CONTOH KEBUTAAN DALAM BELAJAR Adi Rahmatullah Aulia Rahma Danita Apriyani Esmi Herayati Lia Anggraeni Rachmaika Utami
Tujuh kebutaan merupakan salah satu dari kesalahan dalam belajar Tujuh kebutaan merupakan salah satu dari kesalahan dalam belajar. Karena hal tersebut mengakibatkan salah pengertian dalam komunikasi Dimana kebutaan tersebut yang sering menggelapkan pandangan kita, apa yang seharusnya dilakukan. Termasuk dalam proses belajar. Sikap tersebut bisa saja merugikan orang lain atau bahkan merugikan suatu orgnisasi. Dimana yang mempunyai anggota yang banyak.
Contoh kebutaan 1. Buta karena posisi sendiri Seorang ketua kelompok yang selalu menganggap dirinya paling benar dan tidak menerima masukan dari anggotanya saat diskusi belajar . Seorang guru atau dosen yang menganggap tahu segala hal dibanding mahasiswa ataupun muridnya Tim Basket FKM menganggap enteng lawannya saat di semi final, dan tidak memperbaiki kelemahannya. Akhirnya kelemahan ini dimanfaatkan oleh lawan untuk mengalahkan Tim basket FKM yang gagal ke babak FINAL
2. Buta akan kelemahan diri sendiri Dalam sebuah kelompok belajar, salah satu anggota dalam kelompok tersebut menyalahkan teman seanggotanya karena penampilan presentasi kelompoknya kurang memuaskan Seorang sahabat yang menyalahkan temannya saat nilai ujiannya kurang memuaskan karena salah satu temannya mengajak main sehari sebelum ujian Mahasiswa yang tidak bisa mengikuti ujian karena absensi yang tidak memenuhi persyaratan, dan menyalahkan temannya karena tidak membantunya untuk menandatangani absensi.
3. Buta karena ingin dianggap bertindak cepat; sikap diri yang terlalu reaktif dan tidak mampu menganalisa masalah secara komprehensif. Karena kesibukan seorang dosen, sehingga jarang memberikan perkuliah sesuai jadwal suatu ketika dosen meminta jadwal tambahan sehingga mengakibatkan jadwal yang tumpang tindih Mahasiswa yang menumpuk tugas kuliah, dan dikerjakan di penguhujung waktu pengumpulan sehingga tugas tidak terselesaikan dan nilai pun tidak sesuai harapan. Seorang ketua kelas mendapati temannya telat masuk kelas kemudian ketua kelas yang membuat peraturan jika ada mahasiswa yang telat membayar denda sebessr lima ribu rupiah. Keesokan harinya mahasiswa lebih memilih membayar denda dari pada datang tepat waktu
4. Buta terhadap akar masalah (melihat hanya pada kejadian sesaat saja) Ketika Sebuah Tim basket seringkali mengalami kekalahan, manajer tim mengganti pelatih yang lebih baik. Padahal masalahnya ada pada kekompakan tim. Bukan dari pelatih yang kurang kompeten. Seorang Pimpinan hanya berespon ketika ada karyawannya yang resign, dan menanggapi tiap masalah sendiri-sendiri.Tanpa mencari tau akar masalahnya, kenapa karyawannya banyak yang resign. Seorang ketua kelas yang bertindak semaunya dan tidak memikirkan teman sekelasnya, sehingga pada pemilihan ketua kelas selanjutnya dia tidak dipilih lagi oleh teman-temannya
5. Buta akan perubahan masalah (balada katak rebus) Seorang mahasiswa menunda tugas yang diberikan dari dosen. Padahal masih banyak tugas yang lain yang harus diselesaikan. seorang mahasiswa tidak pernah belajar di rumah atau hadir saat kelas berlangsung, saat ujian mendadak, dia tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik sehingga mengakibatkan dia harus mengulang mata kuliah yang berkaitan Ketika ada janji dengan teman, kita tidak mempersiapkan diri di awal. Akhirnya terburu-buru dan menyebabkan terlambat bertemu dan beberapa barang yang harus dibawa tertinggal
6. Buta karena selalu mengandalkan pengalaman Mahasiswa ekstensi yang sudah bekerja dan sudah mempunyai pengalaman menganggap dirinya lebih tau segala hal dibanding mahasiswa reguler yang belum bekerja. Senior yang merasa dirinya sudah mempunyai kemampuan yang cukup, menganggap masukan dari junior nya hanya omong kosong karena tidak memiliki pengalaman sebanyak dia seorang dosen yang mengganggap pendidikannya lebih tinggi dari mahasiswanya, tidak mau diberi masukan oleh mahasiswanya. Karena dosen merasa lebih tahu banyak hal dan banyak pengalamannya dari mahasiswanya.
7. Buta terhadap perbedaan dalam satu tim; kelemahan yang cenderung mentoleransi terhadap perbedaan anggota team. Ketika dalam satu team ada yang membuat kekeliruan, anggota yang lain menghindari untuk mengkoreksi karena khawatir terjadi salah paham dan menyinggung perasaan anggota yang dikoreksi karena menjaga kesolidan antar team Ketika rapat evaluasi, tidak ada yang berani untuk berkomentar. karena takut ada yang kecewa dengan saran yang diberikan. Padahal saran sangat di perlukan untuk kegiatan yang lebih baik. Pada saat salah seorang mahasiswa presentasi dikelas,dan ketika mahasiswa lain diberi kesempatan untuk bertanya namun tidak ada satupun mahasiswa yang mengajukan pertanyaan maupun masukan kepada kelompok karena mereka berpikir akan menyulitkan temannya yang sebagai presentan.
Don’t Believe Everything You Think MOTTO Don’t Believe Everything You Think
Sekian dan Terima kasih