Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK BERPIKIR KREATIF Pertemuan 8 Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu merumuskan definisi berpikir kreatif
KREATIVITAS Kreativitas dapat diartikan sebagai : “kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas) dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi, mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan.”
KREATIVITAS Kreativitas dapat dipandang sebagai suatu kemampuan, sikap, dan proses, yaitu : A. KEMAMPUAN Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan kembali ide-ide yang ada.
KREATIVITAS B. SIKAP Kemampuan diri untuk melihat perubahan dan kebaruan, suatu keinginan untuk bermain dengan ide-ide dan kemungkinan-kemungkinan, kefleksibelan pandangan, sifat menikmati kebaikan, sambil mencari cara-cara untuk memperbaikinya. C. PROSES Suatu kegiatan yang terus-menerus memperbaiki ide-ide dan solusi-solusi dengan membuat perubahan yang bertahap dan memperbaiki karya-karya sebelumnya.
KREATIVITAS Kemampuan Kreatif : Merupakan hasil belajar yang terungkap dalam kemampuan berpikir kreatif & sikap kreatif. Diartikan sebagai tingkat kesanggupan berpikir untuk menemukan sebanyak-banyaknya, seberagam mungkin dan relevan, jawaban atas suatu masalah, lentur, asli dan terinci, berdasarkan data dan informasi yang tersedia.
BERPIKIR KREATIF Kreativitas merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang dilakukan oleh seseorang. Berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, penemuan baru, dan seni baru. Orang yang berpikir kreatif akan selalu berusaha memperoleh sesuatu yang baru.
BERPIKIR KREATIF Dinamakan berpikir divergen/lateral : Menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan. Terdapat banyak jawaban yang diajukan untuk memecahkan persoalan yang dimunculkan dan pikiran itu didorong untuk menyebar jauh dan meluas mencari pemecahan masalah.
BERPIKIR KREATIF
BERPIKIR KREATIF Dalam berpikir kreatif, tidak boleh terlalu cepat memberikan evaluasi terhadap ide-ide yang muncul dan membuangnya meskipun ide itu kurang berat. Sebaiknya ide itu dicatat dan pada akhir periode barulah dilakukan evaluasi tentang setiap ide tersebut. Untuk dapat berpikir kreatif dengan baik, diperlukan keberanian dan keyakinan pada diri sendiri.
HAMBATAN KREATIVITAS Menurut James L. Adams dalam Conceptual Blockbusting (1986) : 1. Hambatan Persepsi 2. Hambatan Emosi 3. Hambatan Kultural 4. Hambatan Lingkungan 5. Hambatan Intelektual
HAMBATAN KREATIVITAS 1. Hambatan Persepsi Penyebab manusia mengalami kesulitan untuk secara jelas mempersepsikan masalah/informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapinya. Jenis hambatan ini : Pola pikir stereotip; Membatasi masalah secara berlebihan; Terlalu banyak/sedikit informasi.
HAMBATAN KREATIVITAS 2. Hambatan Emosi Sangat mengganggu kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah melalui berbagai cara, contoh : Takut mengambil resiko; Tidak menyukai ketidakpastian; Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan; Kurang tantangan; Terburu-buru.
HAMBATAN KREATIVITAS 3. Hambatan Kultural Terjadi bila kita dihadapkan pada seperangkat pola kultural di lingkungan tempat tinggal kita. Ketakutan untuk menjadi berbeda dengan yang lain, atau Takut mengambil tindakan/mengemukakan gagasan yang kemungkinan akan dianggap kontroversial oleh masyarakat sekitar.
HAMBATAN KREATIVITAS 4. Hambatan Lingkungan Dapat ditimbulkan oleh lingkungan sosial, budaya, dan fisik yang melingkupi kita. Iklim/budaya suatu lembaga dapat menjadikan penghambat/perangsang kreativitas dalam mengupayakan lingkungan yang kondusif terhadap kreativitas.
HAMBATAN KREATIVITAS 4. Hambatan Lingkungan Beberapa penghambat : Tidak ada kerjasama dan rasa saling percaya antara tim kerja; Alasan bersifat otokratik, tidak menghargai pendapat orang lain selain pendapatnya sendiri; Gangguan, misalnya telepon, tamu yang tidak putus-putus, ruang kerja yang riuh rendah; Kurangnya dukungan untuk mematangkan gagasan; Penekanan yang berlebihan pada aspek kebersamaan/persaingan.
HAMBATAN KREATIVITAS 5. Hambatan Intelektual Biasanya disebabkan oleh pilihan mental yang tidak efisien/keenganan untuk menggunakan cara atau pendekatan baru, misal : Kecenderungan yang sangat kuat untuk menggunakan metodologi/cara lama yang dulu pernah terbukti efektif; Terlalu mengandalkan logika; Enggan menggunakan intuisi; Terlalu mengandalkan statistik dan pengalaman masa lalu, sehingga gagasan-gagasan baru terlalu cepat diberi penilaian.