memeriksa Tabel/Grafik Hasil Kegiatan Statistik II.D.3. Menyusun Publikasi Statistik II.D.4. Menyusun Ringkasan Eksekutif II.D.5. Menyusun Publikasi Digital dari Kegiatan Statistik II.D.6. Menyajikan Metadata Statistik

II.A.1. Mengumpulkan Bahan/Informasi Pendukung untuk Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Kegiatan pengumpulan bahan/informasi pendukung untuk kegiatan statistik meliputi website,kompilasi hasil pengamatan, opini atau hasil penelitian serupa sebelumnya. Hasil kegiatan ini beupa dokumen, literatur atau pustaka terkait kerangka kerja konseptual, kerangka kerja operasional, konsep/konstruk, definisi, dan pengukuran statistik. Penilaian angka kredit dihitung menurut banyaknya kegiatan bukan berdasarkan banyaknya dokumen,literatur atau pustaka. TUAN HASIL : Bahan Acuan ANGKA KREDIT : 0,500 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.1. Mengumpulkan Bahan/Informasi Pendukung untuk Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Laporan berisi jumlah dokumen, literatur atau pustaka yang dikumpulkan terkait dengan kegiatan statistik dan surat tugas dari atasan CONTOH : Hendro, S.Si., Statistisi Pertama, mengumpulkan literatur atau pustaka sebanyak 20 dokumen. Literatur atau pustaka tersebut dipakai untuk kegiatan Studi Modal Sosial 2013, maka Hendro memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,500 = 0,500.

II.A.2. Menelaah Bahan/Informasi Pendukung untuk Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Kegiatan penelaahan bahan/informasi pendukung untuk kegiatan statistik meliputi kegiatan penelaahan terhadap literatur/pustaka, kompilasi hasil pengamatan, opini, atau hasil penelitian serupa sebelumnya. Hasil kegiatan ini berupa dokumen berisi ringkasan telaah terkait kerangka kerja konseptual, kerangka kerja operasional, konsep/konstruk, definisi, dan pengukuran statistik. Angka kredit dihitung menurut banyaknya kegiatan bukan berdasarkan banyaknya dokumen, literatur, atau pustaka yang ditelaah. Statistisi yang menelaah sekaligus mengumpulkan bahan informasi pendukung, maka yang dinilai hanya kegiatan penelaahannya

II.A.2. Menelaah Bahan/Informasi Pendukung untuk Kegiatan Statistik (2) SATUAN HASIL : Bahan Acuan ANGKA KREDIT : 1,500 PELAKSANA : Statistisi Muda BUKTI FISIK : Ringkasan hasil telaah untuk kegiatan statistik tertentu yang telah dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Eko, S.S.T., Statistisi Muda, mengumpulkan dan menelaah 50 dokumen, literatur, atau pustaka. Hasil telaah berupa ringkasan digunakan untuk penyusunan instrumen Indeks Rawan Bencana, maka Eko memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,500 = 1,500.

II.A.3. Membuat Rencana Tabulasi Kegiatan Statistik PENJELASAN Membuat rencana tabulasi kegiatan statistik adalah kegiatan merancang struktur tabel hasil kegiatan statistik. Angka kredit dihitung menurut banyaknya dummy table untuk suatu kegiatan statistik SATUAN HASIL : Dummy Table ANGKA KREDIT : 0,016 PELAKSANA : Statistisi Pertama Kegiatan pembuatan dummy table yang diambil dari tabel yang sudah ada (revisi pekerjaan rutin) tidak dianggap sebagai rencana tabulasi

II.A.3. Membuat Rencana Tabulasi Kegiatan Statistik (1) BUKTI FISIK : Laporan berupa jumlah dummy tabel untuk kegiatan statistik yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : 1. Yuyun, S.S.T., Statistisi Pertama, merancang dan membuat 10 rencana tabel dua arah pada Survei Dampak Krisis tahun 2012, maka memperoleh angka kredit Yuyun sebesar 10 x 0,016 = 0,1600. Sagap, M.Si. , Statistisi Pertama, merancang dan membuat 10 rencana tabel dua arah dengan menambahkan tahun terbaru dari tahun sebelumnya. Maka Sagap tidak memperoleh angka kredit dari kegiatan ini.

Satu pertemuan setara dengan 8 Jam II.A.4. Mengikuti Pembahasan Kuesioner dan Instrumen Lainnya pada Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Kegiatan pembahasan kuesioner dan instrumen lainnya pada kegiatan statistik adalah kegiatan yang melibatkan beberapa orang untuk bekerja bersama-sama dalam bentuk rapat atau konsinyering dalam rangka membahas dan menyusun kuesioner dan instrumen lain (daftar sampel, peta blok sensus, dan lain-lain). Kegiatan rapat atau konsinyering yang tidak membahas materi kuesioner dan instrumen kegiatan statistik tidak termasuk dalam penilaian angka kredit. Termasuk dalam kegiatan pembahasan hasil kegiatan statistik seperti pembahasan ARAM, hasil survei, dsb. Kuesioner dan instrumen kegiatan statistik tidak termasuk dalam penilaian angka kredit Satu pertemuan setara dengan 8 Jam

II.A.4. Mengikuti Pembahasan Kuesioner dan Instrumen Lainnya pada Kegiatan Statistik (2) SATUAN HASIL : Pertemuan ANGKA KREDIT : 0,100 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Surat undangan, laporan hasil rapat (notulensi hasil rapat) dan fotokopi daftar hadir. CONTOH : 1. Aulia, S.E., Statistisi Pertama, diundang dan mengikuti kegiatan konsinyering untuk pembahasan instrumen SUSENAS selama 4 hari dengan lama pembahasan 8 jam setiap hari, maka Aulia memperoleh angka kredit sebesar 4 x 0,100 = 0,400. 2. Ambar, S.E. , Statistisi pertama, diundang dan mengikuti rapat untuk membahas kuesioner SAKERNAS sebanyak 4 kali. Masing-masing pertemuan selama 3 jam, maka Ambar memperoleh angka kredit sebesar ((4x3) : 8) x 0,100 = 0,150

II.A.5. Mengikuti Pembahasan Penyusunan Pedoman Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN : Kegiatan pembahasan penyusunan pedoman kegiatan statistik adalah kegiatan yang melibatkan beberapa orang untuk bekerja bersama-sama dalam bentuk rapat atau konsinyering dalam rangka membahas dan menyusun buku pedoman bagi kegiatan statistik tertentu yang direncanakan. Kegiatan rapat atau konsinyering yang tidak membahas materi buku pedoman kegiatan statistik tidak termasuk dalam penilaian angka kredit. SATUAN HASIL : Pertemuan ANGKA KREDIT : 0,100 PELAKSANA : Statistisi Pertama Satu pertemuan setara dengan 8 Jam

II.A.5. Mengikuti Pembahasan Penyusunan Pedoman Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Surat undangan, laporan hasil rapat (notulensi hasil rapat) dan fotokopi daftar hadir. CONTOH : 1. Ramadani, S.E., Statistisi Pertama, diundang dan mengikuti kegiatan konsinyering untuk pembahasan buku pedoman pendataan SUSENAS selama 4 hari dengan lama pembahasan 8 jam setiap hari, maka Ramadani memperoleh angka kredit sebesar 4 x 0,100 = 0,400. 2. Tiara SST, Statistisi Pertama, diundang dan mengikuti rapat untuk membahas buku pedoman pendataan SAKERNAS sebanyak 4 kali. Masing-masing pertemuan selama 3 jam, maka Tiara memperoleh angka kredit sebanyak ((4 x 3) : 8) x 0,100 = 0,1500

II.A.6.a. Menyusun Kerangka Sampel (1) PENJELASAN : Kegiatan penyusunan kerangka sampel adalah kegiatan untuk membuat daftar unit populasi untuk suatu kegiatan survei tertentu. Daftar unit populasi tersebut merupakan kerangka sampel yang nantinya dijadikan acuan dalam pemilihan sampel menurut kaidah sampling tertentu. Angka kredit dihitung menurut banyaknya kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknya unit sampel. SATUAN HASIL : Kerangka Sampel ANGKA KREDIT : 0,550 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.6.a. Menyusun Kerangka Sampel (2) BUKTI FISIK : Contoh daftar kerangka sampel yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Ghofar, S.Si., Statistisi Pertama menyusun kerangka sampel dalam rangka Survei Tingkat Kesejahteraan Guru 2013, maka Ghofar memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,550 = 0,550.

II.A.6.b. Menyusun Metode Pemilihan Sampel (1) PENJELASAN : Kegiatan penyusunan metode pemilihan sampel adalah kegiatan statistik untuk menentukan tata cara pemilihan sampel dari kerangka sampel dan membuat prosedur estimasi yang sesuai dengan metode sampling yang digunakan pada suatu survei. Angka kredit dinilai berdasarkan banyaknya kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknya metode yang digunakan. Menyusun metode pemilihan sampel diperhitungkan angka kreditnya apabila merupakan metode baru atau ada perubahan dari metode yang digunakan sebelumnya.

II.A.6.b. Menyusun Metode Pemilihan Sampel (2) SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 1,500 PELAKSANA : Statistisi Muda BUKTI FISIK : Naskah metode pemilihan sampel dan prosedur estimasi yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Ir. Habibie, Statistisi Muda, beserta Kasubdit dan Kepala Seksinya menyusun metode pemilihan sampel beserta prosedur estimasi pada survei Konsumsi Daging, maka Habibie sebagai anggota memperoleh angka kredit sebesar 25% x 1,500 = 0,375.

II.A.6.c. Membuat Program Pemilihan Sampel (1) PENJELASAN : Kegiatan pembuatan program pemilihan sampel adalah membuat aplikasi/program komputer untuk memilih sampel dari kerangka sampel yang telah disusun untuk suatu kegiatan survei tertentu sesuai rancangan pemilihan sampel yang ditetapkan. Angka kredit dihitung berdasarkan banyaknya aplikasi/program yang dihasilkan dan bukan berdasarkan banyaknya sampel yang dipilih. SATUAN HASIL : Program ANGKA KREDIT : 1,250 PELAKSANA : Statistisi Muda

II.A.6.c. Membuat Program Pemilihan Sampel (2) BUKTI FISIK : Dokumentasi program (spesifikasi program, tampilan aplikasi, dan petunjuk penggunaan) pemilihan sampl yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Karmaji, M.A. , Statistisi Muda, membuat aplikasi/ program pemilihan sampel untuk survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan 2013, maka Karmaji memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,250 = 1,250

II.A.6.d. Memilih Sampel (1) PENJELASAN : Kegiatan pemilihan sampel adalah kegiatan untuk memilih sampel dari kerangka sampel menggunakan aplikasi/program pemilihan sampel ataupun secara manual. Hasil kegiatan ini berupa daftar sampel yang nantinya akan digunakan untuk pendataan lapangan. Angka kredit dinilai berdasarkan banyaknya kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknya sampel yang dipilih. Dalam kegiatan ini termasuk memilih sampel dengan cara mengalokasikan sampel.

II.A.6.d. Memilih Sampel (2) SATUAN HASIL : Daftar sampel ANGKA KREDIT : 0,050 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan berisi daftar sampel yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Kahar, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pemilihan sampel bagi Survei Tingkat Keamanan 2013. Hasil kegiatan berupa daftar sampel rumah tangga, maka Kahar memperoleh angka kredit sebesar 1x 0,050 = 0,05

II.A.6.e. Mempebaharui (Updating) Kerangka Sampel (1) PENJELASAN : Kegiatan memperbaharui kerangka sampel adalah kegiatan Updating kerangka sampel yang dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu. Pembaharuan kerangka sampel dilakukan untuk menjamin diperolehnya kerangka sampel menurut kondisi terkini sehingga sampel yang akan dipilih akan mempresentasikan kondisi terkini. Angka kredit dihitung berdasarkan banyaknya unit sampling pada kerangka sampel yang telah dimutakhirkan (mengalami perubahan) SATUAN HASIL : Unit ter-update ANGKA KREDIT : 0,001 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.6.e. Mempebaharui (Updating) Kerangka Sampel (2) BUKTI FISIK : Laporan berisi kerangka sampel terbaharui yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Marzuki, S.S.T., Statistisi Pertama, memperbaharui kerangka sampel rumah tangga SUSENAS 2012, dimana sebanyak 20 rumah tangga mengalami perubahan, maka Marzuki memperoleh angka kredit sebesar 20 x 0,001 = 0,020

II.A.7.a. Penyusunan Kerangka Sampel (1) PENJELASAN : Kegiatan penyusunan kerangka sampel adalah kegiatan untuk membuat daftar unit populasi untuk suatu kegiatan observasi. Daftar unit populasi tersebut merupakan kerangka sampel yang dijadikan acuan dalam pemilihan sampel menurut kaidah sampling tertentu. Angka kredit dihitung menurut banyaknya kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknya unit sampel. SATUAN HASIL : Kerangka Sampel ANGKA KREDIT : 0,500 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.7.a. Penyusunan Kerangka Sampel (2) BUKTI FISIK : Contoh daftar kerangka sampel yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Iskandar, S.S.T., Statistisi Pertama, menyusun kerangka sampel observasi dalam rangka Uji Coba Studi Pengukuran Tingkat Kebahagiaan 2013, maka Iskandar memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,500 = 0,500.

II.A.7.b. Monitoring dan Evaluasi Penerimaan Daftar Sampel (1) PENJELASAN : Kegiatan monitoring dan evaluasi penerimaan daftar sampel adalah pemantauan penerimaan dan evaluasi daftar sampel beserta permasalahan dari lapangan. Laporan kegiatan berupa hasil monitoring dan evaluasi beserta permasalahannya berdasarkan bahan acuan dari lapangan. SATUAN HASIL : Bahan Acuan ANGKA KREDIT : 0,200 PELAKSANA : Statistisi Pertama Termasuk dalam kegiatan ini adalah monitoring dan evaluasi penerimaan daftar sampel sensus/survei

II.A.7.b. Monitoring dan Evaluasi Penerimaan Daftar Sampel (2) BUKTI FISIK : Laporan hasil monitoring dan evaluasi penerimaan daftar sampel yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Nia, S.Si., Statistisi Pertama, telah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi serta membuat laporan permasalahan penerimaan daftar sampel dari 200 kabupaten/kota untuk SUSENAS 2013, maka Nia memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,200 = 0,200.

II.A.7.c. Pengelolaan dan Penyempurnaan Master File (1) PENJELASAN : Kegiatan pengelolaan dan penyempurnaan master file adalah kegiatan statistik untuk mengelola sekaligus menyempurnakan master file wilayah. Master file wilayah meliputi berbagai jenjang wilayah administrasi pemerintahan seperti provinsi, kabupaten/ kota, kecamatan, desa/kelurahan dan bahkan blok sensus. Pengelolaan master file dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu. Angka kredit dihitung berdasarkan banyaknya kegiatan survei yang melakukan pemutakhiran wilayah dan atau pemutakhiran wilayah karena pemekaran/penggabungan/penghapusan pada periode tertentu. (bukan berdasarkan banyaknya master file wilayah ataupun banyaknya wilayah.) Termasuk dalam kegiatan ini adalah penyempurnaan Master File dalam lingkup sampel sensus/survei

II.A.7.c. Pengelolaan dan Penyempurnaan Master File (2) SATUAN HASIL : Desa ter-update (termasuk unit populasi lain) ANGKA KREDIT : 0,030 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan terkait hasil pengelolaan dan penyempurnaan master file yang dilegalisir oleh atasan. CONTOH : 1. Zulkarnaen, SST, Statistisi Pertama, telah melaksanakan kegiatan pengelolaan master file desa di Kabupaten Malang, karena telah terjadi pemekaran 2 desas di salah satu kecamatan. Maka, dalam hal ini Zulkarnaen memperoleh angka kredit sebesar 2 x 0,030 = 0,060. 2. Urip SST, Statistisi Pertama, telah melakukan update terhadap muatan master file desa (update jumlah rumah tangga) berdasarkan hasil pemutakhiran dari hasil kegiatan Survei Sosial Ekonomi nasional (Susenas). Dalam hal ini, Urip memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,030 = 0,030.

II.A.7.d. Penentuan Metode Penarikan Sampel (1) PENJELASAN : Kegiatan penentuan metode penarikan sampel adalah kegiatan statistik untuk menentukan tata cara penarikan sampel dari kerangka sampel dan membuat prosedur estimasi yang sesuai dengan metode sampling yang digunakan pada suatu observasi. Angka kredit dinilai berdasarkan banyaknya kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknya metode yang digunakan. Menentukan Metode penarikan sampel diperhitungkan angka kreditnya apabila merupakan metode baru atau ada perubahan dari metode yang digunakan sebelumnya

II.A.7.d. Penentuan Metode Penarikan Sampel (2) SATUAN HASIL : Metode ANGKA KREDIT : 0,550 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Naskah metode pemilihan sampel dan prosedur estimasi yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Diana, S.Si, Statistisi Pertama, telah melaksanakan kegiatan penentuan metode penarikan sampel rumah tangga bagi setiap wilayah tugas pada Observasi Penghitungan Produktivitas Padi dengan Metode Rumpun Counting, maka Diana, S.Si. mendapatkan angka kredit sebesar 1 x 0,550 = 0,550.

II.A.8. Menghitung Sampling Error Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Menghitung sampling error kegiatan statistik adalah menghitung dan menelaah sampling error (tingkat kesalahan estimasi yang disebabkan oleh metode pemilihan sampel) sesuai dengan metode sampling yang digunakan pada suatu kegiatan statistik. SATUAN HASIL : Kegiatan ANGKA KREDIT : 1,200 PELAKSANA : Statistisi Madya

II.A.8. Menghitung Sampling Error Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Naskah hasil penghitungan dan telaah sampling error yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Priyono, M.A., Statistisi Madya, telah melaksanakan kegiatan penghitungan dan menelaah sampling error untuk Survei Industri Mikro dan Kecil tahun 2013, maka Priyono memperoleh angka kredit sebesar1 x 1,200 = 1,200.

II.A.9. Menghitung Penimbang dalam rangka Estimasi Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN : Menghitung penimbang dalam rangka estimasi kegiatan statistik adalah menghitung bobot bagi setiap sampel berdasarkan rancangan survei dan metode sampling yang digunakan dan mengevaluasi hasilnya. Bobot/penimbang/faktor pengali yang dimaksud adalah suatu bilangan yang digunakan sebagai pengali untuk memperkirakan nilai parameter tertentu sesuai dengan metode pemilihan sampel yang digunakan. Angka kredit dihitung berdasarkan banyaknya kegiatan statistik. Dalam kegiatan ini termasuk kegiatan menghitung indeks komposit

II.A.9. Menghitung Penimbang dalam rangka Estimasi Kegiatan Statistik (2) SATUAN HASIL : Daftar Penimbang ANGKA KREDIT : 1,300 PELAKSANA : Statistisi Muda BUKTI FISIK : Naskah penghitungan penimbang dan evaluasinya yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Hermawan, S.Si., Statistisi Muda, telah menghitung dan mengevaluasi besarnya penimbang yang dipakai pada Survei Konsumsi Daging, maka Hermawan memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,300 = 1,300.

II.A.10. Mengatur Alokasi Dokumen/Peralatan Sensus/Survei/Observasi Tingkat Nasional (1) PENJELASAN Mengatur alokasi dokumen/peralatan sensus/survei/Observasi adalah mengalokasikan dokumen/peralatan sensus/survei/observasi yang akan digunakan dalam kegiatan sensus/survei tingkat nasional yang meliputi penghitungan kebutuhan dokumen dan membuat daftar alokasi dokumen sesuai dengan beban tugas masing-masing wilayah kerja.

II.A.10. Mengatur Alokasi Dokumen/Peralatan Sensus/Survei/Observasi Tingkat Nasional (2) ANGKA KREDIT : 0,060 PELAKSANA : Statistisi Pertama SATUAN HASIL : Jenis Kuesioner/peralatan BUKTI FISIK : Daftar alokasi dokumen per wilayah yang dilegalisasi atasan CONTOH : Ir. Sutjipto, Statistisi Pertama, telah mengalokasikan 5 Jenis kuesioner (VU-1, VU-2, VU-3, VU-4, VU-5) pada kegiatan Survei Upah 2013. Dengan laporan alokasi ini maka Sutjipto memperoleh angka kredit sebesar 5 x 0,060 = 0,300

II.A.11. Mengikuti Pelatihan Pengumpulan Data (1) PENJELASAN : Mengikuti pelatihan baik sebagai instruktur (trainer) ataupun pelaksana (petugas) dalam rangka kegiatan proses pengumpulan data seperti pelaksanaan lapangan/pencacah, pemeriksa/pengawas lapangan, petugas monitoring kualitas dan sejenisnya. Termasuk disini adalah mengikuti pelatihan dalam rangka proses pengolahan dan analisisnya. Penentuan angka kredit berdasarkan jumlah jam pertemuan selama mengikuti pelatihan, setiap jamnya diberikan angka kredit 0,015. SATUAN HASIL : Jam ANGKA KREDIT : 0,015 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.11. Mengikuti Pelatihan Pengumpulan Data (2) BUKTI FISIK : Fotokopi sertifikat mengikuti pelatihan yang dilegalisasi atau surat tugas CONTOH : Lani Amaliah, S.Si., Statistisi Pertama mengikuti pelatihan calon instruktur Survei Unit Pengolahan Ikan selama 2 hari (pertemuan 1 hari dilaksanakan 10 Jam). Maka Lani Amaliah memperoleh angka kredit sebesar 2 x 10 x 0,015 = 0,300.

II.A.12. Memberikan Pelatihan Pengumpulan Data bagi Petugas (1) PENJELASAN : Memberikan pelatihan pengumpulan data bagi petugas adalah melatih petugas baik petugas pelaksana, pemeriksa/ pengawas, petugas monitoring, atau pelatih/trainer/ instruktur dalam rangka kegiatan pengumpulan data. Termasuk dalam kegiatan ini adalah memberikan pelatihan pengolahan, analisis, dan diseminasi data. SATUAN HASIL : Jam ANGKA KREDIT : 0,020 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.12. Memberikan Pelatihan Pengumpulan Data bagi Petugas (2) BUKTI FISIK : Fotokopi sertifikat memberikan pelatihan yang dilegalisasi atasan atau surat tugas CONTOH : Nurhadi, S.E., Statistisi Pertama, melatih petugas pelaksana lapangan survei Persepsi Konsumsi Kopi di Lampung selama 2 hari dengan jumlah jam pertemuan 8 jam per hari, maka Nurhadi memperoleh angka kredit sebesar 2 x 8 x 0,020 = 0,320.

II.A.13. Membuat Peta Indeks Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN : Peta Indeks adalah peta yang menampilkan urutan sistematik wilayah sesuai dengan kode wilayah administrasi. Membuat peta indeks kegiatan statistik adalah membuat peta yang menampilkan urutan sistematik wilayah sesuai dengan kode wilayah administrasi dari hasil kegiatan statistik. SATUAN HASIL : Peta ANGKA KREDIT : 0,060 PELAKSANA : Statistisi Muda

II.A.13. Membuat Peta Indeks Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Laporan banyaknya peta indeks yang dibuat yang dilegalisasi atasan dan surat tugas CONTOH : Sodikin, S.Si, Statistisi Muda, menyelesaikan pembuatan peindeks desa miskin sebanyak 20 kecamatan di Kab. Banyu Asin, maka Sodikin memperoleh angka kredit sebesar 20 x 0,060 = 1,200.

II.A.14. Meneliti Peta Analog Observasi (Manual) (1) PENJELASAN : Sketsa peta wilayah objek statistik (Peta Analog) adalah peta yang dibuat secara manual dengan mengamati langsung ke objek yang akan digambar, baik menggunakan peta dasar ataupun tidak. Meneliti peta analog observasi (manual) adalah meneliti batas-batas dan legenda dari peta yang dibuat secara manual apakah sudah benar atau belum. SATUAN HASIL : Peta ANGKA KREDIT : 0,030 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.14. Meneliti Peta Analog Observasi (Manual) (2) BUKTI FISIK : Surat tugas dan laporan meneliti peta yang dilegalisasi atasan. CONTOH : Dwi Harmoko, S.Si., Statistisi Pertama, meneliti dahulu batas-batas dan legenda peta yang akan dipakai sebagai petunjuk jalan dalam rangka observasi dampak jumlah kendaraan terhadap polusi udara di kota Bengkulu. Dari hasil pekerjaan ini Dwi Harmoko memperoleh angka kredit 0,030 untuk setiap peta yang diperiksa.

II.A.15. Meneliti Peta Indeks Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN : Meneliti peta indeks kegiatan statistik adalah kegiatan meneliti termasuk memeriksa urutan kode wilayah, batas- batas dan legenda dari peta indeks apakah sudah benar sesuai dengan keadaan terkini yang dibuat berdasarkan hasil kegiatan statistik. SATUAN HASIL : Peta ANGKA KREDIT : 0,005 PELAKSANA : Statistisi Muda

II.A.15. Meneliti Peta Indeks Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Surat tugas dan laporan banyaknya peta indeks yang diteliti yang dilegalisasi atasan CONTOH : Juanda Karta, S.Si. Statistisi Muda, meneliti 100 (seratus) peta indeks kegiatan Sensus Penduduk 2010 Provinsi Sumatera Selatan, maka Juanda Karta memperoleh angka kredit sebesar 100 x 0,005 = 0,500.

II.A.16. Membuat Peta Digital (1) PENJELASAN : Peta Digital adalah peta yang terdiri dari sekumpulan file yang memuat unsur dasar pembuatan peta, yaitu titik, garis, serta ruang dimana masing-masing unsur dasar pembuatan peta tersebut sudah ditandai sesuai dengan kode wilayah administrasi yang tersimpan dalam media komputer. SATUAN HASIL : Peta ANGKA KREDIT : 0,010 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.16. Membuat Peta Digital (2) BUKTI FISIK : Surat tugas dan laporan banyaknya peta digital yang dibuat yang dilegalisasi atasan CONTOH : Drs. Sumartoyo, statistisi pertama BPS Provinsi Lampung, membuat peta digital di Kabupaten Lampung Utara. Jumlah peta digital yang berhasil dibuat ada sebanyak 10 peta kecamatan. Dengan laporan kegiatan ini Sumartoyo memperoleh angka kredit sebesar 10 x 0,010 = 0,100.

II.A.17. Mengelola Peta Digital (1) PENJELASAN : Mengelola peta adalah kegiatan memelihara, mendokumentasikan (membuat katalog, mencatat penggunaan peta oleh berbagai pihak) dalam media tertentu, dan melakukan pemutakhiran (update) peta dalam periode 1 tahun. SATUAN HASIL : Peta ANGKA KREDIT : 0,060 PELAKSANA : Statistisi Pertama Peta yang dinilai adalah peta yang dimutakhirkan.

II.A.17. Mengelola Peta Digital (2) BUKTI FISIK : Laporan pengelolaan peta digital suatu wilayah yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Stevanus, S.ST., Statistisi Pertama, melakukan pengelolaan peta digital. Stevanus telah mengelola sebanyak 3 peta dari 33 provinsi selama 1 (satu) tahun. Maka Stevanus memperoleh angka kredit sebesar 3 x 0,060 = 0,180.

II.A.18. Melakukan Pengawasan Pemetaan (1) PENJELASAN : Melakukan pengawasan pemetaan adalah kegiatan mengawasi, mencocokkan antara peta yang sudah dibuat (termasuk legenda, batas-batas yang sudah dibuat dipeta dan unsur-unsur di dalam peta) dengan keadaan yang sesungguhnya dilapangan dalam rangka kegiatan statistik. SATUAN HASIL : Peta ANGKA KREDIT : 0,030 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.A.18. Melakukan Pengawasan Pemetaan (2) BUKTI FISIK : Surat tugas dan laporan banyaknya peta yang diawasi yang dilegalisasi atasan CONTOH : Diran, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pengawasan kegiatan pemetaan di lapangan sebanyak 30 peta desa, maka Diran memperoleh angka kredit sebesar 30 x 0,030 = 0,900.

II.A.19. Memeriksa Hasil Penarikan Sampel Kegiatan Observasi (1) A. Berdasarkan Wilayah Kerja PENJELASAN : Wilayah kerja adalah wilayah administrasi atau wilayah yang dibentuk untuk keperluan penelitian yang batasnya sudah ditentukan. Penarikan sampel berdasarkan wilayah kerja adalah kegiatan penarikan sampel yang objek observasinya didasarkan pada wilayah kerja. Memeriksa hasil penarikan sampel kegiatan observasi berdasarkan wilayah kerja adalah memeriksa kebenaran hasil pemilihan sampel (daftar sampel) sesuai batas wilayah kerja dan metode yang sudah ditentukan, seperti kelengkapan, kebenaran nama dan alamat serta indikator lainnya.

II.A.19. Memeriksa Hasil Penarikan Sampel Kegiatan Observasi (2) SATUAN HASIL : Daftar Sampel ANGKA KREDIT : 0,040 PELAKSANA : Statistisi Muda BUKTI FISIK : Laporan hasil pemeriksaan penarikan sampel yang dilegasisasi oleh atasan CONTOH : Badri, M.Si., Statistisi Muda, melakukan pemeriksaan hasil pengambilan sampel sejumlah rumah tangga pada survei kesehatan pada desa terpilih yang dilakukan Statistisi Pertama, maka Badri memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,040 = 0,040.

II.A.19. Memeriksa Hasil Penarikan Sampel Kegiatan Observasi (3) B. Berdasarkan Non Wilayah Kerja PENJELASAN : Penarikan sampel berdasarkan non wilayah kerja adalah kegiatan penarikan sampel yang objek observasinya tidak didasarkan pada wilayah kerja tetapi langsung didasarkan pada daftar/direktori objek observasi. Memeriksa penarikan sampel obyek observasi berdasarkan non wilayah kerja yang dimaksud adalah memeriksa kebenaran penarikan sampel sesuai metode yang sudah ditentukan, seperti kelengkapan, kebenaran nama dan alamat serta indikator lainnya yang diperlukan sebagai dasar pemilihan sampel berdasarkan non wilayah kerja.

II.A.19. Memeriksa Hasil Penarikan Sampel Kegiatan Observasi (4) SATUAN HASIL : Daftar Sampel ANGKA KREDIT : 0,010 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan hasil pemeriksaan penarikan sampel yang dilegasisasi oleh atasan CONTOH : Hamdani, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pemeriksaan hasil penarikan sampel rumah makan/ restoran. Kerangka sampel yang digunakan sebagai dasar pemilihan objek observasi adalah daftar nama dan alamat rumah makan/restoran dari Sub Dinas Pariwisata Daerah. Dari kegiatan ini, dihasilkan 1 (satu) daftar sampel rumah makan/restoran, maka Hamdani memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,010 = 0,010.

II.B. PENGUMPULAN DATA (1) Kuesioner adalah suatu instrumen pengumpulan data pada kegiatan statistik yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh keterangan/jawaban dari responden. KEGIATAN YANG DINILAI : Melakukan Pengumpulan Data pada Kegiatan Statistik Objek Rumah Tangga. (Stat. Pertama, AK : 0,005 – 0,027) Melakukan Pengumpulan Data pada Kegiatan Statistik Objek Non Rumah Tangga. (Stat. Pertama, AK : 0,010 – 0,035)

II.B. PENGUMPULAN DATA (2) KEGIATAN YANG DINILAI : Melakukan Pengawasan pada Kegiatan Statistik Objek Rumah Tangga. (Stat. Pertama, AK : 0,001 – 0,005) Melakukan Pengawasan pada Kegiatan Statistik Objek Non Rumah Tangga. (Stat. Pertama, AK : 0,002 – 0,006) Melakukan Pemeriksaan Hasil Pengumpulan Data Objek Rumah Tangga (Stat. Pertama, AK : 0,002 – 0,008) Melakukan Pemeriksaan Hasil Pengumpulan Data Objek Non Rumah Tangga (Stat. Pertama, AK : 0,002 – 0,008)

II.B.1. Melakukan Pengumpulan Data pada Kegiatan Statistik Objek Rumah Tangga (1) PENJELASAN Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek rumah tangga adalah melakukan kegiatan pengumpulan data rumah tangga dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan). SATUAN HASIL : Rumah Tangga ANGKA KREDIT : a. Kuesioner Sederhana : 0,005 b. Kuesioner Sedang : 0,011 c. Kuesioner Kompleks : 0,027 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.B.1. Melakukan Pengumpulan Data pada Kegiatan Statistik Objek Rumah Tangga (2) BUKTI FISIK : Laporan jumlah rumah tangga yang disurvei CONTOH : Tri Harsana, S.Sos., Statistisi Pertama, melakukan pengumpulan data primer pada Survei Mobilitas Pangan Antar Wilayah dengan kualifikasi kuesioner kompleks. Tri Harsana melakukan pendataan sebanyak 20 rumah tangga, maka Tri Harsana memperoleh angka kredit sebesar 20 x 0,027 = 0,540

II.B.2. Melakukan Pengumpulan Data pada Kegiatan Statistik Objek Non Rumah Tangga (1) PENJELASAN Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek non rumah tangga adalah melakukan kegiatan pengumpulan data perusahaan/usaha/lembaga dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan). SATUAN HASIL : Objek ANGKA KREDIT : a. Kuesioner Sederhana : 0,010 b. Kuesioner Sedang : 0,021 c. Kuesioner Kompleks : 0,035 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.B.2. Melakukan Pengumpulan Data pada Kegiatan Statistik Objek Non Rumah Tangga (2) BUKTI FISIK : Laporan jumlah rumah tangga yang disurvei yang dilegalisasi atasan CONTOH : Jubaidah, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pengumpulan data primer dengan kualifikasi kuesioner sederhana pada Survei Khusus Sektoral. Tri Harsana melakukan pendataan sebanyak 10 perusahaan, maka Tri Harsana memperoleh angka kredit sebesar 10 x 0,010 = 0,100

II.B.3. Melakukan Pengawasan pada Kegiatan Statistik Objek Rumah Tangga (1) PENJELASAN Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumah tangga adalah melakukan kegiatan pengawasan pada pendataan rumah tangga. Jumlah objek rumah tangga yang diawasi pada umumnya sekitar 20 persen dari total rumah tangga yang dicacah. SATUAN HASIL : Rumah Tangga ANGKA KREDIT : a. Kuesioner Sederhana : 0,001 b. Kuesioner Sedang : 0,002 c. Kuesioner Kompleks : 0,005 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.B.3. Melakukan Pengawasan pada Kegiatan Statistik Objek Rumah Tangga (2) BUKTI FISIK : Laporan hasil pengawasan pelaksanaan sensus atau survei yang dilegalisasi atasan CONTOH : Agus Setiawan, S.E., Statistisi Pertama, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan survei dengan kualifikasi kuesioner sedang pada Survei Biaya Hidup di Kota Bandung. Agus Setiawan telah melakukan pengawasan sebanyak 20 rumah tangga, maka Agus Setiawan memperoleh angka kredit sebesar 20 x 0,002 = 0,040.

II.B.4. Melakukan Pengawasan pada Kegiatan Statistik Objek Non Rumah Tangga (1) PENJELASAN Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumah tangga adalah melakukan kegiatan pengawasan pada perusahaan/usaha/ lembaga yang menjadi wilayah pendataan. Jumlah perusahaan/ usaha/lembaga yang diawasi pada umumnya sekitar 20 persen dari total perusahaan/usaha/lembaga yang dicacah. SATUAN HASIL : Objek ANGKA KREDIT : a. Kuesioner Sederhana : 0,002 b. Kuesioner Sedang : 0,003 c. Kuesioner Kompleks : 0,006 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.B.4. Melakukan Pengawasan pada Kegiatan Statistik Objek Non Rumah Tangga (2) BUKTI FISIK : Laporan hasil pengawasan pelaksanaan sensus atau survei yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Marwoto, M.A., Statistisi Pertama, melakukan pengawasan pelaksanaan survei dengan kualifikasi kuesioner sedang di wilayah Jakarta Selatan. Marwoto telah mengawasi sebanyak 18 perusahaan dari total 100 perusahaan yang dicacah petugas, maka Marwoto memperoleh angka kredit sebesar 18 x 0,003 = 0,054.

II.B.5. Melakukan Pemeriksaan Hasil Pengumpulan Data Objek Rumah Tangga (1) PENJELASAN Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek rumah tangga adalah melakukan kegiatan pemeriksaan (editing dan coding) terhadap hasil pendataan untuk mengetahui kewajaran dan konsistensi isian serta kebenaran cara pengisian daftar hasil pendataan rumah tangga yang telah dilakukan oleh pencacah dalam satu kegiatan. Pemeriksa adalah bukan petugas yang melakukan pendataan. SATUAN HASIL : Kuesioner ANGKA KREDIT : a. Kuesioner Sederhana : 0,002 b. Kuesioner Sedang : 0,003 c. Kuesioner Kompleks : 0,008 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.B.5. Melakukan Pemeriksaan Hasil Pengumpulan Data Objek Rumah Tangga (2) BUKTI FISIK : Laporan hasil pemeriksaan pengumpulan data sensus atau survei yang dilegalisasi atasan CONTOH : Harsendo, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data survei dengan kualifikasi kuesioner kompleks. Harsendo telah memeriksa sebanyak 25 rumah tangga, maka Harsendo memperoleh angka kredit sebesar 25 x 0,008 = 0,200.

II.B.6. Melakukan Pemeriksaan Hasil Pengumpulan Data Objek Non Rumah Tangga (1) PENJELASAN Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek non rumah tangga adalah melakukan kegiatan pemeriksaan (editing dan coding) terhadap hasil pendataan untuk mengetahui kewajaran dan konsistensi isian serta kebenaran cara pengisian daftar hasil pendataan perusahaan/usaha/lembaga yang telah dilakukan oleh pencacah dalam satu kegiatan. SATUAN HASIL : Kuesioner ANGKA KREDIT : a. Kuesioner Sederhana : 0,002 b. Kuesioner Sedang : 0,003 c. Kuesioner Kompleks : 0,008 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.B.6. Melakukan Pemeriksaan Hasil Pengumpulan Data Objek Non Rumah Tangga (2) BUKTI FISIK : Laporan hasil pemeriksaan pengumpulan data sensus atau survei yang dilegalisasi atasan. CONTOH : Atik Heriyandani, S.E., Statistisi Pertama, melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data survei dengan kualifikasi kuesioner sederhana di Kota Bandar Lampung. Atik Heriyandani telah memeriksa sebanyak 20 perusahaan, maka angka kredit yang diperoleh sebesar 20 x 0,002 = 0,04.

II.C. PENGOLAHAN (1) KEGIATAN YANG DINILAI : Merancang dan Membuat Pedoman Pengolahan Kegiatan Statistik untuk : 1. Tabulasi. (Stat. Pertama, AK : 0,500) 2. Penyuntingan dan Penyandian Hasil Pengumpulan Data. (Stat. Muda, AK : 0,72) 3. Validitas Data. (Stat. Madya, AK : 1,080) Membuat Program Entri Data Tanpa Validasi. (Stat. Pertama, AK : 1,400) Membuat Program Entri Data dengan Validasi Hasil Kegiatan Statistik. (Stat. Muda, AK : 2,200) Melakukan Penyuntingan (editing), hasil kegiatan in depth interview. (Stat. Pertama, AK : 0,005)

II.C. PENGOLAHAN (2) KEGIATAN YANG DINILAI : Membuat Program Tabulasi pada Kegiatan Statistik. (Stat. Pertama, AK. 1,000) Melakukan Reformat Data Sensus/Survei dari Satu Format ke Format Lainnya dalam Media Komputer. (Stat. Pertama, AK : 0,003)

II.C.1.a. Merancang dan Membuat Pedoman Pengolahan Kegiatan Statistik untuk Tabulasi PENJELASAN : Pedoman pengolahan tabulasi adalah pedoman tentang tata cara pengoperasian aplikasi/program yang menghasilkan tabel. SATUAN HASIL : Pedoman ANGKA KREDIT : 0,500 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Buku Pedoman Pengolahan Tabulasi yang dilegalisasi atasan CONTOH : Hermawansyah S.S.T., Statistisi Pertama, membuat pedoman pengolahan tabulasi data hasil registrasi penduduk Kecamatan Jatiasih Bulan April – Oktober 2012, maka Hermawansyah memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,5 = 0,500.

II.C.1.b. Merancang dan Membuat Pedoman Pengolahan Kegiatan Statistik untuk Penyuntingan dan Penyandian Hasil Pengumpulan Data (1) PENJELASAN : Pedoman penyuntingan dan penyandian adalah pedoman tentang tata cara melakukan penyuntingan (editing) dan penyandian (coding) pada kuesioner hasil pengumpulan data kegiatan statistik. SATUAN HASIL : Pedoman ANGKA KREDIT : 0,720 PELAKSANA : Statistisi Muda

II.C.1.b. Merancang dan Membuat Pedoman Pengolahan Kegiatan Statistik untuk Penyuntingan dan Penyandian Hasil Pengumpulan Data (2) BUKTI FISIK : Buku pedoman penyuntingan (editing) dan penyandian (coding) yang dilegalisasi atasan CONTOH : Rudi Hartono, S.Si., Statistisi Muda, telah merancang dan membuat pedoman editing dan coding data Survei Perusahaan Konstruksi, maka Rudi Hartono memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,720 = 0,720.

II.C.1.c. Merancang dan Membuat Pedoman Pengolahan Kegiatan Statistik untuk Validitas Data PENJELASAN : Pedoman validasi kegiatan statistik adalah pedoman tentang tata cara validasi data sehingga menghasilkan data yang benar dan berkualitas. SATUAN HASIL : Pedoman ANGKA KREDIT : 1,080 PELAKSANA : Statistisi Madya BUKTI FISIK : Buku pedoman validasi yang dilegalisasi atasan CONTOH : M.Qadarian, S.Si., M.E., Statistisi Madya, telah merancang dan membuat pedoman untuk validitas data hasil Survei Industri Mikro dan Kecil, maka memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,080 = 1,080.

II.C.2. Membuat Program Entri Data Tanpa Validasi PENJELASAN Membuat program entri data tanpa validasi adalah membuat/ memodifikasi aplikasi entri data untuk memindahkan (memasukkan) data dari hardcopy ke dalam media komputer yang dilengkapi dengan batasan isian (range check), alur (flow), dan pesan kesalahan. SATUAN HASIL : Paket Program ANGKA KREDIT : 1,400 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Print Out tampilan aplikasi, source program dan panduan pengoperasian yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Handini, S.Si., Statistisi Pertama, membuat aplikasi entri data pendidikan tanpa validasi dan disertai dengan panduan pengoperasiannya, maka Handini memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,400 = 1,400.

II.C.3. Membuat Program Entri Data Dengan Validasi Hasil Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Membuat program entri data dengan validasi adalah membuat/ memodifikasi aplikasi entri data untuk memindahkan (memasukkan) data dari hardcopy ke dalam media komputer dengan validasi yang dilengkapi dengan pesan kesalahan. Penilaian angka kredit pada kegiatan membuat program baru untuk masing-masing jenis kuesioner ditentukan sebagai berikut: Kuesioner sederhana maksimal 50% Kuesioner sederhana maksimal 75% Kuesioner sederhana maksimal 100% Untuk Memodifikasi program dinilai maksimal 75% dari nilai membuat program

II.C.3. Membuat Program Entri Data Dengan Validasi Hasil Kegiatan Statistik (2) SATUAN HASIL : Paket Program ANGKA KREDIT : 2,200 PELAKSANA : Statistisi Muda BUKTI FISIK : Print Out tampilan aplikasi, source program dan panduan pengoperasian yang dilegalisasi oleh atasan

II.C.3. Membuat Program Entri Data Dengan Validasi Hasil Kegiatan Statistik (3) CONTOH : 1. Desi Damayanti, S.S.T., Statistisi Muda, membuat aplikasi entri data dengan validasi pada kegiatan Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) yang kuesionernya berkualifikasi sederhana dan disertai panduan pengoperasiannya, maka Desi Damayanti memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,5 x 2,2 = 1,100. 2. Desi Damayanti, S.S.T., Statistisi Muda, memodifikasi aplikasi entri data Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) tahun sebelumnya dan disertai dengan panduan pengoperasiannya, maka Desi Damayanti memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,5 x 2,2 x 0,750 =0,825

II.C.4. Melakukan Penyuntingan (Editing), Hasil Kegiatan In Depth Interview (1) PENJELASAN Melakukan penyuntingan (editing), hasil kegiatan in depth interview adalah kegiatan penyuntingan secara manual terhadap hasil kegiatan in depth interview yang mencakup minimal kelengkapan, konsistensi, dan kewajaran isian untuk memperoleh data yang valid. Angka kredit yang diperhitungkan hanya halaman yang terisi data. SATUAN HASIL : Halaman ANGKA KREDIT : 0,005 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.C.4. Melakukan Penyuntingan (Editing), Hasil Kegiatan In Depth Interview (2) BUKTI FISIK : Laporan yang berisi jumlah halaman dokumen yang disunting dan ringkasan hasil penyuntingan, serta fotokopi 1 (satu) dokumen yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Hartono, S.E., Statistisi Pertama, melakukan editing sebanyak 50 dokumen hasil in depth interview yang masing-masing terdiri dari 2 halaman, maka Hartono memperoleh angka kredit sebesar 50 x 2 x 0,005 = 0,500.

II.C.5. Membuat Program Tabulasi pada Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Membuat program tabulasi pada kegiatan statistik adalah kegiatan membuat/memodifikasi program yang digunakan untuk menghasilkan tabel dari kegiatan statistik. Jika dalam satu kegiatan terdapat lebih dari satu file program tabulasi, maka tetap dihitung sebagai satu program. Pembuatan tabel dengan paket program dengan membaca raw data langsung yang sudah ada (contoh SPSS, excel, SAS, STATA, dll) dinilai sebagai berikut: <50 tabel : 25% 50 – 100 tabel : 50% >100 tabel :75%

II.C.5. Membuat Program Tabulasi pada Kegiatan Statistik (2) PENJELASAN Untuk Memodifikasi program dinilai maksimal 75% dari nilai membuat program baru Menjalankan program tabulasi dengan aplikasi khusus yang sudah ada dinilai sebesar 5 (lima) persen dari 1 untuk setiap kegiatan. SATUAN HASIL : Paket Program ANGKA KREDIT : 1,000 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.C.5. Membuat Program Tabulasi pada Kegiatan Statistik (3) BUKTI FISIK : 1. Pembuat program: Print out tampilan program tabulasi, source program dan panduan pengoperasian yang dilegalisasi oleh atasan 2. Pembuat tabel: Laporan pembuatan tabel yang dilampiri dengan syntax program tabulasi yang dilegalisasi oleh atasan 3. Pelaksana running program: Laporan melaksanakan running program tabulasi dan dilampiri dengan daftar tabel yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Gussetiyo, S.S.T., Statistisi Pertama, membuat program tabulasi data kendaraan bermotor menggunakan Microsoft Visual Foxpro, maka Gussetiyo memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,000 = 1,000.

II.C.6. Melakukan Reformat Data Sensus/Survei dari Satu Format ke Format Lainnya dalam Media Komputer PENJELASAN Melakukan reformat data sensus/survei dari satu format ke format lainnya dalam media komputer adalah mengubah suatu format data menjadi format data lain (misalkan dalam bentuk database MS Acces menjadi bentuk MS. Excel) Yang dimaksud reformat dalam kegiatan ini adalah reformat rawdata bukan dokumen atau tabel. Jika dalam satu kegiatan terdapat lebih daari satu file yang direformat, maka ketentuannya sebagai berikut: Bagi Statistisi Pusat, 1 file adalah 1 provinsi Bagi Statistisi Provinsi, 1 file adalah 1 kabupaen/kota Bagi Statistisi kabupaen/kota, dihitung sebagai 1 file

II.C.6. Melakukan Reformat Data Sensus/Survei dari Satu Format ke Format Lainnya dalam Media Komputer SATUAN HASIL : File ANGKA KREDIT : 0,003 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan jumlah file yang direformat ke format lain yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Abid Zahidi, M.Si., Statistisi Pertama, mereformat data Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) Triwulan I dari 33 provinsi, maka Abid Zahidi memperoleh angka kredit sebesar 33 x 0,003 = 0,099.

II.D. PENYAJIAN DAN PUBLIKASI (1) KEGIATAN YANG DINILAI : Membuat Peta Tematik Digital Kegiatan Statistik. (Stat. Pertama, AK. : 0,030 Memeriksa Tabel/Grafik Hasil Kegiatan Statistik. (Stat. Pertama – Stat. Madya, AK : 0,020) Menyusun Publikasi Statistik. (Stat. Pertama – Stat. Madya, AK : 1,500 – 2,500) Menyusun Ringkasan Eksekutif. (Stat. Pertama – Stat. Madya, AK : 0,200 – 0,400) Menyusun Publikasi Digital dari Kegiatan Statistik. (Stat. Pertama, AK : 0,200) Menyajikan Metadata Statistik. (Stat. Pertama, AK : 1,500)

II.D.1. Membuat Peta Tematik Digital Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Membuat peta tematik digital kegiatan statistik adalah membuat peta yang menyajikan informasi hasil kegiatan sensus atau survei. Informasi yang ditampilkan pada peta antara lain jumlah atau simbol dari penduduk, hewan, hasil pertanian atau lainnya dan pembuatannya dilakukan melalui media komputer (digital). SATUAN HASIL : Tema Tampilan ANGKA KREDIT : 0,030 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.D.1. Membuat Peta Tematik Digital Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Laporan banyaknya peta yang dibuat berdasarkan temanya dan dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Suprapti, M.Sc., Statistisi Pertama, membuat peta tematik digital hasil pendataan hewan ternak di Kabupaten Lampung Utara. Jumlah peta yang dihasilkan sebanyak 5 buah. Maka Suprapti memperoleh angka kredit sebesar 5 x 0,030 = 0,150.

II.D.2. Memeriksa Tabel/Grafik Hasil Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Memeriksa tabel/grafik hasil kegiatan statistik adalah memeriksa kelengkapan dan konsistensi isian antar sel dalam tabel atau antar tabel, yang dibuat oleh petugas lain, yang akan disajikan untuk publikasi kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. SATUAN HASIL : Tabel ANGKA KREDIT : 0,020 PELAKSANA : a. Tingkat Kabupaten/Kota : Statistisi Pertama b. Tingkat Provinsi : Statistisi Muda c. Tingkat Nasional : Statistisi Madya

II.D.2. Memeriksa Tabel/Grafik Hasil Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Laporan jumlah tabel yang diperiksa dan daftar tabel CONTOH : Hatta, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pemeriksaan tabel-tabel yang akan disajikan pada publikasi Jakarta Pusat Dalam Angka. Dengan laporan yang terdiri dari 10 tabel, maka Hatta memperoleh angka kredit sebesar 10 x 0,020 = 0,200.

II.D.3. Menyusun Publikasi Statistik (1) PENJELASAN Menyusun publikasi statistik adalah kegiatan menyusun tata letak tabel, ulasan, dan grafik secara sistematis yang akan dipublikasikan dalam bentuk buku pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, baik hardcopy maupun softcopy. Tingkat Kabupaten/Kota Angka Kredit : 1,500 Pelaksana : Statistisi Pertama Tingkat Provinsi Angka Kredit : 2,000 Pelaksana : Statistisi Muda Tingkat Nasional Angka Kredit : 2,500 Pelaksana : Statistisi Madya

II.D.3. Menyusun Publikasi Statistik (2) SATUAN HASIL : Buku BUKTI FISIK : Fotokopi cover publikasi dan daftar isi buku yang dibuat dan telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang CONTOH : Anang, S.Si., Statistisi Muda, bersama Laksono, M.Si. dan Andri, M.Sc. sebagai atasannya menyusun publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, maka Anang sebagai anggota tim memperoleh angka kredit sebesar 1 x 2,000 x 25% = 0,500.

II.D.4. Menyusun Ringkasan Eksekutif (1) PENJELASAN Menyusun ringkasan eksekutif adalah adalah kegiatan membuat dan menyusun ulasan ringkas hasil kegiatan statistik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional. Tingkat Kabupaten/Kota Angka Kredit : 0,200 Pelaksana : Statistisi Pertama Tingkat Provinsi Angka Kredit : 0,300 Pelaksana : Statistisi Muda Tingkat Nasional Angka Kredit : 0,400 Pelaksana : Statistisi Madya

II.D.4. Menyusun Ringkasan Eksekutif (2) SATUAN HASIL : Buku (termasuk dalam bentuk naskah) BUKTI FISIK : Foto kopi naskah yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Jaka Juwana, S.Si., adalah Statistisi Pertama di BPS Kota Surabaya, ditugaskan untuk membuat ringkasan eksekutif publikasi Penduduk Kota Surabaya, hasil pengumpulan Sensus Penduduk tahun 2010. Dari laporan kegiatan tersebut, maka Jaka Juwana memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,200 = 0,200.

II.D.5. Menyusun Publikasi Digital dari Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Menyusun publikasi digital dari kegiatan statistik adalah kegiatan mengemas publikasi digital yang di publish dalam bentuk e-book (misalnya bookmark dan polaris office) sehingga para pengguna dapat lebih mudah memperoleh, mengakses, dan menggunakannya melalui media elektronik. Kegiatan ini harus ditugaskan oleh pejabat yang berwenang. SATUAN HASIL : Buku (Buku digital) ANGKA KREDIT : 0,200 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.D.5. Menyusun Publikasi Digital dari Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Laporan pekerjaan berisi minimal judul buku dan alamat website yang memuat buku digital atau CD yang berisi buku digital, yang sudah yang dilegalisasi atasan CONTOH : Joko Siswono, S.Si., Statistisi Pertama, mengemas publikasi hasil Sensus Pertanian 2013 menjadi publikasi dalam bentuk digital dan di upload di website instansi, maka Joko Siswono memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,200 = 0,200.

II.D.6. Menyajikan Metadata Statistik (1) PENJELASAN Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau setidaknya membuat menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan atau dikelola. Menyajikan metadata statistik adalah kegiatan membuat metadata dalam kegiatan statistik di suatu institusi dan dipublikasikan (misalnya metadata indikator, metadata konsep dan definisi, metadata publikasi, metadata kegiatan survei, dan sebagainya). SATUAN HASIL : Buku ANGKA KREDIT : 1,500 PELAKSANA : Statistisi Pertama

II.D.6. Menyajikan Metadata Statistik (2) BUKTI FISIK : Laporan kegiatan penyusunan metadata disertai cover dan daftar isi yang sudah dilegalisir pejabat yang berwenang. CONTOH : Widyo, M.Si, Statistisi Pertama, ditugaskan untuk menyusun metadata kegiatan survei di Badan Pusat Statistik, maka Widyo memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,500 = 1,500.

Analisis dan Pengembangan Statistik III Analisis dan Pengembangan Statistik III.A. ANALISIS STATISTIK III.A.1. Mengkaji Kegiatan Statistik III.A.2. Membuat Inovasi Statistik dalam Rangka Penyusunan Kegiatan Statistik III.A.3. Membuat Estimasi Parameter dalam Rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan III.A.4. Membuat Outline untuk Publikasi III.A.5. Mengumpulkan Literature/Referensi untuk Publikasi III.A.6. Melakukan Analisis Sederhana Lintas Sektor III.A.7. Melakukan Analisis Mendalam III.A.8. Melakukan Kajian Lengkap Terhadap Organisasi dan Lingkungan Organisasi dalam rangka Menentukan Kebutuhan Organisasi Terhadap Data Statistik III.B. …

III.B. PENGEMBANGAN STATISTIK III.B.1. Mengembangkan Metodologi Kegiatan Statistik III.B.2. Memberikan Konsultasi Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik III.B.4. Memberikan Pengarahan Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan III.B.5. Melakukan Penyebarluasan Hasil Pengumpulan Data Statistik dalam rangka Evaluasi Kegiatan Kelembagaan dalam Bidang Statistik III.B.6. Membuat Indikator Statistik Baru III.B.7. Menyusun Rencana Induk (Master Plan) Sistem Statistik Nasional (SSN) III.B.8. Melakukan Revitalisasi Rencana Induk SSN Sesuai Kemajuan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan III.B.9. Melakukan Evaluasi SSN yang sedang Berjalan III.B.10. Melakukan Kajian Terhadap Perkembangan dan Pemanfaatan Statistik Secara Internasional

III.A.1. Mengkaji Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Mengkaji kegiatan statistik adalah menelaah proses kegiatan statistik secara mendalam, dengan tujuan mendapatkan atau menemukan suatu kesimpulan dan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas data dan informasi statistik. Naskah kajian minimum memuat latar belakang, permasalahan, metodologi, pembahasan, kesimpulan, rekomendasi, dan daftar pustaka/ referensi. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 1,600 PELAKSANA : Statistisi Utama

III.A.1. Mengkaji Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Naskah hasil kajian statistik berupa hardcopy dan softcopy yang dilegalisasi atasan CONTOH : Ir. Arianto, M.E., Statistisi Utama, mengkaji Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU). Naskah yang dihasilkan berupa kajian survei serta rekomendasi untuk peningkatan mutu hasil pelaksanaan STKU. Dari kegiatan ini, maka Ir. Arianto memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,600 = 1,600

III.A.2. Membuat Inovasi Statistik dalam rangka Penyusunan Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Membuat inovasi statistik dalam rangka penyusunan kegiatan statistik merupakan penemuan, penyempurnaan, atau pembaharuan suatu metode atau teknik statistik yang telah diakui dan atau digunakan dalam kegiatan statistik. Inovasi tersebut dituangkan dalam bentuk naskah ilmiah yang berisi latar belakang, permasalahan, studi literatur, metodologi, pembahasan inovasi, kesimpulan, rekomendasi dan daftar pustaka/referensi. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 7,900 PELAKSANA : Statistisi Utama

III.A.2. Membuat Inovasi Statistik dalam rangka Penyusunan Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Naskah hasil inovasi statistik berupa hardcopy dan softcopy yang dilegalisasi oleh atasan dan surat keterangan pengakuan hasil inovasi oleh instansi pembina jabatan fungsional statistisi. CONTOH : Dr. Joko, Statistisi Utama, melakukan pengkajian untuk memperbaharui penghitungan inflasi. Setelah dikaji mulai aspek pengambilan sampel, pengumpulan data, pengolahan sampai dengan metode penghitungan. Joko memberikan rekomendasi parbaikan pada metode penghitungan Indeks yang diakui instansinya. Dengan Laporan Kegiatan ini Maka Joko memperoleh angka kredit 1 x 7,900 = 7,900.

III.A.3. Membuat Estimasi Parameter dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (1) PENJELASAN Membuat estimasi parameter dalam rangka penyusunan statistik kelembagaan adalah menyusun estimasi karakteristik populasi (parameter) berdasarkan hasil survei/observasi dan mengevaluasi hasilnya. Termasuk kegiatan ini adalah estimasi PDB/PDRB dan membuat angka ramalan data statistik. SATUAN HASIL : Paket Estimasi ANGKA KREDIT : 0,600 PELAKSANA : Statistisi Muda

III.A.3. Membuat Estimasi Parameter dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (2) BUKTI FISIK : Laporan estimasi parameter berisi ringkasan metode, hasil dan evaluasi estimasi yang dilegalisasi oleh atasan. CONTOH : Dr. Arifin, Statistisi Madya, menghitung estimasi parameter hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2012 untuk menyusun Statistik Kesejahteraan Rakyat 2012, maka Arifin memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,600 = 0,600.

III.A.4. Membuat Outline untuk Publikasi PENJELASAN Outline adalah inti dari sebuah tulisan atau rencana penulisan. Membuat outline untuk publikasi adalah menyusun rencana penulisan untuk sebuah publikasi hasil kegiatan statistik. SATUAN HASIL : Buku (naskah outline) ANGKA KREDIT : 0,360 PELAKSANA : Statistisi Muda BUKTI FISIK : Laporan penyusunan outline dan dilampiri outline yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Rini, M.Si, Statistisi Muda, menyusun outline publikasi profil gender di Provinsi Sumatera Selatan, maka Rini memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,360 = 0,360.

III.A.5. Mengumpulkan Literature/Referensi untuk Publikasi (1) PENJELASAN Literature/referensi adalah sumber acuan atau rujukan, berupa buku atau laman resmi suatu institusi. Mengumpulkan literature/referensi untuk publikasi adalah mengumpulkan sumber acuan atau rujukan yang terkait dengan topik publikasi dan dituliskan dalam daftar pustaka. SATUAN HASIL : Buku (daftar pustaka) ANGKA KREDIT : 0,360 PELAKSANA : Statistisi Muda

III.A.5. Mengumpulkan Literature/Referensi untuk Publikasi (2) BUKTI FISIK : Laporan pengumpulan literature/referensi dan dilampiri daftar pustaka yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Evi, SST, Statistisi Muda, mengumpulkan beberapa bahan kajian untuk digunakan dalam penyusunan publikasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), maka Evi memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,360 = 0,360.

PENJELASAN ANALISIS Analisis adalah penguraian suatu pokok/topik atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan, Analisi Statistik adalah analisis yang menggunakan metode statistik, Sitematika penulisan analisis memuat minimal abstraksi, pendahuluan, permasalahan, metodologi, pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka/eferensi.

III.A.6. Melakukan Analisis Sederhana Lintas Sektor (1) PENJELASAN Analisis statistik sederhana lintas sektor adalah penguraian lebih dari satu sektor atas berbagai bagian dan penelaahan yang saling terkait untuk memperoleh gambaran yang jelas. Yang dimaksud dengan sektor adalah lingkup permasalahan yang dianalisis. Contoh: sektor pendidikan, sektor tenaga kerja, sektor perdagangan, sektor pertanian, dan lain-lain. Jumlah halaman minimal 25 halaman Jika analisis sederhana lintas sektor berupa buku dengan sistematika penulisan analisis tidak sesuai ketentuan diberikan nilai 50 persen dari 1,900 Jika analisis sederhana lintas sektor merupakan bagian dari buku atau berupa ulasan singkat minimal 3 halaman maka diberikan nilai 10 persen dari 1,900

III.A.6. Melakukan Analisis Sederhana Lintas Sektor (2) SATUAN HASIL : Buku (naskah) ANGKA KREDIT : 1,900 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan penyusunan analisis statistik sederhana lintas sektor dan dilampiri dengan fotocopy buku (naskah) yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Dwi, S.Si., Statistisi Pertama, menyusun publikasi analisis jender dikaitkan dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan pendidikan sebanyak 35 halaman dan memenuhi ketentuan sistematika penulisan analisis, maka Dwi memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,900 = 1,900

III.A.7. Melakukan Analisis Mendalam (1) A. Satu Sektor PENJELASAN : Analisis Statistik Mendalam Satu Sektor adalah penelaahan dan penguraian secara mendalam dengan menggunakan metode statistik inferens atas data satu sektor hingga menghasilkan simpulan-simpulan. SATUAN HASIL : Buku ANGKA KREDIT : 3,200 PELAKSANA : Statistisi Muda Jumlah halaman minimal 40 halaman

III.A.7. Melakukan Analisis Mendalam (2) BUKTI FISIK : Laporan penyusunan analisis statistik mendalam satu sektor dan dilampiri dengan fotokopi buku yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Ahmad, S.Si, Statistisi Muda, menyusun analisis secara mendalam hasil Survei Kebahagiaan 2012 dan memenuhi ketentuan sistematika penulisan analisis sebanyak 58 halaman, maka Ahmad memperoleh angka kredit sebesar 1 x 3,200 = 3,200

III.A.7. Melakukan Analisis Mendalam (3) B. Lintas Sektor PENJELASAN : Analisis Statistik Mendalam Lintas Sektor adalah penelaahan dan penguraian secara mendalam dengan menggunakan metode statistik inferens atas data lintas sektor hingga menghasilkan simpulan-simpulan. SATUAN HASIL : Buku ANGKA KREDIT : 4,800 PELAKSANA : Statistisi Madya Jumlah halaman minimal 50 halaman

III.A.7. Melakukan Analisis Mendalam (4) BUKTI FISIK : Laporan penyusunan analisis statistik mendala lintas sektor dan dilampiri dengan fotokopi buku yang dilegalisasi oleh atasan CONTOH : Dr. Ali Suwarno, Statistisi Madya, membuat analisis secara mendalam Keparahan Kemiskinan 2012 dan memenuhi ketentuan sistematika penulisan analisis sebanyak 65 halaman, maka Ali Suwarno memperoleh angka kredit sebesar 1 x 4,800 = 4,800

III.A.8. Melakukan Kajian Lengkap Terhadap Organisasi dan Lingkungan Organisasi dalam rangka Menentukan Kebutuhan Organisasi Terhadap Data Statistik (1) PENJELASAN Kajian lengkap merupakan suatu kajian terhadap kebutuhan data statistik suatu organisasi dilihat dari beberapa aspek meliputi jenis data, sumber daya manusia, sistem, organisasi, dan sebagainya. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 25,000 PELAKSANA : Statistisi Utama

III.A.8. Melakukan Kajian Lengkap Terhadap Organisasi dan Lingkungan Organisasi dalam rangka Menentukan Kebutuhan Organisasi Terhadap Data Statistik (1) BUKTI FISIK : Naskah final hasil kajian lengkap berupa hardcopy dan softcopy CONTOH : Dr. Thoman Pardosi, Statistisi Utama, bersama 3 (tiga) anggota tim lainnya membuat kajian akademis dalam rangka penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2015- 2019, maka Dr. Thoman Pardosi memperoleh angka kredit sebesar 1 x 40% x 25,000 = 10,000. Sedangkan ketiga anggota lainnya masing-masing memperoleh angka kredit sebesar 1 x 20% x 25,000 = 5,000.

III.B. PENGEMBANGAN STATISTIK (1) KEGIATAN YANG DINILAI Mengembangkan Metodologi Kegiatan Statistik. (Stat. Madya, AK : 4,500) Memberikan Konsultasi Statistik dalam Rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan. (Stat. Pertama – Stat. Madya, AK : 0,200 – 0,450) Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik. (Stat. Pertama – Stat. Madya, AK : 0,050 – 0,540) Memberikan Pengarahan Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan. (Stat. Pertama – Stat. Madya, AK : 0,050 – 0,090) Melakukan Penyebarluasan Hasil Pengumpulan Data Statistik dalam rangka Evaluasi Kegiatan Kelembagaan dalam Bidang Statistik. (Stat. Pertama – Stat. Madya, AK : 0,040 – 0,090)

III.B. PENGEMBANGAN STATISTIK (2) KEGIATAN YANG DINILAI Membuat Indikator Statistik Baru. (Stat. Utama, AK : 1,500) Menyusun Rencana Induk (Master Plan) Sistem Statistik Nasional (SSN). (Stat. Utama, AK : 25,000) Melakukan Revitalisasi Rencana Induk SSN Sesuai Kemajuan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan. (Stat. Utama, AK : 10,000) Melakukan Evaluasi SSN yang sedang Berjalan. (Stat. Utama, AK : 10,000) Melakukan Kajian Terhadap Perkembangan dan Pemanfaatan Statistik Secara Internasional. (Stat. Utama, AK. 5,000)

III.B.1. Mengembangkan Metodologi Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Mengembangkan metodologi kegiatan statistik adalah upaya meningkatkan/menyempurnakan metodologi kegiatan statistik melalui suatu kajian secara mendalam dengan tujuan mendapatkan atau menemukan suatu kesimpulan dan rekomendasi metodologi yang lebih tepat disertai dengan rencana aksi. Naskah pengembangan metodologi minimum memuat latar belakang, permasalahan, metodologi, pembahasan, kesimpulan, rekomendasi, dan daftar pustaka/referensi. SATUAN HASIL : Naskah Metode ANGKA KREDIT : 4,500 PELAKSANA : Statistisi Madya

III.B.1. Mengembangkan Metodologi Kegiatan Statistik (2) BUKTI FISIK : Naskah hasil kajian statistik berupa hardcopy dan softcopy CONTOH : Aryago, M.Si, Statistisi Madya, melakukan pengembangan metodologi penetapan rumah tangga miskin dari metode yang sebelumnya menggunakan 14 variabel menjadi 20 variabel, maka Aryago memperoleh angka kredit sebesar 1 x 4,500 = 4,500.

III.B.2. Memberikan Konsultasi Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (1) PENJELASAN Memberikan konsultasi statistik dalam rangka penyusunan statistik kelembagaan adalah kegiatan memberikan masukan dan bimbingan/asistensi dalam penerapan ilmu statistik yang meliputi antara lain penyiapan pengumpulan data, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data dengan tujuan penyempurnaan dan pengembangan statistik kelembagaan. Menengah Angka Kredit : 0,200 Pelaksana : Statistisi Pertama Lanjutan Angka Kredit : 0,300 Pelaksana : Statistisi Muda

III.B.2. Memberikan Konsultasi Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (2) c. Khusus Angka Kredit : 0,450 Pelaksana : Statistisi Madya SATUAN HASIL : Pertemuan (Paket konsultasi) BUKTI FISIK : Laporan pemberian konsultasi statistik kelembagaan tingkat menengah/lanjutan/khusus yang dilegalisasi atasan. CONTOH : Sri Astuti, M.Si., Statistisi Muda, memberikan konsultasi statistik lanjutan dalam rangka penyusunan Statistik Pertanian di Departemen Pertanian. Dengan laporan ini, maka Sri Astuti memperoleh angka Kredit sebesar 1 x 0,300 = 0,300

III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik (1) A. Dasar PENJELASAN : Menyiapkan materi pengarahan statistik dasar adalah kegiatan membuat atau menyusun naskah materi statistik tingkat dasar. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 0,050 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan tentang penyusunan materi pengarahan statistik tingkat dasar dan dilampiri dengan naskah pengarahan yang dilegalisasi atasan.

III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik (2) CONTOH : Sumarsono S.S.T., Statistisi Pertama, menyiapkan naskah/materi pengarahan yang berisi tentang tata cara pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan pada pengarahan tentang kegiatan statistik. maka Sumarsono memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,050 = 0,050.

III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik (3) B. Menengah PENJELASAN : Menyiapkan materi pengarahan statistik menengah adalah kegiatan membuat atau menyusun naskah materi statistik tingkat menengah. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 0,100 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan tentang penyusunan materi pengarahan statistik tingkat menengah dan dilampiri dengan naskah pengarahan yang dilegalisasi atasan.

III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik (4) CONTOH : Sugiyanto S.S.T., Statistisi Pertama, menyiapkan materi pengarahan tentang metode penghitungan angka ramalan produksi padi menggunakan regresi bivariate, maka Sugiyanto memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,100 = 0,100.

III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik (5) C. Lanjutan PENJELASAN : Menyiapkan materi pengarahan statistik lanjutan adalah kegiatan membuat atau menyusun naskah materi statistik tingkat lanjutan. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 0,300 PELAKSANA : Statistisi Muda BUKTI FISIK : Laporan tentang penyusunan materi pengarahan statistik tingkat lanjutan dan dilampiri dengan naskah pengarahan yang dilegalisasi atasan.

III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik (6) CONTOH : Rahmat, M.Sc, Statistisi Muda, menyiapkan materi pengarahan statistik tingkat lanjutan dalam rangka penyusunan estimasi pertumbuhan kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan dengan metode time series, maka Rahmat memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,300 = 0,300

III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik (7) D. Khusus PENJELASAN : Menyiapkan materi pengarahan statistik khusus adalah kegiatan membuat atau menyusun naskah materi statistik tingkat khusus. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 0,540 PELAKSANA : Statistisi Madya BUKTI FISIK : Laporan tentang penyusunan materi pengarahan statistik tingkat khusus dan dilampiri dengan naskah pengarahan yang dilegalisasi atasan.

III.B.3. Menyiapkan Materi Pengarahan Statistik (8) CONTOH : Karmaji, M.Sc., Statistisi Madya, menyiapkan materi pengarahan statistik tingkat khusus dalam rangka penyusunan indeks kebahagiaan dengan menggunakan metode Structural Equation Model, maka Karmaji memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,540 = 0,540.

III.B.4. Memberikan Pengarahan Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (1) A. Dasar PENJELASAN : Memberikan pengarahan statistik dasar adalah kegiatan menyampaikan materi statistik tingkat dasar. SATUAN HASIL : Pertemuan (hari pertemuan) ANGKA KREDIT : 0,040 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan tentang penyampaian materi statistik tingkat dasar yang dilegalisasi atasan CONTOH : Dodi Hermawan, S.S.T., Statistisi Pertama, menyampaikan materi statistik tentang metode pengumpulan data jumlah ternak di Kabupaten Temanggung, maka Dodi Hermawan memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,04 = 0,04.

III.B.4. Memberikan Pengarahan Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (2) B. Menengah PENJELASAN : Memberikan pengarahan statistik menengah adalah kegiatan menyampaikan materi statistik tingkat menengah. SATUAN HASIL : Pertemuan (hari pertemuan) ANGKA KREDIT : 0,050 PELAKSANA : Statistisi Pertama BUKTI FISIK : Laporan tentang penyampaian materi statistik tingkat menengah yang dilegalisasi atasan CONTOH : Dinata, S.S.T., Statistisi Pertama, menyampaikan materi pengarahan tentang metode penghitungan angka ramalan produksi padi menggunakan regresi bivariate, maka Dinata memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,050 = 0,050.

III.B.4. Memberikan Pengarahan Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (3) C. Lanjutan PENJELASAN : Memberikan pengarahan statistik lanjutan adalah kegiatan menyampaikan materi statistik tingkat lanjutan. SATUAN HASIL : Pertemuan (hari pertemuan) ANGKA KREDIT : 0,060 PELAKSANA : Statistisi Muda BUKTI FISIK : Laporan tentang penyampaian materi statistik tingkat lanjutan yang dilegalisasi atasan.

III.B.4. Memberikan Pengarahan Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (4) CONTOH : Haryati, M.Sc, Statistisi Muda, menyampaikan materi pengarahan statistik tingkat lanjutan dalam rangka penyusunan estimasi pertumbuhan kendaraan bermotor di Dinas Perhubungan dengan metode time series, maka Haryati memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,060 = 0,060.

III.B.4. Memberikan Pengarahan Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (5) D. Khusus PENJELASAN : Memberikan pengarahan statistik lanjutan adalah kegiatan menyampaikan materi statistik tingkat khusus. SATUAN HASIL : Pertemuan (hari pertemuan) ANGKA KREDIT : 0,090 PELAKSANA : Statistisi Madya BUKTI FISIK : Laporan tentang penyampaian materi statistik tingkat khusus yang dilegalisasi atasan.

III.B.4. Memberikan Pengarahan Statistik dalam rangka Penyusunan Statistik Kelembagaan (6) CONTOH : Fahri, M.Sc., Statistisi Madya, menyampaikan materi pengarahan statistik tingkat khusus dalam rangka penyusunan indeks kebahagiaan dengan menggunakan metode Structural Equation Model, maka Fahri memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,090 = 0,090.

III.B.5. Melakukan Penyebarluasan Hasil Pengumpulan Data Statistik dalam rangka Evaluasi Kegiatan Kelembagaan dalam Bidang Statistik (1) PENJELASAN Melakukan penyebarluasan hasil pengumpulan data statistik dalam rangka evaluasi kegiatan kelembagaan dalam bidang statistik adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan hasil suatu kegiatan statistik yang berguna untuk lembaga yang bersangkutan. Menengah Angka Kredit : 0,040 Pelaksana : Statistisi Pertama Lanjutan Angka Kredit : 0,060 Pelaksana : Statistisi Muda

III.B.5. Melakukan Penyebarluasan Hasil Pengumpulan Data Statistik dalam rangka Evaluasi Kegiatan Kelembagaan dalam Bidang Statistik (2) c. Khusus Angka Kredit : 0,090 Pelaksana : Statistisi Madya SATUAN HASIL : Pertemuan BUKTI FISIK : Laporan penyebarluasan hasil pengumpulan data statistik kelembagaan tingkat menengah/lanjutan/ khusus yang dilegalisasi atasan CONTOH : Dalam rangka sosialisasi hasil pengumpulan data perho- telan, Sumanto S.Si., Statistisi Pertama, menyampaikan sosialisasi ini kepada Diparda DKI dan Bappeda setempat selama 2 hari. Materi yang disam-paikan antara lain tentang tingkat penghunian kamar hotel (TPK) dikaitkan dengan situasi pariwisata di Yogya-karta. Dengan laporan kegiatan ini, maka Sumanto memperoleh angka kredit sebesar 2 x 0,040 = 0,080.

III.B.6. Membuat Indikator Statistik Baru PENJELASAN Indikator statistik adalah ukuran kuantitatif yang merepresentasikan data statistik untuk waktu, tempat dan karakteristik lain yang spesifik dan dapat diperbandingkan. Indikator statistik baru adalah indikator statistik yang sebelumnya belum ada atau belum digunakan dalam rangka analisis hasil kegiatan statistik SATUAN HASIL : Pedoman ANGKA KREDIT : 1,500 PELAKSANA : Statistisi Utama

III.B.6. Membuat Indikator Statistik Baru BUKTI FISIK : Naskah kertas kerja (working paper) berupa hardcopy dan softcopy CONTOH : Dr. Adi Nugroho, Statistik Utama, membuat 10 indikator baru dalam penyusunan indeks kesejahteraan petani. Maka Adi Nugroho mendapatkan angka kredit sebesar 10 x 1,500 = 15,000.

III.B.6. Membuat Indikator Statistik Baru BUKTI FISIK : Naskah kertas kerja (working paper) berupa hardcopy dan softcopy CONTOH : Dr. Adi Nugroho, Statistik Utama, membuat 10 indikator baru dalam penyusunan indeks kesejahteraan petani. Maka Adi Nugroho mendapatkan angka kredit sebesar 10 x 1,500 = 15,000.

III.B.7. Mengembangkan Metodologi Kegiatan Statistik (1) PENJELASAN Sistem Statistik Nasional (SSN) adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur kebutuhan data statistik, sumber daya, metode (sensus, survei, observasi, kompilasi, dan sebagainya), sarana dan prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi, perangkat hukum, dan forum masyarakat statistik yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk totalitas penyelenggaraan statistik. SSN adalah dokumen resmi. Dalam SSN, BPS bertindak selaku inisiator dalam rangka Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Standardisasi (KISS) di Indonesia. Menyusun rencana induk adalah menyusun rencana pokok/dasar secara menyeluruh suatu kegiatan dalam waktu tertentu. Misalnya Sigma Plan BPS tahun 2010-2015.

III.B.7. Mengembangkan Metodologi Kegiatan Statistik (2) SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 25,000 PELAKSANA : Statistisi Utama BUKTI FISIK : Naskah rencana induk berupa hardcopy dan softcopy CONTOH : Dr. Purnomo, Statistisi Utama, sebagai koordinator penyusunan rencana induk kebutuhan statistik di bidang pertanian bersama 3 orang anggota, maka Dr. Purnomo memperoleh angka kredit sebesar 1 x 40% x 25,000 = 10,000. Sedangkan ketiga anggota lainnya masing-masing memperoleh angka kredit sebesar 1 x 20% x 25,000 = 5,000.

III.B.8. Melakukan Revitalisasi Rencana Induk SSN Sesuai Kemajuan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan (1) PENJELASAN Revitalisasi adalah upaya untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali suatu program kegiatan yang sebelumnya kurang terberdaya atau kurang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan yang dilakukan meliputi merancang revitalisasi dan menyusun naskah yang memuat gagasan serta terlibat langsung dalam kegiatan revitalisasi tersebut. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 10,000 PELAKSANA : Statistisi Utama

III.B.8. Melakukan Revitalisasi Rencana Induk SSN Sesuai Kemajuan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan (2) BUKTI FISIK : Naskah revitalisasi dan surat keterangan keterlibatan statistisi dalam kegiatan revitalisasi dari atasan CONTOH : Dr. Aliktipo, Statistisi Utama, bersama dengan 3 orang anggota dalam rangka revitalisasi SSN, merancang pengembangan pengumpulan data perusahaan melalui e-survey dan menyusun naskah serta terlibat langsung dalam pelaksanaannya, maka Dr. Aliktipo memperoleh angka kredit sebesar 1 x 40% x 10,000 = 4,000. Sedangkan ketiga anggota lainnya masing-masing memperoleh angka kredit sebesar 1 x 20% x 10,000 = 2,000.

III.B.9. Melakukan Evaaluasi SSN yang sedang Berjalan (1) PENJELASAN Melakukan evaluasi SSN yang sedang berjalan adalah melakukan penilaian untuk menentukan kualitas SSN yang sedang berjalan terhadap berbagai faktor yang berpengaruh (penghambat, peluang, kelemahan, kelebihan) sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melakukan penyempurnaan/revitalisasi. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 10,000 PELAKSANA : Statistisi Utama

III.B.9. Melakukan Evaluasi SSN yang sedang Berjalan (2) BUKTI FISIK : Naskah evaluasi dan surat tugas dari atasan CONTOH : Rusanti, Phd., Statistisi Utama, bersama dengan 3 orang anggota dalam rangka evaluasi komponen SSN, mengkaji kegiatan survei harga melalui e-survey yang telah berjalan, maka Rusanti, Phd. memperoleh angka kredit sebesar 1 x 40% x 10,000 = 4,000. Sedangkan ketiga anggota lainnya masing-masing memperoleh angka kredit sebesar 1 x 20% x 10,000 = 2,000.

III.B.10. Melakukan Kajian Terhadap Perkembangan dan Pemanfaatan Statistik Secara Nasional (1) PENJELASAN Melakukan kajian terhadap perkembangan dan pemanfaatan statistik secara internasional adalah melakukan kajian yang mencakup aspek metodologi dan aspek penggunaan/pemanfaatan data statistik dalam lingkup beberapa negara. Kajian tersebut dituangkan dalam bentuk naskah yang berisi latar belakang, permasalahan, studi literatur, metodologi, pembahasan, kesimpulan, rekomendasi, dan daftar pustaka/referensi. SATUAN HASIL : Naskah ANGKA KREDIT : 5,000 PELAKSANA : Statistisi Utama

III.B.10. Melakukan Kajian Terhadap Perkembangan dan Pemanfaatan Statistik Secara Nasional (1) BUKTI FISIK : Naskah kajian berupa hardcopy dan softcopy CONTOH : Dr. Azhari, Statistisi Utama, mengkaji metode pengumpulan data harga konsumen di beberapa negara ASEAN, maka Azhari memperoleh angka kredit sebesar 1 x 5,000 = 5,000.