LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BEKERJASAMA DENGAN TIM o l e h: ALWY RAHMAN & RAHMAT MUHAMMAD PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA DARI ALOKASI DANA BOPTN TAHUN 2013 UNTUK.
Advertisements

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR DAN SUPERVISOR
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN
Meningkatkan Peran dan Fungsi Penyuluh Swadaya
PELATIHAN MASYARAKAT PNPM-R2PN TAHUN
Komunikasi dan Penyuluhan Agribisnis ( )
PENUMBUHAN, PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN POKTAN DAN GAPOKTAN
PENYULUHAN PERTANIAN.
PENGERTIAN KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL
PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
2. Pengertian Penyuluhan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
Faktor-faktor Kelembagaan dalam Ekonomi Pertanian
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI MEDIA ELEKTRONIK
TEKNIS PELAKSANAAN KKN SEMESTER GENAP TH 2016/2017
MAKUL : MBS 2 sks Dr. Ratnawati Susanto, M.M.,M.Pd
IDENTITAS PRIBADI Nama Lengkap : Andi Amran Asriadi, SP., M.Pd., MP.
Selamat pagi, semangat pagii…!!
Penyelesaian Masalah Mutu dan Penjaminan Mutu pada Yankes
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB
Komunikasi dan Penyuluhan Agribisnis ( )
J Refleksi Pembelajaran dan Tindaklanjutnya melalui PTK
Warga negara dan MASALAH SOSIAL
Keterampilan Membelajarkan Kelompok Kecil
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Merancang Penelitian PR
Sapartinah Markus PENGERTIAN DAN CAKUPAN TKSM
PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
MENGAJAR UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN IPS
MK: PROGRAM & EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN
PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
P-Process Tahapan pada Komunikasi Strategis
Pembinaan kader Elvira Harmia, SST.
SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI (SMK3 KONSTRUKSI) Disampaikan oleh
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
SYARAT-SYARAT PETUGAS
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Model-Model Usaha Agribisnis
PERENCANAAN PARTISIPATIF
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Ujian Akhir Praktikum Penyuluhan
Sistem informasi kelompok tani di kecamatan Sumber
DISUSUN OLEH: YATI SUMIATI IPS 1.
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN MAHASISWA DALAM RANGKA PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN DI STPP MANOKWARI TAHUN 2016.
PENGORGANISASIAN WARGA KOMUNITAS
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN
(LAKU SUSI) LATIHAN KUNJUNGAN DAN SUPERVISI MATERI BINTEK DALAM RANGKA
KABUPATEN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN.
SELF-DIRECTED LEARNING
NAMA ANGGOTA : 1.ARSI PURNAMA DEWI ( ) 2.FRISCA TAMARA IKA PRATIWI ( ) 3B PENDIDIKA N BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA.
Herdi Puryanto. GR REFOR SI 9 GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK.
By : HENDAR NURYAMAN, S.P.,M.P
ADOPSI - DIFUSI INOVASI
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
Dosen Pengampu : DEDI DJULIANSAH, Ir.,M.P HENDAR NURYAMAN, S.P.,M.P
Biro Kemahasiswaan dan Alumni
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
PENYUSUNAN PROGRAMA TINGKAT DESA/KELURAHAN -Permentan 47 tahun 2016-
Pelatihan Pra Tugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 2016 Pelatihan Pra Tugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 2016 Pokok Bahasan 3 SUPERVISI PENDAMPING.
PEN DAHULU AN MENGAPA UPAYA KESEHATAN KERJA PENTING ? Pekerja kemungkinan akan mendapat masalah terkait pekerjaan dan lingkungan pekerjaan disamping masalah.
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB OLEH : Ns. I Gede Dedy Artho, S.Kep., M.Kes.
Transcript presentasi:

LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU) HENDAR NURYAMAN, S.P.,M.P

exept change... (Heraclitus, 535 -475 BC) Apabila hari ini sama dengan kemarin, maka kita merugi Apabila Hari Ini lebih buruk dari kemarin, maka kita celaka Al Hadist If You Don't Change.. You Die Peter Senge There is nothing permanent exept change... (Heraclitus, 535 -475 BC) do something better for

LATAR BELAKANG Petugas lapang kurang terlatih Tidak mengikuti teknologi baru Dan kecendrungan tidak mengunjungi petani karena lebih banyak dikantor

Maksud pendekatan ini : Membujuk petani pada produksi tanaman/ ternak tertentu Menerapkan disiplin yg tinggi Dan melaksanakan pola kerja tertentu

PENGERTIAN SISTEM LAKU Pendekatan penyuluhan yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh sebagai upaya peningkatan kemampuan penyuluh dalam melaksanakan tugasnya, yang ditindaklanjuti dengan kunjungan kepada petani/kelompoktani (poktan) yang dilakukan secara terjadwal. Latihanpenyuluh mendapat latihan secara kontinyu sebagai bahan penyuluhan Kunjunganpenyuluh secara terprogram melakukan kunjungan kepada pelaku agribisnis/petani sebagai sasaran penyuluhan LAKUdi Indonesia – Proyek penyuluhan Pertanian tanaman Pangan (1976),--Proyek penyuluhan pertanian (1980).Sistem tersebut sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan petani, sehingga pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras.

PRINSIP LAKU, yaitu: Keakraban, artinya terjalinnya hubungan yang akrab antara penyuluh pertanian dengan petani/poktan; Keterpaduan, artinya keterpaduan antara pelaksanaan pelatihan penyuluh dengan kunjungan kepada petani/ poktan; Faktual, artinya materi yang disampaikan merupakan kebutuhan petani/poktan dalam pengembangan usahataninya; Berkesinambungan, artinya pelaksanaan pelatihan penyuluh dan kunjungan kepada petani/poktan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan rencana kerja penyuluh dan perencanaan poktan.

Langkah-Langkah Persiapan Kunjungan Mencari tahu tentang keadaan pertanian saat ini yg ada di desa tersebut. Perlu dicek dengan kenyataan yang ada dilapangan. Identifikasi Wilayah dengan berbagai metode agar data yang didapat lebih akurat. Sistem laku dilaksanakan dengan memperhatikan programa yang disusun.

Pelaksanaan Kunjungan Kunjungan Individu  Apabila petani membutuhkan pendampingan teknologi secara khusus. Kunjungan Kelompok Mengacu pada jadwal yang telah disepakati antara penyuluh dan kelompok tani. Setiap penyuluh mempersiapakan materi sesuai dengan kebutuhan di tempat kunjungan. Menyediakan waktu ke lapangan untuk melihat kemajuan pertanian, sekaligus mengidentifikasi masalah yang ada.

Menurut Mardikanto dan Sutarni (1985) Pelaksanaan sistem LAKU mengacu pada hal berikut ini Penyuluh lapangan berkewajiban membina sejumlah kelompok secara pasti, teratur, tertib dan berkelanjutan. Pasti,  waktu dan tempat pasti menurut jadwal yang telah disepakati bersama oleh PPL dan kelompoknya. Teratur,  frekuansi pembinaan (kunjungan) dilakukan secara berkala dan teratur. Tertib,  harus mentaati kesepakatan tentang jadwal yang telah disusun. Berkelanjutan,  agar pembinaan atau kunjungan penyuluh untuk melaksanakan penyuluhan dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan. PPL wajib mengikuti latihan (training) di BPP yang menjadi pusat pertemuan dan informasi penyuluhan di tingkat kecamatan.

Waktu dan Tempat Kunjungan PP Beberapa saran dalam kunjungan lapangan yang perlu diperhatikan : Waktu kunjungan lapangan disesuikan dengan kegiatan petani dilapangan Jika ingin dilakukan secara berkelompok dapat disepakati bersama petani, Penetapan waktu penyuluhan akan tergantung : Metode, media, materi Keadaan atau situasi sasaran yang dituju Jenis kegiatan usahatani setempat Ketersediaan alat dan perlengkapan Mengikuti kegiatan masyarakat setempat

Latihan Bagi Penyuluh Pertanian Latihan bagi penyuluh sama pentingnya dengan kunjungan bagi petani Dalam latihan, penyuluh akan mendapatkan tambahan pengetahuan, keterampilan dan informasi terutama dalam rangka mencapai target dan pemecahan masalah yg ditemukan dilapangan Latihan bertujuan dalam rangka memberikan pelayanan penyuluhan yang efektif dan profesional

Dalam latihan, penyuluh dapat mempelajari : Lanjutan..... Dalam latihan, penyuluh dapat mempelajari : Identifikasi teknologi produksi yang relevan dan diperlukan petani Keterampilan mendiagnosis dan menganalisis masalah di lapangan Teknik komunikasi yag memadai Pemecahan masalah yang terjadi di lapangan Bimbingan teknis/metode yg akan dilaksanakan Peraturan, kebijaksanaan setempat dan lain-lainiformasi yang dianggap perlu untuk di sampaikan di dalam kunjungan lapangan

Pengukuran keberhasilan sistem LAKU Pelaksanaan sistem LAKU cendrung mempunyai target pada komoditas tertentu. Keberhasilan diukur dengan meningkatkan produksi komoditas yang di prioritaskan tersebut. Pengalaman yag lalu keberhasilan ini di dapat karena : Disebarkannya informasi murah dan sederhana kepada petani Meningkatnya semangat kerja dan pengabdian penyuluh

Keuntungan sistem LAKU Penyuluh pertanian memiliki rencana kerja dalam setahun. Penyuluh pertanian mengunjungi petani secara teratur, dan berkelanjutan. Penyuluh pertanian cepat mengetahui masalah yang ada di petani dan cepat memecahkannya. Penyuluh pertanian secara teratur mendapat tambahan pengetahuan dan keterampilannya. Penyelenggaaan penyuluhan pertanian mendapatkan supervisi dan pengawasan secara teratur Tersedia dukungan logistik bagi kegiatan penyuluhan (transportasi, ruangan kerja dan peralatan video)

Kesulitan pelaksanaan sistem LAKU Tidak semua pelaku yang terlibat dalam sistem LAKU bekerja untuk kebutuhan sasaran penyuluhan pertanian. Publikasi hasil penelitian cendrung pada publikasi promosi bukan sebagai pada ilmu terapan yang dibutuhkan petani. Penyuluh cenderung dianggap rendah karena berkerjasama dengan petani. Penyusunan program cenderung dikendalikan oleh pusat. Sehingga cenderung Top Down dalam proses pelaksanaannya. LAKU tidak efektif untuk daerah terpencil Perlu biaya cukup tinggi untuk transportasi dan pelatihan yang teratur