PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) HENDAR NURYAMAN, S.P.,M.P
Are You Ready ....? Sudahkah HP Saudara dimatikan/ disenyapkan ? BILA 1=5, 2=25, 3=325, dan 4=4325... MAKA 5=......?
Yang manakah ekspresi anda hari ini ?
Partisipasi ? Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional seseorang untuk pencapaian tujuan dan mengambil tanggung jawab di dalamnya. Menurut Newstrom (2004), Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional dari orang dalam situasi kelompok. Dan mendorong mereka untuk berkontribusi pada tujuan kelompok, dan juga berbagai tanggung jawab dalam mencapai tujuan. Menurut Sajogyo (2002), Partisipasi adalah proses dimana sejumlah pelaku telah bermitra pengaruh dan kontrol berbagi dalam inisiatif “pembangunan”, termasuk membuat keputusan tentang sumber daya. Menurut Sastropoetro (1995), Partisipasi adalah keterlibatan, partisipasi atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan eksternal.
Partisipasi Petani ? Sikap kerjasama petani dalam pelaksanaan program penyuluhan dengan cara menghadiri rapat-rapat, mendemonstrasikan metode baru untuk usahatani mereka dsb. Pengorganisasian kegiatan-kegiatan penyuluhan oleh kelompok petani. Menyediakan informasi yg diperlukan untuk merencanakan program penyuluhan yg efektif dan efisien. Petani atau organisasinya membayar seluruh/ sebagian biaya yang dibutuhkan untuk jasa penyuluhan.
Mengapa petani harus berpartisipasi ? Memiliki informasi yang sangat penting untuk merencanakan program yang berhasil termasuk tujuan, situasi, pengetahuan serta pengalaman mereka. Petani lebih termotivasi untuk bekerjasama dalam program penyuluhan jika ikut bertanggungjawab di dalamnya. Sebagai masyarakat yang demokratis secara umum menerima bahwa rakyat yang terlibat berhak berpartisipasi dalam keputusan mengenai tujuan yang akan dicapai Banyak permasalahan pembangunan pertanian, tidak mungkin lagi dipecahkan dengan pengambilan keputusan perorangan. Partisipasi kelompok sasaran dalam keputusan kolektif sangat dibutuhkan.
Apa itu PRA (Participatory Rural Appraisal ) ? PRAsecara harfiah artinya penilaian/pengkajian/ penelitian (keadaan) desa secara partisipatif Metode PRA mulai menyebar dengan cepat pada tahun 1990-an yang merupakan bentuk pengembangan dari metode Pemahaman Cepat Kondisi Pedesaan (PCKP) atau Rapid Rural Appraisal (RPA) yang menyebar pada tahun 1980-an. Kedua metode tersebut saling berhubungan etar dan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya dan bisa saling melengkapi. Namun dalam perkembangannya, metode PRA banyak digunakan dalam proses pelaksanaan program pembangunan secara partisipatif, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasannya.
Secara umum terdapat beberapa perbedaan antara RRA dan PRA (Chambers, 1996), yaitu : No KRITERIA RRA PRA 1 Kurun waktu perkembangan Akhir 1970-an Akhir 1980-an 2 Pihak yang mengembangkan Perguruan Tinggi Organisasi non- pemerintah 3 Pengguna utama Lembaga Donor, Perguruan Tinggi Organisasi non- pemerintah, organisasi lapang pemerintah 4 Potensi sumber informasi Pengetahuan masyarakat Kemampuan masyarakat setempat 5 Titik berat pengembangan Metodologi Perilaku 6 Titik berat pengguna Elicitif, penggalian Fasilitasi, partisipatif 7 Tujuan utama Belajar melalui orang luar Pemberdayaan masyarakat setempat 8 Hasil jangka panjang Perencanaan, proyek, publikasi Kelembagaan dan tindakan masyarakat yang berkelanjutan
Lanjutan ....... PRA merupakan metode pendekatan belajar mengenai kondisi dan kehidupan pedesaan dari, dengan, oleh masyarakat pedesaan sendiri, meliputi kegiatan menganalisis, merencanakan dan bertindak. Dengan demikian PRA diartikan sebagai sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan yang berkelanjutan.
Mengapa PRA ? Adanya kritik terhadap pendekatan TOP DOWN Munculnya pemikiran pendekatan partisipatory
Adanya kritik terhadap pendekatan TOP DOWN Program pembangunan selama ini bersifat diturunkan dari pemimpin lembaga kepada pelaksana dan masyarakat, walaupun program ini didasarkan pada proses penjajagan kebutuhan (need assessment) masyarakat. Akibatnya : Banyak hasil pembangunan tidak menyentuh kebutuhan yang sesungguhnya dirasakan masyarakat. Keterlibatan masyarakat hanyalah sebagai pelaksana, masyarakat bukan sebagai pemilik, sehingga dukungan terhadap program bersifat pura-pura. Keterlibatan masyarakat kurang mendidik dan kurang menjamin keberlanjutan program, karena prakarsa dan keterampilan dimiliki orang luar.
Munculnya pemikiran pendekatan partisipatory Perlu membandingkan pendekatan program yang bersifat (top down) & pendekatan program yang bersifat partisipatif (Bottom-up). Sebagai variabel pembanding antara lain : unsur manajemen, pendekatan model, tujuan, strategi, sumber informasi, peran penyuluh, kedudukan pelaku utama, pendanaan, program penyuluhan, materi penyuluhan dan metode pembelajaran. Menemukan cara untuk mewujudkan pendekatan yang partisipatif secara praktis dilapangan.
Prinsip-Prinsip PRA Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan) Prinsip ini memiliki makna keberpihakan terhadap masyarakat yang terabaikan, termarjinalkan, mungkin tertindas atau terlindas oleh struktur. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat, PRA bertujuan- meningkatkan kemampuan masyarakat, dalam menganalisa keadaannya dan meningkatkan taraf hidupnya secara mandiri dengan menggunakan sumber daya setempat serta menurun ketergantungan kepada pihak luar. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator Menempatkan masyarakat sebagai pusat dari kegiatan pembangunan, (orang luar mendorong sebagi proses perubahan) Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan PRA adalah suatu proses belajar berdasarkan pengalaman.
Lanjutan Prinsip PRA... Santai dan Informal Kegiatan PRA diselenggarakan dalam suasana yang bersifat luwes, terbuka, tidak memaksa dan informal. Triangulasi Salah satu kegiatan PRA adalah usaha mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistematis bersama masyarakat Optimalisasi Hasil Prinsip mengoptimalkan atau memperoleh hasil informasi yang tepat guna menurut metode PRA adalah : Lebih baik kita "tidak tahu apa yang tidak perlu kita ketahui" (ketahui secukupnya saja) Lebih baik kita "tidak tahu apakah informasi itu bisa disebut benar seratus persen, tetap diperkirakan bahwa informasi itu cenderung mendekati kebenaran" (daripada kita tahu sama sekali)
Lanjutan...prinsip-prinsip PRA Orientasi Praktis Artinya bahwa program program yang dikembangkan dengan metode PRA ini lebih berorientasi pada pemecahan masalah secara praktis 9. Prinsip keberlanjutan dan selang waktu Metode PRA bukanlah kegiatan paket yang selesai setelah kegiatan penggalian informasi dianggap cukup dan orang luar yang memfasilitasi kegiatan keluar dari desa Belajar dari Kesalahan Dalam PRA kesalahan itu wajar dan sangat manusiawi, oleh sebab itu perencanaan program jangan terlalu sulit sehingga masyarakat tidak mampu memenuhinya 11. Terbuka Prinsip terbuka menganggap PRA sebagai metode dan perangkat teknik yang belum selesai, sempurna dan pasti benar
Tiga Pilar/Unsur Utama PRA Duduk bersama, Mendengar, Berbaur Mereka mampu melakukan, Belajar dari kesalahan, Memfasilitasi Melakukan trianggulasi “SUMBER” Bersikap ‘rendah hati’,Fleksibel Mengujicoba, Berimprovisasi SIKAP PRILAKU ORANG LUAR TEKNIK-TEKNIK/METODE BERBAGI Pemetaan, Transek, Diagram Venn, Alur sejarah, Alur pemasaran Analisis kehidupan, Ranking, dan lain-lain Pengetahuan Pengalaman Proses belajar
Daur Program PRA Daur program adalah tahapan-tahapan dalam pengembangan program mulai dari: Identifikasi masalah dan kebutuhan, Pencarian alternatif kegiatan, Pemilihan alternatif kegiatan, Pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan serta Pemantauan dan evaluasi program
PERENCANAAN KEGIATAN Kajian Potensi dan Alternatif Kegiatan DAUR PROGRAM PERENCANAAN KEGIATAN Kajian Potensi dan Alternatif Kegiatan PELAKSANAAN KEGIATAN PRA Sebagai sikap dan perilaku petugas lapangan PEMANTAUAN KEGIATAN Teknik PRA untuk melihat perkembangan program EVALUASI KEGIATAN Teknik PRA untuk mengkaji hasil akhir program PENJAJAGAN KEBUTUHAN Kajian masalah dan kebutuhan
Teknik-Teknik PRA Teknik penelusuran alur sejarah Teknik pembuatan bagan kecendrungan dan perubahan Penyusunan kalender musiman Teknik pembuatan peta desa Teknik transect (penelusuran lokasi) Pembuatan sketsa kebun Diagram Venn (bagan hubungan kelembagaan) Kajian mata pencaharian Wawancara semi terstruktur Dan lain-lain
Secara umum proses penerapan teknik-teknik PRA mencakup tiga tahap, yakni: (a) diskusi umum atau pembahasan keadaan yang akan dituangkan ke dalam gambar visual; (b) pembuatan gambar (visualisasi keadaan) sebagai alat atau media diskusi; dan (c) diskusi lebih lanjut (analisis masalah dan potensi). Setiap diskusi teknik PRA memerlukan kesepakatan waktu pertemuan dengan masyarakat. Setiap diskusi teknik PRA berarti memakai waktu yang dimiliki petani. Beragam teknik PRA sebaiknya tidak diterapkan sekaligus, disarankan sebaiknya untuk sekali pertemuan dengan 2 (dua) teknik saja sebab satu teknik rata-rata memerlukan waktu 2 - 3 jam. Tempat diskusi sebaiknya dilakukan di ruangan yang luasnya memadai. Peserta diskusi sebaiknya tidak terlalu banyak, disarankan berkisar antara 10 - 15 orang sampai 25 - 30 orang.
Terima Kasih