Pelatihan dan Pengembangan (lanj’) Prinsip-prinsip Belajar (learning principles) Proses belajar tidak dapat diamati, hanya hasilnya yang dapat diukur. Prinsip-prinsip tersebut adalah bahwa program bersifat partisipatif, relevan, pengulangan (repetisi) dan pemindahan, serta memberikan umpan balik mengenai kamajuan para peserta Pelatihan. Semakin terpenuhi prinsip-prinsip tersebut Pelatihan semakin efektip. Disamping itu, perancangan program juga perlu menyadari perbedaan individual, karena pada hakekatnya para karyawan mempunyai kemampuan, sifat dan sebagainya yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Pelatihan dan Pengembangan (lanj’) Teknik Pelatihan dan Pengembangan Program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua katagori pokok program pelatihan dan pengambangan: Metode praktis (on-the-job training) Teknik presentasi informasi dan metode simulasi (off-the-job training)
Pelatihan dan Pengembangan (lanj’) Masing-masing katagori mempunyai sasaran pengajaran sikap, konsep atau pengetahuan dan/atau keterampilan utama yang berbeda. On-the-job Training Rotasi Jabatan Coaching Instruksi pekerjaan Magang Sistem penilaian prestasi Penugasan sementara
Pelatihan dan Pengembangan (lanj’) Off-the-job Training Simulasi Metode studi kasus Role playing Business games Vestibule training Latihan laboratorium Program pengembangan eksekutif Presentasi Informasi Metode kuliah Programmed instruction Self-study Analisis transaksional Presentasi video Metode konferensi
Pelatihan dan Pengembangan (lanj’) Dalam pemilihan teknik tertentu untuk digunakan dalam program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa “trade-off”. Ini berarti ada satu teknik yang selalu paling baik; metode terbaik tergantung pada satu teknik memenuhi faktor-faktor berikut: Efektifitas biaya Isi program yang dikehendaki Kelayakan fasilitas-fasilitas Preferensi dan kemampuan peserta Preferensi dan kemampuan instruktor atau pelatih Prinsip-prinsip belajar
Pelatihan dan Pengembangan (lanj’) Pengembangan SDM Melalui pengembangan para karyawan yang ada sekarang, departemen personalia mengurangi ketergantungan perusahaan pada penarikan karyawan-karyawan baru. Bila karyawan dikembangkan secara tepat, lowongan pekerjaan lebih mungkin dipenuhi terlebih dahulu secara internal. Promosi dan transfer juga menunjukkan kapada karyawan bahwa mereka mempunyai kesempatan karier.
Pelatihan dan Pengembangan (lanj’) Pengembangan SDM juga merupakan suatu cara efektip untuk menghadapi beberapa tantangan organisasi Keusangan Karyawan (obsoloscence) Bila seorang karyawan tidak lagi mempunyai pengetahuan atau kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan efektip. Meskipun keusangan mungkin terjadi karena perubahan dalam inividu, tetapi lebih mungkin sebagai hasil kegagalan seseorang untuk mengadaptasi teknologi baru, prosedur-prosedur baru, atau perubahan-perubahan lainnya. Ada banyak tanda terjadinya keusangan, antara lain sikap yang kurang tepat, prestasi yang menurun (jelek), atau prosedur-prosedur kerja yang ketinggalan jaman.
Pelatihan dan Pengembangan (lanj’) Perubahan-perubahan Sosioteknis Sebagai contoh, penggunaan mesin-mesin otomatis akan memaksa perusahaan untuk merancang kembali program-program pengembangannya. Perubahan sikap budaya tentang tenaga kerja wanita mengakibatkan perusahaan harus memikirkan kebijaksanaannya kembali agar dapat memenuhi tuntutan masyarakat tentang peningkatan peranan wanita. Perputaran Tenaga Kerja (turnover) Karyawan keluar dari perusahaan untuk bekerja di perusahaan lain. Fakta: program pengembangan perusahaan yang sangat baik justru akan meningkatkan perputaran karyawan.
Kreteria Evaluasi Tes purna (post-test) Transfer atau promosi Tes Pendahuluan (pretest) Tindak-lanjut Para karyawan dilatih Atau dikembangkan langkah-Langkah dalam Evaluasi Pelatihan Dan Pengembangan