MAKNA MASALAH DALAM KONTEKS KEBIJAKAN PUBLIK
PEMAHAMAN: PENYAMAAN PERSEPSI: Makna Masalah/Problema; Identifikasi Masalah; Kriteria masalah; Perumusan masalah; Tujuan pemecahan masalah; Masalah dan Tantangan Pendidikan; Konsepsi Kebijakan; Policy Comprehensiveness.
MASALAH DALAM KEBIJAKAN: 1. MAKNA MASALAH ATAU PROBLEMA 2. IDENTIFIKASI MASALAH-MASALAH MENDASAR 3. KRITERIA MASALAH 4. MERUMUSKAN MASALAH 5. TUJUAN
MAKNA MASALAH MASALAH ADALAH KESENJANGAN ATAU GAP ANTARA KONDISI YANG DIHARAPKAN DENGAN KONDISI NYATA YANG DIHADAPI MASALAH BERBENTUK KESULITAN,HAMBATAN DAN RINTANGAN MASALAH DALAM KEBIJAKAN MEMERLUKAN SOLUSI
MAKNA MASALAH ( Lanjutan 1 ) MASALAH DALAM KEBIJAKAN ADALAH MASALAH YANG MENYENTUH KEPENTINGAN ORANG BANYAK ATAU PUBLIK BILA MASALAH INI TIDAK DICARIKAN SOLUSI MAKA AKAN BERKEMBANG SEDEMIKIAN RUPA YANG SEMAKIN MERUGIKAN PUBLIK, TERJADI KEKACAUAN (CHAOS).
MAKNA MASALAH ( Lanjutan 2 ) MASALAH MENDASAR ITU SEPERTI: KELANGKAAN BBM,KENAIKAN HARGA YANG TAK TERKENDALI, MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN, KEMISKINAN DALAM PENDIDIKAN, INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN YANG RUSAK DAN TIDAK LAYAK PAKAI, APM YANG RENDAH, DLL. MASALAH TERSEBUT MEMERLUKAN SOLUSI DALAM BENTUK EKBIJAKAN PUBLIK
IDENTIFIKASI MASALAH MASALAH DAPAT DIIDENTIFIKASI MELALUI ANALISIS TERHADAP INFORMASI YANG KREDIBLE : MELALUI PENGAMATAN LANGSUNG SURVEY, RESEARCH, LAPORAN-LAPORAN, Dsb.
IDENTIFIKASI MASALAH (Lanjutan 1) INFORMASI HASIL ASSESMENT DIKAJI UNTUK MENEMUKAN MASALAH MENDASAR YANG MENYENTUH KEPENTINGAN PUBLIK MASALAH-MASALAH TERSEBUT DIBUAT DALAM LONG LIST DAN DISARING MENJADI SHORT LIST MASALAH TSB DIPILIH MANA YG PALING PRIORITAS.
RUMUSAN MASALAH MASALAH DALAM SHORT LIST DIRUMUSKAN DALAM KALIMAT PERNYATAAN YANG JELAS DALAM BAHASA YANG SEDERHANA, SPESIFIK DAN LUGAS/ BENAR PERNYATAAN MASALAH DAPAT DIDUKUNG OLEH DATA YANG DAPAT DIPERCAYA
RUMUSAN MASALAH ( Lanjutan 1 ) RUMUSAN TERDIRI DARI PERNYATAAN MASALAH DAN URAIAN MASALAH DENGAN DATA DATA DAPAT DISAJIKAN DALAM GRAFIK DAN ATAU TABEL DATA HARUS DISEBUTKAN SUMBERNYA
KRETERIA MASALAH KRETERIA MASALAH ADALAH: MENYENTUH KEPENTINGAN PUBLIK JELAS DAN SPESIFIK, DIRUMUSKAN DALAM BAHASA YANG BAIK DAN BENAR, SUBSTANSI JELAS DAN SPESIFIK DAN KATA-KATA YANG DIPILIH LUGAS DAN MUDAH DIMENGERTI MENGANDUNG DAMPAK JANGKA JAUH
TUJUAN TUJUAN HARUS DICAPAI BILA SOLUSI TERHADAP MASALAH DITEMUKAN DAN DAPAT DILAKSA-NAKAN TUJUAN HARUS DIRUMUSKAN JELAS DAN SPESIFIK TUJUAN DAPAT DIURAIKAN KE DALAM OBJEK DAN SASARAN
TUJUAN ( Lanjutan 1 ) TUJUAN ADALAH ARAH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TUJUAN HARUS BERMAKNA BAGI PUBLIK TUJUAN BILA DIUKUR DAN DI MATCH DENGAN MASALAH, MAKA MASALAH ITU MEMANG TERSELESAIKAN, BAIK SEBAGIAN MAUPUN SELURUHNYA
MASALAH & TANTANGAN PENDIDIKAN Tantangan Pendidikan tdk semata-mata datang dr sistem pendidikan secara internal, bahkan yg lebih banyak adalah tantangan eksternal dr sistem pendidikan itu sendiri; Tantangan eksternal dr sistem pend seharusnya, merupakan sumber aspirasi yg paling utama dlm mela-kukan perubahan dan pembaharuan sistem pend secara internal;
Lanjutan (1 ) Jika itu dilakukan, pendidikan tidak akan terus mendapat tudingan mem-bangun pulau sendiri (building its own island ); Dg memperhatikan tuntutan eks mk akan muncul tantangan dan masalah pendidikan;
Lanjutan ( 2 ) Tantangan masa depan bg sisdiknas tdk semata-mata menyangkut bgm meningkatkan mutu dan efisiensi pend secara internal (internal efficiency), tetapi bahkan yg lebih esensial adalah menyangkut bgm meningkatkan kesesuaian pend dg bidang-bidang kehidupan lain (external efficiancy); Ace Suryadi (2009;1)
KONSEPSI KEBIJAKAN Secara konseptual kebijakan hrs dpt membantu merealisasikan tuntutan / kebutuhan manusia, a.l.: Kekuasaan ( POWER ): yaitu keikut sertaan dlm pengambilan keputusan Pencerahan dr kebodohan (ENLIGHTENMENT),yaitu pemahaman, pengetahuan informasi;
Lanjutan ( 1 ) 3. Kekayaan (WEALTH), yaitu pengha-silan dan hak milik; 4. Kesejahteraan ( WELL-BEING), yaitu kesehatan, rasa aman, kenyamanan, dan keselamatan; 5. Keterampilan (SKILL), yaitu kemahiran dlm melaksanakan tugas;
Lanjutan ( 2 ) 6. Perasaan kasih sayang (AFFECTION), yaitu cinta kasih, persahabatan, kesetiaan, dan solidaritas; 7. Penghargaan (RESPECT), yaitu: kehormatan, status, reputasi, dan nondiskriminasi; 8. Kejujuran (RECTITUDE), yaitu kecocokan dg standar etik dan keagamaan.
POLICY COMPREHENSIVENESS Kekomprehensipan kebijakan dimani-festasikan dlm pertanyaan berikut: 1. Tujuan dan tata nilai yg bagaimana yg akan dicapai dan siapa yg akan mencapai tujuan itu ? 2. Kecenderungan apakah yg mempengaruhi pencapaian tata nilai itu ?
Lanjutan ( 1 ) 3. Dimanakah kemungkinan mulai timbulnya masalah? 4. Faktor-faktor apakah yg menyebab- kan masalah tersebut timbul ? 5. Bagaimanakah faktor tsb mempe- ngaruhi dan mendorong terjadinya masalah tsb ?
Lanjutan ( 2 ) 6. Kemanakah arah atau perkembangan yg kelihatannya akan terjadi di masa depan, terutama bila tdk dilakukan intervensi ? 7. Intervensi apa yg dpt dilakukan utk mengubah arah agar tujuan tercapai, seperti yg diharapkan dan untuk siapa intervensi itu di lakukan ?
Lanjutan ( 3 ) 8. Siapa yg hrs dilibatkan dlm melakukan intervensi agar tujuan yang ingin diwujudkan tercapai 9. Bgm merumuskan sasaran-sasaran yg jelas agar mudah menditeksi apakah kebijakan yg dilaksanakan mengarah kpd pencapaian tujuan yg diinginkan atau tidak.
Lanjutan ( 4 ) 10. Daya dukung apa yg hrs dipersiapkan agar tujuan kebijakan dpt diwujudkan dg tepat 11. Dukungan politik yg bgm yg dibutuhkan agar kebijakan dpt dilaksanakan dengan baik 12. Bgm alat ukur yg tepat dirumuskan agar tk ketercapaian kebijakan tdk bias.