GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
GANGGUAN KONSEP DIRI Pengertian Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Gangguan Seksual & Gangguan Tidur
SUICIDE BEHAVIOR.
Gangguan Identitas Jenis Kelamin
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 10. Di identifikasi pada tahun 1943 Oleh psikiater, Leo Kanner 2 ciri penting, yaitu extreme aloness dan keinginan mempertahankan.
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Editor : Nurul Misbah, SKM
ASPEK SEXUALITAS dalam keperawatan
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Perkembangan psikososial anak-anak awal
Perkembangan Psikososial Usia 1-3 Tahun
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
PERKEMBANGAN AFEKTIF (EMOSI, NILAI, MORAL DAN SIKAP) DAN PERKEMBANGAN RELIGUIUS oleh : Intan Galuh Rendani ( ) Nur Lita Avriani ( )
Perilaku Seksual dan Hubungannya dengan Kesehatan
Reproduksi Sehat, Hidup Bahagia
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
PENGAMPUNAN: BERDAMAI DENGAN MASA LALU DAN MERAJUT MASA DEPAN
Klimakterium dan menapause
KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
Siklus Reaksi Seksual.
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DAN SEKSUALITAS PADA LANSIA
BLOK 1.6 : SIKLUS KEHIDUPAN
Sadomasokisme Kelompok 2.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Fildzah Ghaisani Sabilla Anggiaputri XII IPA 1
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Stres....
GANGGUAN PSIKOSEKSUAL
DISPAREUNIA . A. Pengertian  Dispareunia adalah nyeri di vagina atau pinggul yang dialami selama hubungan seksual dispareunia lebih sering.
PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU
Perkembangan fisik adalah Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembanagan individu.
Editor : Nurul Misbah, SKM
GANGGUAN ALAM PERASAAN
GENDER : Menjadi Seorang Laki-laki atau Perempuan Sebagai Aspek Krusial Identitas
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
KELAINAN SEKSUAL Panji Hidayat, M.Pd.
Perilaku Normal dan Abnormal dalam Lingkungan
Disfungsi dan gangguan Seksual dan Terapinya - 2
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
SKATOLOGIA DAN KOPROFILIA YULI A. ROZALI., M.PSI., PSIKOLOG
KEPRIBADIAN.
BLOK 1.6 : SIKLUS KEHIDUPAN
FETISISME Oktarizal Drianus ( ). Pada 17 Agustus 2014, di saat warga sedang terlena dengan perayaan kemerdekaan, terjadi kasus seorang guru agama.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
Abellia Septine M Anisa Indraini Clara Triana Saragih
Seksualitas dan Kesehatan Seksual
Pembimbing : dr. Esther Margaretha, Sp. KJ Disusun oleh : Fara Fariha.
DITA AGUSTIAN, M.PD.. Disfungsi seksual meliputi berbagai gangguan dimana individu tidak mampu berperan serta dalam hubungan seksual seperti yang diharapkannya.
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
PENDAMPINGAN KORBAN KEKERASAN
Penyimpangan Seksual. TUJUAN Siswa memiliki perilaku seksual yang sehat sesuai gendernya.
Transcript presentasi:

GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL 11/17/2015 KESEHATAN MENTAL GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL ISMI FATIMAH (1301415026)

GANGGUAN IDENTITAS GENDER Suatu gangguan dimana individu percaya bahwa anatomi gendernya tidak konsisten dengan identitas gendernya. Ciri-ciri: Perasaan tidak nyaman yang kuat mengenai anatomi gender sendiri Tidak ada kondisi interseks Identifikasi yang kuat dan presisten terhadap gender lainnya.

PARAFILIA Parafilia Gangguan seksual dimana seseorang mengalami dorongan seksual yang berulang dan fantasi yan melibatkan objek bukan manusia atau pasangan yang tidak tepat atau tanpa persetujuan atau situasi yang menyakitkan atau merendahkan. Tipe-tipe: Ekshibisionisme Parafilia dimana seseorang terangsang secara seksual dengan menujukan alat genitalnya pada orang tak dikenal

Transvetik Fetishisme Parafilia dimana seseorang mengunakan salah satu objek tidak hidup atau bagian tubuh sebagai fokus dari minat dan rangsagan seksual. Transvetik Fetishisme Parafilia pada pria heteroseksual yang ditandai dengan adanya dorongan seksual yang persisten dan kuat untuk mengenakan pakaian wanita. Voyeurisme Suatu jenis parafilia yan ditandai oleh adanya dorongan seksual berulang yang melibatkan menonton/memperhatikan orang lain yang sedang berada pada situasi seksual dimana mereka tidak menduganya.

Froterisme Suatu bentuk parafilia yang memiliki karakteristik adanya dorongan seksual berulang yang melibatkan tindakan menabrakan diri atau mengesek-gesekan diri ke orang lain tanpa ijin untuk mendapat kepuasal seksual. Pedofilia Suatu bentuk parafilia yang ditandai oleh dorongan seksual yang persisten dan terkait dengan fantasi yang melibatkan aktivitas seksual dangan anak anak yang belum puber. Masokisme seksual Suatu bentuk parafilia yang ditandai oleh dorongan seksual yang persisten dan terkait dengan fantasi yang melibatkan perasaan dipermalukan, diikat, dicembuk atau dibuat menderita dalam bentuk lainnya.

Sadisme seksual Suatu bentuk parafilia yang melibatkan dorongan seksual serta fantasi yang terkait unutk melakukan suatu tindakan dimana seseorang dapat terangasang secara seksual dengan menyebabkan penderitaan fisik atau rasa malu pada orang lain. FAKTOR PENYEBAB Perspektif teori belajar Stimulus yang tidak bisa menjadi stimulus terkondisi untuk rangsangan seksual akibat pemasangannya dengan aktivitas seksual dimasa lalu. Perspektif psikodinamika Kecemasan katrasi yang tidak terselesaikan darimasa kanak kanak yang menyebabkan rangsangan seksual dipinda pada objek atau aktivitas yang lebih aman.

Perspektif multifaktor Penganiayaan seksual atau fisik pada kanak kanak dapat merusak pada pola rangsangan seksual yang normal. PENANGANAN Biomedik Anti depresan untuk membantu individu mengontrol dorongan seksual yang menyimpang atau menguranginya. Terapi kognitif behavioral Aversif conditioning (memasang stimulus yang menyimpang dari stimulus aversif) Sensitisasi tertutup (memasang perilaku yang tidak diharapkan dengan stimulus aversif dalam imajinasi) Metode nonaversif

DISFUNGSI SEKSUAL Disfungsi seksual Masalah yang terus menerus ada sehubunga dengan minat, rangsangan, atau respon seksual. Ciri-ciri: Ketakutan kegagalan untuk mencapai orgasme Rasa bersaah, malu, depresi Menghindari kontak seksual karena malu menamilkan performa yang adekuat. Jenis disfungsi seksual Ganggaun hasrat seksual hipoaktif Kurangnya minat seksual atau fantasi seksual yang terjadi secara persisten dan berulang.

Gangguan seksual aversif Suatu tipe disfungsi seksual yang ditandai oleh adanya keengganan dan penghindaran terhadap kontak seksual genital. Gangguan rangsangan seksual wanita Disfungsi seksual pada wanita yang melibatkan kesulitan untuk menjadi terangsang secara seksual atau kurangnya gairah seksual selama aktivitas seksual. Gangguan ereksi pria Disfungsi seksual pada pria yang ditandai adanya kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi saat melakukan aktivitas seksual. Gangguan orgasme Pria Disfungsi seksual pada pria yang melibatkan kesulitan mencapai orgasme setelah melalui suatu pola normal dari hasrat seksual.

Wanita Disfungsi seksual pada pria yang melibatkan kesulitan mencapai orgasme atau ketidak mampuan mencapai orgasme setelah adanya hasrat dan rangsangan seksual dalam tingkatan yang normal. Ejakulasi dini Disfungsi seksual pada pria yang ditandai oleh terjadinya ejakulasi setelah diberikan stimulasi seksual yang minim. Gangguan nyeri seksual Dispareunia Rasa sakit atau nyeri yang terus dan dan berulang y ang dialami selama atau setelah hubungan seksual. Vaginismus Disfungsi seksual yang ditandai oleh adanya kontraksi yang terus menerus atau berulang dari otot-otot pada bagian mulut vagina dan membuat hubungan seksual jadi sulit atau tidak mungkin.

FAKTOR PENYEBAB Faktor biologis Faktor psikodinamika Kurangnya produksi hormon seks yang dapat mengganggu hasrat rangsangan dan respon seksual Faktor psikodinamika Konflik tak sadar yang berasal dari kanak kanak dapat menjadi akar permasalahan respon seks Faktor psikososial Kecemasan Trauma penganiayaan seksual Faktor Kognitif Ketakutan untuk gagal Kepercayaan bahwa seseorang harus kompeten setiap saat. Faktor hubungan Kegagalan mengkomunikasikan hubungan seksual

PENANGANAN KOGNITIF BEHAVIORAL BIOMEDIS PENANGANAN HASIL RISET